Disusun oleh:
Iftitah Imawati
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah
Mada
Abstrak
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan teori yang disampaikan oleh beberapa tokoh manajemen. membahas
teori dari beberapa tokoh yang mewakili setiap era yaitu pemikiran dari 3 tokoh besar yaitu Peter Drucker
dengan teori modern management dibandingkan tokoh manajamen dunia lain seperti James D. Mooney
dengan teori Principles of Organization dan Herbert Alexander Simon dengan teori general administrative
management. Dari masing-masing teori memiliki kesinambungan yang unik. Tiap tokoh mempunyai
perbedaan perspektif mengenai tindakan atau kegiatan yang ideal untuk dilakukan seorang manajer. Teori
tersebut muncul berdasarkan pengalamn tokoh atau studi kasus yang dilakukan tokoh tersebut dalam
kapasitas sebagai manajer. Studi mengenai teori manajemen sangat perlu dilakukan guna memperkaya
tinjauan literatur sebagai manajer. Selain itu, dapat diginakan sebagai acuan penagambilan kebijakan untuk
manajer. Semua teori yang dijabarkan tidak semata-mata merupakan teori yang sempurna, teori-teori
tersebut dapat kita kombinasikan sesuai kebutuhan dan iklim perusahaan. Setiap teori akan menimbulkan
dampak positif maupu negatif. Di sinilah peran paper ini dalam mengulas kembali teori yang telah
disampaikan tokoh-tokoh manajemen, agar dapat kita terapkan poin-poin yang bersesuaian dengan tujuan
yang ingin kita capai.
Kata kunci : Tokoh manajemen, management theory , teori klasik, teori modern
I.Pendahuluan
Manajemen telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, semenjak jaman purbakala. Era
bercocok tanam pada manusia purba mengharuskan kelompok untuk mengatur anggota dan
menerapkan teknik pertanianataupun perburuan sedemikianrupa sehingga tujuan kelompok dapat
tercapai. Para ahli paleoantropologi mengemukakan tentang nenek moyang manusia homo hobilis
yang merupakan spesies yang terampil dalam menggunakan peralatan, homo erectus yang pertama
kali berdiri tegak dan homo sapiens yang merupakan mahluk pemikir (Wren & Bedeian,2009;10).
Seiring dengan pemikiran manusia, para tokoh manajemen melahirkan pemikiran tentang
ilmu-ilmu manajemen yang baru yang terus berkembang hingga hari ini. Perkembangan ilmu-ilmu
manajemen terus berkembang seiring perubabahn waktu dan kontek, sehingga banyak konsep dan
Ilmu manajemen itu sendiri teori mengenai manajemen semakin berkembang dengan berbagai
macam model. Pada awal kemunculannya teori manajemen ilmiah menjadi populer pada tahun
1870-1930, lalu teori organisasi klasik, hubungan manusiawi hingga teori modern yang menjadi
acuan hingga saat ini. Teori tersebut muncul dari pemikiran para tokoh-tokoh manajemen yang
hampir di setiap benua menyumbangkan ide manajemen dengan perspektif dan fokus yang
berbeda. Hal tersebut, dipengaruhi oleh pengalaman yang para tokoh dapat atau dengan
mengnalisis teori-teori sebelumnya dan menyempurnakannya hingga berujung pada teori
manajemen modern yang berlaku dan banyak digunakan hingga saat ini.
Secara garis besar tulisan ini akan membahas teori dari beberapa tokoh yang mewakili
setiap era. Namun yang akan diulas lebih dalam yaitu pemikiran dari 3 tokoh besar yaitu Peter
Drucker dengan teori modern management dibandingkan tokoh manajamen dunia lain seperti
James D. Mooney dengan teori Principles of Organization dan Herbert Alexander Simon dengan
teori general administrative management,. Ketiga tokoh tersebut menurut penulis, memberikan
dampak yang cukup luas bagi perspektif manajemen.
II.Isi
“Performing, responsible management is the alternative to tyranny and our only protection
against it.” -Peter Drucker-
Peter Drucker merupakan tokoh manajemen dengan modern management theory dengan
pendekatan management strategic dengan konsentrasi pada proses pengambilan keputusan
dan kajian serta analisis aktifitas terkait kinerja jangka panjang organisasi.
Beberapa ide pentingnya yaitu :
1. Desentralisasi dan penyederhanaan.
2. Perampingan hirarki dan peningkatan kompetensi.
3. Alih-daya (outsourcing).
4. Peran penting sektor nirlaba dan mikroekonomi.
5. Menghargai karyawan sebagai aset alih-alih liabilitas.
6. Perencanaan dengan visi ke depan bukan ke belakang.
7. Menguatkan komunitas.
8. Menyelaraskan berbagai kebutuhan dengan tujuan
9. Mengutamakan pelayanan daripada keuntungan jangka pendek.
Dan salah satu konsep utama yang dikemukakan sang guru manajemen ini
adalah MBO: Management By Objectives. Suatu sistem yang menekankan efektivitas dan
pengendalian mutu, tanpa mengesampingkan kreativitas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Implementasi MBO oleh sebuah perusahaan tidak terbatas pada target tahunan saja tapi
juga sampai kepada penetapan indikator-indikator pencapaian kinerja individual dari setiap
karyawan. Para karyawan dengan manajernya secara aktif dan partisipatif menetapkan target
secara bersama-sama.
Elemen yang umum ditemui dalam teori MBO adalah :
1. Komitmen kepada program kerja.
2. Penetapan target oleh pembuat keputusan serta strateginya.
3. Penetapan sasaran individual lewat partisipasi aktif dari sang pekerja.
4. Penilaian kinerja secara periodik.
5. Otonomi atau keleluasaan dari eksekusi pelaksanaan pencapaian tujuan.
Selain itu, Peter Drucker mengajarkan ekologis sosial yang menekankan pentingnya
keharmonisan hubungan para pemimpin dengan bawahannya ketika bekerja sama secara aktif
dalam menetapkan sasaran namun memberikan keleluasaan dan wewenang untuk mencapainya,
meningkatkan kefektifan manajemen mencapai tujuan organisasi sekaligus memotivasi para
anggotanya.
Lalu, dia juga membela posisi karyawan sebagai sumber daya bukan biaya dengan
menekankan dampak manusiawi dalam penetapan tujuan yang membawa kesuksesan. Peningkatan
kompetensi karyawan dianggap sangat krusial karena ilmu pengetahuan khususnya di bidang
teknologi dan inovasi adalah keunggulan bersaing yang didapatkan lewat karyawan berwawasan.
Pandangannya sejak tahun 1940-an hingga tahun 1970-an tentang desentralisasi, karyawan
sebagai aset yang berharga, perusahaan sebagai komunitas yang dibangun atas kepercayaan dan
rasa hormat bukan hanya laba, pentingnya pelanggan bagi bisnis, mendahulukan substansi
daripada tampilan atau pengkultusan dalam kepemimpinan, dan kontribusi dari pekerja yang
berwawasan telah teruji visioner serta terbukti di masa kini hingga ke masa yang akan datang.
James D. Mooney
James D. Mooney memulai karirnya sebagai insinyur dan
pebisnis, dan kemudian menjadi salah satu anggota kunci tim
manajemen senior di General Motors, di bawah Pierre du Pont
dan Alfred P.Sloan. Bertanggung jawab atas operasi GM di luar
negeri, dia membantu membuat perusahaan tersebut menjadi
pembuat mobil terkemuka di dunia, berkembang dari basis
domestiknya menjadi perusahaan global.
Herbert Simon lahir di Milwaukee, Wisconsin pada tahun 1916. Ia meraih gelar sarjananya
pada tahun 1936 dari University of Chicago. Kemudian ia meraih gelar Ph.D. di bidang Ilmu
Politik dari universitas yang sama pada tahun 1942, dengan disertasinya mengenai administrasi
umum. Disertasinya ini kemudian diterbitkan dengan judul Administrative Behavior, dan konsep-
konsep yang dikembangkan dalam buku inilah yang akhirnya membuat Simon menerima
penghargaan Nobel. Simon sempat bekerja di Berkeley dan di Illinois Institute of Technology.
Sejak tahun 1949, Simon bekerja di Carnegie Mellon University – Pitsburg hingga wafat. Ia
melakukan riset terhadap proses pengambilan keputusan.
Namun di tahun 1950 dan 1960- an, cenderung masih didominasi oleh prinsip-prinsip yang
simplisistik baik dalam keragaman mekanistik maupun aspek humanistisnya. Diperlukan kurang
lebih dua puluh tahun bagi para teoritikus organisasi untuk memberikan tanggapan yang efektif
terhadap tantangan Simon. Pandangan-pandangan Simon berdasarkan hasil risetnya terhadap
proses pengambilan keputusan ditemukan bahwa ada kesamaan pandangan antara proses
pengambilan keputusan dengan proses manajemen,’…management is equivalent to decision
making…’. Simon merumuskan tiga tahap dalam proses pengambilan keputusan sebagai tahap
aktivitas pemikiran (intelligence), aktivitas desain, dan aktivitas memilih. Dalam proses
pengambilan keputusan menurut Simon ada batasan atau konstrain yang diidentifikasikan olehnya
sebagai administrative man versus economic man. Ada keputusan-keputusan yang sifatnya
terprogram versus tak terprogram, dan ada jenjang hirarki pada pencapaian tujuan-tujuan.
‘Proverbs of Administration’, yang diterbitkan pada tahun 1960, merupakan karya utama Simon
yang sangat berpengaruh terhadap pemahaman administrasi. Pandangannya terhadap teori
administrasi menyatakan bahwa setiap prinsip selalu eksis dan dapat diterima, tetapi akan
menimbulkan kontradiksi antara satu prinsip dengan yang lain. Simon mencontohkan beberapa hal
antara lain: spesialisasi, kesatuan komando, rentang kendali, pengorganisasian lewat tujuan,
proses, klien dan tempat.
Pada tahun 1956, bersama Allen Newell, Simon mengembangkan Logic Theory
Machine dan program General Problem Solver (GPS) (1957). GPS adalah metode penyelesaian
masalah dengan cara memisahkan strategi pemecahan permasalahan dari informasi/data yang
spesifik tentang masalah itu sendiri. Kedua program ini dikembangkan dengan menggunakan
bahasa IPL (Information Processing Language) (1956) yang dikembangkan oleh Newell, Cliff
Shaw dan Simon. Dalam buku The Art of Computer Programming , Donald Knuth menyebutkan
bahwa pengolahan senarai dalam IPL dengan senarai berkait awalnya disebut sebagai "NSS
memory", yang merupakan singkatan dari nama-nama penemunya.
Komparasi
III.Kesimpulan
Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang mefokuskan
diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi
sosiologis maupun psikologis. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan menerapkan
prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Daftar Pustaka
Baskara, I Gde Kajeng. 2013. Perkembangan Pemikiran Manajemen dari Gerakan Pemikiran
Scientific Management Hingga Era Modern. Bali : Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan
Kewirausahaan Vol. 7, No. 2.
Pindur, Wolfgang., Rogers, Sandra. dan Pan Suk Kim, 1995, “The History of Management : a
Global Perspective”, Journal of Management History, MCB University Press, USA.
Amirullah, Haris Budoyono 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group.
Wren, Daniel dan Bedeian, Arthur, 2009, The Evolution of Management Thought, ed. 6, John
Wiley & Sons, USA.