Anda di halaman 1dari 4

Soal imunologi 1-63 b. Rantai berat berikatan dengan d.

Tidak mengeluarkan sitokin


1. Reseptor sel T hanya mengenal dan akan satu sama lain oleh ikatan e. Melepaskan IL-2
mengikat antigen yang sudah hidrogen
membentuk kompleks dengan c. Constan region berfungsi 18. Reseptor sel B mengangkap pathogen
a. CD4 mengikat sel seperti sel mast yang berbentuk
b. MHC dan eosinofil a. Asam Amino
c. NK sel d. Rantai ringan tidak memiliki b. RNA
d. Antibodi constant region c. DNA
e. CD8 e. Variable region tertanam d. Peptida
pada membran sel e. Makromolekul
2. Molekul MHC hanya mengenali antigen
dalam bentuk 10. Reseptor sel B atau sel T 19. Heavy chain berganti isotype
a. Peptide a. Terbentuk akbiat proses a. Isotype switching
b. Lipid cloning b. Affinitas maturasi
c. Sakarida b. Variasinya lebih sedikit dari c. Netralisasi
d. Residu lipid jumlah pathogen yang ada d. Opsonisasi
e. Carboksil didalam e. Licensing
c. Proses yang terjadi meliputi
3. Yang termasuk APC (Antigen Presenting seleksi-proliferasi-ekspresi 20. Seorang pria berusia 17 tahun menderita
Cell) adalah reseptor infeksi bakteri pada traktus digestivus
a. Hepatosit d. Semua jenis reseptor yang sejak 8 jari yang lalu. Pada pemeriksaan
b. Sel dendritik dibuat di bone marrow atau fisik ditemukan adanya demam, ngilu
c. Makrofag thymus diedarkan diperifer pada otot betis, ikterus dan pada
d. Limfosit B (limfonodus) pemeriksaan laboratorium ditemukan
e. Semua benar e. Terbentuk akibat rekombinasi peningkatan titer IgM terhadap antigen
dari segmen V(D)J spesifik Laptospira
4. Pernyataan yang benar mengenai MHC Icterohaemorrhagica. Mekanisme
kelas 1 adalah 11. Sirkulasi dari sel T/sel B naive dari satu efektor dari sistem imun humoral yang
a. Dapat ditemukan pada semua limfonodus ke limfonodus lainnya terjadi sehingga meningkatnya titer IgM
sel berinti disebut dapat melalui pathway:
b. Sel T yang responsif adalah a. Homing a. Pembentukan memori sel B
CD4 sel T b. Migrasi oleh TGF Beta
c. Enzim yang bertugas c. Lisensing b. Adanya signal transuksi
menghasilkan peptide adalha d. Aktifasi terhadap TLR-4 oleh LPS I,
lisosom e. Seleksi Icterohaemorrhagica
d. Enzim yang bertugas c. Adanya penekanan proliferasi
menghasilkan peptide adalah 12. Pasangan yang benar pada proses aktifasi CD8 oleh SOCS-3
protease endosom (cathepsin) sel T oleh APC d. Peningkatan aktifitas
e. Tempat pengikatan peptida a. B7-TCR chitotriosidase dalam serum
pada MHC adalah b. TCR-MHC e. Penekanan memori sel CD8
kompartemen vesikuler c. CD4-peptida oleh SOCS-1
khusus d. CD8-MHC
e. iCAM1-CD28 21. Proses awal fagositosis terhadap sel
5. Jalur aktivasi komplemen adalah: bakteri disebut:
a. Jalur Alternatif dan Jalur 13. Co-reseptor a. Engulfment
klasik a. B7 b. Chemotaxis
b. Jalur Alternatif, Jalur Klasik b. CD8 c. Formasi fagosom
dan Jalur lectin c. TCR d. Fusion
c. Jalur Alternatif dan jalur d. MHC e. Digestion
Lectin e. iCAM-1
d. Jalur klasik dan jalur lectin 22. Hal dibawah ini merupakan komponen
e. Jalur klasik, lectin dan 14. Aktifasi sel T pada cellular mediated utama yang bersifat antigenik kuat dari
melalui sirkulasi immunity dimulai dari pengenalan mikroorganisme Gram Negatif:
a. Peptide oleh TCR a. Peptidoglikan
6. Sitokin yang dilepaskan oleh sel NK b. Kuman oleh Toll Like b. Lipopolisakarida
adalah Reseptor c. Asam mikolik
a. IFN α c. Glukosa oleh IgM d. Lipoprotein
b. IFN β d. Kuman oleh sel dendritik e. Phenolic Glycolipid-1 (PGL-
c. IFN ɤ e. Protein oleh TCR 1)
d. TNF α
e. TNF β 15. Merupakan komponen dari BCR 23. Seorang laki-laki umur 36 tahun Guru
kompleks SD datang ke Poliklinik THT dengan
7. Pada sistem imun adaptif, molekul yang a. Molekul ζ dan Igµ riwayat sering bersin disertai ingus encer
berfungsi mengenali antigen adalah b. Igα dan Igβ dan hidung tersumbat. Gejala ini
a. Toll like reseptor c. CD3 dan Igβ dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan
b. Dendritik reseptor d. Molekul ζ dan Igα sangat mengganggu dalam melaksanakan
c. Mannosa reseptor e. CD3 dan Molekul ζ tugas sehari-hari sebagai guru. Riwayat
d. Sel B reseptor asma pada waktu kecil (+)
e. Endotel reseptor 16. Sitokin yang bekerja pada sel yang Diagnosis yang paling mungkin
didekatnya disebut bersifat untuk kasus diatas adalah:
8. Imunoglobulin yang berfungsi sebagai a. Endocrine a. Rhinitis alergi intermitten
reseptor sel B adalah b. Autocrine sedang
a. IgA dan IgE c. Redundancy b. Rhinitis alergi persisten berat
b. IgE dan IgG d. Pleiotropism c. Rhinitis alergi persisten
c. IgG dan IgA e. Paracrine sedang
d. IgE dan IgM d. Rhinitis alergi persisten
e. IgM dan IgD 17. NK sel membantu sel yang terinfeksi sedang-berat
jika sel tersebut e. Rhinitis alergi intermitten
9. Antibodi a. Mendisplay peptida yang berat
a. Terdiri atas 2 rantai berat dan diikat MHC II
4 rantai ringan b. Mendsiplay peptida yang 24. Komplikasi yang dapat terjadi pada
diikat MHC I kasus diatas adalah, KECUALI
c. Melepaskan IL-12 a. Otitis media
b. Sinusitis b. Ginjal 40. Obat yang bisa ditambahkan pada asma
c. Ozaena c. Sendi yang sering kumat dan kurang mampan
d. Polip nasi d. Mata dengan terapi biasa adalah
e. Asma bronkhiale e. Abdomen a. Salisilat
b. Mukolitik
25. Sel inflamasi yang sering ditemukan 32. Pemeriksaan labolatorium yang c. Beta-Blocker
pada mukosa hidung pada Rinitis Alergi menggunakan metode aglutinasi adalah: d. Antileukotrien
adalah a. Tes Widal e. Antiinflamasi nonsteroid
a. Sel Eosinofil b. Tes anti TPO
b. Sel Neutrofil c. Tes B-hCG urin 41. Seorang ibu datang membawa anak laki-
c. Sel Limfosit d. Tes B-hCG darah laki usia 7 bulan dengan keluhan gatal
d. Sel Eritrosit e. Tes anti HIV dan rewel. Sudah dialami 1 tahun kadang
e. Sel Trombosit sembuh lalu kambuh lagi. Pada
33. Pemeriksaan anti TPO menggunakan pemeriksaan fisik ditemukan plak eritem,
26. Setelah pemberian parasetamol, seorang metode: madidians dikedua pipi, krusta. Riwayat
penderita mengalami urtikaria. Dokter a. Aglutinasi alergi makanan belum diketahui.
memberikan obat loratadine. Obat ini b. EIA Diagnosis penyakit anak tersebut:
adalah c. Elektroforesis a. Dermatitis Atopik
a. Antihistamin generasi I d. ELISA b. Dermatitis numuler
b. Antihistamin generasi II e. Flow cytometry c. Dermatitis kontak alergi
c. Antihistamin generasi III d. Dermatitis kontak iritan
d. Antihistamin generasi IV 34. Pemeriksaan B-hCG urin menggunakan e. Dermatitis seborroik
e. Antihistamin generasi V metode:
a. Aglutinasi 42. Seorang wanita 40 tahun sejak 2 hari
27. Setelah pemberian ampisilin, seorang b. EIA mengeluh gatal dan kemerahan seluruh
penderita mengalami utrikaria. Penyakit c. Elektroforesis badan seperti sarampah setelah demam 3
ini adalah: d. Immunochromatography hari yang lalu dan minum obat demam.
a. Reaksi alergi tipe I e. Floc cytometry Pada pemeriksaan fisik ditemukan
b. Reaksi alergi tipe II bercak merah diseluruh badan, agak
c. Reaksi alergi tipe III 35. Seorang laki-laki 26 tahun mengalami hangat pada perabaan.
d. Reaksi alergi tipe IV nyeri perut dan berak darah setelah a. Erupsi obat alergik
e. Reaksi alergi tipe V mengkonsumsi roti. Dokter mendiagnosa b. Dermatitis seborroik
pasien ini menderita penyakit celiac. c. Pemfigus vulgaris
28. Setelah pemberian parasetamol, seorang Mekanisme imunologi yang mendasari d. Psoriasis vulgaris
penderita mengalami urtikaria. Dokter penyakit ini adalah: e. Varicella
memberikan obat chlor pheniramine a. Hipersensitivitas tipe I
maleat. Efek samping obat ini adalah b. Hipersensitivitas tipe II 43. Seorang perempuan berusia 17 tahun
a. Tidak bisa tidur c. Hipersensitivitas tipe III datang ke UGD dengan keadaan lemah,
b. Hipertensi d. Hipersensitivitas tipe IV bercak merah diseluruh tubuh, mata
c. Hipotensi e. Benar semua merah dan bibir pecah-pecah terkelupas
d. Mual-muntak sejak 5 hari yang lalu awalnya hanya
e. Mengantuk 36. Sifat-sifat reaksi hipersensitivitas pada bercak kemerahan dan gatal. Diagnosis
makanan: yang mungkin adalah?
29. Yang benar mengenai imunisasi adalah a. Paling banyak adalah reaksi a. Sindrom Steven Johnson
a. Respon imun pada anak hipersensitivitas tipe 2 b. Eritema multiforme minor
kurang gizi buruk lebih baik b. Reaksi hipersensitivitas tipe 1 c. Nekrolisis epidermal toksik
daripada gizi baik biasanya tidak multiorgan d. Staphyloccal scald skin
b. Pada penderita Leukemia c. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 syndrome
lebih baik di imunisasi dimediasi oleh IgE e. Pemfigus vulgaris
dengan vaksin hidup yang d. Reaksi hipersensitivitas tipe 2
dilemahkan biasanya berupa kelainan
c. Imunisasi termasuk dalam kulit 44. Seorang wanita usia 26 tahun menderita
pencegahan sekunder e. Reaksi alergi susu dapat HIV/AIDS, virus ini masuk menembus
d. Imunisasi lebih ditujukan melibatkan IgE dan non-IgE CD4 menggunakan?
untuk merangsang innate a. Gp120 dan Gp41
immunity 37. Tes yang paling terpercaya untuk b. Gp160 dan Gp41
e. Imunisasi ditujukan untuk diagnosa alergi makanan c. P17 dan P24
menghilangkan suatu a. Skin test d. P 7 dan P 9
penyakit pada kelompok b. IgE e. CXCR4 dan CCR5
masyarakat. c. RAST
d. Food challenge 45. Proses Clonal Deletion limfosit dalam
30. Manakah pernyataan dibawah ini yang e. IgG4 maturasi adalah
benar a. Apoptosis Clone Limfosit
a. Vaksin polio sebaiknya 38. Hyperresponsiveness” saluran napas yang berespon kuat terhadap
diberikan bersamaan dengan pada asma disebabkan oleh antigen self
ASI a. Latihan yang mengeluarkan b. Apoptosis Clone Limfosit
b. Vaksinasi pada masa banyak keringat yang bereaksi lemah terhadap
neonatus hasilnya lebih baik b. Inflamasi eosinofilik pada antigen self
dari masa anak-anak saluran napas c. Inaktipasi Clone Limfosit
c. Jarak pemberian vaksinasi c. Infeksi bakteri pada saluran yang berespon terhadap
tidak berpengaruh terhadap napas antigen self
hasil vaksinasi d. Spasme otot polos bronkus d. Inaktipasi Clone Limfosit
d. Reaksi Arthus terjadi karena e. Faktor psikis yang bereaksi trerhadap
kontaminasi kuman saat antigen asing
vaksinasi 39. Obat utama penyakit asma dalm e. Apoptosis Clone Limfosit
e. Ajuvan adalah zat yang serangan akut ialah yang bereaksi terhadap
secara non spesifik a. Sedativa antigen asing
meningkatkan respon imun b. Antitusif
c. Antihistamin 46. Reseptor editing yang terjadi pada
31. Kelainan organ tubuh yang sering d. Inhalasi “LABA” central tolerance terjadi pada
terlibat atau terkena pada penyakit PHS e. Inhalasi “SABA” + a. Reseptor sel T yang
adalah: Kortikosteroid autoreaktif diperbaiki
a. Kulit
menjadi tidak autoreaktif Seorang laki-laki dating ke poliklinik dengan 70. Tindakan non medikamentosa untuk
aktif keluhan rasa lemah, pusing dan jantung pasien tersebut adalah
b. Reseptor sel B yang berdebar. Keluhan ini sudah lama dirasa dan a. Hydrosiura
autoreaktif diperbaiki semakin lama keluhan semakin berat. Pasien b. Myleran
menjadi tidak autoreaktif lagi ini menderita penyakit Corn’s sejak 3 tahun c. Aspilet
c. Reseptor sel T diedit agar lalu. Pada pemfis: T : 130/90 mmHg, HR : d. Plebotomi
bisa menangkap lebih dari 104x/mnt, pucat, ikterus, takikardi, e. Transfuse PRC
satu jenis antigen splenomegali, Lab: HT: 15%, WBC
d. Reseptor sel B diedit agar 4500/mm3, PLT 150.000/mm3, kadar B12 71. Tindakan aparesis yang cocok untuk
bisa menangkap lebih dari serum : 75 mg/dl. pasien tersebut adalah
satu jenis antigen a. Leukoparesis
e. Reseptor sel B diedit untuk 64. Keluhan pasien di atas akibat b. Tromboparesis
bisa bereaksi dengan antigen dari apa ? c. Plasmaparesis
self a. Trombositopenia d. Eritroparesis
b. Anemia e. Fibroparesis
47. Penyakit autoimun bisa muncul dari c. Leukopenia
limfosit autoreaktif yang mengalami: d. Bisitopenia Skenario untuk soal no. 72-73
a. Clonal deletion e. Pansitopenia Seorang laki-laki umur 50 tahun masuk RS
b. Clonal anergy dengan keluhan perut membesar, tidak
c. Reseptor editing 65. Kadar B12 serum pada pasien di atas demam, tidak lemas dan tidak ada perdarahan.
d. Menjadi regulatory T cells akibat dari apa? Pemeriksaan fisis: didapatkan tanda pletorik,
e. Positif selection a. Asupan B12 yang kurang lien SVII, hasil lab: HT 36% WBC
b. Defisiensi factor instrinsik 311.900/mm3 PLT 200.000
48. Jenis imun yang paling diandalkan c. Gangguan absorbs di 72. Diagnosis kerja pasien ini adalah :
melawan sel tumor adalah: intestinal a. Leukemia akut
a. Makrofag d. Defisiensi trankobalamin II b. Leukemia kronik
b. Antibodi e. Gangguan di sel target organ c. Polisitemia vera
c. Limfosit T d. Trombositosis essensial
d. NK cell Skenario untuk soal no. 66-67 e. Myelofibrosis
e. Neutrofil Seorang laki-laki umur 65 tahun masuk UGD
dengan keluhan nyeri di bagian tulang 73. Tindakan aparesis yang cocok untuk
49. Penyakit yang masuk autoimun, kecuali belakang. Keluhan ini terus dirasakan dan pasien tersebut adalah:
a. Rheumatic fever bertambah berat walau sudah di bawa ke a. Leukoparesis
b. Diabetes Tipe I dokter. Pasien juga mengeluh cepat lelah dan b. Tromboparesis
c. Dengue fever sering pusing. Pada pemfis: T: 160/90 mmHg, c. Plasmaparesis
d. Scleroderma HR: 104x/menit, HT: 16% WBC : d. Eritroparesis
e. Systemic Lupus 12.400/mm3 PLT:**.000/mm3 akhirnya pasien e. Fibroparesis
Erythematous tersebut didiagnosis multiple myeloma.
66. Nyeri pada tulang tersebut disebabkan Skenario untuk soal No 74 – 75
50. Penolakan jaringan oleh Seorang laki-laki masuk RS dengan keluhan
transplantasi/allograft rejection, terjadi a. Reabsorbsi calcium dari perut membesar, demam, lemas, dan ada
karena sistem imun recepient melihat tulang perdarahan. Pemeriksaan fisis: didapatkan
allograft sebagai sesuatu asing, ini b. Reabsorbsi natrium dari tanda pletorik, lien SVII, hasil lab: HT %
disebabkan karena: tulang WBC 3.900/mm3 PLT 20.000
a. Adanya perbedaan struktur c. Reabsorbsi kalium dari tulang 74. Diagnosis kerja pasien di atas adalah
histology dengan jaringan d. Reabsorbsi klorida dari tulang a. Leukemia akut
penerima e. Reabsorbsi air dari tulang b. Leukemia kronik
b. Adanya perbedaan molekul c. Polisitemia vera
MHC dengan jaringan 67. Obat antihipertensi yang cocok untuk d. Trombositosis essensial
penerima pasien ini adalah e. Myelofibrosis
c. Adanya perbedaan molekul a. Furosemid dan captopril
membran sel dengan jaringan b. Furosemid dan amlodipine 75. Hal di bawah ini yang merupakan
penerima c. Hidroclortiaside dan captopril kontras indikasi untuk pasien di atas
d. Adanya perbedaan golongan d. Hidroclortiaside dan adalah
darah antara penerima dan amlodipin a. Antibiotic
donor e. Captopril dan amlodipine b. Hydroxiuria
e. Adanya perbedaan antigen c. Transfuse PRC
asing yang dikenal oleh 68. Seorang wanita umur 18 tahun masuk d. Transfuse trombosit
recepient RS dengan keluhan perdarahan di konsentrat
bawah kulit berupa bintik-bintik e. Granulosit
51. Pada metode “direct” perdarahan. Pada pemfis: PT: 28’’,
immunohistokimia, yang dilabel dengan aPTT 65’’. Pasien tersebut di atas 76. Seorang wanita 20 tahun, masuk RS
kromogen atau enzym adalah perlu transfuse dengan keluhan hematuria dan
a. Secondary antibody a. Darah segar dicurigai dengan koagulasi
b. Primary antibody b. Trombosit konsetrat intravaskular menyeluruh.
c. Avidin biotin complex c. FFP Pemeriksaan penunjang yang
d. Bridging antibody d. PRC diperlukan untuk mendukung
e. Complex antibody e. Granulosit diagnosis adalah
a.peningkatan fibrinogen
52. Yang benar mengenai Syndrome Skenario untuk soal no 69-71 b.peningkatan trombosit
DiGeorge di bawah ini adalah kecuali: Seorang laki-laki umur 39 tahun masuk RS c.peningkatan hemoglobin
a. Penyebab adalah delesi 22q11 dengan keluhan lumpuh separuh tubuh d.peningkatan leukosit
b. Hipoplasia thymus sebelah, tidak demam, tidak lemas dan tidak e.peningkatan FDP
c. Aplasia parathyroid ada perdarahan. Pemfis: didapatkan tanda
d. Peninggian kadar IgM ****, lien SVII. Hasil lab: HT 75% WBC 77. Peningkatan proses fibrinolisis secara
e. Sel T prekursor tidak 11.000 PLT:200.000 laboratorium ditandai oleh:
berkembang 69. Diagnosis kerja pasien di atas adalah a.peningkatan fibrinogen
a. Leukemia akut b.peningkatan trombosit
b. Leukemia kronis c.peningkatan hemoglobin
Soal hematologi 64-100 c. Polisitemia vera d.peningkatan leukosit
d. Trombositosis essensial e.peningkatan FDP
Skenario untuk soal No. 64 – 65. e. Myelofibrosis
78. Pada kasus infeksi parasit yang 85. Dalam keadaan normal pada anak dan e. Factor X
disebabkan oleh cacing ascaris dewasa hematopoesis terjadi di
lumbricoides, tubuh menunjukkan a. Yolk sac Seorang anak umur 2 tahun dengan kadar Hb 5
respons immunitasyang ditunjukkan b. Liver g/dL. Lien, Kelenjar limfe dan hepar tidak
dengan adanya peningkatan/perubahan c. Spleen teraba. Pada penderita tidak ditemukan
proporsi lekosit. Hal ini dapat terlihat d. Bone marrow manifestasi pendarahan.
pada pemeriksaan diff count yang e. Semua benar
menunjukkan peningkatan pada sel 94. Kemungkinan anak ini mengalami:
86. Indikasi aspirasi sumsum tulang : a. Anemia aplastik
a. Limfosit 1. Evaluasi simpanan besi b. Anemia karena leukemia
b. Neutrofil pasien anemia defisiensi c. Anemia pasca pendaraham
c. Monosit besi d. Anemia defisiensi
d. Eosinofil 2. Evaluasi pasien bicytopenia e. Anemia hemolitik
e. basofil 3. Pancytopenia
4. Leukemia 95. Perbedaan antara anemia defisiensi
79. Tanda-tanda kelainan radiologic yang besi dan anemia defisiensi as. Folat
bias ditemukan pada penderita 87. Stadium maturasi (eritropoesis) terletak pada :
Thalassemia Major adalah yang eritrosit muda berinti kecuali : a. Kadar Hb
tersebut di bawah ini, kecuali : a. Pronormoblast b. Indeks eritrosit
a. Splenomegali b. Basophilic normoblast c. Kadar bilirubin darah
b. Hepatomegali c. Polychromatophilic d. Kadar urobilin urin
c. Pelebaran dari bayangan- normoblast e. Kadar retikulosit
bayangan sinus d. Orthochromatophilic
paranasalis yang berisi normoblast
udara e. Reticulocyte
d. Bayangan massa jaringan
lunak di daerah paravertebra 88. Substansi logam yang diperlukan
thoracalis untuk sintesis eritrosit :
e. Gambaran Hair on End pada 1. Besi
tulang-tulang tengkorak 2. Thiamine
3. Magnesium
80. Hal-hal yang tersebut di bawah ini 4. Riboflavin
adalah benar untuk gambaran radiologi
penderita anemia defisiensi besi, 89. Selain eritropoetin, hormon lain yang
kecuali: diperlukan dalam sintesis eritrosit :
a. Korteks tulang tampak 1. Estrogen
sangat menipis 2. Androgen
b. Gambaran Hair on End 3. Progesteron
dapat terlihat pada tulang2 4. Tiroksin
tengkorak
c. Osteoporosis dari tulang2 90. Ibu bergolongan darah A, ayah
panjang bergolongan darah B maka anak dapat
d. Pembesaran jantung bergolongan darah
terutama ventrikel kiri 1. A
e. Perubahan gambaran 2. B
radiologi terlihat pada 3. AB
penderita dewasa 4. O

81. Seorang pasien 50 tahun pasca stroke 91. Seorang wanita umur 26 tahun dating
diberikan terapi antitrombosit berupa ke poliklinik dengan keluhan sering
plavix (clopidogrel) dan antihipertensi pusing dan cepat lelah. Dari anamnesis
(captopril). Dosis plavix yang didapatkan bahwa pasien ini adalah
diberikan adalah : seorang vegetarian. Defisiensi zat gizi
a. 1X50mg/hari yang dapat menyebabkan anemia dan
b. 1X100mg/hari berhubungan dengan pola makan
c. 1X75mg/hari pasien ini adalah
d. 1X25mg/hari a. Vitamin B1
e. 2X75mg/hari b. Asam folat
c. Vitamin B12
82. Dosis aspirin sebagai antitrombosit d. Vitamin C
a. 50-100 mg/hari e. Vitamin B6
b. 250-500mg/hari
c. 500mg/hari 92. Penderita anemia vitamin B12
d. 510mg/hari diberikan folat dosis tinggi. Manakah
e. 1 gr/hari di bawah ini diharapkan terjadi sebagai
hasil dari pengobatan ini?
83. Seorang penderita cirosis hepatis a. Perbaikan gangguan
dengan perdarahan varises esophagus. neurologi
Jadi perdarahan yang dapat diberikan: b. Perbaikan kelainan
a. Karbazokrom hematologi
b. Asam traneksomat c. Peningkatan imunitas tubuh
c. Clopidogrel d. Toksisitas terhadap hati
d. Octreotide e. Toksisitas terhadap ginjal
e. Tiklopidin
93. Seorang bayi premature mengalami
84. Hematopoesis pada fetus usia 0 – 3 perdarahan akibat defisiensi vitamin K
bulan terjadi di: pembentukan factor pembeku darah
a. Yolk sac berikut yang tidak berhubungan
b. Liver dengan vitamin ini adalah
c. Spleen a. Factor I
d. Bone marrow b. Factor II
e. Semua benar c. Factor VII
d. Factor IX

Anda mungkin juga menyukai