Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PRENATAL

DI SUSUN OLEH :
BADI NUR WALUYO
170104025

PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2017
A. DEFINISI PRENATAL CARE

Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,2005).

Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan

ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya

hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).

B. TUJUAN PRENATAL CARE

1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh

kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.

3. Menentukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana

komplikasi yang terjadi selam kehamilan.

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi

dengan trauma dengan seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.

6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan

bayi agar dapat tumbuh dan kembang secara normal (Kusmiyati, 2010).

C. TANDA-TANDA KEHAMILAN

1. Tanda presumtif kehamilan

a. Amenore (terlambat datang bulan) : Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak

terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium.

b. Mual muntah : Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam


lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

c. Ngidam : Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-

bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

d. Sinkope atau pingsan : Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan

iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang

setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.

e. Payudara tegang : Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa

sakit terutama pada kehamilan pertama.

f. Anoreksia nervousa : Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu

makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.

g. Sering kencing : Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan

pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan

kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga

panggul.

h. Konstipasi/obstipasi : Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh

pengaruh hormone estrogen.

2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


a. Pembesaran Perut : Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar : Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uterus.
c. Tanda Goodel : Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks : Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek : Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks : Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement : Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif : Pemeriksaan ini adaah
untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan
diekskresi pada urine ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim : Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas
oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin : Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin : Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua
(trimester akhir)
d. Kerangka janin : Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)
D. ADAPTASI FISIK SELAMA KEHAMILAN

1. Trimester I

a. Mamae

Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin,

estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI.

Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran, sedangkan progesterone


menambah sel-sel asinus pada mamae.

b. Sistem Endokrin

Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi

estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan

oleh janin.

c. Perkemihan

Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi

glomerulus da aliran plasma ginjal menigkat pada masa kehamilan.Ginjal wanita

harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu yang

meningkat dan juga mensekresi produk sampah janin.

d. Pencernaan

Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus

digetivus sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan

lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam

usus-usus..

e. Kardiovaskuler

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke

plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah pula, mamae dan alat

lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma

maternal mulai meningka pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus

menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.

f. Muskuloskeletal

Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari


ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot

terutama otot-otot pada pelvic.

g. Integumen/ Kulit

Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub

dermal, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas

kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas

vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae gravidarum,

atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat.

h. Pernafasan

Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan

kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon

terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan kebutuhan oksigen

jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan oksigen jaringan uterus dan

payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon

dioksida. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada kerangka

iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.

i. Sistem Persrafan

Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala

neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf panggul, lotosis

dorsolumbal, edema yang melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan

gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin

pingsan dan hipokalsemia.


2. Trimester II
a. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini berasal dari
asinus yang mulai bersekresi.
b. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang
meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena adanya tekanan uterus
yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral. Wasir
(hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid. Panas
perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam
esophagus bagian bawah.
c. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil
seringmengeluhkan sesak napas sehingga meningkatkan usaha bernapas.
d. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses
hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik
kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi
perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah
jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi
selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih
jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik
tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20,
denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap
sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
e. Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada
daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada
jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.
f. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH
pun meningkat.
g. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya
pembentukan FSH dan LH.
h. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.
3. Trimester III
a. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea
rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan
kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
b. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh
secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan
cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut
dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis (Kusmiyati, 2010).
E. ADAPTASI PSIKOLOGIS SAAT HAMIL
1. Adaptasi Ibu
a. Trimester I
Akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan
progesterone pada tubuh ibu hamil akan mempengaruhi perubahan pada fisik
sehingga banyak pada ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan.
b. Trimester II
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya
sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester III
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.
2. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat istriyang hamil. Ia
diperlukan untuk konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan penuntun
perkembangan anak sekarang pandangan tersebut telah berubah dan seorang ayah
sekarang diharapkan berperan penuh dalam perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan
pemberi nafkah, sebagai respon terhadap tekanan masyarakat .
pengaruh feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita
bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi
perasaan menolak karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan itu
direncanakan, bagaimana hubungan laki - laki tersebut dengan istri \
pasangannya,pengalaman ke hamilan sebelumnya, umur,dan
kesetabilan ekonomi.
3. Psikologis Saudara Kandung
Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan adiknya karena
dapat menimbulkan perasaan bersaing (sibling rivalry). Sibling rivalry timbul
karena anak-anak takut perhatian orang tuannya berubah. Pencegahan kondisi ini
dapat dilakukan dengan cara :
a. Anak – anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
b. Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan bayi
dalam rahim dan dijelaskan bahwa rahim ibu adalah tempat khusus
tumbuhnya bayi.
c. Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat
tidur dan kamar bayi.
d. Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
e. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya
akan cukup besar untuk diajak bermain.
f. Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan
kesempatan untuk mendengar denyut jantung janin.
F. LEOPOLD
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 mgg 3 jari diatas simphisis
16 mgg ½ pusat ke simphisis
20 mgg 3 jari dibawah pusat
24 mgg Sepusat
28 mgg 3 jari diatas pusat
32 mgg Setengah pusat ke px
36 mgg 3 jari dibawah px
40 mgg Setengah pusat ke px
(Kusmiyati, 2010)
G. KELUHAN YANG SERING MUNCUL
1. Morning Sickness
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa
kehamilan/menyebabkan berat badan secara drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah
untuk membiasakan makan secara teratur dalam porsi ringan, hindari makanan yang
mengandung minyak dan lemak.
2. Cepat merasa lelah
3. Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang
disebabkan oleh anemia. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi
kelelahan semakin memburuk segera hubungi dokter. Orang yang hamil di trimester
pertama seringkali merasa lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan oleh
meningkatnya kadar hormon progesteron secara cepat. Tapi perempuan hamil akan
merasa lebih energik setelah mencapai trimester kedua.
4. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini
dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan
posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang
mendadak.
5. Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah.
6. Stretch Mark
Stretch mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya
pertumbuhan kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Stretch mark terbentuk
ketika terjadi peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat
didalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan atau over stretched.
Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan, perubahan berat badan secara
mendadak.
7. Sakit Punggung
Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung.
Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau
merenggang.
8. Nyeri Perut
Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika
rahim membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa
nyeri sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah
dengan beristrirahat yang cukup.
9. Gatal
Perubahan kadar hormone estrogen dan progestin sehingga terjadi penumpukan
bilirubin dan asam empedu ringan pada ibu. Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang
mempunyai bakat alergi.
10. Selulit
Saat hamil sebagian besar wanita mempunyai masalah selulit karena selama
kehamilan terjadi peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone secara
drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan utnuk melindungi
janin.
11. Kram / Kejang Otot
Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang vitamin dan mineral
karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya.
Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk mencegah terjadinya kram
pada wanita hamil.
12. Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar.
Seiring dengan bertambahnya berat badan bayi akan menekan otot perut dan otot
punggung.
13. Rasa Mual dan Muntah-Muntah
14. Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian bawah,
wanita hamil kurang aktif, kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan
berserat bisa menyebabkan susah buang air besar (BAB).
15. Sesak Nafas
Hal ini terjadi karena bayi menekan paru-paru sang ibu.
16. Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada
kaki dan pergelangan kaki disebabkan karena penimbunan air.
17. Infeksi Saluran Kencing
Salah satunya adalah infeksi saluran kandung kemih, segera temui dokter anda
apabila timbul keluhan sering kencing, rasa sakit dan panas pada waktu kencing atau
urin keruh atau bercampur darah. Apabila hal ini tidak diobati dengan baik maka
dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan gejala-gejala demam, menggigil, sakit
pinggang, (di daerah ginjal) sering kencing disertai rasa sakit.
18. Hemorroid
Hemorrhoid atau wasir adalah sakit yang dirasakan didaerah anus, tertama saat
mengenjan. Untuk meredakannya jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar.
Hindari sembelit pada pencernaan anda. Setelah buang air besar basuh dengan air
dan bersihkan hingga bersih. Bilaslah dengan sabun beberapa kali dalam sehari jika
perlu.
19. Keputihan
Hal ini akan menyebabkan infeksi pada liang senggama atau vagina sehingga akan
menghasilkan cairan putih, gatal dan perasaan panas disekitar liang senggama atau
vagina.
20. Varises
Tekanan dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah balik pada
daerah tubuh bagian bawah (Kusmiyati, 2010).
H. FOKUS PENGKAJIAN
1. Pemeriksaan Umum.
a. K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum
pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
b. Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
c. TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg
dengan diastole maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg.
(Patricia,2005; 759). Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan
kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik
mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
d. Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
e. Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh
hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
f. RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759), Jumlah
pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak terpengaruh
selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan bernapas lebih
dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya (manuaba,1998:109)
g. BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
h. TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan
kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
i. Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
1) Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
2) Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan
ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
3) Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu
dicurugai ibu mengidap hepatitis
4) Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
5) Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.
6) Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan
iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
7) Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
8) Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
9) Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus, varises.tidak, kaki
sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan. (Ummi Hani dkk,
2006;96)
b. Palpasi.
1) Kepala : adakah benjolan abnormal
2) Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat
menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
3) Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran
prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
4) Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh
berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
5) Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia
kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
6) Abdomen :
a) Leopold I : Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri
a. Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
b. 12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
c. 16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
d. 20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
e. 24 minggu TFU setinggi pusat
f. 28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
g. 32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
h. 36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
i. 40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
j. Tanda kepala : keras, bundar, melenting
k. Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
b) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak
memanjang dan menentukan letak kepala pada ketak lintang
c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
d) Leopold IV : Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
1) Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat dicurigai
adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c. Auskultasi
1) Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
2) Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
3)
d. Perkusi.
1) Reflek patella :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1 (Marjati dkk,
2010; 12-13)
I. DIAGNOSA DAN INTERVENSI
1. Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik ,pengaruh hormonal
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ketidaknyamanan berkurang.
Kriteria hasil: Melakukan aktivitas perawatan diri untuk mengurangi ketidaknyamanan,
Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan atau dikontrol.
Intervensi:
a. Kaji secara terus – menerus ketidaknyamanan klien dengan metode untuk
mengatasinya.
b. Kaji adanya /frekuensi Braxton-Hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktivitas uterus.
c. Anjurkan klien untuk lebih banyak beristirahat dengan posisi yang nyaman.
d. Melakukan teknik efflurage untuk menimbulkan relaksasi.
e. Berikan informasi tentang perubahan fisik / fisiologis normal berkenaan dengan
trimester ketiga.
f. Berikan informasi tertulis /verbal tentang tanda – tanda tentang awitan persalinan ,
bedakan antara persalinan palsu dan benar.
2. Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan/ kelahiran perawatan bayi
berhubungan dengan kurangnya pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi
informasi.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pengetahuan klien tentang
persiapan persalinan bertambah.
Kriteria hasil: Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.,
Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi tentang
perawatan bayi, Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi:
a. Berikan informasi tentang perubahan fisik/ fisiologis normal berkenaan persalinan.
b. Berikan informasi tertulis/ verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan
antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
c. Berikan informasi verbal/ tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
d. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin
3. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
a. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
mengurangi kecemasan ibu
b. Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat sehingga
mempermudah penegaluaran feses
c. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah
konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat merangsang
pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah
timbulnya reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127).
J. DAFTAR PUSTAKA
Kusmianti, Yuni Heni Puji Wahyuningsih Sujiayanti. 2009. Perawatan Ibu Hamil
(Asuhan Pada Ibu Hamil). Yogyakarta, Penerbit : Fitramaya.

Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Penerbit : Pt Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardo.

Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika.

Anda mungkin juga menyukai