Anda di halaman 1dari 16

PHARMACEUTICAL

CARE
2016
MENUJU FORMAT
PELAYANAN OBAT
YANG
BERORIENTASI

?
KEPADA PASIEN
PRAKTEK
Melakukan aktivitas yang
didasari atas kebutuhan
individu atau masyarakat
(landasan filosofis)
Dilakukan dengan baik dan benar
(proses)
Mempunyai sistem manajemen baku
(sistem majemen)
ASUHAN KEFARMASIAN
Asuhan kefarmasian sebagai filosofi
mengandung empat komponen dasar yaitu:

1) memenuhi kebutuhan masyarakat,


2) dipusatkan pada pasien,
3) dilakukan dengan melaksanakan
hubungan terapetik,
4) dijalankan dengan penuh tanggung
jawab sebagai praktisi
(Cipolle, 1998).
WHO Consultative Group
Tokyo, 1993

FILOSOFI
PRACTICE
• Pencapaian
tujuan terapi
• Attitude demi
• Behaviour terwujudnya
• Commitments • Peningkatan
• Concern kesehatan
Pemberian Terapi
• Ethics Obat dan Kualitas
• Function hidup
• Knowledge
• Responsibility
• Skill
Apakah Pasien
mengetahui,
mengerti dan
memahami
Obat untuk
dirinya….?
PERBEDAAN ORIENTASI
KLIEN
PRODUK
• Membawa produk ke • Membawa farmasis ke
klien klien
• Difokuskan pada produk • Difokuskan pada klien
• Produk, asuhan atau • Asuhan klien, produk
pelayanan sebagai sebagai penunjang
penunjang
• Hasil yang dirasakan
• Jumlah resep yang atau diperoleh klien
dilayani • Menyediakan
• Memamerkan dan kenyamanan klien
menjual produk • Menunjang asuhan
• Memenuhi peraturan kefarmasian yang
sehubungan dengan diberikan
persyaratan produk • Didasarkan atas
• Didasarkan atas pasokan kebutuhan klien untuk
produkatau kebutuhan mendapatkan keamanan
produk terapi obat
• Pasif menunggu resep • Aktif menarik klien
APOTEKER
ANAMNESA:
Gangguan kesehatan
Data lab./fisik/klinik ASSESMENT
•Administratif
•Farmasetik
•Farmakoterapi
DIAGNOSA

RESEP OBAT
DRPs  Nama (generik,
dagang, kimia)
 Bentuk sediaan
 Bahan aktif
o Mekanisme aksi
o Dosis
 Umur o Kelas terapi
 Berat badan  Rute pemakaian
 Jenis kelamin  Interaksi
 Gaya hidup / pola hidup

AKTIVITAS PRAKTISI DALAM PROSES PELAYANAN KESEHATAN


FAKTA &
TANTANGAN
 Apotek terlihat sebagai
kegiatan jual beli obat
 Asisten Apoteker
“berperan/diperankan”???
 Persaingan dagang / harga
lebih menonjol
 Bentuk kepemilikan dan
badan hukum Apotek makin
bervariasi
 Banyak rambu-rambu yang
dilanggar atau terlanggar
8
Ada • Perlu Obat
Kategori • Tidak Perlu Obat
Permasalahan • Tidak Dapat Obat
Yang
Berhubungan
• Obat Salah
Dengan • Dosis Terlalu Rendah
Penggunaan • Dosis Terlalu Tinggi
Obat (Drug • Reaksi Efek Samping
Related
• Pasien Tidak Patuh
Problem)
KASUS
• Obat diberikan oleh INDONESIA
siapa saja SEHARI HARI…..

• Mutu obat didepan


pasien tidak
dipertanggung jawabkan
• Kebenaran tentang obat
tidak dijamin
• Penyelenggaraan
program farmakoterapi
tidak dijamin
• Akuntabilitas pelayanan
tidak dijamin Hak azasi pasien dalam
penggunaan obat
• Obat adalah komoditi
HAK PASIEN ATAS
OBAT

• KEBENARAN OBAT
SEBAGAI PRODUK
KESEHATAN
• PELAYANAN YANG
DISELENGGARAKAN
BERBASIS PROFESI
• PELAYANAN YANG
AKUNTABEL DAN
LEGAL
Keputusan diagnosa dan
pilihan farmakoterapetika
( asuhan medik)

DOKTER

PASIEN KESEMBUHAN

FARMASIS
Keputusan cara penggunaan, resiko
kesehatan, kebenaran informasi
farmakotrerapetika ( asuhan kefarmasian)

BUKAN FARMASIS KEPUTUSAN NON PROFESIONAL


Sarjana Farmasi harus memiliki keterampilan inti
dan pengetahuan dalam pharmaceutical care dan
penelitian.

Memahami tentang anatomi manusia, fisiologi,


patofisiologi, kimia farmasi, farmaseutik,
farmakologi dan termasuk terapi obat,
manajemen pasien dan praktek farmasi klinik.

Apoteker adalah seorang ahli dalam obat-obatan


dan penggunaannya.

Sebagai apoteker profesional, mereka memiliki


kesempatan untuk mendidik masyarakat
mengenai hidup yang baik dan sehat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai