Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

TUTORIAL KLINIK SESI 1

Tanggal Pengkajian : 2 Oktober 2017


Jam : 16:00 WITA

DATA DEMOGRAFI
Nama (Inisial) : Ny. N
Usia/ Tanggal lahir : 67 Thn/ 05-07-1959
Jenis Kelamin :P
Alamat : Desa Keliling Benteng Ilir
Suku/ Bangsa : Banjar/Indonesia
Status Pernikahan : Janda Meninggal
Agama/Keyakinan : Islam
Pekerjaan atau Sumber Penghasilan : IRT
Diagnosa Medik : Hipertensi
No medical Record :-
Tanggal Masuk :-

Penanggung Jawab

Nama : Tn. S
Usia : 41 Tahun
Jenis Kelamin :L
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan dengan Klien : Anak
A. Keluhan Utama :
Saat dilakukan pengkajian Ny. N mengatakan sejak lama sudah mengalami
tekanan darah tinggi, klien juga mengatakan sering merasa kaku di tengkuk dan
terasa sakit , klien juga mengatakan sering pusing setelah bangun tidur. klien
mengatakan mengetahui bahwa klien mengalami tekanan darah tinggi akan tetapi
klien tidak mengikuti kegiatan posbindu dan klien tidak melakukan pengobatan
lebih lanjut masalah hipertensinya.

B. PROBLEM :
DS:

 Ny. N mengatakan sejak lama sudah mengalami tekanan darah tinggi


 Klien juga mengatakan sering merasa kaku di tengkuk dan terasa sakit
 Klien juga mengatakan nyeri kepala dan sering pusing setelah bangun tidur.
P : Nyeri Kepala akibat darah tinggi
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Kepala
S : skala nyeri 3
T : Hilang timbul tiba-tiba
 Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan posbindu dan tidak memeriksakan
penyakitnya.
 Klien mengatakan tidak paham mengenai penyakit hipertensi

DO :
 Klien tampak bingung ketika di tanya mengenai kesehatannya.
 Tanda – tanda vital didapatkan :
TD : 150/100 mmhg.
R : 20 x/menit
N : 84 x/menit
C. HYPOTESIS
a. Nyeri kronis berhubungan dengan Penurunan retensi pembuluh darah ke
otak
b. Defisiensi pengetahuan kurangnya informasi mengenai hipertensi

D. MECHANISM
E. MORE INFO
1. Nyeri kronis berhubungan dengan Penurunan retensi pembuluh darah ke
Otak
DS:
 Klien juga mengatakan sering merasa kaku di tengkuk dan terasa sakit
 Klien juga mengatakan nyeri kepala dan sering pusing setelah bangun
tidur.
P : Nyeri Kepala akibat darah tinggi
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Kepala
S : skala nyeri 3
T : Hilang timbul tiba-tiba
DO :
 Tanda – tanda vital didapatkan :
TD : 150/100 mmhg.
R : 20 x/menit
N : 84 x/menit

2. Defisiensi pengetahuan kurangnya informasi mengenai hipertensi


DS :
 Ny. N mengatakan sejak lama sudah mengalami tekanan darah tinggi
 Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan posbindu dan tidak
memeriksakan penyakitnya.
 Klien mengatakan tidak paham mengenai penyakit hipertensi
DO:
 Klien tampak bingung ketika di tanya mengenai kesehatannya.
F. DONT KNOW
1. Mengapa pola tidur yang kurang baik dapat menyebabkan hipertensi ?
 seseorang yang memiliki kuantitas dan kualitas tidur kurang baik akan
memicu stress psikologis dan fisik. Besarnya pengaruh pola tidur
terhadap tekanan darah tergantung kuatnya sugesti atau stressor yang
diarahkan pada organ yang mempunyai pengaruh besar terhadap
tekanan darah
2. Apa cara yang tepat untuk memperbaiki pola tidur yang kurang baik ?
 Memperbaiki gaya hidup dengan olahraga yang teratur dan mengurangi
konsumsi minuman yang memicu adrenalin seperti kopi dsb.

G. LEARNING ISSUE
 Hubungan antara perilaku olahraga, stress dan pola makan dengan
tingkat hipertensi pada lanjut usia di Posyandu Lansia Kelurahan
Gebang Putih Kec. Suklilo Kota Surabaya.

H. PROBLEM SOLVING
Hipertensi atau penyakit hipertensi atau penyakit “darah tinggi”
merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kenaikan tekanan darah
baik secara lambat atau mendadak. Pada lansia akan terjadi berbagai
kemunduran organ tubuh, oleh sebab itu lansia nudah sekali terkena
penyakit seperti hipertensi. Hipertensi yang sering terjadi pada lansia
adalah hipertensi sistolik yaitu jika tekanan sistolik ≥140 mmhg dan
tekanan diatolik ≤ 90 mmhg dari hasil penelitian menunjukan jumlah lansia
yang menderita hipertensi dengan tingkat olahraga yang kurang sebesar
45,79%, dan kurang kebal terhadap stress sebesar 39,25%. Lansia sebagian
besar mengkonsumsi makanan yang menyebabkan hipertensi seperti
garaam, gula, serta makanan yang mengandung lemak. Partisipasi aktif
masyarakat meliputi kader dan keluarga diharapakan menentukan
keberhasilan rogram posyandu lansia.

Anda mungkin juga menyukai