SEKTOR TELEMATIKA
SUB SEKTOR PROGRAMMER KOMPUTER
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 76
BAB I
PENGANTAR
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada
Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu
dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada
pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang
ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format
standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup
serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan
kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempelajari algoritma yang akan diterapkan pada
program, tidak tergantung bahasa pemrograman yang akan digunakan. Algoritma pemrograman
merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh setiap programer.
Untuk tingkat dasar ini penekanan kepada penguasaan algoritma dengan struktur data yang sederhana
(melibatkan variabel statik)
1.2 Tipe data baru dan tipe data yang ada dibuat dan
dijelaskan pemanfaatannya.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi.
2. Menjaga etika bersifat internal pada bidang teknologi informasi dan komunikasi.
PANDUAN PENILAIAN
1. 2. Konteks penilaian
Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara teori dengan kondisi kerja sesuai
dengan keadaan normal.
3.1 Kemampuan mengidentifikasi varian dan invarian yang berlaku umum pada pemrograman.
3.2 Kemampuan mengidentifikasi alur logika pemrograman sekuensial dan membuat algoritma.
3.3 Kemampuan mengidentifikasi pengelolaan array pada program.
3.4 Kemampuan menyimpan program ke dalam media penyimpanan.
3.5 Kemampuan membuat program membaca dan menulis data ke dalam file secara sekuensial dan
indeks.
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-
hati. Untuk pelatihan pra kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan
serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan
membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan sektor tersebut.
Kompetensi Kunci
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Persiapan/perencanaan
1. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan
mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
2. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang telah Anda miliki.
4. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam
sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat
kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli
lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MEMBUAT ALGORITMA PEMROGRAMAN DASAR
4.1 Tujuan Instruksional Umum
Siswa mampu mengerti tentang apa itu Algoritma Pemrograman.
Siswa mampu mengerti dasar – dasar Algoritma Pemrograman.
Siswa mampu berpikir secara logis dalam menyelesaikan masalah.
Siswa mampu menganalisa masalah dan menciptakan solusti untuk menyelesaikan sebuah masalah
Pada dasarnya sebuah algoritma adalah deskripsi pelaksanaan suatu proses yang disusu berdasarkan
sederetan langkah instruksi yang logis. Tiap langkah instruksi tersebut melakukan suatu tindakan
(aksi) yang akan menghasilkan sejumlah operasi yang bersesuaian dengan aksi tersebut. Hasil yang
diperoleh dari pengerjaan suatu aksi tersebut dapat dibandingkan berdasarkan keadaan sebelum aksi
dimulai dan keadaan pada saat aksi selesai dikerjakan. (Lihat contoh dibawah)
.
Contoh kasus :
Terdapat 2 Gelas A dan B, gelas A berisi warna merah dan gelas B berisi warna biru. Bagaimana
memindahkan isi dari gelas A ke B dan gelas B ke A ?
Deskripisi :
Keadaan awal : Gelas A berisi warna merah dan gelas B berisi warna biru.
Aksi :
-
- Pindahkan isi dari gelas A ke dalam gelas C
- Pindahkan isi gelas B ke dalam gelas A
- Pindahkan isi gelas C ke dalam gelas A.
Keadaan akhir : Gelas A berisi warna biru dan gelas B berisi warna merah.
Contoh diatas memperlihatkan urutan yang logis dalam menyelesaikan suatu masalah / memperoleh hasil
yang diinginkan.
Runtunan
Runtunan (Sequence) terdiri dari satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan secara berurutan sesuai
dengan urutan penulisannya. Urutan instruksi menentukan keadaan akhir algoritma, bila urutannya diubah
akan memberikan hasil yang berbeda.
Contoh :
Instruksi 1
Instruksi 2
Instruksi 3
Pemilihan
Pemilihan (Selection) adalah suatu kondisi dimana sebuah instruksi dijalankan apabila kondisi tertentu
dipenuhi. Ini akan mengakibatkan tidak semua instruksi akan dijalankan sesuai urutan dan tidak semua
instruksi akan dijalankan.
Contoh :
Jika nilai a lebih kecil dari 10 maka
Cetak nilai a sebanyak 10 kali ke layar monitor
Pengulangan
Salah satu kelebihan komputer adalah kemampuan untuk mengerjakan proses yang sama berulang kali
tanpa mengenal lelah. Ini akan mengakibatkan sebuah instruksi mungkin dijalankan beberapa kali sebelum
menjalankan instruksi yang lain.
Contoh :
Tuliskan angka dari 1 sampai 100
Angka = 0
Repeat
Tuliskan angka
Tambahkan nilai angka dengan 1
Until angka = 100
Pada praktenya, ketiga elemen itu dapat dikombinasikan menjadi sekumpulan instruksi yang membangun
sebuah program komputer. Namun pemahaman tentang dasar dari masing – masing elemen sangatlah
penting.
Jika a dan b adalah peubah (variabel) yang bertipe boolean / logika maka hasil variabel a dan b dengan
operator boolean tersebut diberikan berdasarkan tabel kebenaran berikut :
A B A and B A or B A xor B
True True True true False
True false false True True
False True false True True
False False False False False
Contoh :
Misalkan sebuah obyek jumlah murid 1 kelas yang berisi 100 orang, hendaknya didefinisikan pada tipe
bilangan bulat yang memiliki rentang nilai dari 1 .. 100. Apabila sebuah obyek tidak didefinisikan rentang
nilainya, maka dianggap obyek tersebut memiliki rentang nilai dari minus tidak terhingga sampai plus tidak
terhingga.
Pada implementasinya, tipe integer memulai rentang nilai yang terbatas dan tergantung dari setiap kompiler
dimana kita membuat program aplikasinya. Berikut saya berikan contoh pada kompiler Turbo Pascal.
Rentang nilai dari tipe data ini sangat bervariatif dan bergantung pada jenis program kompilernya. Contoh
diatas tidak berlaku bagi semua jenis kompiler.
Operasi
Operasi yang dapat dilakukan pada tipe data ini ada 2 macam, yaitu : Operasi artimatika dan Operasi
perbandingan.
- Operasi Aritmatika
Operasi aritmatika pada bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat juga. Operator aritmatika yang
digunakan antara lain :
+ (penjumlahan)
- (Pengurangan)
* (Perkalian)
Div (Pembagian)
Mod (sisa hasil bagi)
- Operasi Perbandingan
Operasi perbandingan terhadap bilangan bulat dengan menggunakan operator relasional akan
menghasilkan nilai
booelan (true atau false). Operator perbandingan yang digunakan antara lain :
< (lebih kecil)
< (lebih kecil atau sama dengan)
> (lebih besar atau sama dengan)
== (sama dengan)
≠ (tidak sama dengan)
Operasi
Operasi yang dapat dilakukan pada tipe data ini ada 2 macam, yaitu : Operasi artimatika dan Operasi
perbandingan.
- Operasi Aritmatika
Operasi aritmatika pada bilangan riil akan menghasilkan bilangan riil juga. Operator aritmatika yang
digunakan antara lain :
+ (penjumlahan)
- (Pengurangan)
* (Perkalian)
Div (Pembagian)
Mod (sisa hasil bagi)
- Operasi Perbandingan
Operasi perbandingan terhadap bilangan riil dengan menggunakan operator relasional akan menghasilkan
nilai booelan (true atau false). Operator perbandingan yang digunakan antara lain :
< (lebih kecil)
< (lebih kecil atau sama dengan)
> (lebih besar atau sama dengan)
== (sama dengan)
≠ (tidak sama dengan)
Contoh operasi perbandingan :
0.003 < 0. 3 (true)
8.0 ≥ 5 (false)
3.0 ≠ 3.5 (true)
1. D. Tipe Karakter
Tipe data yang termasuk karakter ini adalah huruf – huruf alfabet, tanda baca, angka ‘0’, ‘1’, ‘2’, …. dan
karakter – karakter khusus seperti ‘<’, ‘?’, dan sebagainya. Tipe data ini biasa dikenal sebagi char.
Rentang nilai dari tipe data ini adalah karakter – karakter yang telah disebutkan diatas, untuk lebih detilnya
dapat melihat pada buku – buku yang memuat daftar tabel ASCII. Karakteristik yang identik dengan tipe
data ini adalah setiap karakter harus diapit dengan tanda petik tunggal.
Contoh :
‘a’, ‘1’, ‘ ‘, ‘+’, ‘?’, ‘&’.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah : bilangan 1 adalah integer dan ‘1’ adalah karakter.
Operasi
Satu – satunya operasi yang digunakan untuk tipe data ini adalah operasi perbandingan.
- Operasi perbandingan
Operasi perbandingan terhadap tipe data karakter dengan menggunakan operator relasional akan
menghasilkan nilai boolean (true atau false). Operator perbandingan yang digunakan antara lain :
< (lebih kecil)
< (lebih kecil atau sama dengan)
> (lebih besar atau sama dengan)
== (sama dengan)
≠ (tidak sama dengan)
Contoh :
‘a’ == ‘a’ (true)
‘m’ < ‘z’ (true)
‘y’ ≠ ‘Y’
Hal yang harus diperhatikan dalam operasi perbandingan pada tipe data karakter adalah operasi ini
membandingkan kode ASCII diantara 2 obyek yang dibandingkan. Jadi bisa dilihat pada contoh diatas
bahwa ‘y’ tidak sama dengan ‘Y’, ini dikarenakan kode ASCII dari 2 karakter tersebut memang berbeda.
1. A. String / Kalimat
String adalah sebuah kalimat atau dapat dikatakan merupakan kumpulan dari karakter. Tipe data ini
dikenal juga dengan nama string.
Rentang nilai dari string adalah sesuai dengan rentang nilai dari karakter (lihat pembahasan diatas). String
adalah bentukan dari sederetan karakter yang dikombinasikan menjadi satu untuk membentuk sebuah arti
tertentu.
Contoh :
“Bandung”, “Jakarta”, “ABCDE”, “12345”
hal yang perlu diperhatikan adalah string “123” berbeda dengan 123.
Operasi
Operasi yang dapat dilakukan pada tipe data string ada 2 macam, yaitu :
- Operasi Perbandingan
Operasi perbandingan terhadap tipe data string dengan menggunakan operator relasional akan
menghasilkan nilai booelan (true atau false). Operator perbandingan yang digunakan antara lain :
< (lebih kecil)
< (lebih kecil atau sama dengan)
> (lebih besar atau sama dengan)
== (sama dengan)
≠ (tidak sama dengan)
Contoh :
“abcde” == “abc” (false)
“aku” < “AKU” (true)
Hal yang perlu diperhatikan dalam operasi perbandingan pada tipe data string adalah kompiler akan
membandingkan berdasarkan kode ASCII dari tiap – tiap karakter terhadap kode ASCII dari obyek lainnya.
Prinsip ini sebenarnya sama dengan
prinisp operasi perbandingan pada tipe data karakter yang telah dijelaskan di atas.
Contoh :
Type bilBulat : integer
Penulisan diatas berarti bilBulat memiliki tipe yang sama dengan
integer dan dapat digunakan untuk mendeklarasikan sebuah obyek integer.
1. C. Record / Rekaman
Tipe data rekaman atau bisa disebut record. Record ini merupakan dasar daripada pemrograman basis
data. Pada dasarnya record adalah sekumpulan baris data yang tersusun dari beberapa field.
Contoh :
Nama Alamat Telp NO_Ktp
Budi Gelong Baru 72 713.26.905 123/456/789
Pada contoh diatas akan menjelaskan mengenai dasar dari field dan record sendiri. Field adalah setiap
kolom (nama, alamat, telp dan no ktp). Field ini adalah data tunggal yang berdiri sendiri dan belum memiliki
arti yang sempurna sebelum disusun menjadi 1 kesatuan. Record adalah 1 baris data (Budi, Gelong Beru
72, 713.26.905,123/456/789). Record adalah sekumpulan baris data yang disusun dari field – field.
Contoh :
Record DataMhs adalah record yang menyimpan nilai ujian mahasiswa beserta kode mata kuliah yang
diambil.
Pendefinisian tipe data record menggunakan kata kunci type kemudian dilanjutkan dengan menuliskan
nama Record dan menuliskan field – field yang ingin ditampung dalam 1 record.
Contoh :
Misalkan anda mempunyai sebuah struktur record yang bernama DataMhs, dan saat ini hendak memberi
nilai dari masing – masing field yang ada di dalam struktur tersebut.
DataMhs rudy
Mendefinisikan obyek rudy sebagai obyek nyata dari DataMhs
harus diperhatikan pada operator ‘+’ tersebut bukanlah operator artimatika dan berupa operator
penggabungan string ( lihat pembahasan tipe data string ).
4.4.2 Variabel
Setiap mempelajari sebuah bahasa pemrograman anda pasti akan dihadapkan dengan yang namanya
variabel. Variabel merupakan sebuah obyek yang digunakan untuk menyimpan data tertentu berdasarkan
tipe data dasar tertentu.
Setiap obyek yang ada di dunia pasti memiliki nama, begitu pula dalam bahasa pemrograman. Seluruh
variabel yang dideklarasikan harus memiliki nama dan tipe dasarnya. Ini dimaksudkan untuk memudahkan
kompiler dalam mengidentifikasi variabel – variabel yang digunakan dalam proses perhitungan.
Variabel memiliki aturan dalam penamaan yang biasanya berlaku bagi hampir seluruh bahasa
pemrograman.
- Nama harus dimulai dengan huruf alfabet, tidak boleh dimulai dengan angka , spasi atau karakter
khusus lainnya
- Bagi bahasa pemgograman tertentu huruf besar dan kecil tidak berpengaruh, tapi bagi bahasa
pemrograman tertentu akan dibedakan.
- Tidak boleh mengandung operator artimatika, tanda baca dan karakter khusus lainnya.
- Tidak boleh dipisahkan menggunakan spasi, apabila ingin memisahkan harus menggunakan
karakter “_”.
- Panjang nama tidak dibatas, tetapi hendaknya tidak terlalu panjang sehingga tidak menimbuikan
kebingungan saat menulis program.
- Penamaan hendaknya disesuaikan dengan kegunaan dari variabel tersebut.
Contoh :
Integer nilai_ujian (variabel bernama nilai_ujian dengan tipe integer)
Integer nilai ujian (salah, mengandung spasi)
String nama-murid (salah, mengandung karakter ‘-‘)
String nama_murid (benar, menggunakan karakter “_”)
1. A. Secara Langsung
Pemberian nilai secara langsung ini berarti memberikan sebuah nilai ke dalam variabel secara langsung di
dalam teks algortma program. Nilai yang diberikan dapat berupaq konstanta, tetapan atau nama variabel
lain. Tipe yang diberikan harus sesuai dengan tipe data dari variabel penerima.
Contoh :
Integer nilai
Nilai = 10 (benar)
Integer nilai_2
Nilai2 = nilai (benar, memasukkan nilai dari variabel lain)
Nilai2 = “alo” (salah, tipe dasarnya tidak sama)
1. B. Melalui Piranti Masukan (Standart Input)
Metode untuk memberikan nilai ke dalam sebuah variabel tidak hanya
dilakukan secara langsung, namun juga dapat dilakukan melalui sebuah piranti masukan (keyboard, file
ataupun database).
Setiap bahasa pemrograman menggunakan function yang berbeda – beda dalam menangani proses
inputan nilai dari piranti masukan. Contoih dibawah ini menggunakan bahasa Turbo Pascal.
Contoh :
Integer nilai
Read (nilai)
Function read() ini digunakan untuk menerima inputan dary keyboard. Jadi ketika anda mengetikkan angka
10 dan menekan ENTER, maka nilai akan berisikan angka 10.
Apabila anda mengetikkan nilai yang memiliki tipe yang berbeda dari pada tipe data dari variabel
penampungnya, respon yang akan diberikan oleh kompiler berbeda – beda dan tergantung dari masing –
masing kompiler. Ada yang langsung memberikan pesar error namun ada pula yang tetap dapat
menjalankan instruksi selanjutnya baru kemudian menampilkan nilai yang salah ketika hendak
mengakses isi dari variabel tersebut.
4.4.3 Konstanta
Konstanta adalah sebuah variabel yang memiliki nilai yang tetap
selama program berlangsung dan tidak dapat dirubah nilainya. Konstanta dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Contoh :
Const PHI = 3.14
Const keyWords = “rahasia”
Const nMaks = 100
Contoh :
Penulisan contoh ini menggunakan bahasa pseudocode dan bahasa pemgoraman Turbo C.
Pseudocode
String nama
Integer nilai
Read nama
Read nilai
Nilai = nilai * 1.4
Print “Nama anda : “ + nama + “ Nilai anda : “ + nilai
Bahasa C
#include <stdio.h>
void main(){
// deklarasi variabel berdasarkan tipe data dasarnya.
char *nama;
int nilai;
// instruksi secara sekuensial mulai dilaksanakan.
scanf(“%s”,nama);
scanf(“%d”,&nilai);
nilai = nilai * 1.4;
printf(“Nama anda : %s Nilai anda : %d“,nama,&nilai);
// akhir dari instruksi dilaksanakan.
}
Kedua contoh diatas sama – sama menggunakan konsep sekuensial meskipun menggunakan 2 jenis
bahasa pemrograman yang berbeda.
Program akan menjalankan instruksi pertama dengan mendeklarasikan variabel kemudian menjalankan
proses input data, mengalikan isi dari variabel nilai sebanyak 1.4 dan instruksi terakhir adalah menuliskan
hasilnya ke stardar output (biasanya monitor), setelah itu program akan sslesai karena tidak instruksi lagi
yang dijalankan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah : Urutan sebuah instruksi sangat memgang peranan yang dominan,
apabila instruksi diatas posisinya ditukar antara :
Scanf(“%d”, &nilai); dan
Nilai = nilai * 1.4;
Maka dapat dipastikan akan memberikan hasil yang sangat berbeda dari yang kita inginkan, karena
kompiler hanya menjalankan sesuai dengan peletakan urutan instruksi saja.
Contoh :
- Sebuah sistem menginginkan adanya otorisasi kepada pengguna. Sehingga pengguna yang
namanya terdaftar di data perusahaan yang bisa menggunakan sistem tersebut.
- Sebuah program menginginkan pencatatan data hanya dapat dilakukan pada pukul 09.00 –
10.00.
- Dan lain sebagainya.
Contoh :
Program membaca inputan dari keyboard dan apabila diinput oleh karakter vokal maka program akan
menuliskan “Huruf Hidup” dan apabila bukan maka program tidak akan menjalankan apapun.
#include <stdio.h>
void main(){
char huruf;
scanf(“%c”,&huruf);
if (huruf == ‘a’ || huruf = ‘i’ || huruf = ‘u’ || huruf ==’e’ || huruf == ‘o’)
printf (“Huruf Hidup”);
}
Program membacan apakah bilangan yang diinput habis dibagi 2 atau tidak, apabila habis dibagi 2 maka
program akan menuliskan “Bilangan genap” dan bukan maka program tidak akan menjalankan apapun.
#include <stdio.h>
void main(){
int angka;
scanf(“%d”,&angka);
if (angka % 2 == 0)
printf (“Bilangan Genap”);}
If (kondisi) {
Instruksi pertama
}else{
Instruksi kedua
}
Contoh :
Program memeriksa inputan apakah bilangan ganjil atau genap. Apabila diperiksa bilangan genap maka
tulis “Bilangan genap” dan kalau bukan maka tulis “Bilangan ganjil”.
#include <stdio.h>
void main(){
int angka;
scanf(“%d”,&angka);
if (angka % 2 == 0)
printf (“Bilangan Genap”);
else
printf(“Bilangan Ganjil”);
}
void main(){
int angka1, angka2;
scanf(“%d”,&angka1);
scanf(“%d”,&angka2);
if (angka1 > angka2)
printf (“Bilangan pertama lebih besar dari Bilangan kedua”);
elseprintf (“Bilangan kedua lebih besar dari Bilangan pertama”);
}
#include <stdio.h>
void main(){
int nilai;
scanf(“%d”,&nilai);
if (nilai >= 80 && nilai <= 100)
print(“Grade A”);
else if (nilai >= 70 && nilai <= 80)
printf(“Grade B”);
else if (nilai >= 50 && nilai <= 70)
printf(“Grade C”);
else
printf(“Grade D”);
}
4.5.2.4 Struktur Case
Struktur case sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan struktur if yang telah kita pelajari diatas.
Struktur case ini dapat meringkaskan alur logika yang terjadi apabila diaplikasikan pada pada alur seleksi
yang memiliki lebih dari 2 kondisi. Berikut adalah notasi algoritmiknya :
switch (kondisi){
case kondisi_1 :
break;
case kondisi2 :
break;
default : }
Struktur logika seleksi menggunakan struktur case ini jauh lebih ringkas apabila diaplikasikan pada struktur
seleksi yang memiliki kondisi lebih dari 2. Kompiler program akan menjalankan instruksi dari struktur case
dan memeriksa setiap kondisi yang ada, apabila belum ada kondisi yang bernilai benar maka kompiler
akan terus menjalankan instruksi dibawahnya sampai ditemukan kondisi yang bernilai benar. Namun
apabila hingga kondisi terakhir diperiksa dan tidak ditemukan kondisi yang bernilai benar maka kondisi
default yang akan dijalankan.
Contoh :
Program untuk menentukan apakah karakter ‘%’, spasi, ‘&’ atau ‘$’ yang ditekan oleh pengguna melalui
keyboard.
#include <stdio.h>
void main(){
int tombol;
scanf(“%d”,&tombol);
swicth(tombol){
case ‘32’:
printf(“Anda menekan tombol spasi”);
break;
case ’36: printf(“Anda menekan tombol $”);
break;
case ‘37’ : printf(“Anda menekan tombol %”);
break;
case ‘38’: printf(“Anda menekan tombol &”);
break;
default : printf(“Anda tidak mematahui aturan.”);
}}
Perbedaan yang paling jelas antara stukrut if dengan struktur case adalah :
- Struktur if dapat menerima kondisi yang berupa operasi logika. Sedangkan stuktur case tidak.
- Struktur case lebih efektif apabila digunakan untuk logika seleksi lebih dari 2 kondisi.
- Struktur case dan sktuktur if dapat dikombinasikan kedalam satu bagian, dengan catatan tata cara
penulisan notasi tidak terdapat kesalahan.
- Struktur case tidak dapat melakukan pengecekan terhadap tipe data string / kalimat.
4.5.3 Proses perulangan
Salah satu bagian yang paling membedakan antara manusia dengan komputer adalah : Komputer mampu
mengerjakan instruksi dalam hitungan ribuan bahkan jutaan kali tanpa mengenal lelah. Dalam mempelajari
algoritma pemrograman, struktur perulangan menjadi bagian yang sangat penting untuk dipelajari.
Struktur Perulangan
Struktur perulangan terdiri dari 2 bagian, yaitu :
1. Kondisi perulangan, yaitu ekspresi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali.
2. Body atau tubuh pengulangan, yaitu satu atau lebih instruksi yang diulang.
Selain itu biasanya di perulangan juga terdapat 2 hal dibawah ini, antara lain :
1. Inisialisasi : aksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali.
2. Terminasi : aksi yang dilakukan untuk membuat perulangan berakhir. Biasanya berupa sebuah
kondisi.
Dalam setiap bahasa pemrograman pada umumnya biasanya terdapat 3 jenis perulangan, antara lain :
1. Struktur WHILE – DO
2. Struktur Do – WHILE / REPEAT – UNTIL
3. Struktur FOR.
Ketiga jenis diatas hanyalah sebuah metode dan pada implementasinya, notasi penulisannya (sintaks)
sangat tergantung dari setiap bahasa pemrograman yang digunakan.
while (KONDISI){
tubuh perulangan yang berisi instruksi untuk dijalankan.
}
Contoh :
Progam membuat tulisan di angka 1 .. 100.
# include <stdio.h>
void main(){
int nilai_awal = 1; // inisialisasi awal. Sangat penting.
While (nilai_awal <= 100){
Printf(“/n%d”,nilai_awal);
Nilai_awal ++; // memanipulasi variabel awal agar tercapai kondisi terminasi.
}}
Dalam struktur perulangan ini, ada 2 hal yang harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya kesalahan
logika pada program.
Contoh 1 :
Program menulis angka dari 1 .. 100.
# include <stdio.h>
void main(){
int nilai_awal ; // tidak dilakukan inisialisasi awal.
While (nilai_awal <= 100){
printf(“/n%d”,nilai_awal);
Nilai_awal ++; // memanipulasi variabel awal agar tercapai kondisi terminasi.
}}
Program diatas tidak melakukan inisialisasi awal terhadap variabel nilai_awal, sehingga ada kemungkinan
nilai_awal berisni nilai random. Misalkan nilai_awal berisi -1200, dan secara logika -1200 memang kurang
dari 100. Maka program bukan mencetak 1 – 100, melainkan mencetak -1200 – 100.
Contoh 2 :
Program menulis angka dari 1 .. 100.
# include <stdio.h>
void main(){
int nilai_awal = 1; // inisialisasi awal dilakukan
While (nilai_awal <= 100){
Printf(“/n%d”,nilai_awal);
}}
Program diatas tidak melakukan manipulasi terhadap nilai_awal , sehingga nilainya selalu 1. Program
bukannya mencetak 1 – 100, melainkan mencetak
angka 1 terus menerus dan tidak pernah berhenti karena kondisi perulangan selalu benar.
4.5.3.2 Struktur Do – WHILE / REPEAT – UNTIL
Struktur Do = WHILE / REPEAT – UNTIL hampir mirip dengan struktur WHILE – DO. Berikut adalah ciri
khas dari struktur perulangan ini.
Perbedaan paling mendasar sebenarnya terletak pada pengecekan kondisi perulangan, struktur ini
melakukan pengecekan kondisi perulangan di akhir tubuh perulangan (bukan di awal seperti struktur
WHILE – DO) sehingga mengakibatkan instruksi dijalankan minimal 1 kali.
Notasi algoritmiknya adalah :
do { repeat
Tubuh perulangan atau
}while (KONDISI); until KONDISI
Pada impelemntasinya notasi penulisan struktur perulangan ini juga bergantung pada bahasa pemgoraman
yang digunakan. Pembahasan ini menggunakan bahasa pemrograman Turbo C dan leih ditekankan
kepada
konsep – konsep perulangannya.
Contoh :
Program menulis angka dari 1 .. 100.
# include <stdio.h>
void main(){
int nilai_awal = 1; // inisialisasi awal dilakukan
do{
Printf(“/n%d”,nilai_awal);
Nilai_awal += 1;// tambahkan nilai_awal sebanyak 1.
}while(nilai_awal <= 100);
}
Program untuk meminta inputan dari keyboard, apabila pengguna menekan tombol esc maka program
akan berhenti.
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main(){
char tombol;
do{
tombol = getch(); // peminta penekanan tombol dari keyboard.
// selama tombol yang ditekan tidak memiliki ASCII = 27 (tombol esc) maka //program akan tetap berjalan.
}while (tombol != 27);
// program berhenti, karena pengguna telah menekan tombol escape.
}
Struktur perulangan ini paling cocok untuk proses perulangan yang telah diketahui batas akhirnya, karena
kompiler akan mengeksekusi lebih cepat daripada 2 jenis struktur perulangan diatas.
Notasi algoritmiknya :
Contoh :
Program menulis bilangan genap dari 2 – 100.
#include <stdio.h>
void main(){
int nilai_genap = 2; // inisialisasi awal.
for (nilai_genap =2; nilai_genap <= 100; nilai_genap+=2)
printf(“%d”,&nilai_genap);}
Program diatas akan melakukan inisialisasi nilai_genap sebanyak 2, dan setelah itu akan dilakukan
pemeriksaan apakan kondisi terpenuhi / memberikan nilai benar. Apabila kondisi terpenuhi maka tubuh
perulangna akan dijalankan ( mencetak nilai dari nilai_genap) dan kemudian menaikkan nilai_genap
sebanyak 2. Setlah itu akan dilakukan pemeriksaan kondisi sekali lagi, dan apabila kondisi tersebut
terpenuhi maka tubuh perulangan akan dijalankan lagi sedangkan apabila kondisi perulangan tidak
terpenuhi maka struktur perulangan akan berakhir.
- Lebih cocok untuk jenis perulangan yang memiliki batas akhir yang sudah jelas.
- Pemeriksaan kondisi awal akan dilakukan di awal. Apabila kondisi terpenuhi, maka tubuh perulangan
akan dilakukan. Apabila tidak, maka tubuh perulangan tidak akan pernah dilakukan.
- Ada kemungkinan tubuh perulangan tidak dijalankan sama sekali.
- Memiliki proses yang lebih cepat dibandingkan bentuk DO – WHILE atau WHLE – DO dalam proses
perhitungan matematika.
Contoh :
Terdapat struktur data array bertipe integer, dengan 5 buah elemen didalamnya.
Indeks = 0 Indeks = 1 Indeks = 2 Indeks = 3 Indeks = 4
Nilai = 10 Nilai = 20 Nilai = 30 Nilai = 40 Nilai = 50
Pendeklarasian Array
Pendeklarasian array tidak bedanya dengan pendeklarasian variabel biasa, terdapat aturan – aturan
penamaan yang sama persis dengan aturan penamaan variabel. Perbedaannya terletak pada :
- Saat pendeklarasian array, hendaknya menentukan tipe dari array tersebut.
- Saat pendeklarasian array, hendaknya menentukan jumlah dari elemen yang terkandung di dalam
struktur array tersebut.
Dalam menentukan jumlah elemen dari array hendaknya diperhatikan dengan baik, karena banyaknya
elemen array berarti memesan sejumlah tempat di memori komputer. Tipe data array dapat berupa tipe
sederhana (integer, char, double, boolean) ataupun tipe terstruktur (record).
Contoh :
int nilai[10];
Perintah diatas akan memberikan instruksi untuk memesan 10 tempat di memori komputer bertipe integer.
Variabel array nilai memiliki indeks mulai dari 0 hingga 9.
Contoh lain :
char nama[100], double nilai_ujian[100];
Contoh :
Int nilai[5]; // Pendeklarasian Array.
// memberi nilai pada indeks ke 0.
nilai[0] = 10;
nilai[1] = 20; nilai[2] = 30; nilai[3] = 40; nilai[4] = 50;
Perintah diatas akan mengisi kelima elemen yang dimiliki oleh array nilai, pemetaan di memory akan
menjadi seperti dibawah ini.
Cara menampilkan array juga sangat mudah, tinggal memilih data pada elemen ke berapa yang ingin
ditampilkan.
Contoh :
Cetak nilai[2] // maka akan menampilkan array pada indeks ke 2.
Harap diperhatikan indeks ke 2 berbeda dengan array ke 2. Pada contoh diatas indeks ke 2 berarti nilai =
30, sedangkan array ke 2 berarti nilai = 20.
Berikut akan diberikan contoh program untuk mengisi array dan menampilkan array menggunakan logika
perulangan.
Contoh :
Program untuk menginput nilai dari keyboard dan menyimpan ke dalam array kemudian menampilkan
hanya apabila nilainya ganjil.
#include <stdio.h>
void main(){
int nilai[100];
int inputan_nilai;
// ini untuk proses meminta input dari keyboard sebanyak 100 kali dan //menyimpan ke dalam array nilai.
Contoh :
Program untuk menerima inputan dari keyboard dan langsug disimpan ke dalam struktur array.
#include <stdio.h>
void main(){
int nilai [10];
for (int i = 0; i < 10; i++){
scanf(“%d”, &nilai[i]);
// menginput nilai dari keyboard dan disimpan pada elemn ke i dari array nilai.
}}
Pada contoh program diatas hanya menunjukkan bahwa array dapat lansung dirujuk dari piranti masukan,
pembahasan detil metode yang digunakan diharapkan dapat mempelajari sesuai dengan bahasa
pemrograman yang akan digunakan.
Contoh :
Program melakjukan inisialisasi array sebanyak 5 elemen dan langsung memberikan nilai ke dalamnya.
#include <stdio.h>
void main(){
int nilai[] = {10,20,30,40,50};
// melakukan inisialisasi 5 elemen array sekaligus memberi nilai didalamnya.
for (int i = 0; i < 5; i++)
printf(“%d”,nilai[i]); // mencetak tiap elemen array ke layar.
}
Contoh :
Data keseluruhan kelulusan dari jurusan Teknik Informatika, Sistem informasi dan Komputer Akuntansi
pada sekolah tinggi komputer dari tahun 1995 – 1998 dirangkum pada tabel dibawah ini.
Permasalahan diatas tidak dapat diselesaikan menggunakan pendekatan struktur array 1 dimensi,
dikarenakan terdapat 2 dimensi penilaian yang
digunakan yaitu : Tahun kelulusan dan Jurusan. Kedua elemen data ini harus disimpan terpisan hamun
masih tetap terjaga konsistensinya (Tidak menampilkan data yang salah). Menggunakan array 2 dimensi,
bentuknya menjadi :
Int jumlah_kelulusan[3][4]
Contoh :
Jumlah_kelulusan[0][0] = 300
Jumlah_kelulusan[0[[1] = 345
Hal diatas berarti, jumlah kelulusan jurusan Teknik Informatika pada tahun 1995 sebesar 300 dan pada
tahun 1996 sebesar 345.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah indeks awal array bagi sebagian besar bahasa pemrograman
selalu berawal dari 0 dan ini berlaku bagi array dengan dimensi tunggal ataupun ganda. Metode untuk
memasukkan nilai ke dalam struktur array dimensi 2 sama persis dengan struktur array 1 dimensi.
Contoh :
Program menginput jumlah kelulusan untuk setiap tahunnya, mulai dari tahun 1995 – 1998 untuk jurusa n
Teknik Informatika.
#include <stdio.h>
void main(){
int jumlah_lulusan[1][4]; // karena hanya satu jurusan dan tahun 1995 – 1998.
for (int baris = 0; baris <1;baris++){
for(int kolom = 0; kolom < 4; kolom++){
scanf(“%d”, &jumlah_lulusan[baris][kolom]);
}}}
Pada contoh program diatas penggunaan 2 logika for (nested looping), saat kita menggunakan struktur
array 2 dimensi maka anda harus menggunakan logika perulangan bersarang (perulangan di dalam
perulangan). Tabel di bawah ini akan menjelaskan alur logika tersebut.
daya dan akan menggunakan metode bubble sort, yang sangat terkenal kesederhanaannya meskipun
hanya bisa digunakan untuk pengurutan data yang tidak terlalu besar (internal sorting).
Contoh :
Simulasi pengurutan data menggunakan algortima bubble sort dengan tipe menaik (ascending) terhadap
6 buah data dibawah ini b :
[0] [1] [2] [3] [4] [5]
70 60 30 50 40 20
Algoritma akan melakukan beberapa putaran dan pada setiap putarannya akan membandingkan data yang
ke i dengan data yang ke i + 1, apabila ada data data ke [i] lebih besar makan akan terjadi pertukaran.
Berikut simulasi sederhana nya :
Pada putaran tersebut terlihat bahwa putaran dimulai data terakhir / data indeks ke 5, dan perulangan
dilakukan dilakukan hingga putaran terakhir dimana data telah terurut secara keseluruhan. Banyaknya
putaran yang
dilakukan tergantung dari berapa banyak data yang akan diurutkan. Penggunaan operator pembanding
tergantung dari jenis pengurutan apa yang diinginkan (menaik atau menurun).
Berikut algortima lain yang dapat dilakukan dalam melakukan pengurutan data / sorting :
- Algoritma Selection Sort
- Algoritma Insertion Sort
- Algortima Quick Sort
- Algoritma Merge Sort
- Algortima Radix Sort dan Heap Sort.
1. 1. Sequential Search
- Adalah suatu teknik pencarian data dalam array ( 1 dimensi ) yang akan menelusuri semua elemen-
elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu.
- Kemungkinan terbaik (best case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen
array pertama) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal).
- Kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terakhir
(elemen array terakhir) sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat lama (maksimal).
Contoh :
Misalkan ada sekumupulan data pada array 1 dimensi seperti dibawah ini :
Program akan mencari data bernilai 6, apabila diketumkan maka akan menuliskan kalimat “ADA” dan kalau
tidak maka akan menuliskan kalimat “TIDAK ADA”.
# include <stdio.h>
# include <conio.h>
void main(){
clrscr();
int data[8] = {8,10,6,-2,11,7,1,100};
int cari;
int flag=0;
printf(“masukkan data yang ingin dicari = “);scanf(“%d”,&cari);
for(int i=0;i<8;i++){
if(data[i] == cari) flag=1;
}
if(flag==1) printf(“Data ada!\n”);
else printf(“Data tidak ada!\n”); }
Keterangan / simulasi program diatas adalah :
- Program melakukan perulangan untuk megakses satu persatu data pada elemen array.
- Program menggunakan sebuah variabel flag yang berguna untuk menadai ada atau tidaknya data
yang dicari dalam array data. Hanya bernilai 0 atau 1. Nilai variable flag akan diinisialisasi pada nilai 0.
- Apabila data ketemu, maka nilai variable flag akan diberi nilai 1, sedangkan apabila tidak ketemu nilai
flag tetap 0.
- Program akan mencari seluruh data pada elemen array dengan membandingkan satu persatu.
Algortima sequential search merupakan algortima yang paling sederhana dan mudah. Kelemahan
algoritma ini terletak pada jumlah data yang terbatas, ketika pencarian data melibatkan data yang sangar
besar akan sangat tidak efisien. Karena ada 2 kemungkinan, yaitu :
- Data terletak pada indeks paling akhir. Program akan mengulang sampai akhir secara berurutan.
- Data yang dicari telah ketemu sejak awal, dan program terus mengulang hingga akhir perulangan.
Sebenarnya ini dapat di pecahkan dengan menghentikan program ketika data telah ketemu.
2. Binary Search
Teknik pencarian yang akan membagi data menjadi dua pada setiap pengurutan data. Data yang ada harus
diurutkan terlebih dahulu berdasarkan urutan tertentu yang dijadikan kunci pencarian.
- Jika lebih besar, maka proses pencarian dicari dengan posisi awal adalah posisi tengah + 1
- Jika lebih kecil, maka proses pencarian dicari dengan posisi akhir adalah posisi tengah – 1
- Jika data sama, maka pencarian berakhir. Data ketemu.
Contoh :
Misalkan program akan mencari data 17 dari sekumpulan data dibawah ini.
3. Interpolation Search
Teknik ini dilakukan pada data yang telah terurut berdasarkan kata kunci tertentu. Metode ini menggunakan
perkiraan letak data.
Misalkan :
Apabila kita hendak mencari nama dalam buku telepon yang berinisial T, maka kita tidak akan mencari
pada awal dayta melainkan akan langsung mecari dengan membuka pada 2/3 atau ¾ dari buku tersebut.
Bisa dikatakan metode ini mencari data relatifd terhadap jumlah data.
Rumus relative yang digunakan adalah :
Low = 3 + 1 = 4
High = 7
Ternyata Kunci[4] adalah 063 yang lebih besar daripada 060.
Berarti tidak ada kunci 060.
Contoh programnya :
int interpolationsearch(int key,int n){
int low,high,pos,i;
low=0;
high=n-1;
do{
pos = (key – data[low]) * (high – low) / data[high] –
data[low] + low;
if (data[pos] == key] return pos;
if (data[pos] > key) high = pos-1;
else
if (data[pos] < key) low = pos + 1;
} while(key >= data[low] && key <= data[high]);
return -1 }
File Stream
Stream adalah kumpulan karakter yang disusun dalam baris-baris yang berpindah dari satu media ke media
lain pada sistem komputer. Semua data masukan dan keluaran pasti berupa stream. Pada bahasa
pemrograman C memperlakukan file sebagai stream, berikut terdapat 3 jenis stream yang otomatis
dijalankan dan masing – masing berasosiasi dengan sebuah file.
- Standar input stream, yang mengatur aliran masukan data melalui keyboard.
- Standard output stream, yang mengatur aliran data keluaran ke layar monitor
- Standard error stream, yang mengatur tampilan kesalahan ke layer monitor
Jenis File
File dibedakan menjadi 2 bagian berdasarka jenisnya, antara lain :
1. File Teks
File teks adalah file yang berisi data – data ASCII sehingga dapat ditampilkan dilayar apa adanya. Satu
karakter ASCII dalam teks berukuran 2 bytes.
1. File Biner
File biner adalah file yang berisi data – data biner dan berupa byte stream sehingga tidak dapat ditampilkan
apa adanya di layar. Satu karakter akan berukuran 1 byte, sedangkan nilai yang bukan karakter akan
disimpan sesuai dengan ukuran microprocessor. Ukuran tergantung pada ketentuan microprocessor dan
bukan tergantung pada jumlah digit bilangan.
Operasi dasar yang biasa dilakukan dalam manajemen file ada 3 bentuk, antara lain :
Apabila proses pembukaan file gagal, maka pointer akan mengembalikan nilai null. Parameter yang harus
diperhatikan saat membuka file adalah :
File dapat dibuka sebagai file teks ataupun biner, aturan yang harus diperhatikan adalah :
File teks menggunakan parameter tambahan menjadi rt. Wt, at, r+t, w+t dan a+t.
File biner menggunakan parameter tambahan menjadi rb. Wb, ab, r+b, w+b dan a+b.
Secara default kompiler akan mengenali sebagai odus teks (t).
Notasi algoritmik yang digunakan pada setiap bahasa pemrograman berbeda – beda, dalam pembahasan
ini kita akan menggunakan bahasa pemrograman Tubro C untuk membahas manajemen file lebih lanjut.
Contoh :
FILE *fp;
fp=fopen(“c:\\test.txt”, “r”);
if (fp==NULL) printf(“Error, file tidak dapat dibuka!”);
Program diatas akan membuka file bernama test.txt dengan modus operasi
pembacaan, dan apabila file tidak ditemukan maka akan memberikan nilai kembalian NULL.
Untuk menulis string ke file tanpa ada karakter NULL dan newline:
int fputs(const char *s,FILE *fp);
jika berhasil akan dikembalikan string s sedangkan jika gagal dikembalikan EOF
Untuk membaca string dari file sebanyak n karakter atau bertemu karakter ‘\n’:
char *fgets(const char *s,int n,FILE *fp);
jika berhasil akan dikembalikan string s sedangkan jika gagal dikembalikan EOF
Pada fungsi pertama akan menutup pada file tertentu saja, sedangkan pada
fungsi kedua akan menutup seluruh hubungan dengan file yang ada saat itu juga ( kecuali stdin, stdout,
stdprn, stdaux ).
Apabila proses penutupan file ini berhasil maka akan mengembalikan nilai 0 dan apabila gagal maka akan
mengembalikan nilai -1 (EOF).
Contoh :
FILE *fp;
fp=fopen(“c:\\test.txt”, “r”);
if (fp==NULL) printf(“Error, file tidak dapat dibuka!”);
fclose(fp);
Program diatas akan membuka file bernama test.txt dengan modus operasi membaca dan kemudian
langsung menutup hubungan dengan file tersebut.
Contoh :
void main(){
FILE *fp;
if((fp=fopen(“C:\\test.txt”,”w”))==NULL){ // bikin file test.txt di drive C.
printf(“error!”);
exit(1);
}
fputs(“ABCDE\n”,fp); // menulis ke dalam file test.txt
printf(“alamat file : %p\n”,fp->buffer); // tampilkan alamat file.
printf(“ukuran file : %d byte \n”,fp->bsize); // ukuran file.
printf(“posisi file : %p\n”,fp->curp); //
printf(“isi file :”);
for(int i=0;i<=4;i++){
printf(“%c”,*(fp->buffer+i)); // membaca dari buffer sampai habis.
}
printf(“\n”) // turun 1 baris.;
printf(“no pengenal file : %d\n”,fp->fd); // identifier file.
printf(“status file :\n”);
if((fp->flags & 1)==1) printf(“readonly\n”);
if((fp->flags & 2)==2) printf(“writeonly\n”);
if((fp->flags & 3)==3) printf(“read/write\n”);
if((fp->flags & 8)==8) printf(“file line\n”);
if((fp->flags & 16)==16) printf(“error\n”);
if((fp->flags & 32)==32) printf(“akhir file\n”);
if((fp->flags & 64)==64) printf(“file biner\n”); else printf(“file teks\n”);
if((fp->flags & 128)==128) printf(“data dari file\n”);
if((fp->flags & 256)==256) printf(“data ke file\n”);
if((fp->flags & 512)==512) printf(“file ada diterminal\n”); else printf(“file
di disk”);
fclose(fp);} // tutup hubungan ke dalam file
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
1. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
2. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
3. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda
mengenai proses belajar Anda.
4. Membantu Anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk
belajar Anda.
5. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
1. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian
selanjutnya dengan Anda.
2. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana
pelatihan selanjutnya dengan Anda.
3. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga
dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan
mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik
dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber
alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman
belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
- Program
Borland C++
3.1
DAFTAR PUSTAKA
Algoritma dan Pemrograman Dasar. Rinaldi Munir. Buku 1. Penerbit Informatika Bandung.
Website:
http://www.ilmukomputer.com
http://www.ibii.ac.id/pdfs/bubble-sort.pdf
http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/sri/materi
http://id.wikipedia.org
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR TELEMATIKA
SUB SEKTOR PROGRAMMER KOMPUTER
BUKU KERJA
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………. 1
BAB I
STANDAR KOMPETENSI
DESKRIPSI UNIT :
Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempelajari algoritma yang akan diterapkan pada
program, tidak tergantung bahasa pemrograman yang akan digunakan. Algoritma pemrograman
merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh setiap programer.
Untuk tingkat dasar ini penekanan kepada penguasaan algoritma dengan struktur data yang sederhana
(melibatkan variabel statik)
KRITERIA UNJUK KERJA
ELEMEN KOMPETENSI
01 Menjelaskan varian dan
invarian
1.1 Tipe data, variabel, konstanta dan parameter yang
berlaku umum pada pemrograman dijelaskan.
1.2 Tipe data baru dan tipe data yang ada dibuat dan
dijelaskan pemanfaatannya.
BATASAN VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi.
2. Menjaga etika bersifat internal pada bidang teknologi informasi dan komunikasi.
PANDUAN PENILAIAN
Kompetensi Kunci
Langkah-langkah/tahapan belajar
Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang
tertuang dalam standar kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan antara criteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan
pengetahuan.
Peserta harus mengenali berbagai sintaks yang digunakan
Peserta juga harus memiliki melatih kemampuan logika pemrograman yang benar
Belajar membuat program yang benar dan efiesien
Mengetahui penulisan
variabel dengan benar.
Mampu memilih tipe
data yang tepat untuk dan
menyelesaikan pemrograman.
masalah
Mencari
informasi di
buku dan
internet.
Melakukan
praktek
penulisan
program dasar
menggunakan
Borland C++3.1
Buku tentang
dasar – dasar
algoritma dan
Pemrograman.
1.2 Tipe data baru dan tipe Mampu
data yang ada dibuat mengaplikasikan tipe – Membaca buku Buku tentang
dan dijelaskan tipe data yang telah dasar – dasar dasar – dasar
pemanfaatannya. dipelajari dalam
menyelesaikan sebuah algoritma dan algoritma dan
masalah. pemrograman Pemrograman.
Melakukan Internet
praktek
penulisan
program dasar
menggunakan
Borland C++
3.1
Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Anda untuk melaksanakan
penilaian unjuk kerja.
Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika penilai kurang puas
dengan kesiapan Anda dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja, maka rencana pelatihan atau Penilaian
Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan antara Anda dengan Penilai.
1. Sebuah variabel untuk menampung jumlah siswa dalam sebuah kelas yang memilikii jumlah murid
100 siswa. Tipe data apa yang paling tepat digunakan (KUK 1.1) :
a. tipe bilangan bulat
b. tipe bilangan riil
c. tipe booelan
d. tipe karakter
1. Terdapat 2 buah string : “aku” dan “AKU”. Di antara kedua variabel tersebut dilakukan operator
perbandingan, apakah hasil yang diperoleh (KUK 1.2) :
a. error. Tidak dapat membandingkan kalimat
b. “aku” akan lebih kecil dari “AKU”
c. “AKU” akan lebih kecil dari “aku”
d. memberikan hasil -1
1. Pilihlah salah satu penamaan variabel yang tepat sesuai dengan aturan – aturan penamaan yang
benar (KUK 1.3) :
a. jumlah mahasiswa
b. jumlah_mahasiswa
c. jumlah-mahasiswa
d. %jumlah_mahasiswa
1. Sebuah variabel yang memiliki nilai yang tetap selama program berlangsung disebut sebagai (KUK
1.1) :
a. operator
b. konstanta
c. identifier
d. tipe data
1. Terdapat operasi logika terhadap variabel bertipe booelan, pilihlah hasil yang salah dibawah ini
: (kondisi awal A = true dan B = true) (KUK 1.2)
a. A && B hasilnya adalah “true”
b. A && B hasilnya adalah “false”
c. A or B hasilnya adalah “true”
d. A xor B hasilnya adalah “false”
1. Salah satu struktur dasar dari Algoritma Pemrograman adalah sequence / runtunan. Manakah
pernyataan dibawah ini yang tepat (KUK 2.1):
a. Setiap instruksi akan dijalankan sesuai keinginan komputer
b. Setiap instruksi akan dijalankan sesuai dengan urutan yang ada
c. Setiap instruksi akan dijalankan secara acak
d. Setiap instruksi akan dijalankan sesuai urutan apabila terdapat proses pengulangan di dalamnya
1. Kemampuan komputer untuk melakukan proses perhitungan dalam jumlah yang besar dan berulang
kali tanpa berhenti disebut (KUK 2.3) :
a. Pengulangan
b. Runtunan
c. Percabangan
d. Abstraksi
10. Kemampuan komputer untuk menjalankan setiap instruksi dari awal sesuai dengan urutan hingga
instruksi terakhir disebut (KUK 2.1):
a. Runtunan / Sequence
b. Polymorphism
c. Pengulangan
d. Percabangan
11. Sebuah variabel A memiliki nilai = 10, dan akan dilakukan pengulangan dengan struktur WHILE – DO
dengan kondisi selama nilai variabel A < 10, maka pengulangan akan tetap dijalankan. Di dalam tubuh
perulangan terdapat instruksi untuk mencetak nilai A dan menambahkan 1 setiap instruksi dijalankan.
Berapakah nilai yang tercetak di layar ? (KUK 2.3)
a. tidak sama sekali. Karena nilai A sudah mencapai nilai 10.
b. Nilai 10.
c. Nilai 10 hingga 19.
d. Nilai 10 hingga 20.
12. Ketika sebuah program memanggil prosedur yang ada dalam dirinya sendiri secara terus menerus,
maka ini dinamakan (KUK 2.3) :
a. Rekursif
b. Polymorphism
c. Pengulangan
d. Percabangan
14. Terdapat sebuah variabel array dengan tipe bilangan bulat, dideklarasikan sebanyak 10 buah. Manakah
yang benar dalam mendeklarasikan variabel array dibawah ini (KUK 3.1) :
a. int [10]
b. int A[10]
c. A[10]
d. A_10
15. Proses untuk mengurutkan data dalam sebuah struktur data array disebut sebagai (KUK 3.2):
a. Encapsulation
b. Sorting
c. Inheritance
d. Pengulangan
16. Algoritma pengurutan yang memuat seluruh data yang akan diurutkan ke dalam memori komputer,
disebut sebagai algoritma (KUK 3.2) :
a. Algoritma Sorting Eksternal
b. Algoritma Sorting Internal
c. Merge Sort
d. Pengurutan array 2 dimensi
17. Algoritma pengurutan yang memecah data menjadi beberapa bagian dan mengurutkan secara serta
menggabungkan kembali saat data sudah terurut, disebut sebagai algoritma (KUK 3.2) :
a. Algoritma Sorting Eksternal
b. Algoritma Sorting Internal
c. Merge Sort
d. Pengurutan array 2 dimensi
18. Algoritma yang selalu membagi 2 data pada setiap pengurutan data, disebut sebagai algoritma (KUK
3.2):
a. Algoritma Sorting Eksternal
b. Algoritma Binary Search
c. Algoritma Linier Search
d. Algoritma Radix Search
19. Sekumpulan karakter yang disusun dalam baris – baris yang berpindah dari satu media ke media lain
dalam sistek komputer disebut (KUK 4.1) :
a. Struktur Data
b. Tipe Data
c. File Stream
d. Array
20. Struktur file yang berisi data – data ASCII sehingga dapat ditampilkan di layar apa adanya disebut (KUK
4.1):
a. File Biner
b. File Teks
c. Tipe Data Array
d. Struktur Data
21. Struktur file yang berupa byte stream sehingga tidak dapat ditampilkan apa adanya di layer, disebut
sebagai (KUK 4.1) :
a. File Biner
b. File Teks
c. Tipe Data Array
d. Struktur Data
22. Setiap karakter dalam file biner akan memiliki ukuran sebesar (KUK 4.1) :
a. 1 Byte
b. 1 Bit
c. 1 KByte
d. Tidak terbatas dan sesuai dengan kebutuhan.
23. Mekanisme dalam melakukan manipulas file pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu (KUK 4.1) :
a. Open File – Manipulasi File – Close File
b. Open File – Manipulasi File (Otomatis akan di close saat tidak dipakai)
c. Open File – Sorting File – Manipulasi File – Close File
d. Tergantung dari kebutuhan dan dapat berubah – ubah.
1. Buatlah pseudocode program untuk meminta inputan dari pengguna menggunakan keyboard dan
memeriksa apakah yang diinput berupa bilangan atau bukan dan menampilkan apakah bilangan
tersebut ganjil atau genap. (KUK 1.1)
2. Tuliskan kode program dalam bahasa C untuk mengurutkan data 2,5,7,8,10,23,4,5,16 dalam
algoritma selection sort. (KUK 3.2)
1. Tuliskan kode program dalam bahasa C untuk proses algoritma sorting menggunakan algoritma
bubble sort. (KUK 3.2)
2. Buatlah sebuah runtunan algoritma untuk menghitung bilangan prima (bilangan yang hanya habis
dibagi 2 dan bilangan itu sendiri)
3. Buatlah pseudocode program untuk menampilkan bilangan ganjil dan genap dari 100 hingga 200.
(KUK 1.1)
4. Tulislah sebuah kode program dalam bahasa C untuk menuliskan kalimat “Selamat Belajar Algoritma
Pemrograman” ke dalam file testing.txt (Semua KUK)
5. Bacalah file tersebut lagi dan tampilkan isinya ke layar monitor. (Semua KUK)
MEMBUAT ALGORITMA
PEMROGRAMAN DASAR
TIK.PR02.001.01
BUKU PENILAIAN
DAFTAR ISI
LEMBAR PENILAIAN
BAB I
KONSEP PENILAIAN
Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan
mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas Anda dan sikap Anda terhadap
pekerjaan. Anda akan dinilai untuk menentukan apakah Anda telah mencapai kompetensi sesuai dengan
standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Pada pelatihan berdasarkan kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan untuk penilaian
adalah “Penilaian berdasarkan criteria/Criterion-Referenced Assessment”. Pendekatan ini mengukur unjuk
kerja Anda terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.
Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Tipe penilaian ini
adalah formatif dan merupakan proses yang sedang berjalan.
Penilaian juga dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah Anda telah mencapai hasil program belajar
(contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit). Tipe penilaian ini adalah sumatif dan merupakan
penilaian akhir.
Penilaian dapat dilaksanakan di industri (ditempat kerja) atau dilembaga pelatihan (diluar tempat kerja).
Jika memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan ditempat kerja sehingga penilai dapat mengamati
Anda melakukan kegiatan normal ditempat kerja.
Test Tertulis
Test tertulis akan menilai pengetahuan Anda dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar
unjuk kerja tugas-tugas Anda. Test tertulis biasanya berupa seri pertanyaan pilihan ganda atau beberapa
bentuk test tertulis objectif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar.
unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika Anda belum mencapai kompetensi pada
usaha/kesempatan pertama.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN
1. Sebuah variabel untuk menampung jumlah siswa dalam sebuah kelas yang memilikii jumlah murid
100 siswa. Tipe data apa yang paling tepat digunakan (KUK 1.2) :
Jawaban : a. tipe bilangan bulat
1. Terdapat 2 buah variabel string A = “ALGORITMA dan B = “PEMROGRAMAN”, kemudian dilakukan
operasi penjumlahan antara kedua buah variabel A dan B tersebut. Bagaimanakah hasil akhirnya
(KUK 1.2) :
Jawaban : b. “ALGORITMAPEMROGRAMAN”
1. Terdapat 2 buah string : “aku” dan “AKU”. Di antara kedua variabel tersebut dilakukan operator
perbandingan, apakah hasil yang diperoleh (KUK 1.2) :
Jawaban : b. “aku” akan lebih kecil dari “AKU”
1. Pilihlah salah satu penamaan variabel yang tepat sesuai dengan aturan – aturan penamaan yang
benar (KUK 1.2) :
Jawaban : b. jumlah_mahasiswa
1. Sebuah variabel yang memiliki nilai yang tetap selama program berlangsung disebut sebagai (KUK
1.2) :
Jawaban : b. Konstanta
1. Terdapat operasi logika terhadap variabel bertipe booelan, pilihlah hasil yang salah dibawah ini
: (kondisi awal A = true dan B = true) (KUK 1.2)
Jawaban : b. A && B hasilnya adalah “false”
1. Salah satu struktur dasar dari Algoritma Pemrograman adalah sequence / runtunan. Manakah
pernyataan dibawah ini yang tepat (KUK 1.1):
Jawaban : b. Setiap instruksi akan dijalankan sesuai dengan urutan yang ada
1. Kemampuan komputer untuk melakukan proses perhitungan dalam jumlah yang besar dan berulang
kali tanpa berhenti disebut (KUK 1.3) :
Jawaban : a. Pengulangan
1. 10. Kemampuan komputer untuk menjalankan setiap instruksi dari awal sesuai dengan urutan hingga
instruksi terakhir disebut (KUK 1.3):
Jawaban : a. Runtunan / Sequence
1. 11. Sebuah variabel A memiliki nilai = 10, dan akan dilakukan pengulangan dengan struktur WHILE
– DO dengan kondisi selama nilai variabel A < 10, maka pengulangan akan tetap dijalankan. Di dalam
tubuh perulangan terdapat instruksi untuk mencetak nilai A dan menambahkan 1 setiap instruksi
dijalankan. Berapakah nilai yang tercetak di layar ? (KUK 1.3)
Jawaban : a. tidak sama sekali. Karena nilai A sudah mencapai nilai 10.
1. 12. Ketika sebuah program memanggil prosedur yang ada dalam dirinya sendiri secara terus
menerus, maka ini dinamakan (KUK 1.3) :
Jawaban : a. Rekursif
14. Terdapat sebuah variabel array dengan tipe bilangan bulat, dideklarasikan sebanyak 10 buah. Manakah
yang benar dalam mendeklarasikan variabel array dibawah ini (KUK 1.4) :
Jawaban : b. int A[10]
15. Proses untuk mengurutkan data dalam sebuah struktur data array disebut sebagai (KUK 1.4):
Jawaban : b. Sorting
1. 16. Algoritma pengurutan yang memuat seluruh data yang akan diurutkan ke dalam memori
komputer, disebut sebagai algoritma (KUK 1.4) :
Jawaban : b. Algoritma Sorting Internal
17. Algoritma pengurutan yang memecah data menjadi beberapa bagian dan mengurutkan secara serta
menggabungkan kembali saat data sudah terurut, disebut sebagai algoritma (KUK 1.4) :
Jawaban : a. Algoritma Sorting Eksternal
1. 18. Algoritma yang selalu membagi 2 data pada setiap pengurutan data, disebut sebagai algoritma
(KUK 1.4):
Jawaban : b. Algoritma Binary Search
19. Sekumpulan karakter yang disusun dalam baris – baris yang berpindah dari satu media ke media lain
dalam sistek komputer disebut (KUK 1.5)
Jawaban : c. File Stream
20. Struktur file yang berisi data – data ASCII sehingga dapat ditampilkan di layar apa adanya disebut (KUK
1.5):
Jawaban : b. File Teks
21. Struktur file yang berupa byte stream sehingga tidak dapat ditampilkan apa adanya di layer, disebut
sebagai (KUK 1.5) :
Jawaban : a. File Biner
1. 22. Setiap karakter dalam file biner akan memiliki ukuran sebesar (KUK 1.5) :
Jawaban : a. 1 Byte
1. 23. Mekanisme dalam melakukan manipulas file pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu (KUK
1.5) :
Jawaban : a. Open File – Manipulasi File – Close File
1. Buatlah sebuah runtunan algoritma untuk menghitung bilangan prima (bilangan yang hanya habis dibagi
2 dan bilangan itu sendiri).
Jawaban :
1. Baca / Input bilangan
2. Bagi bilangan dengan nilai 2 dan bilangan itu sendiri
3. Jika nilainya benar, maka beri tanda nilai positif dan jika tidak beri tanda nilai negatif
4. Tampilkan tulisan “Bilangan Prima” jika tanda bernilai positif
5. Tampilkan tulisan “Bukan bilangan prima” jika tanda bernilai negatif
6. Program selesai
2. Buatlah pseudocode program untuk menampilkan bilangan ganjil dan genap dari 100 hingga 200.
Jawaban :
BEGIN
Batas_bawah = 100
Batas_atas = 200
DO
IF Batas_bawah % 2 = 0 THEN
Print “Bilangan : “ + Batas_bawah + “Adalah bilangan genap”
END IF
Batas_bawah = Batas_bawah + 1
WHILE Batas_bawah <= Batas_atas
END
3.Pseudocode program untuk meminta inputan dari pengguna dan memeriksa apakah bilangan ganjil atau
genap ?
Jawaban :
BEGIN
Genap = false
Bilangan = 0
Print “Masukkan sembarang bilangan dan akhiri dengan enter : “
Read Bilangan
IF Bilangan % 2 = 0 THEN
Print “Bilangan : “ + Bilangan + “ Adalah Bilangan Genap”
END IF
END
4. Tuliskan kode program dalam bahasa C untuk mengurutkan data 2,5,7,8,10,23,4,5,16 dalam algoritma
selection sort.
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
// variable global
int n;
void tukar(int a,int b){
int t;
t = data[b];
data[b] = data[a];
data[a] = t;
}
void selection_sort(int data[]){
int pos,i,j;
for(i=0;i<n-1;i++){
pos = i;
for(j = i+1;j<n;j++){
if(data[j] < data[pos]) pos = j;
}
if(pos != i) tukar(pos,i);
}
printf(“selection sort selesai!\n”);
}
void Tampil(int data[]){
printf(“Data : “);
for(int i=0;i<n;i++){
printf(“%d “,data[i]);
}
printf(“\n”);}
void main(){
int data[] = {2,5,7,8,10,23,4,5,16};
// menampilkan data sebelum di urutkan
Tampil(data);
// mengurutkan data
selection_sort(data);
// menampilkan data setelah diurutkan
Tampil(data);
// end of program
}
5. Tuliskan kode program dalam bahasa C untuk proses algoritma sorting menggunakan algoritma bubble
sort.
Jawaban :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main(){
//proses sorting
//Perhatikan begaimana digunakan for dalam for (for bersarang = nested for)
for(i=0;i<=N-2;i++){
for(j=i+1;j<=N-1;j++){
if (a[i]<=a[j]){
T=a[i];
a[i]=a[j];
a[j]=T;
}}}
//Data pada array Setelah Sorting
printf(“\n\nData pada var a setelah disorting :”);
printf(“\n===================================”);
for(i=0;i<=N-1;i++){
printf(“\nData pada var a[%d] : %d”,i,a[i]);
}
printf(“\n\nBandingkan dengan sebelumnya…!”);getch();
}//akhir dari main()
1. Tulislah sebuah kode program dalam bahasa C untuk menuliskan kalimat “Selamat Belajar Algoritma
Pemrograman” ke dalam file testing.txt
Jawaban :
#include <stdio.h>
int main(void){
FILE *file;
/* create file */
file = fopen(“testing.txt”, “w+”);
if (file == NULL) {
printf(“Error. File tidak dapat di create”); exit(1); // exit program.
}
/* tulis data ke file teks */
fputs(“Selamat Belajar Bahasa Pemrograman”, file);
/* close the file */
fclose(file);
return 0;
}
7. Bacalah file tersebut lagi dan tampilkan isinya ke layar monitor.
Jawaban :
#include <stdio.h>
#include <string.h>
int main(void){
FILE *file;
char kalimat[50]; //variabel string sebanyak 50 karakter.
/* create file */
file = fopen(“testing.txt”, “r”);
if (file == NULL) {
Apakah peserta pelatihan mampu menuliskan program yang benar menggunakan alur logika
program yang telah dipelajari ?
Apakah peserta pelatihan mampu memahami tentang dasar – dasar struktur data ?
Apakah peserta pelatihan telah mampu memahami dan mengaplikasikan array dalam penulisan
program ?
Apakah peserta pelatihan telah mampu memahami dasar – dasar pengelolaan file ?
Apakah peserta pelatihan mampu memahami fungsionalitas yang ada dalam pengelolaan file ?
Apakah peserta pelatihan mampu mengaplikasikan fungsionalitas dalam pengelolaan file ke dalam
penulisan program ?
LEMBAR PENILAIAN
Tanggal : ……………………………….
…………………………….. ……………………………..
Tanda Tangan Tanda Tangan
Komentar / Saran
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………