PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai aspek yang dijelaskan dalam rumusan masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
struktur unit usaha yang membagi wewenang pengelolaan
koperasi berdasarkan unit-unit usahanya
Struktur matriks yang merupakan gabungan antara struktur
fungsional dan struktur unit usaha.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan ialah proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh
masing-masing fungsi atau unsur dalam organisasi koperasi. Aspek
terpenting pada tahap pelaksanaan ini ialah aspek koordinasi dan
monitoring.
Dengan melakukan koordinasi, maka berbagai unsur dalam
organisasi diupayakan untuk bekerja saling bahu-membahu dalam
mencapai tujuan koperasi. Dalam garis besarnya, unsur-unsur yang
terlibat pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari anggota, penasihat,
pengawas, pengurus, pengelola dan karyawan koperasi.
Secara keseluruhan tanggung jawab fungsi pelaksanaan merupakan
tanggung jawab pengurus koperasi. Tetapi karena, pengurus tidak
dapat melaksanakan semua tugasnya tanpa bantuan orang lain, maka
pengurus memiliki wewenang untuk mengangkat pengelola sebagai
pelaksana harian manajemen koperasi. Sehubungan dengan tugas yang
dipikulnya itu, maka seorang pengelola harus mempunyai wawasan
dan kemampuan bisnis koperasi dengan sebaik-baiknya.
d. Pengawasan
Pengawasan ialah upaya yang dilakukan oleh keenangan yang
lebih tinggi, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang
telah ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai.
Sesuai dengan UU No. 25/1992, pengawasan atas pelaksanaan
kegiatan usaha koperasi dilaksanakan oleh pengawas. Kegiatan
pengawasan terutama sekali dilakukan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan usaha koperasi. Dengan demikian
pengawas diharapkan dapat mencegah/mengurangi akan terjadinya
penyalahgunaan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh koperasi
secara tidak bertanggungjawab.
Dalam melaksanakan fungsi kepengawasannya, pengawas koperasi
bisa meminta bantuan tenaga ahli (dalam hal akuntan publik) untuk
mengungkapkan terjadinya penyalahgunaan wewenang atau terjadinya
penyelewengan yang dilakukan pengurus koperasi.
Walaupun pelaksanaan kegiatan pengawasan dilimpahkan kepada
pihak lain, namun fungsi dan tanggung jawab pelaksanaan
pengawasan tetap berada di tangan pengawas.
3
2.1.2 Struktur Organisasi Koperasi
Struktur organisasi koperasi sebenarnya tidak hanya mencakup
segi intern koperasi, tetapi meliputi segala segi ekstennya. Yang
dimaksud dengan segi intern organisasi koperasi adalah struktur
organisasi koperasi yang meliputi unsur-unsur kelengkapan yang ada di
dalam organisasi koperasi tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan segi intern koperasi ialah,
hubungan dan kedudukan koperasi terhadap koperasi lainnya, baik yang
setingkat (antara sesama koperasi primer) maupun dengan koperasi yang
lebih tinggi tingkatannya. Termasuk dalam lingkup segi ekstern
organisasi koperasi ialah hubungan koperasi dengan induk organisasi
gerakan koperasi, yaitu Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), yang
berkedudukan di Jakarta.
a. Struktur Intern Organisasi Koperasi
Sebagaimana telah disinggung dimuka, struktur intern
organisasi koperasi pada garis besarnya terdiri dari 3 unsur
berikut.
1) Unsur-unsur alat perlengkapan organisasi koperasi
meliputi:
a) Rapat Anggota Koperasi;
b) Pengurus Koperasi;
c) Pengawas Koperasi.
2) Unsur-unsur pelaksanaan teknis yaitu, manajer dan
karyaan koperasi lainnya;
3) Unsur penasihat (Dewan penasihat).
b. Struktur Ekstern Organisasi Koperasi
Dari segi ekstern, beberapa koperasi primer (koperasi yang
beranggotakan sekurang-kurangnya 20 orang) dapat
mengadakan penggabungan dengan beberapa koperasi yang
ada di lingkungannya sehingga membentuk koperasi pusat,
misalnya kita mengenal pusat Koperasi Pegawai Negeri.
4
2.2 Aspek-aspek Manajemen Koperasi
5
berjalan dengan biaya terendah dengan keluaran yang
memenuhi standar kualitas tertentu tersebut, maka biaya
susunan standar produksi dan biaya merupakan kebutuhan yang
mutlak dan sifatnya pada tahap produksi.
6
tinggi, maka persediaan dapat dibedakan menjadi bahan baku
dan persediaan barang jadi.
e. Manajemen Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian
surat-surat berharga jangka pendek dengan tujuan segera dijual
kembali. Tindakan investasi jangka pendek ini biasanya
dilakukan untuk mendayagunakan kelebihan sementara kas
koperasi, yaitu untuk memperoleh pendapatan tambahan.
2.2.3 Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh sesuatu usaha
untuk menimbulkan permintaan terhadap barang dan jasa yang
dihasilkannya. Sebagai suatu proses, maka kegiatan pemasaran dapat
dibagi atas beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Analisis pasar;
b. Identifikasi rencana kebutuhan konsumen;
c. Menyusun rencana kebutuhan konsumen;
d. Menguji rencana pemasaran dengan menempatkan produk ke
pasar;
e. Evaluasi hasil-hasil pengujian rencana pemasaran.
1. Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan produk ini ialah masalah kesesuaian kualitas
suatu produk dengan selera konsumen. Agar kualitas suatu produk
dapat diandalkan, maka ia harus lahir dari hasil riset dan
perencanaannya yang seksama.
2. Distribusi Produk
Masalah penempatan atau distribusi produk berkaitan dengan masalah
penentuan pasar dan pemilihan saluran distribusi yang paling efisien
bagi suatu produk.
3. Penetapan Harga Jual
Masalah utama Penentuan harga adalah masalah penentuan tingkat
harga jual yang paling optimal. Yaitu tingkat harga yang
memperhitungkan seluruh ongkos produksi, kondisi pesaing, dan daya
saing produk, serta sumbangannya terhadap sisa hasil usaha koperasi
dalam jangka panjang.
4. Promosi
Promosi adalah upaya menyampaikan informasi mengenai spesifik
produk, terutama menyangkut keunggulan-keunggulan komperatif
yang dimiliki oleh suatu produk kepada para calon konsumennya.
5. Pelayanan Purna Jual
7
Kegiatan pemasaran yang disebut sebagai pelayanan purna jual ini
perlu dilakukan agar konsumen yang bersangkutan benar-benar
mempercayakan pemenuhan kebutuhan produk.
a. Pencatatan
b. Penggolongan
c. Peringkasan
d. Penyusunan laporan keuangan
8
2.3.3 Buku-buku Koperasi
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan dan
menguraikan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak
lagi dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11