A. Konsep Keluarga
1. Pengertia Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling bergantungan. (Depkes RI, 2013)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah dan
mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
peranananya masing-masing menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
(Salvicious G Bailon dan Aracelis, 2015)
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental
emosional serta budaya dari tiap keluarga (Duvall dan Logan, 1986)
Keluarga merupakan dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu untuk
berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka
sebagaimanan bagian dari keluarga (Friedman, 2013)
Dari beberapa defenisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas dua atau lebih individu, adanya ikatan
perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi diantara
sesame anggota keluarga, setiap keluarga mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menunjukkan kepada keluarga bagaimana keluarga tersebut
diorganisasikan dan cara dimana unit-unit tersebut ditata serta bagaimana komponen tsb
berhubungan satu sama lainnya.Terdapat 4 dimensi struktur keluarga (Friedman, 2013) :
a. Pola dan proses komunikasi
Dimensi komunikasi keluarga sebagai suatu proses simbolik, tradisional untuk
menciptakan dan mengungkapkan pengertian dalam keluarga. Komunikasi
menunjukkan proses tukar menukar perasaan, keinginan, kebutuhan, pendapat.
Komunikasi sukses bila ide-ide dan pesan yang disampaikan dapat dimengerti.
Komunikasi keluarga berfungsi baik bila ada kehangatan, keterbukaan dan jujur dapat
meningkatkan kreativitas anak sehingga menumbuhkan kemandirian anak dan akhirnya
tercipta tumbuh kembang anak yang sukses.
b. Struktur Peran
Dimensi peran merupakan target dari apa yang diharapkan dan diuraikan yang
harus dilakukan individu pada situasi tertentu untuk mencapai tujuan. Posisi individu
dalam sosial masyarakat misalnya istri, suami, anak. Setiap posisi ada perilaku yang
diharapkan. Stress peran terjadi bila keluarga tidak dapat memenuhi tuntutan
masyarakat sehingga individu sebagai anggota keluarga merasa cemas dan khawatir
serta bersalah tentang perannya kemudian timbul konflik peran dimana di antara
beberapa peran harapan berbeda dari luar harapan individu.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan
berhubungan dg individu dlm posisi dan situasi tertentu. Peran individu dlm keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga :
1. Peran Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anaknya berperan sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, saat ini peran ayah sebagai pencari nafkah.
2. Peran Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anaknya, Ibu berperan mengurus rumah tangga, pelindung
sebagai anggota kelompok sosialnya dan sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.
3. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko, sosial sesuai dg tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial dan spiritual, dan saat ini anak berperan sebagai anak.
c. Struktur kekuatan
Dimensi struktur kekuatan merupakan kemampuan (potensial/actual) dari individu
untuk mengontrol atau mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain. Hasil dari
struktur kekuatan keluarga sangat menentukan untuk mencapai proses pengambilan
keputusan yang dapat berupa consensus, tawar-menawar, kompromi dan paksaan.
d. Nilai-nilai Keluarga
Dimensi nilai keluarga merupakan ciri sentral dari system kepercayaan individu karena
kualitas keabadian mereka. Nilai merupakan pedoman bagi setiap tindakan. System,
ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu.
Dari nilai terbentuklah norma keluarga dimana pola perilaku yang diterima pada
lingkungan sosial tertentu berdasarkan system nilai dalam keluarga. Bila sesuai dengan
nilai maka terbentuklah aturan dan kebiasaan dalam keluarga.
3. Fungsi Keluarga
Didefenisikan sebagai hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga. Struktur keluarga
akhirnya di evaluasi dengan bagaimana keluarga mampu memenuhi fungsi-fungsi
keluarga yaitu tujuan-tujuan yeng penting bagi anggotanya dan masyarakat. Terdapat 5
fungsi keluarga yang saling berhubungan erat (Friedman, 2013)
a. Fungsi Afektif
Merupakan fungsi internal dari keluarga yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial yang memberikan dampak keluarga gembira dan bahagia. Bila fungsi
afektif keluarga berjalan dengan optimal maka anggotanya dapat mengembangkan
konsep diri yang positif. Keluarga dapat saling mengasuh dengan cinta kasih, saling
menerima dan saling mendukung. Adanya ikatan dan saling menghargai dapat
mempertahankan iklim yang positif dalam keluarga.
b. Fungsi Sosial
Sosialisasi merupakan proses perkembangan dan perubahan individu dimana terjadinya
interaksi sosial anggota keluarga dapat belajar berperan di lingkungan sosial yang
dilakukan semenjak lahir samapai akhir kehidupan. Keluarga merupakan tempat
sosialisasi dimana anggotanya dapat belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku
melalui hubungan interaksi.
c. Fungsi Reproduksi
Salah satu fungsi dasar keluarga adalah untuk menjamin kontinuitas keluarga antar
generasi dan masyarakat yaitu menyediakan tenaga kerja bagi masyarakat.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi meliputi tersedianya sumber-sumber dari keluarga secara cukup.
Financial dengan memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Disamping itu
mendapatkan sumber-sumber untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan termasuk meningkatkan status kesehatan anggota keluarga secara
individual merupakan bagian paling relevan dari fungsi keluarga. Keluarga
bertanggung jawab dalam merawat anggota keluarga dengan penuh kasih sayang.
Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga dan menggunakan sumber di masyarakat
untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.
4. Tipe Keluarga
a.Keluarga Inti (Nuclear Family), keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b.Keluarga Besar (Extended Family), keluarga inti ditambah dengan sanak saudara
seperti nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c.Keluarga Berantai (Serial Family), keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.Keluarga duda/janda (Single Family), keluarga terjadi karena perceraian / kematian.
e.Keluarga Komposisi (Composite Family), keluarga yang perkawinanya berpoligami.
f.Keluarga kabitas (Cahabitation Family), dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
Tugas Perkembangan :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.
b. Dua sumber keluarga digabungkan
c. Peran berubah
d. Fungsi baru diterima, belajar hidup bersama sambil memenuhi setiap kebutuhan
kepribadian mendasar.
e. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan lainnya.
f. Keluarga Berencana.
• Pelaksana : Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung.
Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat
dapat mendemonstrasikan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga, dengan
harapan nantinya keluarga dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga
yang sakit.
• Penemu kasus : Peran perawat komunitas juga sangat penting adalah mengidentifikasi
masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah.
• Modifikator lingkungan : Dalam menciptakan lingkungan yang sehat, perawat keluarga
perlu memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat.
d. Struktur Keluarga
✓ Kaji pola dan proses komunikasi keluarga
Kaji komunikasi dalam keluarga apakah fungsional dan disfungsional dan apakah pola
yg berulang serta bagaimana pesan-pesan emosional yg disampaikan dalam keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Kaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memilii dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan yang diciptakan
keluarga dan bagaimana mengembangkan sikap saling menghargai anggota keluarga
✓ Makanan
Kaji berapa kali anggota keluarga makan dalam sehari, menu makan siang siang 3 hari
terakhir, cara mempersiapkan, mengolah dan menyimpan makanan, adakah makanan
pantangan atau yang dilarang agama dan makanan yg disukai masing anggota keluarga
✓ Pakaian
Kaji penampilan keluarga saat dikunjungi dan asesoris yang digunakan Perawatan
anggota keluarga sakit, Kaji kebiasaan keluarga tentang cara pengobatan bila ada
anggota keluarga yang sakit, apakah menggunakan sarana kesehatan yang tersedia dan
apa yang dilakukan bila ada yang sakit.
Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit dan kesanggupan keluarga
dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga :
2. Analisa Data
Setelah data dikumpulkan, dilakukan analisa data untuk :
1. Menyortir data terperinci seperti kategori yang lebih luas seperti kategori yang
berhubungan dengan status kesehatan atau praktek anggota-anggota keluarga atau
data tentang rumah dan lingkungan
3. Membedakan atau memilah-milah data yang relevan dengan data yang tidak rlevan
untuk memutuskan informasi apa yang berhubungan untuk mengerti dengan situasi
yang ada dan informasi apa yang tidak penting
3. Diagnosa Keperawatan
Masalah kesehatan adalah situasi atau kondisi yang berhubungan dengan promosi dan
atau pemeliharaan kesehatan dan pemulihan dari penyakit atau trauma. Diagnosa
keperawatan adalah masalah kesehatan menjadi diagnosa keperawatan, hal itu dijadikan
sebagai gangguan bagi keluarga untuk melakukan tugas kesehatan yang spesifik untuk
masalah kesehatan khusus. Diagnose keperawatan merupakan hasil akhir yang mempunyai 2
kajian keperawatan dalam praktek keperawatan keluarga.
a. Pengkajian Tingkat Pertama
Ancaman kesehatan, deficit kesehatan, stress poin atau krisis yg dapat diramalkan
b.Pengkajian Tingkat Kedua
Mendefinisikan sifat dasar dan jenis masalah keperawatan yang dihadapi keluarga dalam
. menampilkan kesehatan mengenai masalah kesehatan yang diberikan dan penyebab atau
. rintangan bagi pendapat keluarga. Keputusan klinis dalam menanggapi secara actual, resiko
. atau potensial masalah kesehatan/proses kehidupan (Nanda, 2013)
Jenis Diagnosa Keperawatan :
1. Aktual : sudah terjadi gangguan kesehatan pada keluarga
2. Resiko : sudah ada data yang terjadi menunjang terjadinya masalah kesehatan tetapi
belum terjadi gangguan
3. Potensial : keadaan sejahtera/wellness keadaan sejahtera sehingga dapat ditingkatkan.
Komponen-komponen diagnosa keperawatan :
1. Masalah
2. Penyebab
3. Tanda gejala
Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan keluarga :
1. Mempriritaskan masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas masalah.
a. Kriteria I : sifat masalah : potensial, resiko, actual
b. Kriteria II : kemungkinan untuk diubah (mudah, sebagian, tidak dapat)
• Pengetahuan yg ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk mengenai masalah
• Sumber daya keluarga
• Sumber daya perawat
• Sumber daya masyarakat
• Memelihara/Memodifikasi lingkungan
1) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
2)Pentingnya Higyene sanitasi
3) Upaya pencegahan penyakit
4) Kelompokkan anggota keluarga
Biyan, Logan. Barbara, dkk. (2015). Family Centered Nursing in The Community. Adisson
Wesley Publishing Company.
Citra, Agus. D, (2015). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Edisi 2. Jakarta:
Trans Info Media.
Effendi, Ferry dan Makhfudli. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Friedman, Marilyn M. (2013). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Edisi 3. Yasmin
Asih dkk. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu keperawatan Komunitas. Edisi 2. Jakarta:
Sagung Seto
Potter and Perry. (2016). Fundamental keperawatan: Konsep, proses dan praktek. Edisi 4.
Jakarta: EGC
Setiawati, S. (2015). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Edisi 2. Jakarta:
Trans Info Media
Suprayitno. (2013). Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: EGC