Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator,
sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin
adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator
harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi
celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di suplai
dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang
mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub.
Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakeristik
berbeban dari generator DC penguatan bebas dengan generator DC shunt. Manfaat penulisan tugas
ini bagi penulis adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan tentang karakteristik generator DC
penguatan bebas dan generator DC shunt untuk keadaan beban yang berubah-ubah. Sedangkan
bagi para pembaca, diharapkan semoga tugas akhir ini dapat menjadi sumbangan dalam
memperkaya pengetahuan dan memberikan kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan magnet
remanen menggunakan medan magnet listrik, ini memiliki kelebihan seperti medan magnet yang
dibangkitkan dapat diatur. Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya,
generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Generator pengautan sendiri adalah arus listrik yang dialirkan melalui kumparan penguat
medan Rf yang diambil dari output generator tersebut. Biasanya generator ini dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat memeberikan penguatan sendiri.
Sebelum dapat bekerja dengan penguatan sendiri, biasanya kutub-kutub magnet harus diberi
penguat untuk mendapatkan remenensi magnet (magnet sisa) dari suatu sumber lain. Sisa magnet
kecil ini membnagkitkan tegangan pada jangkar yang selanjutnya dikembalikan lagi ke dalam
belitan medan untuk memperkuat medan magnetnya,sehingga dengan demikian tegangan yang
dibangkitkan dalam jangar akanlebih besar. Demikian seterusnya hingga didapat tegangan yang
cukup.
Ditinjau dari cara-cara menghubungkan lilitan-lilitan medan dengan jangkar dan rangkaian
luar atau jala-jala generator, penguatan sendiri ini dibagi menjadi:
Generator Shunt, Ciri utama generator shunt adalah kumparan penguat medan
dipasang paralel terhadap kumparan jangkar.
Generator seri, Pada generator ini kumparan medan diseri dengan kumparan
jangkarnya, sehingga medannya mendapat pengautan jika arus bebannya ada, itu
sebabnya generator seri selalau terkopel dengan bebannya,kalau tidak demikian
maka tegangan terminal tidak akan muncul.
Generator kompon, Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt
dan generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat
yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa
dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari
kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil,
sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan terminal
kecil sekali dan terpengaruh. Memiliki 2 tipe:
o Kompon panjang
o Kompon pendek
Jenis generator yang digunakan dalam percobaan ini adalah generator DC penguatan bebas
dan generator DC shunt.
Tidak membahas motor arus searah ( DC ).
Beban yang digunakan hanya berupa beban resistif.
Tidak membahas karakteristik beban nol dan karakteristik luar dari generator DC.
Spesifikasi generator DC yang digunakan untuk percobaan adalah generator DC pada
Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU
Energi Listrik FT USU
Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari dua atau
lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya beban lebih pada
salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi yang besar
pada perusahaan listrik umum yang senantiasa memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal
yang khusus sering dynamo dikerrjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi
aki tesebut.
BAB II
1. Penguat elektromagnetik
a. Generator shunt
Catu daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current) yang dapat di gunakan
sebagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah catu daya adaptor yang baik memiliki
bagian-bagian seperti pada blok diagram berikut ini :
Keterangan :
B. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator.
Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin
besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai
tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar 1.2 Jika
generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika
belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubungsingkat, maka
tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
C. Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama
yang sama.Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri.
Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-
D2) terletak di depan belitan shunt.
2.4 Penampilan Rangkaian Skematik
B. Generator Shunt
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan
tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari
generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah
generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.
C. Generator Kompon
menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan
dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini
disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika arus beban
bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang cenderung
tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi desain kontroler primemover ANFIS real-
time skala laboratorium untuk simulasi kendali sistem satu mesin. Beberapa penelitian pengaturan
kecepatan putaran motor arus searah (DC) yang telah dilakukan antara lain oleh Resmana, dan
kawan-kawan (1999) yang mengimplementasikan fuzzy logic pada microkontroller untuk kendali
putaran alat pembuat gerabah. Dwi Asta yang menerapkan fuzzy adaptif dengan penalaan fungsi
keanggotaan pada pengendali kecepatan motor DC berbasis mikrokontroler 89C52, dan Josephat
pramudijanto, dan kawan-kawan (2001) dengan mengimplementasikan ANFIS pada pengaturan
motor servo MS 150 DC. Pada Penelitan ini motor DC befungsi sebagai primemover generator
sinkron dan kontrolernya digunakan metode ANFIS untuk mengatur kecepatan putaran agar tetap
stabil sesuai dengan perubahan yang terjadi pada beban.
Untuk menstabilkan putaran primemover pada putaran tertentu maka digunakan frekuensi
sebagai acuan. Alasan pemilihan ANFIS sebagai kontroler yaitu karena kontroler ini dapat
beradaptasi jika terjadi perubahan input sistem secara tiba-tiba [4]. Penelitan ini tidak hanya
mendesain dan mensimulasikan kontroler putaran primemover dengan menggunakan software,
namun juga akan mengimplementasikan ke dalam bentuk real (prototype). Keunggulan yang
dimiliki penelitian ini yaitu tidak hanya melihat tingkat keandalan melalui
simulasi (software), namun juga akan membuktikan dalam bentuk percobaan secara langsung,
sehingga akan terlihat perbedaan kecepatan respon pada simulasi dan kecepatan respon pada saat
dihubungkan pada plant yang digunakan
BAB III
3.1 Penutup
A. Kesimpulan
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker).
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo.
Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator
dengan magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, ini memiliki kelebihan
seperti medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur. Berdasarkan cara memberikan fluks
pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
• Generator berpenguatan bebas
• Generator berpenguatan sendiri
B. Saran
Generator DC merupakan mesin DC yang digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Prinsip kerja Generator DC itu sendiri dihasilkan dari pembangkit
listrik melalui induksi dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan cincin-seret yang
menghasilkan tenaga induksi bolak balik dengan menggunakan komutator yang
menghasilkan tenaga DC. Rugi-rugi yang ada pada generator DC antara lain adalah ruginya
tembaga, besi, dan mekanik. Rugi-rugi ini sangat penting untuk di ketahui dan diperlukan
untuk menghitung besarnya efisien dari generator.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-9455-2207201015-BABI.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195912311985031-
JAJA_KUSTIJA/modul_sistem_engineering.pdf
http://crayonpedia.org/bse/split/kelas12_smk_teknik_listrik_industri_siswoyo/Bab_12.pdf
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/19-jumari-hal-201-211.pdf
http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf
http://elreg-03.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/single-side-band-generator-bagian-i.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=contoh+makalah+generator+dc+pdf&source=web&
cd=88&ved=0CEcQFjAHOFA&url=http%3A%2F%2Flinkpendidikan.com%2Ffiles%2Fview.p
hp%3Ffile%3Dmodul-materi%2Felektro%2Fteknik_dasar_generator.pdf&ei=jW-
dT461NtHIrQfPr5F9&usg=AFQjCNEwddKV1ell8BPncdrFiC8hlCqJFQ
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://www.search-document.com/pdf/1/1/contoh-makalah-generator-dc.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf