Juklak Musda JSIT Indonesia22

JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU INDONESIA
Sekretariat : Pondok Nurul Fikri Jl Tugu Raya Areman Blok R2 RT 7 RW 7 Kel. Tugu, Kec. Cimanggis Kota Depok, Jawa
Barat, Kode Pos 16451, Telp 021-22867102
PETUNJUK PELAKSANAAN
MUSYARAWAH DAERAH JSIT INDONESIA
A. PENDAHULUAN
Musyawarah Daerah (Musda) merupakan aktivitas utama dalam roda organisasi JSIT
Indonesia di tingkat daerah baik kabupaten maupun kota. Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga JSIT Indonesia telah mengaturnya. Untuk memberikan gambaran bagaimana
semestinya Musda dilaksanakan, diperlukan petunjuk pelaksanaan (juklak) musda yang
berlaku secara nasional.
B. TUJUAN
Juklak Musda bertujuan memberikan panduan pelaksanaan Musda dengan baik sesuai dengan
AD dan ART JSIT Indonesia
C. LANDASAN OPERASIONAL
Landasan operasional juklak ini adalah :
1. Anggaran Dasar JSIT Indonesia Bab V Struktur Organisasi Pasal 12 Organ

Organisasi, 13 Struktur Organisasi, Pasal 14 Struktur Wilayah Kerja, Pasal 15
Struktur Kewenangan
2. Anggaran Rumah Tangga JSIT Indonesia Bab VI Masa Jabatan, Tugas, Wewenang,
Pola Hubungan Organ Organisasi Pasal 18 Pengurus Daerah, Bab VIII Forum
Pengambilan Keputusan Pasal 25 Musyawarah Daerah, Bab IX Muayawarah dan
Rapat Kerja Organisasi Pasal 26 Jenis-Jenis Musyawarah, Pasal 27 Jenis-Jenis Rapat
D. MEKANISME
1. Mekanisme perencanaan
a. Ketua daerah (jika sudah ada) mempersiapkan pelaksanaan musda dengan
mengacu pada AD ART JSIT Indonesia
b. Ketua daerah (jika sudah ada) mempersiapkan Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) atau Annual Report selama masa kepemimpinannya baik dalam bentuk
hardcopy maupun softcopy
c. Ketua daerah (jika sudah ada) mengajukan surat pelaksanaan musda kepada
Pengurus Wilayah JSIT Indonesia agar dapat diagendakan dan ditentukan
personil yang akan hadir
d. Jika belum ada ketua daerah, ketua wilayah berinisiatif untuk menyiapkan
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dengan baik agar musda dapat
terwujud
e. Ketua daerah (jika sudah ada) membentuk kepanitiaan musda tingkat daerah
dengan baik dan membuat proposal musda
f. Ketua daerah (jika sudah ada) menyiapkan bahan-bahan sidang musda dengan
berkoordinasi pada sekretaris wilayah JSIT Indonesia
g. Ketua daerah (jika sudah ada) bersama ketua panitia berusaha mendapatkan
sponsor kegiatan musda dengan memperhatikan kaidah-kaidah aman secara
syar’i, aman secara da’awi, dan aman secara hukum.
2. Mekanisme Pelaksanaan
a. Ketua daerah (jika sudah ada) bersama ketua panitia musda berkoordinasi dengan
Ketua Wilayah JSIT Indonesia untuk mendapatkan arahan bagaimana persiapan
dan pelaksanaan musda dapat berlangsung dengan baik
b. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda
dengan memperhatikan kewenangan musda yang diatur dalam AD JSIT Indonesia
Pasal 13 tentang Struktur Organisasi ayat 4 yang berisi :
1. Pengurus Daerah sedikitnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan

Ketua Bidang.
2. Pengurus Daerah bertanggung jawab kepada Musda.
3. Pengurus Daerah memberi laporan berkala kepada Pengurus Wilayah
4. Tata cara, mekanisme kerja, persyaratan dan tugas serta kewenangan
Pengurus Daerah diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
c. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

dengan memperhatikan struktur kewenangan musda yang diatur dalam AD JSIT
Indonesia Pasal 15 tentang Struktur Kewenangan ayat (3) yang berisi
Musyawarah Daerah (Musda) adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat
kabupaten/kota yang berwenang untuk:
1. Menjabarkan keputusan Pengurus Wilayah JSIT INDONESIA.
2. Menyusun dan mengesahkan arah kebijakan organisasi untuk tingkat
kabupaten/kota berdasarkan arah kebijakan Muswil.
3. Memilih dan menetapkan ketua JSIT INDONESIA tingkat
kabupaten/kota.
4. Meminta dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
Daerah.
d. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

dengan memperhatikan struktur kepengurusan daerah dan kewenangannya yang
diatur dalam ART JSIT Indonesia Pasal 18 tentang Pengurus Daerah ayat (1-3)
yang berisi:
1. Pengurus Daerah dipilih dan ditetapkan dalam musda untuk masa jabatan 4
(empat) tahun.
2. Pengurus Daerah disahkan dan dilantik oleh Pengurus Wilayah dengan Surat
Keputusan Ketua Wilayah JSIT INDONESIA.
3. Pengurus Daerah berwenang:
a. Menyelenggarakan musda sesuai dengan periode kepengurusan yang
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Peraturan-peraturan yang berlaku di JSIT INDONESIA.
b. Menetapkan kebijakan tingkat daerah sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Munas, Keputusan Musyawarah
Kerja Nasional (Mukernas), Keputusan Musyawarah Wilayah, Keptusan
Musyawarah daerah, Keputusan Rapat Kerja Wilayah, serta Peraturan
organisasi lainnya;
c. Mengusulkan calon Pengurus Daerah yang terpilih melalui musyawarah
daerah kepada Pengurus Wilayah untuk ditetapkan;
d. Menetapkan kelengkapan organisasi tingkat Daerah
e. Menetapkan sistem kerjasama atau hubungan kemitraan dengan
organisasi, lembaga atau instansi terkait di tingkat daerah; atas
persetujuan pengurus wilayah secara tertulis
e. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

dengan memperhatikan persyaratan peserta dan undangan yang diatur dalam ART
JSIT Indonesia Pasal 25 tentang Musyawarah Daerah ayat (1-4) yang berisi :
1. Musyawarah Daerah (Musda) adalah forum pengambilan kebijakan tertinggi

di tingkat Daerah dalam organisasi JSIT INDONESIA yang diadakan atas
undangan Pengurus Daerah dilaksanakan sekali dalam 4 (empat) tahun dan
dihadiri oleh: Peserta Musda, Peninjau Musda dan Undangan Musda.
2. Peserta Musda terdiri dari: Pengurus Daerah, Pengurus Daerah, dan anggota
JSIT INDONESIA di daerah tersebut.
3. Peninjau Musda terdiri dari: Pengurus Daerah, Anggota JSIT INDONESIA,
dan tokoh masyarakat yang dipandang tepat oleh Pengurus Daerah.
4. Undangan Musda adalah peserta yang diundang oleh Pengurus
Daerah untuk menghadiri acara pembukaan dan/atau penutup Musda
f. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

dengan memperhatikan hak suara dan hak bicara. Hak suara dan hak bicara hanya
berlaku bagi peserta musda. Peninjau musda hanya memiliki hak bicara.
Undangan musda tidak memiliki hak suara dan hak bicara.
g. Ketua panitia melaksanakan musda dengan memperhatikan ketersediaan sumber
daya dan sumber daya manusia dengan baik.
h. Ketua panitia melaksanakan musda sesuai dengan agenda utama yakni sidang-
sidang komisi dan sidang pleno dengan sebaik-baiknya.
i. Ketua panitia bersama bagian acara pendukung dapat melaksanakan kegiatan
acara pendukung seperti lomba, seminar, bazaar atau pameran dengan
memperhatikan kesanggupan dan ketersediaan sumber daya
j. Ketua panitia bersama bagian pengamanan menjamin bahwa pelaksanaan musda
telah memberitahukan pihak kepolisian wilayah setempat
k. Ketua panitia bersama bagian kehumasan mempersiapkan pres release kegiatan

sebagai bahan media massa lokal dan media sosial
3. Mekanisme Pelaporan
a. Ketua panitia bersama sekretaris panitia membuat laporan kegiatan musda
lengkap dengan hasil-hasil sidang musda dalam bentuk hardcopy selama H+30
hari dan soft copy-nya kemudian diserahkan kepada sekretaris wilayah JSIT
Indonesia
b. Ketua panitia menyiapkan rapat pembubaran panitia yang akan dilaksanakan
selambat-lambatnya H+30
E. DOKUMEN SIDANG
Dokumen persidangan yang disiapkan meliputi :
1. Keputusan Musda tentang Penetapan Pimpinan Sidang Tetap

2. Keputusan Musda tentang Penetapan Agenda Sidang
3. Keputusan Musda tentang Penetapan Tata Tertib Sidang
4. Keputusan Musda tentang Laporan Pertanggungjawaban Ketua Daerah
5. Keputusan Musda tentang Pimpinan Sidang Komisi A
6. Keputusan Musda tentang Hasil Sidang Komisi A
7. Keputusan Musda tentang Penetapan Tim Formatur
8. Keputusan Musda tentang Penetapan Ketua dan Pengurus Daerah
9. Keputusan Musda tentang Pelantikan dan Pengukuhan Ketua dan Pengurus
Daerah JSIT Indonesia
10. Tata Tertib Persidangan Musyawarah Daerah
11. Arah Kebijakan dan Rekomendasi Muswil JSIT Indonesia
12. Rekomendasi Muswil JSIT Indonesia
13. Kriteria dan Tata Cara Pemilihan Ketua Daerah dan Pengurus Daerah
14. Daftar Hadir Sidang
15. SK Ketua Wilayah JSIT tentang Pelantikan Pengurus Daerah
16. Doa Pelantikan
F. PENUTUP
Demikian juklak musda ini dibuat. Selanjutnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU (JSIT) INDONESIA
KALIMANTAN SELATAN
Nomor : 01/MUSDA I KAB/KOTA.../JSIT INDONESIA KALSEL/2017
TENTANG
PENETAPAN PIMPINAN SIDANG TETAP
Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Daerah Kabupaten/Kota... Wilayah Kalimantan Selatan dipandang perlu
Diselenggarakan Musda I JSIT Indonesia tahun 2017
Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Kalimantan Selatan tahun 2017 pada tanggal 16-17 September 2017 di
Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Pimpinan Sidang Pleno pada MUSDA I Kabupaten/Kota ....

JSIT INDONESIA wilayah Kalimantan Selatan
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Banjarmasin – Kalimantan Selatan

Pada tanggal : 16 September 2017
MUSDA I KABUPATEN/KOTA .....
JSIT INDONESIA WILAYAH KALIMANTAN SELATAN 2017
Pimpinan Sidang Sementara
(.......................................) (.......................................) (......................................)
Lampiran :
Pimpinan Sidang Pleno
1. Ketua : ...............................................................................................
2. Anggota : ...............................................................................................
3. Anggota : ...............................................................................................
Lampiran 2.
KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN AGENDA SIDANG


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Agenda Sidang pada MUSDA I Kabupaten/Kota....

JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran 3

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN TATA TERTIB SIDANG


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Tata Tertib Sidang pada MUSDA I KAB/KOTA ....

JSIT INDONESIA WILAYAH KALIMANTAN SELATAN

Pada tanggal : 16-17 September 2017
Pimpinan Sidang
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran 4 (tidak diperlukan jika baru pertama kali)

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KETUA JSIT DAERAH ...
KALIMANTAN SELATAN PERIODE ....


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menerima Laporan Pertanggungjawaban Ketua Daerah Kab/Kota ...

JSIT INDONESIA Wilayah Kalimantan Selatan periode ...
Kedua : Memberikan Penghargaan yang setinggi – tingginya kepada seluruh Jajaran
Pengurus Daerah Kab/Kota ...JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan
periode ... yang telah melaksanakan seluruh program kepengurusan serta
telah menghantarkan terlaksananya MUSDA I Kab/Kota ... JSIT Indonesia
Wilayah Kalimantan Selatan tahun 2017.
Ketiga : Menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
Jajaran Pengurus Daerah Kab/Kota JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan
Selatan periode ...atas kerja keras serta partisipasinya dalam mempersiapkan
MUSDA I JSIT Indonesia Kalimantan Selatan tahun 2017
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Pimpinan Sidang
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran 5

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN PIMPINAN SIDANG KOMISI A


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Pimpinan Sidang Komisi A pada MUSDA I Kab/Kota ...

JSIT INDONESIA Wilayah Kalimantan Selatan
Ditetapkan di : Banjarmasin- Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran
Pimpinan Sidang Komisi A
1. Ketua : ...............................................................................................
2. Anggota : ...............................................................................................
3. Anggota : ...............................................................................................
Lampiran 6

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN HASIL SIDANG KOMISI A


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Hasil Sidang Komisi A pada MUSDA I KAB/KOTA ...

Ditetapkan di : Banjarmasin-Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang Komisi A
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran 7

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN TIM FORMATUR


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Tim Formatur pada MUSDA I KAB/KOTA ....

JSIT INDONESIA Wilayah kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran :
Tim Formatur
Ketua : ...............................................................................
Anggota :
1. ...............................................................................
2. ...............................................................................
3. ...............................................................................
4. ...............................................................................
Lampiran 8
KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PENETAPAN KETUA DAN PENGURUS DAERAH KAB/KOTA.....
JSIT INDONESIA KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 – 2021


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Ketua dan Pengurus Daerah Kab/Kota ....

JSIT INDONESIA Wilayah Kalimantan Selatan periode tahun 2017 – 2021
pada MUSDA I KAB/KOTA......JSIT INDONESIA Wilayah
Kalimantan Selatan

Pada tanggal : 16-17 September 2017
Ketua Tim Formatur
(...............................................)
Anggota
1. ................................................................................... (............................................)
2. ................................................................................... (............................................)
3. ................................................................................... (............................................)
4. ................................................................................... (............................................)
Lampiran 9

KALIMANTAN SELATAN
TENTANG
PELANTIKAN DAN PENGUKUHAN
KETUA DAN PENGURUS DAERAH KAB/KOTA
PERIODE TAHUN 2017 - 2021


Banjarmasin
MEMUTUSKAN
Pertama : Melantik dan mengukuhkan Ketua dan Pengurus Daerah Kab/Kota JSIT
INDONESIA Wilayah Kalimantan Selatan Periode tahun 2017 - 2021 pada
MUSDA I KAB/KOTA .... JSIT INDONESIA Wilayah Kalimantan Selatan

Ketua
(Syaeful Mukmin, M.Pd.)

Lampiran 10
TATA TERTIB SIDANG MUSDA I
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. MUSDA JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan adalah Musyawarah Daerah

Kabupaten/Kota .....Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia Kalimantan Selatan yang
pertama.
2. JSIT Indonesia adalah organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dengan
beranggotakan para pendidik, praktisi, pemerhati dan pakar pendidikan di lingkungan
sekolah-sekolah Islam Terpadu di Wilayah Indonesia.
3. Anggaran Dasar yang selanjutnya disingkat AD adalah anggaran dasar JSIT Indonesia.
4. Anggaran Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat ART adalah anggaran rumah tangga
JSIT Indonesia.
Pasal 2
Kedudukan MUSYAWARAH DAERAH
1. MUSDA adalah forum pengambilan keputusan dan kebijakan tertinggi dalam organisasi JSIT
Indonesia di tingkat daerah.
2. MUSDA I dilaksanakan di Banjarmasin atas undangan Pengurus Daerah/Wilayah JSIT.
3. Ketetapan-ketetapan Musda bersifat mengikat atas organisasi dan perangkat serta anggota
JSIT Indonesia di tingkat wilayah hingga daerah.
Pasal 3
Tugas MUSYAWARAH DAERAH
1. Menentukan dan menetapkan arah dan kebijakan organisasi JSIT Indonesia untuk
Kabupaten/Kota .... di Wilayah Kalimantan Selatan Periode Tahun 2017-2021
2. Menjabarkan keputusan Pengurus Wilayah JSIT Indonesia
3. Memilih anggota dan Ketua Formatur
4. Meminta dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Daerah Kabupaten/Kota ...
JSIT Indonesia Kalimantan Selatan Periode 2013-2017
5. Memilih dan menetapkan Ketua Daerah Kab/Kota .... JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan
Selatan Periode 2017-2021
Pasal 4
Penyelenggaraan MUSYAWARAH DAERAH
1. MUSDA diselenggarakan oleh kepanitiaan yang dibentuk dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Pengurus Wilayah JSIT Indonesia
2. Panitia MUSDA terdiri atas Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana.
Pasal 5
Sifat Acara Persidangan
1. Persidangan bersifat terbuka dan tertutup

a) Terbuka artinya acara persidangan selain dihadiri oleh peserta dan peninjau MUSDA
dapat juga dihadiri oleh khalayak ramai serta dapat diliput oleh pers.
b) Tertutup artinya acara hanya dihadiri oleh peserta MUSDA sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh panitia.
2. Sidang Pleno bersifat terbuka
3. Sidang Komisi dan Sidang Tim Formatur bersifat tertutup
Pasal 6
Peserta Persidangan MUSYAWARAH DAERAH
1. Peserta Persidangan MUSDA adalah:

a) Peserta MUSDA
b) Peninjau MUSDA, dan
c) Undangan MUSDA
2. Peserta MUSDA adalah:
a) Peserta dengan hak sebagai berikut:
i. Berbicara
ii. Memberikan suara
iii. Memperoleh tanda pengenal
iv. Memperoleh bahan-bahan musyawarah
v. Memperoleh pelayanan dan fasilitas yang disediakan panitia
b) Peserta MUSDA terdiri dari:
i. 2 (Lima) orang unsur Pengurus Wilayah Periode 2013-2017
ii. 2 orang pimpinan sekolah dari anggota terrigstrasi
iii. 1 (satu) orang utusan Yayasan dari anggota terigstrasi, dan
iv. Khusus daerah dengan kondisi keanggotaan SIT yang masih sedikit maka
peserta musda dapat melibatkan pimpinan SIT dan Yayasan atas
persetujuan Ketua Wilayah/Kordinator daerah.
3. Peninjau MUSDA adalah:

a) Peserta persidangan yang mempunyai hak sebagai berikut:
i. Berbicara
ii. Memeroleh tanda pengenal
iii. Memeroleh bahan-bahan Musyawarah
iv. Memeroleh pelayanan dan fasilitas yang disediakan panitia
b) Peninjau MUSDA terdiri dari:
i. Pengurus Wilayah JSIT selain peserta MUSDA
ii. Maksimal 3 (tiga) orang utusan daerah yang mendapat mandat dari
Kordinator daerah masing-masing
4. Undangan terdiri atas:
i. Pihak-pihak yang diundang oleh panitia MUSDA
ii. Peserta undangan dapat menghadiri acara pembukaan, penutupan Musda, dan atau
persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum
iii. Undangan MUSDA tidak memiliki Hak Suara maupun Hak Bicara
iv. Peserta undangan wajib mendaftarkan diri kepada panitia untuk mendapatkan tanda
pengenal
Pasal 7
Kewajiban Peserta dan Peninjau MUSDA
1. Mengisi daftar hadir setiap mengikuti acara

2. Menghadiri semua sidang 10 (sepuluh) menit sebelum sidang dimulai
3. Memakai tanda pengenal peserta yang telah diberikan panitia selama MUSDA berlangsung
4. Menaati Tata Tertib dan sopan santun selama mengikuti semua acara MUSDA
Pasal 8
Persidangan MUSYAWARAH DAERAH
1. Persidangan MUSDA terdiri dari Sidang Pleno dan Komisi.

2. Sidang Pleno bertugas:
a) Membuka dan menutup persidangan secara resmi
b) Membahas dan menetapkan Tata Tertib Sidang
c) Membahas Rancangan Agenda Persidangan
d) Menetapkan pimpinan sidang tetap
e) Menyelenggarakan pembacaan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah JSIT
Indonesia Kalimantan Selatan masa bakti 2013 - 2017 dan Pemandangan Umum
f) Menyelenggarakan pembahasan dan penetapan hasil-hasil sidang komisi
g) Menyelenggarakan pemilihan dan penetapan Formatur
h) Menyelenggarakan penetapan Ketua Daerah JSIT Indonesia Kalimantan Selatan masa
bakti 2017-2021
3. Sidang Komisi bertugas:
a) Membahas Struktur Organisasi di Daerah
b) Membahas turunan Arah Kebijakan dan Rekomendasi JSIT Indonesia Kalimantan Selatan
Periode 2017-2021 untuk Daerah
c) Meninjau Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Daerah JSIT serta Membahas tata
tertib / mekanisme pemilihan Ketua Daerah JSIT Indonesia Kalimantan Selatan
Pasal 9
Pimpinan Sidang
1. Sidang Pleno Musda dipimpin oleh pimpinan sidang

2. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris komisi yang dipilih dari
dan oleh anggota komisi yang bersangkutan
3. Pimpinan Sidang Pleno:
a) Dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap yang terdiri atas unsur Pengurus Wilayah JSIT 2
(dua) orang dan 1 (satu) orang dari unsur Daerah
b) Unsur Pengurus Wilayah JSIT Indonesia dipilih oleh Ketua Wilayah
c) Melaksanakan tugas setelah menerima penyerahan surat keputusan tentang pimpinan
sidang serta palu sidang dari panitia pengarah
d) Dinyatakan selesai tugasnya ditandai dengan penyerahan palu kepada panitia pengarah
e) Dalam hal pimpinan sidang pleno belum terpilih maka sidang dipimpin oleh panitia
pengarah (SC)
4. Pimpinan Sidang berhak:
a) Menentukan dan mengatur jalannya sidang
b) Menentukan dan mengatur urutan dan lamanya pembicaraan
c) Memperingatkan atau menghentikan pembicaraan yang menyimpang dari masalah yang
dibahas atau melampaui batas waktu yang ditentukan
d) Mengesahkan segala keputusan yang telah disepakati
Pasal 10
Kuorum MUSYAWARAH DAERAH
1. Musda diselenggarakan dengan ketentuan kuorum

2. Kuorum Sidang Pleno Muswil adalah sekurang-kurangnya dihadiri oleh dua per tiga dari
jumlah peserta berdasarkan daftar hadir peserta
3. Apabila jumlah peserta yang hadir tidak mencapai kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) maka Sidang Pleno Muswil ditunda untuk 2 x 10 menit dengan dua kali ketukan palu
sidang
4. Apabila setelah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ternyata jumlah peserta tidak
mencapai kuorum, maka sidang bisa dilanjutkan jika disetujui oleh 2/3 peserta yang hadir
5. Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sudah dilaksanakan tapi belum
terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan jika disetujui oleh 2/3 dari peserta yang telah hadir
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan dalam sidang Musda dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat
2. Jika musyawarah untuki mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan melalui
voting.
3. Voting yang digunakan adalah Voting terbuka dan tertutup
a) Voting terbuka adalah pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dengan cara
peserta sidang berdiri bila menyatakan setuju dan tetap duduk bila tidak setuju
b) Voting tertutup adalah pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dengan cara
melakukan pemungutan suara secara rahasia
c) Penentuan jenis voting ditetapkan oleh pimpinan sidang dengan memperhatikan masukan
peserta sidang
Pasal 12
Pemilihan Ketua Daerah JSIT Indonesia
Pemilihan Ketua Daerah JSIT Indonesia Kalimantan Selatan diatur dalam tata tertib pemilihan
tersendiri yang akan dibahas melalui sidang komisi dan ditetapkan dalam Sidang Pleno.
Pasal 13
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat dilakukan penambahan berdasarkan
mekanisme persidangan yang telah ditetapkan.
DITETAPKAN DI : Banjarmasin-Kalimantan Selatan
PADA TANGGAL : 16 September 2017
Pukul : ....
Pimpinan Sidang Sementara
( ) ( ) ( )
Lampiran 11
ARAH KEBIJAKAN DAN REKOMENDASI MUSWIL IV JSIT INDONESIA

WILAYAH KALIMANTAN SELATAN
Visi Organisasi :
Menjadi pusat penggerak dan pemberdaya Sekolah Islam Terpadu di Indonesia menuju
sekolah efektif dan bermutu
A. ORGANISASI
1. Mempercepat pertumbuhan struktur organisasi di daerah
2. Mengefektifkan struktur organisasi di setiap tingkatan
3. Mengupayakan gedung sekretariat tingkat wilayah
4. Meningkatkan tertib administrasi dan pembaharuan data keanggotaan secara berkala.
5. Melaksanakan hak dan kewajiban anggota
6. Meningkatkan peran JSIT Wilayah Kalsel dalam pengambilan kebijakan pendidikan
sesuai dengan level kepengurusan masing-masing
B. PEMBERDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU
1. Memfasilitasi terlaksananya SIT berlisensi di SIT Kalsel
2. Memfasilitasi pemberdayaan Yayasan pengelola SIT
3. Mendirikan pusat pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah
4. Meningkatkan partisipasi Bina Pribadi Islam (BPI) bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua peserta didik di sekolah
5. Mengoptimalkan Implementasi kurikulum SIT dan model pembelajaran TERPADU
C. KOMUNIKASI DAN KEMITRAAN
6. Meningkatkan hubungan JSIT Wilayah dengan pemerintah dan lembaga lain dalam
membangun sinergi kemitraan
7. Memperluas jaringan kerjasama nasional dengan lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia
8. Berperan aktif dalam kegiatan dan organisasi pendidikan tingkat nasional
9. Meningkatkan peran forum alumni SIT sebagai organisasi yang akan melahirkan
pemimpin-pemimpin masa depan yang berkualitas dan berguna bagi almamaternya
maupun bagi masyarakat.
D. DANA
10. Mengoptimalkan penggalangan dana, baik perorangan, lembaga masyarakat yang
halal dan tidak mengikat.
11. Mengoptimalkan iuran wajib anggota JSIT
12. Memfasilitasi peluang usaha yang halal dan berkah
13. Membuat perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan yang transparan dan
akuntable
E. PEMBINAAN SISWA
1. Meningkatkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air berdasarkan nilai-nilai Islam
dalam bingkai 4 Pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka
Tunggal Ika)
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pembinaan Pramuka SIT
3. Membentuk struktur organisasi SAKO Pramuka SIT di Kalsel
4. Meningkatkan peran OSIS SIT sebagai organisasi yang akan melahirkan pemimpin-
pemimpin masa depan yang berkualitas dan berguna bagi almamaternya maupun bagi
masyarakat.
Ditetapkan di : Hotel Royal Jelita Banjarmasin

MUSWIL IV JSIT WIL. KALSEL 2017
Pimpinan Sidang
Ketua,
(Syaiful Mukmin, S.Pd.I)

Anggota, Anggota,
(Khairani, M.Pd.I) (Riduansyah, S.Sos)

Lampiran 12
REKOMENDASI MUSWIL IV JSIT INDONESIA
A. Internal
1. Suatu kekuatan dari kepengurusan 2017 adalah mulai tumbuhnya kesadaran Sekolah-
sekolah SIT untuk menjadi anggota JSIT teregistrasi. Namun demikian hak dan
kewajiban anggota belum berjalan dengan baik, sehingga diperlukan penataan
kembali sistem keanggotaan.
2. Mengokohkan sosialisasi dan penilaian lisensi sebagai langkah riil penjaminan mutu
setiap SIT dalam menghadapi persaingan global.
3. Meningkatkan peran forum OSIS SIT dan alumni SIT sebagai organisasi yang akan
melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang berkualitas dan berguna bagi
almamaternya maupun bagi masyarakat.
4. Menjalin kerjasama strategis saling menguntungkan dengan sesama Ormas lembaga
non profit dengan semangat keterbukaan.
5. Memastikan pengawalan Bina Pribadi Islami bagi pendidik, peserta didik, dan orang
tua peserta didik sebagai ruh SIT.
6. Segera dilakukan penataan organisasi baik bentuk, tupoksi setiap elemen, demi
keberlangsungan organisasi di masa yang akan datang paling lambat 1 tahun dari hasil
Muswil IV.
7. Meningkatkan sinergi kemitraan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai
tiga pilar pendidikan.
8. Melengkapi struktur Pimpinan Satuan Komunitas Daerah (SAKODA) Pramuka SIT
hingga di seluruh wilayah Kalsel.
9. Meningkatkan kualitas pengurus SAKO Pramuka SIT pada level KPD ditingkat
wilayah.
10. Meningkatkan kualitas Gudep dengan mendorong akreditasi GUDEP dan perolehan
GUDEP Unggul.
11. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepramukaan di tingkat nasional
B. Eksternal
1. Mendorong pemerintah daerah Kalsel guna meningkatkan wawasan kebangsaan dan
cinta tanah air berdasarkan nilai-nilai Islam dalam bingkai 4 Pilar kebangsaan
(Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika)
2. Mendorong pemerintah daerah Kalsel dalam membuat kebijakan yang bersifat
fleksibel dan akomodatif terhadap kekhasan sekolah swasta.
3. Mendorong pemerintah daerah Kalsel untuk meningkatkan kualitas pendidikan
karakter yang religius sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
4. Mendorong pemerintah daerah Kalsel untuk berperan nyata dalam penyelesaian
permasalahan dunia Islam internasional sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945.
Ditetapkan di : Hotel Royal Jelita

MUSWIL IV JSIT WIL. KALSEL 2017
Pimpinan Sidang
Ketua,
(Syaiful Mukmin, S.Pd.I)

Anggota, Anggota,
(Khairani, M.Pd.I) (Riduansyah, S.Sos)

Lampiran 13
KRITERIA DAN TATA CARA PEMILIHAN

KETUA DAERAH DAN PENGURUS DAERAH JSIT INDONESIA
PERIODE 2017–2021
BAB I
UMUM
A. PENGERTIAN
1. Kriteria adalah sejumlah persyaratan yang diperlukan untuk menyeleksi seseorang
menjadi Ketua Daerah dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia.
2. Tata cara adalah sekumpulan aturan yang sistematis/teratur yang menjadi acuan dalam
melaksanakan kegiatan pemilihan Ketua Daerah dan Pengurus Daerah.
3. Pemilihan adalah suatu proses untuk menyeleksi hingga menentukan seseorang
terpilih menjadi Ketua Daerah dan Pengurus Daerah.
B. KETENTUAN UMUM
1. Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia Periode 2017-2021
diselenggarakan dalam sidang Tim Formatur MUSYAWARAH DAERAH I JSIT
Indonesia Kalimantan Selatan.
2. Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia Periode 2017-2021
diselenggarakan dalam sidang Tim Formatur MUSYAWARAH DAERAH I JSIT
Indonesia.
3. Pemilihan yang dimaksud pada poin 1 dan 2, mengacu pada ketentuan yang termuat
dalam Tata Tertib Musda I dan Hasil Sidang Komisi tentang Kriteria dan Tata Cara
Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia Periode 2017-2021.
4. Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah Periode 2017-2021 dilaksanakan oleh Tim
Formatur dan dipimpin oleh Ketua Formatur terpilih.
5. Sedangkan Tim Formatur dipilih dan ditetapkan oleh sidang Pleno Musda I JSIT
Indonesia Kalimantan Selatan.
BAB II
KRITERIA
A. KRITERIA KETUA DAERAH
Kedudukan Ketua Daerah JSIT Indonesia dalam organisasi JSIT Indonesia merupakan
posisi yang strategis. Karena itu siapa pun yang akan menduduki jabatan tersebut
merupakan orang yang terpilih dan merupakan kader potensial dari JSIT Indonesia
sendiri. Berdasarkan acuan umum yang tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga JSIT
Indonesia Bab V Pasal 14 kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Umum
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan berakhlak mulia
b. Sehat jasmani-rohani
c. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan
d. Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik
e. Tidak sedang terlibat kasus pidana/perdata
f. Bukan anggota organisasi terlarang atau aliran sesat
g. Usia minimal 25 tahun
2. Kriteria Khusus
a. Pendidikan minimal D3/S1 atau sederajat.
b. Memiliki kemampuan untuk memimpin, bertanggung jawab, berwibawa dan
memiliki wawasan yang luas;
c. Mengetahui dan memahami organisasi JSIT Indonesia.
d. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan hubungan dan kerja sama secara
lebih aktif dengan pihak lain baik pemerintah, sektor swasta maupun sektor
masyarakat lainnya;
e. Sekurang-kurangnya pernah menjadi pengurus daerah/wilayah JSIT Indonesia
secara aktif di tingkat Wilayah dan atau daerah 1 (satu) periode dan peduli
terhadap perkembangan JSIT Indonesia di wilayahnya;
f. Bersedia aktif dan siap diberhentikan dari jabatannya apabila selama kurun waktu
1 (satu) tahun karena alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ternyata
tidak dapat aktif;
g. Bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya apabila di kemudian hari
terbukti melanggar aturan organisasi dan hukum yang berlaku.
B. KRITERIA PENGURUS DAERAH

1. Kriteria Umum
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan berakhlak mulia
b. Sehat jasmani-rohani
c. Memiliki kepedulian terhadap pendidikan
d. Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik
e. Tidak sedang terlibat kasus pidana/perdata
f. Bukan anggota organisasi terlarang atau aliran sesat
g. Usia minimal 25 tahun
h. Pendidikan minimal D3/S1 atau sederajat.
2. Kriteria Khusus
a. Bersedia aktif dan siap diberhentikan dari jabatannya apabila di kemudian hari
dalam kurun waktu 6 (enam) bulan tidak dapat menunjukkan keaktifannya.
b. Bersedia mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di kemudian hari
apabila terbukti melanggar aturan organisasi atau hukum yang berlaku.
BAB III
TATACARA PEMILIHAN
A. PEMILIHAN KETUA DAN PENGURUS DAERAH

Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia periode 2017–2021 dipilih dalam Sidang
Tim Formatur dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Musda I. Untuk selanjutnya Tata Cara
Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia periode 2017–2021 diatur sebagai
berikut:
1. Tahap Pembentukan Tim Formatur

a. Pimpinan Sidang Pleno memimpin pembentukan Tim Formatur.
b. Sesuai dengan Tata Tertib, maka Tim Formatur terdiri dari:
1) Dua orang dari unsur Pengurus Wilayah periode 2017-2021
2) Tiga orang dari unsur Pengurus Daerah/Korda periode 2013 – 2017
3) Penentuan 2 (dua) orang dari unsur Pengurus Pusat JSIT Indonesia Periode
2017 – 2021 sepenuhnya Musyawarah pengurus wilayah JSIT Indonesia
periode 2017–2021.
4) Penentuan 3 (tiga) orang dari unsur Pengurus Daerah/Korda periode 2013-2017

sepenuhnya musyawarah Pengurus Wilayah JST Indonesia periode 2013-2017
c. Untuk melaksanakan poin a dan b Pimpinan Sidang Pleno memberi waktu yang
diperlukan paling lama 15 menit.
d. Pimpinan Sidang Pleno mengesahkan keanggotaan Tim Formatur dan
mempersilahkan kepada Tim Formatur untuk bersidang paling lama 60 menit.
2. Tahap Pelaksanaan Sidang Formatur

a. Sidang Formatur dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan oleh Pimpinan
Sidang Pleno dengan batas waktu paling lama 60 menit dan akan mengumumkan
hasil sidang Tim Formatur pada sidang Pleno MUSDA I.
b. Pemilihan Ketua Formatur

1) Ketua Formatur dipilih berdasarkan musyawarah mufakat dari dan oleh
anggota formatur.
2) Ketua Formatur terpilih menunjuk seorang sekretaris sidang formatur.
c. Pemilihan dan Penetapan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia.

1) Masing-masing anggota Tim Formatur memiliki satu hak suara dalam
pemilihan Ketua Daerah.
2) Pemilihan Ketua dan Pengurus Daerah dilakukan oleh tim Formatur
3) Penetapan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia periode 2017-2021
dilakukan dalam sidang Pleno.
4) Pemilihan Ketua Daerah JSIT Indonesia dipilih oleh dan dari anggota Tim
Formatur melalui sidang Tim Formatur.
5) Ketua Daerah terpilih bersama Tim Formatur menyusun Pengurus Daerah
JSIT Indonesia Periode 2017-2021.
6) Pelantikan Ketua dan Pengurus Daerah JSIT Indonesia Periode 2017-2021
dilakukan oleh Pengurus Wilayah JSIT Indonesia dalam Sidang Pleno.
BAB IV
LAIN-LAIN
A. Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perangkat aturan ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan perangkat aturan lainnya yang disahkan dan diputuskan dalam
Sidang Pleno MUSDA I JSIT Indonesia.
B. Hal-hal yang belum ditentukan dalam ketetapan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
mekanisme persidangan dalam MUSDA I JSIT Indonesia.

Pada tanggal : 16 September 2017. Pukul ..... WITA
MUSDA I KAB/KOTA
Pimpinan Sidang,
Ketua,
(...............................................)
Anggota Anggota
(............................................) (............................................)
Lampiran 14
DAFTAR HADIR SIDANG ....

MUSWAYARAH DAERAH I KAB/KOTA .....
NO NAMA ASAL NO HP TANDA

UTUSAN TANGAN
Lampiran 15
KOP SURAT JSIT INDONESIA WILAYAH KALIMANTAN SELATAN
S U R A T KEPUTUSAN
No. .../SK/JSIT KALSEL /VII/2017
Tentang Pengesahan Pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah Kab/Kota ....
Wilayah Kalimantan Selatan Periode 2017 – 2021
Menimbang:
1. Bahwa dalam rangka melaksanakan amanat MUSWIL IV JSIT Indonesia wilayah

Kalimantan Selatan perlu diangkat Pengurus Daerah Kab/Kota ..... JSIT Indonesia.
2. Bahwa untuk melancarkan aktivitas Pengurus Daerah Kab/Kota .... JSIT terpilih, perlu
dikeluarkan sebuah Surat Keputusan.
Mengingat:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga JSIT Indonesia.

2. Hasil Rapat Musyawarah Daerah I Kab/Kota ...jSIT Indonesia Wilayah Kalimantan
Selatan pada .......
Memutuskan
Menetapkan:
1. Mengangkat nama-nama yang terlampir pada lampiran Surat Keputusan ini sebagai
Pengurus Daerah Kab/Kota ....JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan, periode
2017-2021.
2. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Apabila ditemukan kekeliruan pada surat keputusan ini, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Banjarmasin
Tanggal : 17 Juli 2017
Ketua JSIT Indonesia
Wilayah Kalimantan Selatan
Syaeful Mukmin, M.Pd.

Lampiran SK Ketua JSIT Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan
Nomor : No. .../SK/JSIT/VII/2017

Tanggal : 17 Juli 2017
Susunan Pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu Daerah Kab/Kota
Wilayah Kalimantan Selatan Periode 2017 – 2021
Ketua : ...........
Sekretaris : ...........
Bendahara : ..........
Ketua Bidang Penjaminan Mutu : Ate Nurhayati
Ketua Bidang Bina Pribadi Islami : Zaenab Saraha, S.Pd.I
Ketua Bidang Pramuka : Ade Suryani Hi. Syafi'i, S.Pd.Si
JSIT Indonesia
Kalimantan Selatan
Syaeful Mukmin, M.Pd.

Lampiran 16
DOA PELANTIKAN
PENGURUS DAERAH KAB/KOTA ....JSIT INDONESIA
Dengan mengucap bismillahirahman nirahim,
Saya lantik saudara-saudara menjadi Pengurus Daerah Kab/Kota ....Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Wilayah Kalimantan Selatan periode 2017-2021, Semoga Allah memberikan
petunjuk dan kekuatan pada Saudara-Saudara sekalian dalam mengemban dakwah berbasis
pendidikan.
Selanjutnya Saya akan tuntun Saudara-Saudara untuk berikrar.
Bismillahirahmannirohim
Asyhadu Alla Ilaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammad Arrasulloh
Demi Allah, kami berjanji :
Bahwa kami bersedia diangkat menjadi Pengurus Daerah Kab/Kota ...Jaringan Sekolah Islam
Terpadu Wilayah Kalimantan Selatan periode 2017-2021
Bahwa kami akan melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya, baik dalam keadaan lapang
maupun sempit, dengan penuh keikhlasan di bawah lindungan Allah SWT.
Bahwa kami dalam melaksanakan amanah, akan memenuhi ketentuan-ketentuan syariat

Islam, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta arah kebijakan organisasi
Bahwa kami dalam melaksanakan amanah akan mendahulukan kepentingan anggota dan
organisasi, di atas kepentingan golongan dan pribadi, dan tidak akan menjadikan organisasi
sebagai sarana memperkaya diri.
Demikian Janji ini kami ucapkan semoga Allah memberikan kekuatan pada kami atas amanah
yang kami emban, dan Allah menjadi saksi atas segala yang kami ucapkan.

Juklak Musda JSIT Indonesia22

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Juklak Musda JSIT Indonesia22

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

JARINGAN SEKOLAH ISLAM TERPADU INDONESIA

MUSYARAWAH DAERAH JSIT INDONESIA

Landasan operasional juklak ini adalah :

1. Anggaran Dasar JSIT Indonesia Bab V Struktur Organisasi Pasal 12 Organ

1. Pengurus Daerah sedikitnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan

c. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

d. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

e. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

1. Musyawarah Daerah (Musda) adalah forum pengambilan kebijakan tertinggi

f. Ketua panitia bersama bagian persidangan melaksanakan sidang-sidang musda

k. Ketua panitia bersama bagian kehumasan mempersiapkan pres release kegiatan

Dokumen persidangan yang disiapkan meliputi :

1. Keputusan Musda tentang Penetapan Pimpinan Sidang Tetap

Demikian juklak musda ini dibuat. Selanjutnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Pimpinan Sidang Pleno pada MUSDA I Kabupaten/Kota ....

Ditetapkan di : Banjarmasin – Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang Sementara

(.......................................) (.......................................) (......................................)

Pimpinan Sidang Pleno

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Agenda Sidang pada MUSDA I Kabupaten/Kota....

Ditetapkan di : Banjarmasin – Kalimantan Selatan

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Tata Tertib Sidang pada MUSDA I KAB/KOTA ....

Ditetapkan di : Banjarmasin – Kalimantan Selatan

Lampiran 4 (tidak diperlukan jika baru pertama kali)

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menerima Laporan Pertanggungjawaban Ketua Daerah Kab/Kota ...

Ditetapkan di : Banjarmasin – Kalimantan Selatan

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Pimpinan Sidang Komisi A pada MUSDA I Kab/Kota ...

Ditetapkan di : Banjarmasin- Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang Komisi A

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Hasil Sidang Komisi A pada MUSDA I KAB/KOTA ...

Ditetapkan di : Banjarmasin-Kalimantan Selatan

Pimpinan Sidang Komisi A

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Tim Formatur pada MUSDA I KAB/KOTA ....

Ditetapkan di : Banjarmasin-Kalimantan Selatan

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Pertama : Menetapkan Ketua dan Pengurus Daerah Kab/Kota ....

Ditetapkan di : Banjarmasin-Kalimantan Selatan

Ketua Tim Formatur

KEPUTUSAN MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) I KABUPATEN/KOTA....

Menimbang : Bahwa untuk keberlangsungan jalannya organisasi JSIT Indonesia

Mengingat : Pelaksanaan Musda I JSIT Indonesia Kabupaten/Kota .....Wilayah

Ditetapkan di : Banjarmasin-Kalimantan Selatan

(Syaeful Mukmin, M.Pd.)