13715041
Kelompok 10
BAB V
ANALISIS
Dari hasil percobaan pengelasan, diperoleh nilai heat input pada pengelasan
sebesar 14,08 MJ. Nilai heat input diperoleh melalui persamaan heat input yang
terdapat pada dasar teori. Selain itu, diperoleh peningkatan ketebalan pelat baja
yang dilakukan pengelasan yaitu dari 5 mm menjadi 5,73 mm. Hal ini terjadi
karena pada saat proses pengelasan, terjadi transformasi fasa baik pada daerah
HAZ maupun daerah lasan akibat pemanasan yang diberikan. Perubahan fasa
yang terjadi akan disertai oleh perubahan volume sehingga menimbulkan distorsi
pada hasil pengelasan sehingga ketebalan pelat baja yang dilakukan pengelasan
mengalami perubahan.
Nilai kekerasan yang diperoleh pada daerah logam induk adalah 154,23 VHN.
Nilai kekerasan yang diperoleh pada daerah HAZ lebih rendah dibandingkan
dengan nilai kekerasan pada daerah logam induk yaitu 142,33 VHN. Hal ini
terjadi karena pada daerah HAZ, logam terpapar pada temperatur tinggi sehingga
terjadi fenomena pertumbuhan butir yang menyebabkan ukuran butir pada daerah
HAZ lebih besar dibandingkan pada daerah logam induk. Menurut persamaan
Hall-Petch, semakin besar ukuran butir akan menyebabkan kekuatan semakin
turun dan kekuatan memiliki hubungan sebanding dengan kekerasan yang
menyebabkan pada daerah HAZ memiliki nilai kekerasan yang lebih rendah
dibandingkan base metal.
yang merupakan campuran logam induk dengan logam pengisi memiliki nilai
kekerasan lebih tinggi dibandingkan logam induk.
Pada daerah lasan, struktur mikro yang diperoleh memiliki bentuk memanjang
karena merupakan zona kolumnar yang ada pada hasil pengelasan. Pada struktur
mikro hasil pengelasan terdapat 3 zona, yaitu zona epitaksial dimana butir logam
pengisi mengambil orientasi butir logam induk, zona kolumnar dimana butir
tumbuh memanjang berlawanan arah dengan arah aliran panas, dan zona
equiaksial dimana butir tumbuh ke segala arah sehingga butir memiliki bentuk
bulat.
Nicholas Dariel
13715041
Kelompok 10
BAB VI
5.1. KESIMPULAN
a. Harga kekerasan mikro pada daerah logam lasan adalah 161,167 VHN.
b. Harga kekerasan mikro pada daerah HAZ (heat affected zone) adalah
142,33 VHN.
c. Harga kekerasan mikro pada daerah logam induk adalah 154,23 VHN.
d. Heat Input yang digunakan pada praktikum adalah 14,08 MJ.
5.2. SARAN
Percobaan pengelasan yang dilakukan tidak hanya SMAW sehingga
praktikan dapat lebih mengenal jenis-jenis dan metode pengelasan secara
praktikal, tidak hanya teoritikal.
Nicholas Dariel
13715041
Kelompok 10
1. Apa penyebab hasil lasan dapat retak? Jelaskan alasannya dan bagaimana
memperbaikinya?
Pada daerah pengelasan ataupun daerah HAZ dapat mengalami retak
karena:
a. Struktur pada daerah HAZ
Struktur pada daerah HAZ berpengaruh terhadap sifat pada daerah HAZ.
Struktur ini berhubungan dengan komposisi logam yang akan di las.
Contohnya baja yang memiliki kadar karbon tinggi akan mudah terbentuk
martensit yang memiliki sifat getas sehingga mudah terjadi retak.
b. Hidrogen yang larut ke dalam logam las.
Hidrogen larut ke dalam logam las dalam bentuk atom H, saat temperatur
turun, kelarutan hidrogen pada logam berkurang sehingga atom-atom H akan
keluar dari logam membentuk gas hidrogen yang menyebabkan terjadinya
retak pada logam las.
c. Tegangan sisa
Tegangan sisa terjadi akibat distorsi yang muncul karena perubahan fasa yang
terjadi pada proses pengelasan. Tegangan sisa dapat menyebabkan retak bila
tegangan yang ada melebihi batas kekuatan tarik logam induk.
5. Apa yang dimaksud dengan retak dingin dan apa yang menyebabkan retak
dingin?
Retak dingin adalah retak yang terjadi pada temperatur dibawah 150°C. Retak
dingin disebabkan karena beberapa hal seperti terbentuknya fasa martensit
yang keras dan getas, hidrogen yang larut ke dalam logam las, dan adanya
tegangan sisa.
Persamaan I:
Heat Input (HI) = V * I / v
Keterangan:
V = Tegangan Las (Volt)
I = Arus Las (Ampere)
v = Kecepatan Pengelasan (mm/s)
Persamaan II:
Keterangan
Tp = Temperatur puncak HAZ (dalam baja adalah temperatur austenisasi =
723oC)
To = Temperatur awal base metal sebelum dilakukan proses pengelasan
HI = Heat Input
�C = konstanta pengelasan
t = Tebal pelat
Y = Lebar daerah HAZ
Nicholas Dariel
13715041
Kelompok 10
2. Dari hasil pengujian kekerasan pada daerah lasan, HAZ, dan logam induk,
buatlah kurvanya dan tarik kesimpulan yang bisa didapat dari kuva tersebut!
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah daerah HAZ memiliki nilai kekerasan
paling rendah dibandingkan daerah lasan dan daerah logam induk. Sedangkan
daerah lasan memiliki nilai kekerasan paling tinggi dibandingkan daerah
logam induk dan daerah HAZ