Modul 1 Manajemen Biaya Strategik
Modul 1 Manajemen Biaya Strategik
MANAJEMEN BIAYA
Abstrak Kompetensi
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2015
-1-
PERTEMUAN-1
MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI
1. PENDAHULUAN
Memiliki informasi terbaik merupakan kunci keberhasilan. Pada lingkungan bisnis
dewasa ini, pengembangan dan penggunaan informasi – khususnya informasi
manajemen biaya – merupakan faktor kritis dalam manajemen yang efektif pada
perusahaan dan organisasi. Dengan melakukan pengelolaan informasi tersebut secara
efktif dapat mengarahkan perusahaan kearah keberhasilan kompetitif.
Sebagaimana lingkungan bisnis yang telah berubah, peran informasi manajemen telah
berkembang pada semua fungsi manajemen. Informasi tersebut digunakan oleh para
manajer untuk mengambil keputusan yang menguntungkan untuk perusahaannya.
Pengertian Manajemen Biaya (Cost Management) itu sendiri dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Filosofi dalam upaya perbaikan terus menerus dalam peningkatan pelayanan
dengan biaya rendah,
-2-
2. Sikap proaktif/kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya produksi
(keluaran) merupakan hasil keputusan manajemen,
3. Teknik/rangkaian teknik dalam menentukan /mencapai tujuan organisasi.
Setelah kita mengetahui apa itu manajemen biaya, kita juga perlu mengetahui
siapa itu Manajer Biaya (Cost Manager). Seorang manajer biaya dapat digambarkan
sebagai seorang manajer multi fungsi yang mempunyai kemampuan finansial dan juga
seorang konsultan bisnis yang mampu mengelola data mentah menjadi suatu laporan
tetapi juga sekaligus mengubah laporan itu sebagai alat bantu pengambilan keputusan,
perbaikan dan evaluasi kinerja, pemasaran, produksi dan pelayanan dengan menekan
biaya sekecil mungkin yang pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang sebesar-
besarnya.
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja
dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada
jangka pendek.
2. INFORMASI MANAJEMEN BIAYA
Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun
non keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan. Informasi keuangan saja
dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena informasi tersebut cenderung berfokus
pada jangka pendek. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan, perusahaan perlu
memfokuskan terutama pada faktor-faktor yang mempunyai jangka waktu yang lebih
panjang, seperti kualitas produk dan loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, penekanan
pada informasi keuangan saja dapat mengarahkan manajer untuk menekankan pada
penurunan biaya dan mengabaikan atau menurunkan satandar kualitas. Keputusan ini
dapat menjadi kekeliruan yang fatal, mengarah pada hilangnya pelanggan dan pasar
pada jangka panjang.
Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing fungsi utama
manajemen yaitu :
1. Manajemen stratejik yang merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga
keunggulan kompetitif dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan.
Strategi adalah seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang
apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan.
-3-
Manajemen stratejik (strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan
pengimplementasian tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan tersebut.
-4-
informasi keuangan dan non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan
bagaimana cara bersaing secara efektif.
2) Teknologi informasi dan pemanufakturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin
ketat, perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi informasi dan
pemanufakturan yang baru. Sebagai contoh adalah penggunaan metode
persediaan tepat waktu (Just in Time Inventory) untuk mengurangi biaya
penyimpanan persediaan, dana penggunaan mesin berteknolgi tinggi.
3) Fokus pada pelanggan
Perubahan kunci dalam lingkungan bisnis adalah meningkatnya harapan
pelanggan (customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk.
Akibatnya siklus hidup produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga
perusahaan berusaha untuk menambah model baru dan produk baru secepat
mungkin.
4) Organisasi manajemen
Organisasi manajemen telah telah berubah dalam merespon perubahan
pemasaran dan produksi, karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan, maka
tekanannya telah berubah dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan
berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang berorientasi pada pelanggan, bersifat
non keuangan, seperti kualitas dan pelayanan.
5) Pertimbangan-pertimbangan social, politik dan budaya
Di samping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan
signifikan juga terjadi pada perubahan lingungan social, politik dan udaya yang
mempengaruhi bisnis.
Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan
perusahaan untuk lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi.
-5-
oleh perusahaan lain dan kemudian mengimplementasikan perbaikan-perbaikan
dalam proses perusahaan untuk mencapai kinerja yang sama bahkan lebih baik
dengan para pesaiangnya.
2) Manajeman Kualitas total (Total Quality Management)
TQM merupakan teknik di mana manajemen mengembangkan kebijakan-
kebijakan dan praktek-praktek untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa
perusahaan memenuhi harapan pelanggan. Pendekatan ini meliputi peningkatan :
functionality (fungsionalitas produk)
realibility (kehandalan)
durability (ketahanan)
serviceability (kemudahan produk untuk diperbaiki)
3) Continous Improvement
Continous Improvement (dalam bahasa jepang disebut kaizen) merupakan teknik
manajemen di mana para manajer dan pekerja setuju terhadap program
“continous improvement” dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan.
-6-
meningkatkan facto keberhasilan.konsep utama dalam TOC adalah throughput,
yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau
sama dengan penjualan dikurangi bahan yang dibutuhkan dalam produk yang
terjual. Throughput dapat diperbaiki secara langsung dengan meningkatkan
kecepatan produk diproses sampai dengan dijual.
7) Mass Customization
Mass Customization merupakan teknik manajemen di mana pemasaran dan
proses produksi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangani
meningkatnya variasi yang timbul dari pengiriman produk pesanan dan jasa
kepada pelanggan.
8) Target Costing
Target Costing merupakan teknik manajemen yang menentukan biaya yang
diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga
produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. Jadi biaya
ditentukan oleh harga.
-7-
c. Kepuasan pelanggan
d. kepuasan mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan
dengan perusahaan lain sebagai indicator seberapa baik perusahaan
memuaskan pelanggan.
e. Proses bisnis internal
f. mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam produksi dalam
memoduksi produk dan jasa.
g. Inovasi dan pembelajaran
h. mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.
CONTOH KASUS
Pursuit . Com adalah sebuah perusahaan telekomunikasi (jasa) yang berorientasi pada
pelayanan usaha kecil/menengah yang sedang berkembang.
Kendala :
1. Pursuit . Com adalah perusahaan berskala kecil menengah yang memiliki
keterbatasan dalam teknologi, SDM, dan Modal,
2. Selama ini karyawan Pursuit . Com berorientasi pada pelayanan skala menengah
ke atas, hal ini menyebabkan tujuan perusahaan dalam skala menengah ke bawah
tidak tecapai dan kalah bersaing dengan perusahaan besar yang mempunyai
kelebihan dalam segala hal,
3. Manajemen Pursuit . Com selama ini masih berorientasi manajemen tradisional,
yaitu berorientasi pada peningkatan internal kontrol dan bersifat menyajikan dan
mengelola data mentah/informasi laporan-laporan,
4. Pembagian tugas dalam Pursuit . Com ialah dengan membentuk departemen
berdasarkan fungsi (Functional Roles) yaitu pembagian tugas yang difokuskan
pada jenis kegiatan.
Solusi :
1. Pursuit . Com menyewa/mengontrak seorang cost manajer yang diharapkan
mampu mengubah manajemen tradisioanl yang selama ini dijalankan menjadi
bersifat manajemen modern (Cost Management),
-8-
2. Melekukan analisis SWOT terhadap perusahaan secara menyeluruh,
3. Perbaikan sistem pembagian tugas dari Functional Roles ditambah menjadi Cross
Functioanl Team Decision Making yaitu suatu tim yang anggotanya bersumber
dari berbagai latar belakang fungsional untuk mendorong terciptanya ide-ide atau
penyelesaian masalah yang lebih inovatif (Entrepenual Decision making) yaitu
keputusan yang bersifat mencari yang baru tanpa haru melupakan yang lalu/lama.
-9-
5. MENGEMBANGKAN STRATEGI KOMPETITIF
Tekanan stratejik juga membutuhkan pemikiran yang integratif/menyeluruh, sehingga
mampu mengindentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat
lintas fungsi (cross functional). Fungsi bisnis sering diidentifikasi sebagai pemasaran,
produksi, keuangan dan akuntasi/controllership. Fungsi tersebut bukan dipandang sebagai
permasalahan, seperti permasalah produksi, permasalahan pemasaran dan permasalahan
akuntansi dan keuangan, pendekatan yang menyeluruh/integratif menggabungkan
keahlian dari semua fungsi secara simultan dengan menggunakan tim yang bersifat lintas
fungsi. Pendekatan yang integratif diperlukan dalam lingkungan yang dinamis dan
kompetitif. Perhatian perusahaan difokuskan pada pemuasan kebutuhan pelanggan, dan
semua sumber daya perusahaan, dari semua fungsi, diarahkan untuk tujuan tersebut.
Manajemen biaya stratejik merupakan pengembangan informasi manajemen biaya untuk
membantu fungsi manajemen utama, yaitu menejemen stratejik.
INTISARI
1. Manajemen biaya meliputi semua informasi yang dibutuhkan oleh seorang
manajer untuk dapat melakukan pengelolaan secara efektif yang dapat
mengarahkan perusahaan kearah keberhasilan kompetitif.
- 10 -
2. Informasi manajemen biaya meliputi informasi yang bersifat keuangan maupun
non keuangan yang penting bagi keberhasilan perusahaan.
3. Peran spesifik dari manajemen biaya dalam perusahaan berbeda-beda tergantung
pada strategi kompetitifnya, jenis organisasi, dan fungsi-fungsi manajemen di
mana informasi manajemen biaya itu diterapkan.
4. Lingkungan bisnis yang dinamis selalu berubah yang dipengaruhi oleh lingkungan
global, teknologi informasi dan pemanufakturan, harapan pelanggan, organisasi
manajemen, dan pertimbangan sosial, politik, dan budaya.
5. Manajemen biaya dapat membantu perusahaan dalam menggunakan teknik-teknik
manajemen yang baru seperti Benchmarking, Manajeman Kualitas total (Total
Quality Management), Continous Improvement, Activity-Based Costing dan
Activity-Based Management, Reengineering, The Theory of Constraint, Mass
Customization, Target Costing, Life Cycle Costing, dan The Balanced Scorecard.
- 11 -