ANGGOTA:
ANDI PUTRA ALFARIS (19)
ARTUR ISA LOPULALAN (28)
DESY SRI ARIYANI (34)
EKA SEPTYAWATI (39)
RISKY AMELIA (42)
SMA N 1 KEDIRI
TAHUN AJARAN 2009/2010
-1-
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Shang hyang Widi Wasa karena berkat
karunianyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk mengetahui pengertia dari Gerak
Harmonik Pada Benda Elastis. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan maklah ini tidak sebagus dan sesempurna
yang pembaca inginkan, seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Dan penulis juga
mengharapkan agar pembaca dapat memberi kritik yang membangun dari hasil bacaan makalah
ini.
Januari , 2010
Penulis
-2-
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………….1
KATA PENGANTAR……………………. 2
DAFTAR ISI………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………….4
PEMBAHASAN………………………….5
BAB II PENUTUP
SIMPULAN…………………………..…10
-3-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua benda yang ada di alam semesta dapat mengalami perubahan
bentuk apabila kepadanya diberikan suatu gaya. Baja yang paling keras sekalipun akan
berubah bentuknya jika dipengaruhi oleh gaya yangcukup besar. Mungkin saja setelah gaya
dihilangkan, bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, namun ada juga yang bersifat
permanen, artinya tetap pada bentuk yang baru. Prilaku benda yang demikian ini tergantung
pada sifat elastisitas benda.
Gaya pegas dapat menyebabkan benda bergerak bolak- balik secara periodik memiliki
persamaan gerak sebagai fungsi waktu berbentuk sinusoidal yang disebut gerak harmonic .
gerak harmonic sederhana yaitu gerak harmonic yang dipengaruhi oleh gaya yang arahnya
selalu menuju titik seimbang dan besarnya sebanding dengan simpangannya.
-4-
BAB II
PEMBAHASAN
GERAK HARMONIK SEDERHANA
θ = ω t = 2π t
T
Proyeksi titik Q terhadap diameter lingkaran ( sumbu Y) adalah titik Qy. Jika garis 0Qy kita sebut
y yang merupakan simpangan gerak sederhana maka
-5-
Besar sudut dalam fungsi sinus, yaitu θ disebut sudut fase. Jadi, sudut fase gerak
harmonic adalah
θ = (ω t + θ o) = (2π t + θ o)
T
Persamaan dapat kita tulis menjadi :
θ = 2π ( t + θ o ) = 2π ϕ
T 2π
ϕ =( t + θ o)
T 2π
Apabila sebuah benda bergrak harmonic mulai dari t = t1 hingga t = t2 , maka beda fase benda
tersebut adalah
∆ ϕ = ϕ 2 - ϕ 1 = t2 - t1= ∆ t
T T
Beda fase dalam gerak harmonic dinyatakan dengan nilai mulai dari nol samapi dengan
satu. Bilangan bulat dalam beda fase dapat dihilangakan, misalnya beda fase 2 ¼ ditulis
sebagai fase ¼ .
Dua kedudukan dikatakan sefase apabila beda fasenya nol, dan disebut
berlawanan fase apabila beda fasenya setengah. Secara matematis dapat dituliskan
bahwa :
Keadaan sefase :
∆ ϕ = 0,1,2,3,… atau ∆ ϕ = n
Keadaan berlawanan fase :
∆ ϕ = ½ , 1 ½ , 2 ½ ,… ∆ ϕ = n + ½
Dengan n adalah bilangan cacah, n = 0, 1, 2, 3, . . .
-6-
b. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Kecepatan gerak harmonic sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama persamaan
simpangan :
Vy = dy = d ( A sin (ω t + θ o)
dt dt
Vy = ω A cos ( ω t + θ o )
Mengingat nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan maksimum Vm
gerak harmonic sederhana adalah
Vm = ω A
( ω t + θ o ) = sin2 ( ω t + θ o ) = 1,
Berdasarkan hubungan trigonometri cos2
maka diperoleh cos ( ω t + θ o ) = 1- sin2 ( ω t + θ o). Jika nilai ini kita masukan
ke persamaan , diperoleh
Vy = ω A 1- sin2 ( ω t + θ o )
= A2 – A2 sin2 (ω t + θ o)
Vy = ω A2- y2
-7-
c. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Prcepatan benda yang bergerak harmonic sederhana dapat diperoleh dari turunana
pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan.
ay = dvy = d ( ω A cos ( ω t + θ o ))
dt dt
ay = -ω 2 A sin ( ω t + θ o ) = -ω 2y
Karena nilai maksimum nilai dari simpangan adalah sama dengan amplitude, yaitu y= A , maka
percepatan maksimum am gerak harmonic sederhana aalah
am = -ω 2A
Tanda minus pada persamaan di atas menyatakan bahwa arah percepatan selalu berlawanan
dengan arah simpangan., dan menggambarkan kedudukan- kedudukan gerak harmonic sederhana
di mana gaya pemulih F, simpangan y, kecepatan Vy, dan percepatan ay memiliki nilai
maksimum dan minimum.
Superposisi dua buah gerak harmonic dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan
simpangan gerak harmonic tersebut dalam wakt yang bersesuaian. Pembahasan ini akan dibatasi
pada superposisi gerak-gerak harmonic yang segaris.
Y1 = A sin ω 1 t
Y2 = A sin ω 2 t
Superposisi kedua gerak harmonic tersebut adalah
y= y1 + y2 = A sin ω 2 t
-8-
mengingat hubungan trigonometri,
Energi potensial benda yang melakukan gerak harmonic sederhana misalnya pegas adalah
EP = ½ ky2
Mengingat k = mω 2 dan y = A sin ω t, maka diperoleh
EK = ½ mv2
Pada gerak harmonic v = ω A cos2 ω t atau v = ω A2 – y2 di peroleh
-9-
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Gerak harmonic adalah gerak periodic yang memiliki persamaan gerak sebagai fungsi
waktu berbentuk sinusoidal. Gerak harmonic sederhana di difinisikan sebagai gerak harmonic
yang arahnya selalu menuju titik seimbang dan besarnya sebanding dengan simpangannya.
Simpangan gerak harmonic sederhana dapat di anggap sebagai proyeksi gerak melingkar
beraturan, sedangkan kecepatan dan percepatan gerak harmonic sedehana masing-masing dapat di
tentukan dari turunan pertama dan turunan ke dua terhadap persamaan simpangan sebagai fungsi
waktu.
- 10 -