Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah pertukaran informasi, pikiran, ide, dan perasaan diantara dua atau
lebih individu.
Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiantannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994).
Menjelang ajal atau sakaratul maut adalah suatu keadaan dimana menurut akal sehat tidak ada
harapan lagi bagi klien untuk sembuh “terminal illings” (wolf/witzel/furngs. 1984 : 661).

B. Cara Komunikasi
1. Komunikasi Verbal
Menggunakan kata-kata yang diungkapkan atau ditulis.
Hal yang harus diperhatikan :
a. Kesederhanaan ; Kalimat yang digunakan harus sederhana, mudah dimengerti,
singkat dan jelas.
b. Kejelasan ; Komunikasi bias lebih jelas apabila ada kecocokan dengan apa yang diungkapkan
dan yang diekspresikan oleh wajah serta gerakan tubuh.
c. Tepat waktu dan relevan ; Perawat harus peka terhadap kebutuhan yang sedang dirasakan oleh
pasien.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang menyangkut ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sikap tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Sikap tubuh dan cara berjalan ; Sikap tubuh dan cara berjalan dapat menunjukan suasana hati
dan kondisi fisik seseorang. Sikap tubuh yang tegak, aktif, dan jalannya mempunyai tujuan
menunjukan bahwa orang tersebutu merasa nyaman dan aman secara fisik maupun
emosionalnya.
2. Ekspresi wajah ; Wajah, terutama mata, otot-otot disekitar mata dan mulut dapat
mengekspresikan macam-macam emosi seperti kegemberiaan, kesedihan, kemarahan,
kekecewaan, ketakutan, malu, dan seterusnya.
3. Gerakan Tangan
Gerakan tangan adalah suatu komunikasi yang penuh arti. Gerakan tangan bisa
mengkomunikasikan macam-macam perasaan.

Anda mungkin juga menyukai