Abstrak
Perangkat BTS berperan penting dalam dunia telekomunikasi terutama terhadap kestabilan jaringan. Antena
sektoral multi-band mulai menggantikan peran antena sektoral single-band yang banyak digunakan pada BTS.
Antena sektoral menjadi salah satu faktor penentu hasil coverage area yang mendukung kestabilan jaringan. Hasil
perubahan penggunaan antena membutuhkan evaluasi pada sisi kinerja antena sektoral, perbandingan coverage
area, dan perbandingan budget calculation antara antena multi-band dan single-band pada BTS. Penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk membandingkan kinerja antena pada faktor rx level sinyal & throughput ,
membandingkan coverage area yang dihasilkan oleh antena sektoral multi-band dan antena single-band kemudian
membandingkan budget calculation penggunaan antena. Pengujian throughput dan pengukuran rx level signal
memanfaatkan drive test sehingga optimasi keberhasilan antena multi-band dipasangkan untuk memperoleh data
sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan dan menentukan efisien perangkat pada area urban.
Pengumpulan data BTS diperoleh dari salah satu operator di Indonesia. Pengambilan sampel sebanyak 8 BTS pada
area kota Malang. Perbandingan kinerja antena sektoral ditinjau pada 3 faktor yaitu coverage area, Rx level
sinyal/RSCP, dan Throughput jaringan. Hasil dari penelitian menunjukkan perbandingan efektifitas jaringan yang
dihasilkan oleh antena sektoral multi-band dan antena sektoral single-band pada sisi coverage area antena
menunjukkan hasil dari antena single-band lebih jauh dibandingkan antena multi-band. Sedangkan pada sisi rx
level sinyal yang terukur pada proses drive test jaringan 2G yang dihasilkan oleh antena multi-band lebih baik,
dengan nilai rx level sinyal kategori baik sebesar 80,19%, untuk jaringan 3G yang dihasilkan antena single-band
lebih baik, dengan nilai rx level sinyal kategori baik sebesar 91,84%.
2. Dasar Teori
2.1 Antena
menggunakan antena single-band dapat dilihat dalam ditunjukkan dengan warna merah. Hasil dari
Gambar 2. Hasil pengujian jaringan 3G yang pengukuran tersebut menunjukkan 91,8% kondisi rx
menggunakan antena single-band dapat dilihat dalam level sinyal dalam kondisi baik, 5,4% dalam kondisi
Gambar 3. Hasil pengujian jaringan 2G yang cukup baik dan 3,8% dalam kondisi kurang baik.
menggunakan antena multi-band dapat dilihat dalam
Gambar 4. Hasil pengujian jaringan 3G yang
menggunakan antena multi-band dapat dilihat dalam
Gambar 5.
D-57
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Radius
Radius penurunan ketinggian posisi antena. Peningkatan
Base Freq antena tertinggi coverage area pada jaringan DCS terjadi
No antena multi-
Station (MHz) single-band
(km)
band (km) pada base station 8, disebabkan oleh peingkatan
posisi antena sektoral yang baru.
1 900 1.057 0.875
BS 1 Penurunan coverage area pada jaringan 3G
1800 0.512 0.544
terjadi pada base station 5, karena terjadi penurunan
2100 0.461 0.472 posisi antena sektoral yang baru dan gain antena yang
lebih kecil pada antena multi-band. Peningkatan
2 900 1.422 0.914
BS 2
coverage area pada jaringan 3G tertinggi terjadi pada
1800 0.575 0.568 base station 6, disebabkan oleh semakin tingginya
posisi antena sektoral multi-band dan nilai gain
2100 0.493 0.493
antena yang baru lebih tinggi.
3 900 1.045 0.942
BS 3
1800 0.662 0.488
4.3 Perbandingan budget calculation
2100 0.450 0.424
Perbandingan budget calculation untuk antena
4 900 0.974 0.835 antena single-band dan antena multi-band ditinjau
BS 4
1800 0.598 0.519 pada sisi antena dan kabel feeder yang digunakan.
Penurunan coverage area pada jaringan DCS 1. Jaringan yang dihasilkan oleh antena
terjadi pada base station 3, karena terjadi nilai gain sektoral multi-band dan antena sektoral
pada antena multi-band yang baru terpasang dan single-band pada sisi rx level sinyal yang
terukur pada proses drive test jaringan 2G
D-58
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347
1. Pengukuran drive test menggunakan Seong-Youp Suh, At all. (2004): A Novel Low-profile,
aplikasi yang berbeda, maka penelitian Dual-polarization, Multi-band Base-station
Antenna Element – The Fourpoint Antenna. IEEE.
D-59