A. Pengertian
B. Etiologi.
1. Samonella Thypi.
2. Samonella Parathypi A.
3. Samonella Parathypi B.
4. Samonella Parathypi C.
C. Patofisiologi.
Usus halus akan bermutifikasi menembus usus halus dan pembuluh limfe intestinal
Intestinal
Aliran darah
D. Manifestasi Klinis.
Dalam minggu pertama atau pada masa inkubasi, mungkin ditemukan gejala
prodromal serupa dengan penyakit infeksi akut yaitu lesu, demam, nyeri kepala, pusing,
nyeri otot, anorexia, mual dan muntah, konstipasi atau diare, perasaa tidak enak di
perut dan batuk. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu bada meningkat.Pada
minggu kedua tanda dan gejala menjadi lebih jelas.
♦ Demam.
Pada kasus khas demam berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiktem dan suhu
tidak seberapa tinggi, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore hari
dan pada malam hari, pada minggu ketiga suhu tubuh berangsur turun dan normal
kembali.
♦ Bradikardi Relatif
Terjadi penurunan nadi 20 – 40 x/m, dimana semestinya nadi bertambah 18 x/m, bila
suhu meningkat 1 ‘C
Kotor di tengah, tepi dan ujungnya merah bila dikeluarkan tampak tremor.
♦ Tanda – Tanda Toksemia.
Kedua pipi kemerahan, muka basah sedangkan tubuh kering, apatis dan pandangan
jauh serta jari bergerak-gerak seperti meretik tanpa disadari.
E. Pemeriksaan Penunjang.
1. Nilai leukosit dalam darah berkisar antara 5.000 – 6.000 /mm, tetapi bisa dijumpai
antara 1.200 – 20.000 /mm.
Widal Test:
F. Penatalaksanaan Medis
1. Perawatan.
Penderita Thypoid perlu dirawat di Rumah Sakit untuk isolasi, observasi dan
pengobatan, penderita harus tirah baring sampai minimal 7 hari, batas panas atau
kurang lebih 14 hari.Mobilisasi dilakukan secara sesuai dengan pulihnya kekuatan
pasien, penderita yang kesadarannya menurun posisi tubuh harus diubah pada waktu-
waktu tertentu untuk menghindari komplikasi dekubitus, defekasi, dan miksi perlu
diperhatikan karena kadang-kadang terjadi konstipasi dan retensi urine.
b) Pemberian makanan yang cukup dan seimbang tidak merangsang dan tidak
memperberat kerja saluran pernafasan.
c) Jika adanya peradangan pada usus halus, maka harus diberikan secara hati-hati
untuk menghindari rangasangan terutama dari serat kasar.
Penderita diberi bubur saring kemudian bubu kasar, dan akhirnya diberi nasi sesuai
dengan tingkat kesembuhan.Beberapa penelitian menunjukan bahwa pemberian
makanan pada dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran
dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada penderita Thypoid.
3. Obat – Obatan.
Obat-obatan anti piretik tidak perlu diberikan secara rutin pada penderita Thypoid.Pada
penderita toksik dapat diberikan kortikosteroid oral atau parenteral dalam dosis yang
menurun secara bertahap selama 5 hari, hasil biasanya memuaskan. Kesadaran
penderita menjadi baik dan suhu tubuh cepat turun sampai normal, akan tetapi
kortikosteroid tidak boleh diberikan tanpa indikasi karena dapat menyebabkan
pendarahan intestinal.
Kedua pipi kemerahan, muka basah sedangkan tubuh kering, apatis dan pandangan
jauh serta jari bergerak-gerak seperti meretik tanpa disadari.
E. Pemeriksaan Penunjang.
1. Nilai leukosit dalam darah berkisar antara 5.000 – 6.000 /mm, tetapi bisa
dijumpai antara 1.200 – 20.000 /mm.
Widal Test:
F. Penatalaksanaan Medis
1. Perawatan.
Penderita Thypoid perlu dirawat di Rumah Sakit untuk isolasi, observasi dan
pengobatan, penderita harus tirah baring sampai minimal 7 hari, batas panas atau
kurang lebih 14 hari.Mobilisasi dilakukan secara sesuai dengan pulihnya kekuatan
pasien, penderita yang kesadarannya menurun posisi tubuh harus diubah pada waktu-
waktu tertentu untuk menghindari komplikasi dekubitus, defekasi, dan miksi perlu
diperhatikan karena kadang-kadang terjadi konstipasi dan retensi urine.
b) Pemberian makanan yang cukup dan seimbang tidak merangsang dan tidak
memperberat kerja saluran pernafasan.
c) Jika adanya peradangan pada usus halus, maka harus diberikan secara hati-hati
untuk menghindari rangasangan terutama dari serat kasar.
Penderita diberi bubur saring kemudian bubu kasar, dan akhirnya diberi nasi sesuai
dengan tingkat kesembuhan.Beberapa penelitian menunjukan bahwa pemberian
makanan pada dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran
dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada penderita Thypoid.
3. Obat – Obatan.
Obat-obatan anti piretik tidak perlu diberikan secara rutin pada penderita Thypoid.Pada
penderita toksik dapat diberikan kortikosteroid oral atau parenteral dalam dosis yang
menurun secara bertahap selama 5 hari, hasil biasanya memuaskan. Kesadaran
penderita menjadi baik dan suhu tubuh cepat turun sampai normal, akan tetapi
kortikosteroid tidak boleh diberikan tanpa indikasi karena dapat menyebabkan
pendarahan intestinal.
DAFTAR PUSTAKA.
Carpenito, Linda Juall, et all. 2000. Diagnosa Keperawatan. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
Ovedaff, D. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi Ke-3. Jakarta: Media
Aeculapius. FKUI.
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 edisi ke-3.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jakarta.
Brunner dan Suddart.2002, Buku Ajar Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8
.EGC,Jakarta.