Anda di halaman 1dari 1

Menurut pandangan saya secara pribadi, Prof.dr.Aznan Lelo, Ph.

d, SpFK atau yang akrab


disapa “ buya” adalah sosok yang pintar namun kontroversial, multitalenta, pekerja keras dan jujur.
Mengapa saya katakan sosok yang kontroversial? Karena beliau sering melakukan tindakan yang “
melawan arus” sebagai contoh adalah membuka praktek tanpa ada palang nama, membuka praktek
tanpa tuntutan bayaran (pasien bebas membayar sesuka hati), memberikan ceramah apa adanya
bahkan terkesan tajam seperti silet sewaktu beliau tanpa ragu mengatakan bahwa Monosodium
Glutamat (MSG) adalah garam setan higga akhirnya ada pihak yang merasa tersinggung atas ucapan
beliau tersebut. Selaku dosen, dahulu beliau dikenal sebagai dosen yang pintar namun suka berkata-
kata tajam dan pedas, semakin panjang perjalanan hidup saya hingga akhirnya sering bertemu
dengan orang-orang yang mengenal Buya, pada umumnya kesan yang diingat oleh mereka adalah
mengenai ucapan Buya yang tajam dan pedas.

Tiada manusia yang sempurna. Hal itulah yang pada akhirnya tertanam di benak saya
tentang buya. Beliau adalah seorang dokter dan dosen yang pintar, pekerja keras , multitalenta dan
jujur namun beliau juga adalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan dosa. Mungkin banyak
orang yang pernah dan merasa kecewa dengan Beliau, saya juga pernah merasakan hal yang sama
namun transformasi beliau membuat saya tetap menghormati Beliau hingga kapanpun. Saat ini,
buya sudah jauh berbeda dengan buya yang dulu, tidak pemarah lagi (hanya sesekali), lebih banyak
diam, lebih sabar dibandingkan sebelumnya dan lebih banyak tersenyum dibandingkan bermuka
tegang/masam. Adapun dua hal yang tak berubah dari Beliau adalah kejujuran dan keikhlasannya
membantu orang lain. Saya berdoa kepada Allah SWT agar bisa meneladani sifat-sifat baik yang
dimiliki Beliau.

Anda mungkin juga menyukai