PSIKIATRI
Disusun oleh :
Devina
07120110064
Pembimbing :
SANATORIUM DHARMAWANGSA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.ZW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Akuntan
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Citra Garden 3 blok B17 no. 7, Cengkareng, Kalideres
1
A. Keluhan Utama
Pasien sudah bolak balik masuk Rumah Sakit Jiwa lain, terakhir di Dharma Jaya 5
tahun yang lalu dan sudah tidak minum obat kontrol lagi. Pasien sempat memukul
kakaknya, boros di rumah, dan susah diatur.
2
Astro Oli yang dulunya merupakan usaha pasien, namun saat ini ada Presiden Direktur
yang menggantikannya bernama Irmansyah. Sedangkan anak perempuannya kuliah di
Perancis jurusan fashion design, saat ini sudah mempunyai toko dengan bangunan 5
tingkat bernama ‘House of Christina’ di Jl. Diponegoro Raya no. 21 yang didirikan oleh
pasien untuk anaknya. Namun pada hari follow up berikutnya pasien mengatakan hal lain
tentang anak perempuannya, bahwa Christina saat ini masih kuliah di Universitas Trisakti
jurusan kedokteran. Saat ditanya tentang toko dan kuliahnya di Perancis, pasien
mengatakan bahwa itu adalah keinginan pasien untuk anak perempuannya, namun sang
anak ingin mengikuti jejak ibunya menjadi seorang dokter.
Ketika ditanya mengenai orang tua pasien, pasien mengaku ayahnya sudah
meninggal saat berusia 64 tahun di tahun ’96 karena kanker hati. Sedangkan ibu pasien
masih hidup hingga saat ini. Pasien mengatakan bahwa ia lebih dekat dengan ayahnya
daripada ibunya. Hingga saat ini pasien terkadang mencium bau keringat ayahnya dan
merngatakan bahwa saat ia mencium bau keringat tersebut, tandanya ayahnya sedang
mengunjungi dia. Namun dia tidak pernah mendengar suara atau dapat melihat ayahnya.
Pada saat alloanamnesis dengan Psikiater dari pasien, didapatkan bahwa pasien
dulunya orang pintar dengan gelar sarjana hukum dan akuntansi. Pasien bekerja di
perusahaan akuntansi dan berpenghasilan cukup tinggi sehingga menjadi tulang
punggung keluarga. Keluarga pasien sendiri memiliki bisnis keluarga di bidang farmasi,
yang disangkal pasien dan diakuinya adalah usaha bengkel dan oli. Dari alloanamnesis
juga didapatkan bahwa pasien sempat mengalami kemunduran dalam pekerjaannya dan
ayahnya meninggal di saat yang berdekatan. Pasien sangat dekat dengan ayahnya
sehingga kemungkinan hal inilah yang memicu munculnya gejala dari pasien yang juga
berawal di tahun ’90-an.
3
bulan 5 tahun yang lalu. Pasien mengatakan ia tidak pernah dirawat selama seperti di RS
Dharmawangsa, yakni sudah jalan 2 tahun lebih.
Pasien diasuh oleh orang tua kandungnya. Pertumbuhan dan perkembangan pada
masa bayi dan kanak-kanak normal. Riwayat sakit cukup berat disangkal.
4
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dari TK,SD,SMP, pasien menempuh pendidikan di Sekolah San Yosef.
SMA pasien bersekolah di Budi Mulia. Pasien mengaku luliah di Universitas
Trisakti jurusan akuntansi hingga lulus.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku sempat bekerja di perusahaan Arthur Andersen yang saat
ini sudah berganti nama menjadi Ernst and Young selama 4 tahun dan sudah
menjabat sebagai manajer.
E. Riwayat Keluarga
5
Keterangan :
6
III. STATUS MENTAL (Tanggal 9 Januari 2016)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 47 tahun, tampak sesuai dengan
usianya. Pakaian sehari-hari pasien adalah kaos dan celana pendek. Postur
tubuh agak kurus. Tinggi badan sekitar 165cm. Kulitnya sawo matang.
Rambutnya berawarna hitam, dan tidak tersisir dengan rapi. Tingkat kebersihan
dan perawatan diri pasien tampak tidak terlalu baik.
2. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Sebelum Wawancara:
Pasien terlihat jarang mengobrol dengan pasien lain, lebih banyak diam
menyendiri sambil merokok atau sering tampak mengangkat tangan sambil
menyentil-nyentilkan jarinya semabari duduk atau jalan-jalan.
Selama Wawancara:
Pasien terlihat tenang dan kooperatif. Saat diajak berinteraksi pasien
cukup aktif dan responsif. Saat sedang berbincang-bincang sambil duduk,
pasien menatap langsung ke mata pewawancara. Pasien tenang dalam
menjawab pertanyaan bahkan kadang bertanya balik kepada pewawancara.
Cara berdiri dan berjalan pasien juga baik, gerakan tubuhnya normal. Namun
jika pewawancara memulai pembicaraan saat pasien sedang mengangat tangan
sambil menyentilkan jari, pasien akan berkata bahwa ia tidak dapat diganggu
sebentar. Tak lama kemudian baru pasien akan menanggapi pembicaraan
dengan pewawancara.
Sesudah Wawancara:
Pasien akan kembali mengangkat tangan sambil menyentilkan jari dan
kadang terlihat berbicara sendiri.
3. Sikap terhadap pemeriksa :
Pasien sangat kooperatif dan bersikap terbuka terhadap pemeriksa,
sehingga pasien cukup banyak bercerita saat diajukan pertanyaan. Pasien
bersikap sopan dan menghormati pemeriksa dengan tidak pernah melakukan
kontak fisik apapun.
7
B. Pembicaraan
Kuantitas : Banyak, aktif, menjawab dengan latar belakang ceritanya
Kualitas : Spontan, tidak terlalu cepat, tidak begitu keras, lancar, intonasi
cukup, artikulasi jelas, irama sesuai dengan pembicaraan, ide cerita
cukup, dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
D. Gangguan Persepsi
1. Delusi : Terdapat waham kebesaran (+)
2. Halusinasi : Auditorik (+), visual (+), olfaktori (+)
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Tidak terganggu, banyak ide
b. Kontinuitas : Tidak terganggu
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Ditemukan waham
Pasien memiliki waham karena merasa ia adalah anak Allah Bapa dan yang
menciptakan Yesus Kristus. Patung liberty adalah wajah surgawinya. Pasien
yakin bahwa dirinya adalah keajaiban dunia tahun ke-2000.
8
Kesadaran Neurologis : Kompos Mentis
Kesadaran Psikiatrik : Terganggu (ada waham dan halusinasi)
2. Fungsi Kognitif
Intelegensi : Sesuai pendidikan, rata-rata
Kemampuan Informasi : Tidak terganggu
Orientasi
o Orientasi waktu: Tidak terganggu
Pasien mengetahui hari serta tanggal saat wawancara.
o Orientasi tempat: Tidak terganggu
Pasien mengetahui bahwa ia sedang dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa
o Orientasi orang: Tidak terganggu
Pasien mengingat dokter yang merawatnya dan nama pasien lain.
Daya ingat
o Jangka panjang: Tidak terganggu
Pasien dapat mengingat kejadian-kejadian tentang masa lalunya dan
keluarganya dengan baik.
o Jangka menengah: Tidak terganggu
Pasien mampu menceritakan kegiatan yang dilakukan beberapa bulan
sebelumnya saat dia dibawa ke Sanatorium.
o Jangka pendek: Tidak terganggu
Pasien dapat menceritakan apa yang dia lakukan kemarin dan dimana
dan makanan siang kemarin.
o Daya ingat segera: Tidak terganggu
Pasien dapat mengulangi 4 angka yang tidak berhubungan yang
diberitahu sebelumnya dan mengucapkan kembali apa yang
ditanyakan sebelumnya langsung.
Konsentrasi dan Perhatian
Tidak terganggu. Pasien dapat melakukan 7 jump test dengan mengurangi
100 dengan 7 dan seterusnya (sampai 65).
9
Kemampuan Membaca dan Menulis
Tidak terganggu. Pasien masih dapat menulis frase dan membaca kamus
dengan baik dan riwayat pendidikan juga baik.
Kemampuan Visuospasial
Tidak terganggu. Pasien dapat menggambarkan jam 11.10 dengan benar.
Pasien dapat menggambar 2 pentagon yang tumpang tindih dengan 2 sisi
nya saling bersinggungan.
Pikiran Abstrak
Tidak terganggu. Pasien dapat mengartikan peribahasa/kiasan ‘ada udang
di balik batu’ sebagai ada maksud tersembunyi, dan ‘tong kosong nyaring
bunyinya’ sebagai banyak omong.
Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik. Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan dan
mandi tanpa bantuan orang lain.
H. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Tidak terganggu
2. Uji daya nilai : Tidak terganggu
3. Penilaian realita : Terganggu, ditandai dengan adanya waham
4. Tilikan : Derajat 2
10
Nadi : 88 x/min
Suhu badan : 36,2oC
Frekuensi pernapasan : 18 x/menit
B. Status Neurologik
Rangsang meningeal : Kaku kuduk (-)
Peningkatan TIK : (-), tidak ada nyeri kepala, muntah proyektil (-)
N. Craniales : Tidak dilakukan
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm,Refleks cahaya (+/+)
Sensibilitas : Baik
Motorik : Baik
Fungsi Serebelum & Koordinasi : Tidak terganggu
Fungsi Luhur : Bahasa dan kognitif tidak terganggu
Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
Refleks patologis : Tidak dilakukan
11
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 Desember 2015
Hemoglobin : 16.5 mg/dl
Leukosit : 6,000/ul
Hitung jenis
Basofil :0%
Eosinofil :3%
Neutrofil batang :2%
Neutrofil segmen : 55 %
Limfosit : 36 %
Monosit :4%
LED : 10 mm/jam
Trombosit : 310,000/ul
SGOT : 26 mg/dl
SGPT : 23 mg/dl
Trigliserida : 130 mg/dl
Total cholesterol : 191 mg/dl
HDL : 46 mg/dl
LDL : 119 mg/dl
Glukosa puasa : 69 mg/dl
Ureum : 43 mg/dl
Creatinin : 1.09 mg/dl
BUN : 20 mg/dl
Asam urat : 7.8 mg/dl
12
halusinasi visual dan auditorik. Terdapat pula waham kebesaran pada pasien yang
yakin bahwa ia adalah Anak Allah karena Allah sendiri yang berkata langsung
kepadanya, bahkan pasien mengatakan sesungguhnya Allah menciptakannya terlebih
dahulu sebelum Yesus, baru kemudian pasien menciptakan Yesus. Maka dapat
dibilang Yesus bukan saudaranya melainkan anak pasien. Sehingga menunjukan juga
bahwa pasien memiliki kuasa yang sama dengan Allah, yaitu dapat menciptakan
Tuhan. Pasien juga merasa seluruh dunia sudah tahu bahwa ia adalah anak Yehofah,
maka dari itu ia dimasukkan di Rumah Sakit Jiwa untuk diamankan.
Pasien memiliki khayalan tentang keluarga intinya, yaitu memiliki istri dan dua orang
anak, dimana berdasarkan alloanamnesis dengan psikiater didapatkan bahwa pasien
tidak pernah menikah.
Waham: Pasien yakin bahwa ia adalah anak Allah Bapa dan merupakan
keajaiban dunia tahun 2000.
Keluhan pasien sudah lebih dari 10 tahun
Aksis II
Tidak ada diagnosis
Aksis III
Tidak ada diagnosis.
Aksis IV
Problem psikososial dan lingkungan pada kasus ini berupa masalah pekerjaan dan
masalah keluarga.
13
Aksis V
Berdasarkan skala Global Assessment of Functioning (GAF), kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai skala GAF 61-70 (Beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).
X. PROGNOSIS
A . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik:
Pasien tidak mengalami gangguan mental organik.
Pasien kooperatif dengan dokter pemeriksa dan mau minum obat secara
teratur.
14
B . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk :
Gejala positif pasien masih terus ada hingga sekarang meskipun telah berobat
tahunan.
Pasien masih mengakui dan menyangkal dirinya sakit pada saat yang
bersamaan. (tilikan derajat 2)
XI. TERAPI
Psikofarmaka
Psikoterapi
- Terapi suportif
Sosioterapi
XII. DISKUSI
Diagnosis
- Skizofrenia
Gangguan skizofrenia adalah penyimpangan dari pikiran dan persepsi, serta afek
yang tidak wajar.
15
Kesadaran jenih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara.
Harus ada sedikitnya 1 gejala yang jelas atau 2 gejala yang kurang jelas daripada isi
pikiran, halusinasi, delusi, atau 2 gejala negatif.
Onset yang tiba- tiba pada masa remaja – dewasa dan berlangsung selama kurun
waktu 1 bulan atau lebih.
Terdapat 3 subtipe, yaitu Paranoid, Hebefrenik, dan Katatonik dengan khas yang
berbeda-beda.
Paranoid => waham kejar, halusinasi (command/comment), thought (broadcasting,
insertion, withdrawal)
Hebefrenik => waham bizzare, asosiasi longgar/inkoheren, disfungsi kognitif
Katatonik => perilaku katatonik
Terapi
XIV. LAMPIRAN-LAMPIRAN
16