Teori Keunggulan Komparatif
Teori Keunggulan Komparatif
Antara tahun 1500 dan 1750, di tengah gencarnya upaya Inggris (kemudian Britania
Raya) untuk mendirikan koloni seberang lautan, para ekonom
menganjurkan Merkantilisme sebagai taktik ekonomi, yang menekankan perdagangan
internasional sebagai sarana untuk meraih kekayaan bagi negara. Ricardo menentang
pemikiran yang memandang perdagangan hanya bertujuan untuk mengumpulkan emas
atau perak. Melalui teori keunggulan komparatif, Ricardo menyatakan bahwa sebuah
negara harus memusatkan kegiatan perekonomiannya pada industri-industri yang
menjadi keunggulannya dan paling kompetitif secara internasional, serta melakukan
kegiatan perdagangan dengan negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak
diproduksi secara nasional. Pada intinya, Ricardo memperkenalkan pemikiran
spesialisasi industri ekstrem oleh suatu negara dan pendayagunaan industri nasional
yang menguntungkan dan berdaya saing. Dengan
menggunakan matematika sederhana, teori keunggulan komparatif Ricardo berusaha
membuktikan bahwa spesialisasi industri dan perdagangan internasional akan selalu
berdampak positif. Teorinya ini kemudian diperluas dan menghasilkan
konsep keunggulan absolut, yang sama sekali tidak menekankan spesialisasi industri
dan perdagangan internasional dalam kegiatan perekonomian suatu negara.