Makalah Gempa Bumi
Makalah Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa alam yang sering dialami oleh masyarakat
Indonesia. Terkadang gempa bumi ini sampai menelan korban jiwa dan harta yang
banyak, seperti pada gempa bumi di Aceh dan di Yogyakarta dan terkadang hanya
berupa gempa-gempa kecil yang tidak berbahaya. Frekuensi gempa bumi yang
intens di Indonesia ini secara geologi merupakan akibat dari letak Indonesia yang
berada di pertemuan 3 lempeng besar, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
Dengan kondisi yang demikian secara tidak langsung masyarakat Indonesia dituntut
untuk mengenal gempa bumi, mulai dari penyebab-penyebabnya, risiko akibat
gempa bumi, prediksi gempa bumi, sampai dengan upaya mitigasi bila terjadi
gempa bumi. Dan yang terakhir inilah yang sangat mendesak untuk diketahui oleh
masyarakat Indonesia.
Bila ditinjau dari ilmu geologi gempa bumi adalah pelepasan energi tiba-
tiba di dalam kerak Bumi atau selubung Bumi bagian atas yang biasanya
diakibatkan oleh pergerakan atau pematahan sepanjang bidang sesar atau oleh
adanya pergerakan magma pada aktivitas volkanik (Geomagz, 2016).
Dalam tugas Geologi Tata Lingkungan kali ini, kelompok kami akan
membahas secara lengkap tentang gempa bumi. Mulai dari penjelasan umum
tentang gempa bumi, risiko-risiko bila terjadi gempa bumi, prediksi gempa bumi,
upaya mitigasi bencana gempa bumi beserta studi kasusnya pada gempa
Yogyakarta.
Terakhir kami mohon maaf bila dalam penyusunan tugas ini terdapat
beberapa kekeliruan baik dalam isi maupun format penulisan. Semoga isi dari tugas
ini bisa bermanfaat dan memberikan sedikit tambahan pengetahuan mengenai
gempa bumi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Berdasarkan uraian dari Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang ada,
tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan
masyarakat tentang gempabumi serta bagaimana cara mengurangi dampak
(Mitigasi) yang diakibatkan dari gempabumi tersebut.
1.3 MANFAAT
Berdasarkan uraian dari Tujuan yang ada, manfaat dilakukan penulisan ini
adalah menambah ilmu pengetahuan akan gempabumi bagi masyarakat serta
dapat terciptanya cara-cara mengurangi dampak (Mitigasi) yang diakibatkan
dari gempabumi tersebut.
Gambar 3. Bekas runtuhan bangunan di Pleret (07 51’ 11,6” LS 110 22’ 57,8” BT)
berada pada morfologi dataran aluvial (gambar A) dan bangunan rumah yang masih
berdiri di Bukit Bawuran, Tegalrejo, Pleret (07 52’ 06,4” LS 10 25’ 09,7” BT)
dimana bukit tersusun dari batupasir tuf Semilir. Pada gambar B, rumah tersebut
ditunjukkan arah panah.
c. Perubahan Vp/Vs
(a) (b)
(c)