Laporan Bahan Alam Gabung
Laporan Bahan Alam Gabung
7.0
6.0
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
Gambar 1. Kromatogram minyak atsiri bunga cengkeh hasil destilasi uap air
menggunakan GC-MS
(x100,000)
TIC
5.0
4.0
3.0
2.0
1.0
(x100,000)
4.0 TIC
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
Metode Isolasi
No Senyawa
Destilasi uap (%) Sokletasi (%) Maserasi (%)
1. Methyl salicylate 0,12 - -
2. Chavicol 0,34 - -
3. .alpha.-Cubebene 0,14 - -
4. Eugenol 66,60 44,89 40,43
5. Caryophyllene - - 47,51
6. alpha.-Caryophyllene - - 4,57
7. .alpha.-Copaene 0,64 - -
8. trans()-Caryophyllene 26,63 - -
9. Trans-Caryophyllene - 39,95 -
10. .alpha.-Humulune 3,43 3,99 -
11. Aceteugenol 0,99 -
12. .delta.-Cadinene 0,19 1,29 -
13. (-)-Caryophyllene oxide 0,92 -
14. L(+)-Lysinium
- 1,32 -
Monochloride
15. Folic acid - 2,25 -
16. Pyrrolidine - 1,87 -
17. (-)-.alpha.-Neoclovene - 1,45 -
18. N,N-Dimethylguanidine - 1,75 -
19. 2-Chloroethanol - 1,24 -
20. Bromchlorenone - - 1,05
21. 2,2’-dithiobis
- - 0,80
Ethanamine,
22. p-Hydroxynorephedrine - - 0,99
23. N,N’-diethyl Thiourea - - 1,40
24. Octodrine - - 1,15
25. Methyl butanedioic acid - - 0,81
26. Thiophene - - 1,29
Tabel 5. Hasil analisis komposisi bunga cengkeh menggunakan CG-MS
Hasil analisis CG-MS pada hasil rendemen minyak atsiri hasil destilasi uap air,
ekstrak bunga cengkeh menggunakan metode sokletasi, dan ekstrak bunga atsiri
memnggunakan metode maserasi menunjukkan masing-masing 10 komponen yang
teridentifikasi. Senyawa utama yang terkandung dalam minyak atsiri hasil destilasi uap
air bunga cengkeh adalah eugenol sebesar 66,60 % dan trans()-Caryophyllene
sebesar 26,63%. Kandungan utama yang ditemukan Pada ekstrak bunga cengkeh
hasil ekstraksi sokletasi adalah eugenol sebesar 44,89 % dan trans-Caryophyllene
sebesar 39,95. Sedangkan kandungan utama yang ditemukan pada ekstrak Bungan
cengkeh hasil ekstraksi maserasi adalah Caryophyllene sebesar 47,51% dan eugenol
sebesar 40,43%.
Hasil analisis yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya. Henny Prianto (2013) melakukan analisis pada minyak atsiri bunga cengkeh
hasil destilasi uap air dan memperoleh kandungan eugenol sebesar 81,2%. Saiful Hadi
(2012) menganalisis hasil ekstraksi bunga cengkeh dengan metode sokletasi
menggunakan pelarut n-heksana memperoleh kandungan eugenol sebesar 65,02 % dan
Caryophyllene sebesar 15,64%. Luluk Pratiwi (2016) menganalisis kandungan ekstrak
bunga cengkeh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol dan n-heksana.
Kandungan utamanya berupa eugenol sebesar 87,18 % menggunakan pelarut etanol dan
76, 30% menggunakan pelarut n-heksana.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui untuk memperoleh kandungan
eugenol paling baik digunakan metode destilasi uap air karena hasil eugenol yang
diperoleh paling tinggi dibandingkan dengan metode sokletasi dan maserasi yaitu sebesar
66,60%, namun hasil rendemen yang diperoleh paling sedikit yaitu 2,628%. Metode yang
paling baik untuk memperoleh rendemen paling banyak adalah metode sokletasi yaitu
sebesar 18,282%, namun kandungan eugenolnya lebih kecil dari metode destilasi uap
yaitu 44,89%. Sedangkan dengan metode maserasi, kadungan tertinggi pada hasil
ekstraksinya yaitu Caryophyllene sebesar 47,51%, lebih besar dari kandungan
Eugenolnya yaitu 40,43 %.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk
memperoleh rendemen ekstrak bunga cengkeh dapat dilakukan dengan metode
destilasi uap air, sokletasi, dan maserasi. Metode yang menghasilkan rendemen
paling banyak adalah metode sokletasi dengan hasil rendemen sebesar 18,282%.
Namun kandungan eugenol pada ekstrask bunga cengkeh yang diperoleh dengan
metode sokletasi tidak terlalu banyak yaitu sebesar 44,89%. Kandungan eugenol
tertinggi terdapat pada hasil rendemen minyak atsiri bunga cengkeh yang
diperoleh dari metode destilasi uap yaitu sebesar 66,6%. Namun, rendemen
minyak atsiri yang diperoleh dengan metode destilasi uap air sangat sedikit yaitu
sebesar 2, 628%.
LAMPIRAN