Referensi Jurnal
Referensi Jurnal
Pemulihan gliserin dari sabun sabun bekas telah dilakukan dengan menggunakan
sampel sabun alkali yang diperoleh dari proses dingin produksi sabun
menggunakan minyak inti sawit (PKO) dan minyak kelapa sawit (PO). Berat
keseluruhan gliserin pulih per 200g minyak yang digunakan, masing-masing 9,8 g
(4,9%) dan 9,4g (4,7%) dari masing-masing sabun PKO dan PO sabun alkali. Jadi
rata-rata 56,3% dan rata-rata 53,9% gliserin dalam sabun cair bekas dipulihkan
dari krim sabun PKO dan PO. masing-masing. Jumlah air garam yang lebih tinggi
(200g pada konsentrasi 8%) diperlukan untuk memulihkan 9.8 g gliserin dari
Pewarna sabun PKO dari pada itu (50g pada konsentrasi 12%) diperlukan untuk
memulihkan 9.4g gliserin dari sabun sabun PO. Itu Bobot gliserin yang diperoleh
dari krim sabun inti sawit meningkat dengan mantap melalui beberapa variasi
pada berbagai lainnya Konsentrasi air garam sebelum mereka mulai turun. Pada
konsentrasi 8%, nilai gliserin maksimum diperoleh 9.8g, 7.9g pada konsentrasi
10%, 8g pada konsentrasi 12 dan 15% masing-masing. Sedangkan berat gliserin
Dipulihkan dari minyak liqueet minyak sawit meningkat minimal pada semua
konsentrasi. Pada konsentrasi 8% maksimal nilai gliserin yang diperoleh adalah
8,2 g, 9g pada konsentrasi 10%, 9,4g pada konsentrasi 12% dan 9,1g pada 15%
konsentrasi.
Kesimpulan
Disarankan agar kerja lebih lanjut tentang pemulihan gliserin dari inti sawit bekas dan minyak
kelapa sawit Dengan menggunakan proses pembuatan sabun panas itu diselidiki. Ini karena
penggunaan produsen sabun lokal baik proses panas atau dingin untuk pembuatan sabun.
Penyelidikan semacam itu akan menyediakan platform yang dibutuhkan perbandingan efektif
hasil gliserin dari kedua proses.