Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

PSIKIATRI

Disusun oleh :

Devina

07120110064

Pembimbing :

dr. Waskita Roan, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA

SANATORIUM DHARMAWANGSA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

Periode 4 Januari 2016 – 6 Februari 2016


LAPORAN KASUS PSIKIATRI
No. Rekam Medis : 113.1050
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 5 Agustus 2013
Dokter yang merawat : dr. Engelberta, Sp.KJ
Riwayat Perawatan : Pertama

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.ZW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Akuntan
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Citra Garden 3 blok B17 no. 7, Cengkareng, Kalideres

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Anamnesis diperoleh dari:
- Autoanamnesis (pada tanggal 9 Januari 2016 – 23 Januari 2016 di Sanatorium
Dharmawangsa)
- Alloanamnesis
Didapat dari : Psikiater
Hubungan dengan pasien : Dokter
Tanggal wawancara : 20 Januari 2016
Tempat wawancara : Ruang Kelas Universitas Pelita Harapan

1
A. Keluhan Utama
Pasien sudah bolak balik masuk Rumah Sakit Jiwa lain, terakhir di Dharma Jaya 5
tahun yang lalu dan sudah tidak minum obat kontrol lagi. Pasien sempat memukul
kakaknya, boros di rumah, dan susah diatur.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien mulai dirawat di Sanatorium Dharmawangsa pada tanggal 5 Agustus 2013.


Sejak tahun 1990-an, pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara kepadanya dan
kadang mengajak pasien mengobrol. Pasien mengatakan suara pertama yang bicara
kepadanya adalah suara Jehofah (Allah Bapa) mengatakan bahwa pasien adalah anakNya
yang lain selain Yesus Kristus. Pasien mengtakan bahwa ia adalah keajaiban tahun 2000.
Pasien juga berkata bahwa ia mendengar Allah berkata bahwa patung Liberty di Amerika
Serikat merupakan wajah surgawinya. Selain suara Jehofah, pasien juga mengatakan
bahwa banyak suara yang mengajaknya bicara, seperti suara Pertapa Katolik bernama
Yudas dan juga suara-suara paranormal yang seringkali mengomentarinya dalam setiap
aktivitasnya. Pasien berkata bahwa ia dapat berbicara dengan banyak orang salah
satunya Kejaksaan Ekonomi yang pernah menanyakan kepada pasien ‘kenapa dollar naik
terus’. Selain mendengar suara, pasien mengaku pernah bertemu dengan Jehofah dan
Tuhan Yesus. Pasien berkata Jehofah berperawakan agak gemuk namun tinggi,
sedangkan Tuhan Yesus berperawakan tinggi, gagah, berambut putih panjang, dan
memiliki jenggot pendek.
Pasien bercerita bahwa sejak ia pertama kali mendengar suara-suara, ia sempat
pergi ke paranormal. Paranormal tersebut mengatakan dirinya ‘bagaikan rumah tak
terurus, banyak yang ingin menghuni’. Pasien percaya dengan perkataan paranormal itu
dan ia menerima keadaannya.
Saat ditanya tentang keluarganya, pasien mengatakan bahwa ia sudah menikah,
memiliki seorang istri bernama Gianina Tjahjadi, seorang dokter spesialis penyakit dalam
di RS Pluit. Pasien juga mengatakan mereka memiliki dua orang anak. Anak yang
pertama bernama Christopher berusia 26 tahun dan anak yang kedua bernama Christina
berusia 25 tahun. Pada hari pertama pasien mengatakan bahwa anak laki-lakinya kuliah
di Amerika jurusan bisnis dan sudah lulus, saat ini bekerja di perusahan keluarga, yaitu di

2
Astro Oli yang dulunya merupakan usaha pasien, namun saat ini ada Presiden Direktur
yang menggantikannya bernama Irmansyah. Sedangkan anak perempuannya kuliah di
Perancis jurusan fashion design, saat ini sudah mempunyai toko dengan bangunan 5
tingkat bernama ‘House of Christina’ di Jl. Diponegoro Raya no. 21 yang didirikan oleh
pasien untuk anaknya. Namun pada hari follow up berikutnya pasien mengatakan hal lain
tentang anak perempuannya, bahwa Christina saat ini masih kuliah di Universitas Trisakti
jurusan kedokteran. Saat ditanya tentang toko dan kuliahnya di Perancis, pasien
mengatakan bahwa itu adalah keinginan pasien untuk anak perempuannya, namun sang
anak ingin mengikuti jejak ibunya menjadi seorang dokter.
Ketika ditanya mengenai orang tua pasien, pasien mengaku ayahnya sudah
meninggal saat berusia 64 tahun di tahun ’96 karena kanker hati. Sedangkan ibu pasien
masih hidup hingga saat ini. Pasien mengatakan bahwa ia lebih dekat dengan ayahnya
daripada ibunya. Hingga saat ini pasien terkadang mencium bau keringat ayahnya dan
merngatakan bahwa saat ia mencium bau keringat tersebut, tandanya ayahnya sedang
mengunjungi dia. Namun dia tidak pernah mendengar suara atau dapat melihat ayahnya.
Pada saat alloanamnesis dengan Psikiater dari pasien, didapatkan bahwa pasien
dulunya orang pintar dengan gelar sarjana hukum dan akuntansi. Pasien bekerja di
perusahaan akuntansi dan berpenghasilan cukup tinggi sehingga menjadi tulang
punggung keluarga. Keluarga pasien sendiri memiliki bisnis keluarga di bidang farmasi,
yang disangkal pasien dan diakuinya adalah usaha bengkel dan oli. Dari alloanamnesis
juga didapatkan bahwa pasien sempat mengalami kemunduran dalam pekerjaannya dan
ayahnya meninggal di saat yang berdekatan. Pasien sangat dekat dengan ayahnya
sehingga kemungkinan hal inilah yang memicu munculnya gejala dari pasien yang juga
berawal di tahun ’90-an.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien mengaku sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit jiwa. Pasien
mengatakan didiagnosis Skizofrenia oleh dokter dan juga dibacakan apa yang dimaksud
dengan penyakit tersebut termasuk tanda dan gejalanya. Pasien sempat dirawat di RSJ
Dharma Jaya selama 1 bulan, kemudian keluar dan masuk lagi dan dirawat selama 2

3
bulan 5 tahun yang lalu. Pasien mengatakan ia tidak pernah dirawat selama seperti di RS
Dharmawangsa, yakni sudah jalan 2 tahun lebih.

2. Riwayat Gangguan Medis


Pasien mengaku memiliki penyakit diabetes melitus dan hipertensi.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)


Pasien merokok sebanyak 1 bungkus per hari sejak usia 17 tahun. Pasien tidak
pernah minum minuman beralkohol ataupun menggunakan obat-obatan terlarang.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat prenatal dan perinatal


Pasien merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara. Pasien lahir di Jakarta pada
tanggal 22 Oktober 1968. Pasien lahir cukup bulan secara normal. Persalinan dibantu
oleh dokter kebidanan di rumah sakit. APGAR Score pasien normal dan tidak
dijumpai komplikasi pasca kelahiran. Tidak dijumpai adanya komplikasi kehamilan
pada ibu pasien. Pada saat kehamilan dan melahirkan, Ibu pasien dalam keadaan sehat
baik fisik maupun mental.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Pasien diasuh oleh orang tua kandungnya. Pertumbuhan dan perkembangan pada
masa bayi dan kanak-kanak normal. Riwayat sakit cukup berat disangkal.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


Normal sesuai dengan usianya. Bergaul baik dengan teman seusianya.

4. Riwayat Masa Pubertas – Remaja


Pasien mulai mengenal rokok dan berpacaran hanya sekali saat SMA 1 dengan
pasangan yang sama yang ia nikahi sampai saat ini.

4
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dari TK,SD,SMP, pasien menempuh pendidikan di Sekolah San Yosef.
SMA pasien bersekolah di Budi Mulia. Pasien mengaku luliah di Universitas
Trisakti jurusan akuntansi hingga lulus.

b. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengaku sempat bekerja di perusahaan Arthur Andersen yang saat
ini sudah berganti nama menjadi Ernst and Young selama 4 tahun dan sudah
menjabat sebagai manajer.

c. Riwayat psikoseksual (pernikahan)


Pasien belum menikah.

d. Riwayat kehidupan beragama


Pasien mengatakan bahwa ia beragama Katolik dan rajin ke gereja.

e. Riwayat pelanggaran hukum


Pasien mengaku tidak pernah masuk penjara.

E. Riwayat Keluarga

PEDIGREE (SILSILAH KELUARGA)

5
Keterangan :

Ayah Ibu Pasien

Saudara Laki – laki Saudara Perempuan

 Ayah : Tn. KW (Alm.)


 Ibu : Ny. B
 Anak I : Tn. I
 Anak II : Ny. Im
 Anak III : Ny. H
 Anak IV : Ny. P
 Anak V : Tn. ZW (Pasien)
 Anak VI : Tn. He
 Anak VII : Tn. Y

F. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


Kehidupan ekonomi pasien adalah menengah ke atas, keluarga mempunyai bisnis
keluarga sendiri. Cukup membiayai seluruh kebutuhan keluarganya.

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya


Pasien merasa tidak perlu dirawat di Sanatorium Darmawangsa karena
penyakitnya tidak berbahaya dan tidak menganggu orang lain. Pasien merasa setelah ia
meninggal baru namanya akan tersebar dan dikenal orang, meskipun saat ini orang
menganggapnya gila dan hanya tinggal di RSJ. Pasien sendiri pernah memikirkan tentang
kebenaran penyakitnya, namun pasien tetap merasa semua yang dialaminya adalah Ilham
dari Allah.

6
III. STATUS MENTAL (Tanggal 9 Januari 2016)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 47 tahun, tampak sesuai dengan
usianya. Pakaian sehari-hari pasien adalah kaos dan celana pendek. Postur
tubuh agak kurus. Tinggi badan sekitar 165cm. Kulitnya sawo matang.
Rambutnya berawarna hitam, dan tidak tersisir dengan rapi. Tingkat kebersihan
dan perawatan diri pasien tampak tidak terlalu baik.
2. Perilaku dan aktifitas psikomotor
Sebelum Wawancara:
Pasien terlihat jarang mengobrol dengan pasien lain, lebih banyak diam
menyendiri sambil merokok atau sering tampak mengangkat tangan sambil
menyentil-nyentilkan jarinya semabari duduk atau jalan-jalan.
Selama Wawancara:
Pasien terlihat tenang dan kooperatif. Saat diajak berinteraksi pasien
cukup aktif dan responsif. Saat sedang berbincang-bincang sambil duduk,
pasien menatap langsung ke mata pewawancara. Pasien tenang dalam
menjawab pertanyaan bahkan kadang bertanya balik kepada pewawancara.
Cara berdiri dan berjalan pasien juga baik, gerakan tubuhnya normal. Namun
jika pewawancara memulai pembicaraan saat pasien sedang mengangat tangan
sambil menyentilkan jari, pasien akan berkata bahwa ia tidak dapat diganggu
sebentar. Tak lama kemudian baru pasien akan menanggapi pembicaraan
dengan pewawancara.
Sesudah Wawancara:
Pasien akan kembali mengangkat tangan sambil menyentilkan jari dan
kadang terlihat berbicara sendiri.
3. Sikap terhadap pemeriksa :
Pasien sangat kooperatif dan bersikap terbuka terhadap pemeriksa,
sehingga pasien cukup banyak bercerita saat diajukan pertanyaan. Pasien
bersikap sopan dan menghormati pemeriksa dengan tidak pernah melakukan
kontak fisik apapun.

7
B. Pembicaraan
Kuantitas : Banyak, aktif, menjawab dengan latar belakang ceritanya
Kualitas : Spontan, tidak terlalu cepat, tidak begitu keras, lancar, intonasi
cukup, artikulasi jelas, irama sesuai dengan pembicaraan, ide cerita
cukup, dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

C. Alam Perasaan (Emosi)


 Mood : Euthym
 Afek : Tidak ditemukan kelainan
 Keserasian : Serasi

D. Gangguan Persepsi
1. Delusi : Terdapat waham kebesaran (+)
2. Halusinasi : Auditorik (+), visual (+), olfaktori (+)
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

E. Proses Pikir
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Tidak terganggu, banyak ide
b. Kontinuitas : Tidak terganggu
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Ditemukan waham
Pasien memiliki waham karena merasa ia adalah anak Allah Bapa dan yang
menciptakan Yesus Kristus. Patung liberty adalah wajah surgawinya. Pasien
yakin bahwa dirinya adalah keajaiban dunia tahun ke-2000.

F. Fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognisi)


1. Sensorium/Taraf Kesadaran dan Kesigapan

8
 Kesadaran Neurologis : Kompos Mentis
 Kesadaran Psikiatrik : Terganggu (ada waham dan halusinasi)

2. Fungsi Kognitif
 Intelegensi : Sesuai pendidikan, rata-rata
 Kemampuan Informasi : Tidak terganggu
 Orientasi
o Orientasi waktu: Tidak terganggu
Pasien mengetahui hari serta tanggal saat wawancara.
o Orientasi tempat: Tidak terganggu
Pasien mengetahui bahwa ia sedang dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa
o Orientasi orang: Tidak terganggu
Pasien mengingat dokter yang merawatnya dan nama pasien lain.
 Daya ingat
o Jangka panjang: Tidak terganggu
Pasien dapat mengingat kejadian-kejadian tentang masa lalunya dan
keluarganya dengan baik.
o Jangka menengah: Tidak terganggu
Pasien mampu menceritakan kegiatan yang dilakukan beberapa bulan
sebelumnya saat dia dibawa ke Sanatorium.
o Jangka pendek: Tidak terganggu
Pasien dapat menceritakan apa yang dia lakukan kemarin dan dimana
dan makanan siang kemarin.
o Daya ingat segera: Tidak terganggu
Pasien dapat mengulangi 4 angka yang tidak berhubungan yang
diberitahu sebelumnya dan mengucapkan kembali apa yang
ditanyakan sebelumnya langsung.
 Konsentrasi dan Perhatian
Tidak terganggu. Pasien dapat melakukan 7 jump test dengan mengurangi
100 dengan 7 dan seterusnya (sampai 65).

9
 Kemampuan Membaca dan Menulis
Tidak terganggu. Pasien masih dapat menulis frase dan membaca kamus
dengan baik dan riwayat pendidikan juga baik.
 Kemampuan Visuospasial
Tidak terganggu. Pasien dapat menggambarkan jam 11.10 dengan benar.
Pasien dapat menggambar 2 pentagon yang tumpang tindih dengan 2 sisi
nya saling bersinggungan.
 Pikiran Abstrak
Tidak terganggu. Pasien dapat mengartikan peribahasa/kiasan ‘ada udang
di balik batu’ sebagai ada maksud tersembunyi, dan ‘tong kosong nyaring
bunyinya’ sebagai banyak omong.
 Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik. Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan dan
mandi tanpa bantuan orang lain.

G. Pengendalian Impuls : Tidak terganggu

H. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Tidak terganggu
2. Uji daya nilai : Tidak terganggu
3. Penilaian realita : Terganggu, ditandai dengan adanya waham
4. Tilikan : Derajat 2

I. Taraf Dapat Dipercaya


Secara keseluruhan, pernyataan pasien tidak dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A . Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Tensi : 130/80 mmHg

10
Nadi : 88 x/min
Suhu badan : 36,2oC
Frekuensi pernapasan : 18 x/menit

Kepala : Bentuk normal, rambut pendek, hitam.


Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret
Telinga : Bentuk normal, fungsi pendengaran baik
Mulut : Tidak ada kelainan.
Jantung : Tidak dilakukan
Paru-paru : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas atas : Tidak ada kelainan
Ekstremitas bawah : Tidak ada kelainan

B. Status Neurologik
Rangsang meningeal : Kaku kuduk (-)
Peningkatan TIK : (-), tidak ada nyeri kepala, muntah proyektil (-)
N. Craniales : Tidak dilakukan
Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm,Refleks cahaya (+/+)
Sensibilitas : Baik
Motorik : Baik
Fungsi Serebelum & Koordinasi : Tidak terganggu
Fungsi Luhur : Bahasa dan kognitif tidak terganggu
Refleks fisiologis : Tidak dilakukan
Refleks patologis : Tidak dilakukan

Kesan : Kondisi medis secara umum dalam batas normal

11
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 Desember 2015
Hemoglobin : 16.5 mg/dl
Leukosit : 6,000/ul
Hitung jenis
Basofil :0%
Eosinofil :3%
Neutrofil batang :2%
Neutrofil segmen : 55 %
Limfosit : 36 %
Monosit :4%
LED : 10 mm/jam
Trombosit : 310,000/ul
SGOT : 26 mg/dl
SGPT : 23 mg/dl
Trigliserida : 130 mg/dl
Total cholesterol : 191 mg/dl
HDL : 46 mg/dl
LDL : 119 mg/dl
Glukosa puasa : 69 mg/dl
Ureum : 43 mg/dl
Creatinin : 1.09 mg/dl
BUN : 20 mg/dl
Asam urat : 7.8 mg/dl

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien ZW sudah memiliki gejala positif Skizofrenia sejak kurang lebih 10 tahun
yang lalu sejak ayah pasien meninggal dan usaha pasien memiliki kemunduran yang
diduga menjadi pemicu munculnya gejala-gejala tersebut. Hingga kini pasien masih
memiliki halusinasi auditorik yang berupa ‘comment’, namun pasien mengatakan
tidak pernah mendengar suara yang berbentuk ‘command’, pasien juga memiliki

12
halusinasi visual dan auditorik. Terdapat pula waham kebesaran pada pasien yang
yakin bahwa ia adalah Anak Allah karena Allah sendiri yang berkata langsung
kepadanya, bahkan pasien mengatakan sesungguhnya Allah menciptakannya terlebih
dahulu sebelum Yesus, baru kemudian pasien menciptakan Yesus. Maka dapat
dibilang Yesus bukan saudaranya melainkan anak pasien. Sehingga menunjukan juga
bahwa pasien memiliki kuasa yang sama dengan Allah, yaitu dapat menciptakan
Tuhan. Pasien juga merasa seluruh dunia sudah tahu bahwa ia adalah anak Yehofah,
maka dari itu ia dimasukkan di Rumah Sakit Jiwa untuk diamankan.
Pasien memiliki khayalan tentang keluarga intinya, yaitu memiliki istri dan dua orang
anak, dimana berdasarkan alloanamnesis dengan psikiater didapatkan bahwa pasien
tidak pernah menikah.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I
Berdasarkan Ikhtisar Penemuan Bermakna, kasus ini menurut PPDGJ-III digolongkan
ke dalam gangguan jiwa F2 Skizofrenia.
Diagnosis skizofrenia pada pasien ditegakan dengan:

 Waham: Pasien yakin bahwa ia adalah anak Allah Bapa dan merupakan
keajaiban dunia tahun 2000.
 Keluhan pasien sudah lebih dari 10 tahun

Aksis II
Tidak ada diagnosis

Aksis III
Tidak ada diagnosis.

Aksis IV
Problem psikososial dan lingkungan pada kasus ini berupa masalah pekerjaan dan
masalah keluarga.

13
Aksis V
Berdasarkan skala Global Assessment of Functioning (GAF), kasus ini pada saat
dievaluasi mempunyai skala GAF 61-70 (Beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik).

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : F2 (Skizofrenia)
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah pekerjaan dan keluarga
Aksis V : GAF 61 – 70

IX. DAFTAR PROBLEM


1. Organobiologik
Pasien tidak memiliki masalah.
2. Psikologik
- Gangguan penilaian realita yaitu terdapat waham dan halusinasi visual, auditorik,
dan olfaktorik.
3. Sosial/Keluarga/Budaya
- Pasien memiliki masalah pekerjaan dan ayah yang sangat dekat dengan pasien
meninggal dunia di waktu yang berdekatan.

X. PROGNOSIS
A . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik:
 Pasien tidak mengalami gangguan mental organik.
 Pasien kooperatif dengan dokter pemeriksa dan mau minum obat secara
teratur.

14
B . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk :
 Gejala positif pasien masih terus ada hingga sekarang meskipun telah berobat
tahunan.
 Pasien masih mengakui dan menyangkal dirinya sakit pada saat yang
bersamaan. (tilikan derajat 2)

Kesimpulan prognosisnya adalah dubia ad malam.

XI. TERAPI
Psikofarmaka

- Luften 100mg 1 x 1 tab


- Neripros 2mg 1 x 1 tab
- Hexymer 2mg 3 x 2 tab

Psikoterapi

- Terapi suportif

Sosioterapi

- Social skill training, dukungan keluarga dan edukasi

Terapi problem organobiologik

- Metformin 500 mg 3 x 1 tab

XII. DISKUSI
Diagnosis

- Skizofrenia
 Gangguan skizofrenia adalah penyimpangan dari pikiran dan persepsi, serta afek
yang tidak wajar.

15
 Kesadaran jenih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara.
 Harus ada sedikitnya 1 gejala yang jelas atau 2 gejala yang kurang jelas daripada isi
pikiran, halusinasi, delusi, atau 2 gejala negatif.
 Onset yang tiba- tiba pada masa remaja – dewasa dan berlangsung selama kurun
waktu 1 bulan atau lebih.
 Terdapat 3 subtipe, yaitu Paranoid, Hebefrenik, dan Katatonik dengan khas yang
berbeda-beda.
 Paranoid => waham kejar, halusinasi (command/comment), thought (broadcasting,
insertion, withdrawal)
 Hebefrenik => waham bizzare, asosiasi longgar/inkoheren, disfungsi kognitif
 Katatonik => perilaku katatonik

Terapi

- Luften 100mg 1 x 1 tab (Clozapine)


- Neripros 2mg 1 x 1 tab (Risperidone)
- Hexymer 2mg 3 x 2 tab (Trihexyphenidyl)

XIII. TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)


Subjektif : Pasien masih mendengar suara-suara yang mengomentari dan
mengajaknya berbicara.

Objektif : Halusinasi visual, auditorik, olfaktorik (+), delusi (+)


Assesmen : Skizofrenia
Perencanaan :

- Luften 100mg 1 x 1 tab


- Neripros 2mg 1 x 1 tab
- Hexymer 2mg 3 x 2 tab

XIV. LAMPIRAN-LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai