Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut data yang dilansir oleh VOAIndonesia, jumlah penduduk dunia saat ini sebesar
7.2 Miliar. Seiring bertambahnya jumlah penduduk di permukaan bumi, semakin sedikit
lahan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan itu termasuk kebutuhan
primer, sekunder, dan tersier. Hal ini dikarenakan lahan tersebut akan terbagi-bagi kepada
seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia yang ada. Salah satu kebutuhan yang wajib
dipenuhi oleh manusia ialah kebutuhan pangan.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Kebutuhan ini terpenuhi
tergantung kepada keberadaan produsen pada rantai makanan. Dalam kasus ini, produsen
tersebut adalah tumbuhan. Untuk tumbuh dan hidup, tumbuhan membutuhkan media tumbuh
pada sebuah lahan. Sulitnya mencari lahan kosong untuk media tumbuh saat ini mendorong
para ahli mencari alternatif untuk mengatasi permasalahan ini.
Hidroponik adalah salah satu metode untuk menjawab permasalahan tersebut. Menurut
Roidah (2015), hidroponik memiliki beberapa keuntungan, antara lain, (1)Keberhasilan
tanaman untuk tumbuh danberproduksi lebih terjamin. (2)Perawatan lebih praktis dan
gangguan hama lebih terkontrol.(3) Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien).(4)Tanaman yang
mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru . (5) Tidak membutuhkan banyak tenaga
kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standarisasi.(6)Tanaman dapat tumbuh
lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.(7)Hasil produksi lebih continue
dan lebih tinggi dibanding dengan penanaman ditanah. (8)Harga jual hidroponik lebih tinggi
dari produk non-hydroponic. (9)Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.
(10)Tidak ada resiko kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan kondisi alam.
(11) Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang
terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi. Sedangkan kelemahannya sendiri ialah,
(1)Investasi awal yang mahal. (2) Memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan
meramu bahan kimia. (3) Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.
Untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap teknik yang tidak menggunakan media
tanam tanah, yaitu hidroponik. Pengujian dilakukan untuk melihat kondisi optimum
tumbuhan dalam memproduksi makanan dengan kondisi komposisi nutrien dalam medium air
yang berbeda-beda. Kondisi optimum ini bisa dilihat dari tinggi tumbuhan, warna tumbuhan,
atau secara dengan metode histokimia. Sehingga, produksi tanaman juga meningkat dari segi
kuantitas dan kualitas.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini ialah:
a. Menentukan perbedaan tumbuh kembang tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) yang
mengalami defisiensi akibat kekurangan salah satu unsur makronutrien atau
mikronutrien dan yang terkontrol.
b. Menentukan pertumbuhan tanaman percobaan pada kondisi terkontrol.
c. Menentukan gejala yang timbul akibat hilangnya salah satu unsur nutri pada tanaman.
d. Menentukan kadar konsentrasi pigmen klorofil dari hasil ekstrak tanaman kangkung
melalui metode Winterman de Motz.
e. Menentukan nilai Rf dari pigmen tumbuhan hasil ekstraksi tanaman kangkung.
f. Menentukan konsentrasi gula tereduksi pada jaringan kangkung.
g. Menentukan kadar nitrat pada media dengan metode Brusin.
h. Menentukan kadar amonium pada media dengan reagen Neissler.

-Roidah, I.S.(2014). PEMANFAATAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN


SISTEM HIDROPONIK.Fakultas Pertanian Universitas Tulungagung BONOROWO.

-Anonim.(2015).Dirujuk dari http://www.voaindonesia.com/a/jumlah-penduduk-dunia-terus-


menanjak/2580715.html pada tanggal 18 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai