Anda di halaman 1dari 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis perbandingan hasil minyak atsiri bunga cengkeh dengan


menggunakan metode destilasi uap dan ekstrak bunga atsiri dengan menggunakan
metode sokletasi dan maserasi menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh dengan
menggunakan metode ekstraksi yang berbeda memiliki perbedaan yang cukup
signifikan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode destilasi
menunjukkan hasil yang paling sedikit, sedangkan hasil yang diperoleh
menggunakan metode sokletasi dan maserasi menunjukkan hasil yang tidak terlalu
berbeda secara signifikan. Hasil yang diperoleh disajikan dalam tabel 1. dibawah
ini.
Rendemen yang
Metode Ekstraksi Hasil (%)
diperoleh
Destilasi Uap Air Minyak Atsiri 2,628
Sokletasi Oleoresin 18,282
Maserasi Oleoresin 18,1
Tabel 1. Hasil rendemen bunga cengkeh

Penelitian sebelumnya tentang isolasi minyak atsiri dan ekstrak bunga


cengkeh dengan menggunakan metode destilasi uap air, sokletasi, dan maserasi
telah dilakukan. Penelitian-penelitian sebelumnya yang mengisolasi ekstrak bunga
cengkeh ditunjukkan dari tabel dibawah ini .
Penelitian Waktu Hasil (%)
Penelitian Yang
6 jam 2,628
dilakukan
Henny Prianto
8 jam 8,6
(2013)
Guan.et.al. (2007) 8-10 jam 10,1
Tabel 4. Penelitian Sebelumnya yang Menggunakan Metode Destilasi Uap

Penelitian Waktu Pelarut Hasil (%)


Penelitian Yang
3,5 jam aseton 18,268
dilakukan
Saiful Hadi (2012) 80 menit n-heksana 17,61
Saiful Hadi (2012) 80 menit benzena 18,90
Guan.et.al. (2007) 6 jam etanol 41,8
Tabel 3. Penelitian Sebelumnya yang Menggunakan Metode Sokletasi

Penelitian Waktu Pelarut Hasil (%)


Penelitian Yang
5 jam aseton 18,1
dilakukan
Luluk Pratiwi
6 jam etanol 27,99
(2016)
Luluk Pratiwi
6 jam n-heksana 21,54
(2016)
Banji (2016) - Aseton 80% 18,33
Tabel 4. Penelitian Sebelumnya yang Menggunakan Metode Maserasi

Perbedaan hasil rendemen yang diperoleh dengan hasil rendemen dari


penelitian yang lain yang menggunakan metode isolasi yang sama dikarenakan
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu perbedaan asal bunga cengkeh yang
digunakan, umur bunga cengkeh yang digunakan, lamanya waktu isolasi, jenis
pelarut yang digunakan serta jumlah pelarut yang digunakan.

Hasil rendemen bunga cengkeh yang diperoleh dari metode isolasi


destilasi uap, ekstraksi sokletasi, dan ekstraksi maserasi kemudian dianalisis
menggunakan instrumen Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS)
untuk mengetahui komponen-komponen yang terkandung dalam rendemen bunga
cengkeh yang diperoleh. Kromatogram dari hasil analisis ekstrak bunga atsiri
menggunakan metode isolasi destilasi uap, ekstraksi sokletasi, dan ekstraksi
maserasi ditunjukkan seperti gambar dibawah ini :
(x10,000,000)
8.0 TIC

7.0

6.0

5.0

4.0

3.0

2.0

1.0

5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 22.5

Gambar 1. Kromatogram minyak atsiri bunga cengkeh hasil destilasi uap air
menggunakan GC-MS

(x100,000)
TIC

5.0

4.0

3.0

2.0

1.0

5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5

Gambar 2. Kromatogram ekstrak bunga cengkeh hasil sokletasi menggunakan


GC-MS

(x100,000)
4.0 TIC

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

5.0 7.5 10.0 12.5 15.0 17.5 20.0 22.5

Gambar 3. Kromatogram ekstrak bunga cengkeh hasil maserasi menggunakan


GC-MS

Metode Isolasi
No Senyawa
Destilasi uap (%) Sokletasi (%) Maserasi (%)
1. Methyl salicylate 0,12 - -
2. Chavicol 0,34 - -
3. .alpha.-Cubebene 0,14 - -
4. Eugenol 66,60 44,89 40,43
5. Caryophyllene - - 47,51
6. alpha.-Caryophyllene - - 4,57
7. .alpha.-Copaene 0,64 - -
8. trans()-Caryophyllene 26,63 - -
9. Trans-Caryophyllene - 39,95 -
10. .alpha.-Humulune 3,43 3,99 -
11. Aceteugenol 0,99 -
12. .delta.-Cadinene 0,19 1,29 -
13. (-)-Caryophyllene oxide 0,92 -
14. L(+)-Lysinium
- 1,32 -
Monochloride
15. Folic acid - 2,25 -
16. Pyrrolidine - 1,87 -
17. (-)-.alpha.-Neoclovene - 1,45 -
18. N,N-Dimethylguanidine - 1,75 -
19. 2-Chloroethanol - 1,24 -
20. Bromchlorenone - - 1,05
21. 2,2’-dithiobis
- - 0,80
Ethanamine,
22. p-Hydroxynorephedrine - - 0,99
23. N,N’-diethyl Thiourea - - 1,40
24. Octodrine - - 1,15
25. Methyl butanedioic acid - - 0,81
26. Thiophene - - 1,29
Tabel 5. Hasil analisis komposisi bunga cengkeh menggunakan CG-MS

Hasil analisis CG-MS pada hasil rendemen minyak atsiri hasil destilasi uap air,
ekstrak bunga cengkeh menggunakan metode sokletasi, dan ekstrak bunga atsiri
memnggunakan metode maserasi menunjukkan masing-masing 10 komponen yang
teridentifikasi. Senyawa utama yang terkandung dalam minyak atsiri hasil destilasi uap
air bunga cengkeh adalah eugenol sebesar 66,60 % dan trans()-Caryophyllene
sebesar 26,63%. Kandungan utama yang ditemukan Pada ekstrak bunga cengkeh
hasil ekstraksi sokletasi adalah eugenol sebesar 44,89 % dan trans-Caryophyllene
sebesar 39,95. Sedangkan kandungan utama yang ditemukan pada ekstrak Bungan
cengkeh hasil ekstraksi maserasi adalah Caryophyllene sebesar 47,51% dan eugenol
sebesar 40,43%.
Hasil analisis yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya. Henny Prianto (2013) melakukan analisis pada minyak atsiri bunga cengkeh
hasil destilasi uap air dan memperoleh kandungan eugenol sebesar 81,2%. Saiful Hadi
(2012) menganalisis hasil ekstraksi bunga cengkeh dengan metode sokletasi
menggunakan pelarut n-heksana memperoleh kandungan eugenol sebesar 65,02 % dan
Caryophyllene sebesar 15,64%. Luluk Pratiwi (2016) menganalisis kandungan ekstrak
bunga cengkeh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol dan n-heksana.
Kandungan utamanya berupa eugenol sebesar 87,18 % menggunakan pelarut etanol dan
76, 30% menggunakan pelarut n-heksana.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui untuk memperoleh kandungan
eugenol paling baik digunakan metode destilasi uap air karena hasil eugenol yang
diperoleh paling tinggi dibandingkan dengan metode sokletasi dan maserasi yaitu sebesar
66,60%, namun hasil rendemen yang diperoleh paling sedikit yaitu 2,628%. Metode yang
paling baik untuk memperoleh rendemen paling banyak adalah metode sokletasi yaitu
sebesar 18,282%, namun kandungan eugenolnya lebih kecil dari metode destilasi uap
yaitu 44,89%. Sedangkan dengan metode maserasi, kadungan tertinggi pada hasil
ekstraksinya yaitu Caryophyllene sebesar 47,51%, lebih besar dari kandungan
Eugenolnya yaitu 40,43 %.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk
memperoleh rendemen ekstrak bunga cengkeh dapat dilakukan dengan metode
destilasi uap air, sokletasi, dan maserasi. Metode yang menghasilkan rendemen
paling banyak adalah metode sokletasi dengan hasil rendemen sebesar 18,282%.
Namun kandungan eugenol pada ekstrask bunga cengkeh yang diperoleh dengan
metode sokletasi tidak terlalu banyak yaitu sebesar 44,89%. Kandungan eugenol
tertinggi terdapat pada hasil rendemen minyak atsiri bunga cengkeh yang
diperoleh dari metode destilasi uap yaitu sebesar 66,6%. Namun, rendemen
minyak atsiri yang diperoleh dengan metode destilasi uap air sangat sedikit yaitu
sebesar 2, 628%.
LAMPIRAN

Gambar 1. Bunga Cengkeh Kering Gambar 2. Rangkaian Alat Destilasi


dan Halus Ditimbang Sebanyak 250 Uap
gram

Gambar 3. Proses Isolasi Minyak Atsiri


Bunga Cengkeh Melalui Destilasi Uap

Gambar 5. Berat Minyak Cengkeh


Sebesar 6,57 gram

Anda mungkin juga menyukai