PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada bayi kurang
1
kelahiran hidup, Malaysyia 41/100.000 kelahiran hidup, singapura
Jumlah kematian Ibu relatif menurun pada tahun 2014 dan 2015
dibandingkan pada tahun 2013. Saat ini Angka Kematian Ibu (AKI)
2019 angka kematian ibu adalah 306 per 100.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 adalah 32 per 1000
Menengah Nasional) yang ingin dicapai pada tahun 2019 nanti adalah
menyatakan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Barat pada 2013
hingga 2014 menurun. Angka kematian ibu di Jawa Barat pada 2013
adalah 781 kasus dan pada tahun 2014 turun menjadi 747 kasus.
menurut dia, tidak terlepas dari upaya Pemprov Jawa Barat dalam
2
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2014 dimana tercatat jumlah kematian ibu 114 orang yang terdiri dari
bayi berjumlah 86 orang dan bayi 1- <12 bulan berjumlah 194 orang
persalinan pada tahun 2015. Pada tahun 2016 diperoleh jumlah kasus
persalinan 225 persalinan pada tahun 2015. Dan pada tahun 2016
3
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
4
g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil Asuhan Kebidanan pada
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Ilmiah
persalinan KPD.
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Institusi
5
E. METODE PENULISAN
sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
profil kesehatan dan data dari internet yang relevan dengan ketuban
pecah dini.
2. Studi Kasus
a. Anamnesa / wawancara
6
b. Pemeriksaan fisik
c. Pengkajian psikososial
3. Studi Dokumentasi
dengan KPD.
4. Diskusi
7
F. SISTEMATIKAN PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
1. Pengertian Persalinan
3. Sebab-sebab Persalinan
4. Jenis-Jenis Persalinan
8
7. Tahapan Persalinan
8. Komplikasi Persalinan
6. Pemeriksaan Penunjang
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Persalinan
10
mendeteksi dini adanya komplikasi di samping itu bersama
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
(Sujiantini, 2011)
2010)
konsepsi yang dapat hidup di luar uterus, melalui jalan lahir maupun
jalan lain.
dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
11
3. Sebab-Sebab Persalinan
a. Teori Kerenggangan
persalinan dimulai.
c. Teori Oksitosin
mengakibatkan his.
konsepsi dikeluarkan.
12
f. Teori distensi rahim
sirkulasi uteroplasenter.
Teori ini ditemukan pertama kali oleh Hipokrates. Bila nutrisi janin
4. Jenis-Jenis Persalinan
13
3) Persalinan matur atau aterm adalah keluarnya hasil konsepsi
atau settling atau dropping dan terjadi his palsu. Persalinan itu sendiri
ditandai dengan :
besar
(Jannah N,2015)
14
c. Pengeluaran Cairan
2) Pendataran serviks
3) Pembukaan Serviks
4) Pengeluaran cairan
(Jannah N,2015)
a. Power ( Kekuatan )
b. Passanger ( Penumpang )
Jalan lahir terbagi atas dua , yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir
lunak. Hal-hal yang perlu di perhatikan dari jalan lahir keras adalah
15
ukuran dan bentuk tulang panggul, sedangkan yang perlu
introitus vagina.
7. Tahapan Persalinan
16
berlangsung 12 jam, sedangkan multigravida berlangsung sekitar
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
menjadi 4 cm
b. Persalinan Kala II
kelahiran bayi.
17
Kala II di tandai dengan :
1) His terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit
sekali.
dimulai ketika bayi lair dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya
d. Persalinan kala IV
Kala ini adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan
8. Komplikasi Persalinan
18
c. Tali pusat atau tangan/ kaki bayi terlihat pada jalan lahir
e. Mengalami kejang-kejang.
Nurul B, 2011)
19
2. Fisiologi Air Ketuban
2011 )
1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis, dan
kesegala arah.
20
4) Mengindari trauma langsung terhadap janin.
b. Saat Inpartu
sebagai desinfektan.
2011)
21
e. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum proses
b. Serviks inkompeten
3) Patofisiologi
22
4) Diagnosis Ketuban Pecah Dini
,2012)
6) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
23
a. Tek lakmus (tes nitrasin), jika kertas lakmus merah berubah
yang palsu.
1. Persalinan Prematur
24
2. Infeksi
gawat.
25
8) Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini
solusio plasenta
persalinan preterm.
26
a) Ampicillin 2 g IV setiap 6 jam
berikut :
27
kondisi klien. Data tersebut diperoleh dengan melakukan
beberapa cara :
1) Anamnesis
pengkaji.
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan khusus
4) Pemeriksaan penunjang
28
masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap
tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ini
29
wanita tersebut bersama bidan terus-menerus.
30
ekonomi-kultural atau masalah psikologi.
yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif
yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
dilakukan klien.
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
31
3. Dokumentasi Hasil Asuhan Kebidanan
pendokumentasian.
yaitu :
langkah I Varney
identifikasi:
1) Diagnosis / masalah
32
3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,konsultasi
Varney.
33
Metode Pendokumentassian Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian
Proses Manajemen Kebidanan
Asuhan Kebidanan
5 Langkah Kompetensi
7 Langkah dari Helen Varney
Bidan
Soap / Notes
2. Masalah / Diagnosa
3.Antisipasi/Diagnosa masalah
Potensial
Assesment/Diagnosa Assesment/Diagnosa
7. Evaluasi Evaluasi
34