Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH HASIL

PEMERIKSAAN LABORAT
No. Dokumen : SOP/VIII/
UKP/ /16

SOP No. Revisi :-


Tanggal Terbit : 4 April 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Tri Feriana
ABC NIP.197602262007012008
1. Pengertian Pengelolaan Limbah yang meliputi serangkaian kegiatan mulai
mengontrol persiapan tempat sampah.
2. Tujuan Agar sampah dan limbah medis tidak menjadi sumber penularan
penyakit di lingkungan Puskesmas.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas ABC Nomor 068/C.VIII/01/16/007
tentang pelayanan penunjang klinis pengelolaan obat, pelayanan
radiodiagnostik, manajemen informasi, manajemen lingkungan
dan prasarana, manajemen peralatan, manajemen sumber daya
manusia (SDM) klinis Puskesmas ABC.
4. Referensi Anonim. 2002. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar
(Good Laboratory Practice). Cetakan ke – 2. Direktorat
Laboratorium Kesehatan : Dep. Kes. RI.
Anonim. 2003. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberculosis. Cetakan II. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
5. Prosedur 1. Sampah medis (sisa darah dan strip bekas pemeriksaan)
 Sampah di tempatkan pada satu tempat sampah
khusus untuk sampah medis yang sudah diberi
tanda dan dilapis plastik berwarna kuning.
 Dan apabila tempat sampah tersebut sudah penuh
plastik dilepaskan dari tempat sampah selanjutnya
plastik diikat dan diserahkan kepada petugas
sanitarian.
2. Sampah medis sisa sample sputum pemeriksaan BTA
 Kedalam pot berisi sisa sample sputum dimasukan
larutan desinfektan.
 Kemudian sputum pot ditutup kembali dengan
rapat dan dimasukan kedalam kantong plastik dan
diikat.
 Selanjutnya ditempatkan pada satu bak sampah
bertutup yang berlapis plastik berwarna kuning.
3. Sampah medis spuit dan blood lancet
 Sampah ini ditempatkan pada satu wadah khusus
berupa sebuah box kertas yang berwarna kuning
bertuliskan safety box.
 Pada saat safety box tersebut sudah terisi 3/4
kemudian di serahkan kepada petugas sanitarian.
4. Sampah medis cair
 Sisa urine pemeriksaan dibuang dalam saluran
limbah medis.
 Sisa darah dalam tabung vacutainer dibuang dalam
tempat sampah medis.
 Sisa reagen untuk pemeriksaan, larutan
desinfektan untuk merendam alat- dibuang dalam
saluran limbah medis, kemudian dibuang ke tempat
pengolahan limbah setiap hari.
5. Sampah medis botol bekas sample feses
Pot feses ditutup kembali setelah digunakan untuk
pemeriksaan, kemudian dibuang dalam tempat sampah medis.
6. Sampah medis botol bekas sample urin
 Bila habis selesai pemeriksaan sisa sampel darah
atau urine dibuang. Dibuang lewat pembuangan
limbah medis cair
 Tabung darah dan botol urine kemudian direndam
di dalam larutan desinfektan / clorin dengan
perbandingan clorin : air = 1 : 9, minimal selama
10 menit
 Tabung darah dan botol urine dibilas dengan air
mengalir sampai bersih
 Tabung darah dan botol urine ditempatkan dalam
wadah yang bersih sampai kering
6. Unit Terkait UKP
7. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai