Akuntansi Hotel: Uniform System of Accounts
Akuntansi Hotel: Uniform System of Accounts
Oleh :
Kelompok 10
Pendahuluan
Uniform system of accounts menetapkan format standar dan klasifikasi perkiraan yang
mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan.
Standarisasi dalam uniform system of accounts membantu pemakai laporan keuangan internal
dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis
1
kepemilikan yang sama dalam industry hotel. Pada tahun 1961, The American Hotel & Motel
Association (AH & MA) menetapkan The National Association of Accountants untuk
mengembangkan uniform systems of account untuk hotel dan motel kecil. Kemudian tahun
1979, The Committee on Financial Management of the American Hotel dalam penggunaan
terminologi untuk industry penginapan (lodging industry). Tahun 1986 dilakukan revisi lagi
dan terdapat perubahan spesifik pada distribusi pengeluaran, mengingkatkan fungsi
marketing, pemrosesan data, sumber daya manusia dan transportasi, yng di terbitkan oleh
The Hotel Association of New York City. Tahun 1996 dilahirkan kembali dengan sebutan baru
yaitu Uniform System of Accounts for the Lodging Industry. Adapun hal-hal yang dibahas
dalam Uniform System of Accounts yang diterbitkan oleh Hotel Association of New York
(1996), meliputi : bagian 1 ( financial statements), bagian 2 ( financial analysis ), bagian 3 (
recording financial information ), bagian 4 ( expense dictionary ), bagian 5 (sample set of
uniform system statements). Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi
untuk pencatatan transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan
yang diinginkan oleh manajemen.
2
4. Memberikan kemampuan untuk membandingkan hasil operasi.
5. Memberikan kemampuan untuk melatih pengedalian anggaran yang kuat, di mana
pengendalian anggaran merupakan alat untuk mengedalikan hasil departemen.
4
Seksi 12 : Operation Budgeting and Budgetary Control
Seksi 13:Guidelines for Allocating Expenses to Operated Departements
( Responsibility Accounting )
Bagian III : Recording Financial Information
Seksi 14 : Sample Chart of Accounts
Seksi 15 : Simplified Bookkeeping for Limited Services Properties
Bagian IV : Expense Dictionary
Bagian V : Sample Set of Uniform System Statement
Uniform System of Accounts for the Lodging Industry berisi lima bagian yang terbagi lagi
dalam 15 seksi. Adapun yang dibahas meliputi penyusunan laporan keuangan industri
perhotelan, analisa keuangan, format laporan keuangan, petunjuk dalam mengalokasikan
biaya -biaya operasional, penyusunan dan pengendalian anggaran operasional. Contohnya
penyusunan bagan arus, contoh pencatatan sederhana pada industri perhotelan, dan kamus
pengeluaran/biaya, serta contoh laporan yang dihasilkan dari penerapan Uniform System
of Accounts.
Chart of Account
Bagan akun (chart of account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan
transaksi usaha. Bagan akun disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan
oleh manajemen. Adapun penyusunan bagan akun biasanya memperhatikan beberapa
spesifikasi atas akun itu sendiri. Adapun susunan Chart of Accounts yang baik menurut
AICPA (American Institute of Sertified Accountants) adalah :
1. Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya secara
ekonomis
2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik
dan teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara terperinci
sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen didalam melakukan pengawasan
operasi perusahaan.
3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat didalam setiap
rekening.
4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos, aktiva, hutang, modal, pendapatan,
dan biaya.
5. Membuat rekening-rekening kontrol jika diperlukan.
Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
5
1. Rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca
(rekening riel) dan rekening laba rugi (rekening nominal).
2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva,
hutang, dan modal.
3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 di atas dibagi lagi menjadi golongan-
golongan sebagai berikut:
Aktiva Hutang
Aktiva Lancar hutang jangka pendek
Investasi jangka panjang hutang jangka panjang
Aktiva tetap berwujud Modal
Aktiva tetap tidak berwujud modal disetor
Aktiva lain-lain modal lain
4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya
5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sejenis seperti: Penjualan, Harga
pokok penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biaya administrasi &
umum, pendapatan dan biaya diluar usaha.
6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau
langsung ke rekeningnya.
7. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekening dalam klasifikasi.
Liabilities
200 Payables
201 Account payable
202 Dividends payable
210 Employer Payroll Taxes
220 Taxes
221 Income Tax
222 Sales Tax
230 Advance Deposits
240 Accruals
241 Accrued payables
242 Accrued taxes
243 Accrued expenses – other
250 Other Current Liabilities
8
260 Long Term Debt
270 Other Long Term Debt
Equity
280 Capital stock
289 Retained Earnings
Revenue
300 Rooms Revenue
301 Transient regular
302 Tranasient corporate
303 Transient package
304 Day Use
305 Group convention
306 Group tour
307 Other Room Revenue
302 Food Revenue
330 Beverage Revenue
340 Telephone Revenue
380 Other Income
381 Interest income
Cost of Sales
420 Cost of Food Sales
430 Cost of Beverage Sales
440 Cost of Telephone Calls
441 Local calls
442 Long – distance calls
Payroll
510 Salaries & Wages
511 – 519 Departemental Management & Supervisiory Staff
520 – 539 Departemental Line Employees
9
550 Payroll Taxes
560 Employee Benefits
561 Vacation, holiday, sick pay
562 Medical insurance
563 Life insurance
564 Employee meals
Other Expenses
600 Operating Supplies
601 Cleaning supplies
602 Guest supplies
603 Paper supplies
604 Postage & Telegrams
605 Printing & Stationary
610 Linen, China, Glassware, etc
611 Linen
612 China
613 Glassware
614 Silver
615 Uniforms
621 Contract Cleaning Expenses
623 Laundry & Dry Cleaning Expenses
624 Laundry Supplies
627 Kitchen fuel
628 Music & Entertainment Expenses
629 Reservations Expenses
630 Information Systems Expenses
631 Hardware maintenance
632 Software maintenance
640 Human Resource Expenses
641 Employee housing
642 Recruitment
643 Training
10
644 Transportation
650 Administrative Expenses
651 Credit Crad Commissions
652 Donations
653 Credit & Collections Expenses
654 Profesional Fees
655 Losses & Damages
656 Cash Over/Short
660 Marketing Expenses
661 Commissions
662 Direct Mail Expenses
663 Outdoor Advertising
664 Print materials
665 Radio & Television Expenses
680 Utility Costs
681 Electrical Cost
682 Fuel Cost
683 Steam Cost
684 Water Cost
685 Other Utility Cost
690 Guest Transportation
691 Fuel & Oil
692 Insurance
693 Repairs & Maintenance
694 Other Expenses
700 Management Fees
730 Building & Contents Insurance
740 Interest Expenses
741 Interest on Compital Leases
750 Depreciation & Amortization
751 Buliding & Improvements
752 Furniture & Fixtures
753 Machinery & Equipment
11
754 Preopening Expenses
770 Gain Or Loss On Sale of Property
Agar suatu laporan keuangan menjadi lengkap, laporan keuangan harus dilengkapi
dengan catatan-catatan penjelasan. Catatan atas laporan keuangan harus menggambarkan
semua kebijakan akuntansi yang diikuti dengan organisasinya. Catatan yang diperlukan
biasanya meliputi kebijakan-kebijakan akuntansi, tetapi tidak terbatas pada yang dicantumkan
disini saja, antara lain meliputi:
a. Dasar konsolidasi
b. Penggunaan prakiraan
c. Kas dan investasi kas sementara
d. Metode inventori dan penilaian
e. Akuntansi untuk investasi, termasuk penilaian sekuritas yang bisa dijual.
f. Kebijakan-kebijakan depresiasi dan amortisasi
g. Akuntansi untuk deferred charges
h. Cost untuk iklan
i. Akuntansi untuk pensiun
j. Pengakuan income dari operasi franchise dan kerja sama kontrak
k. Akuntansi untuk income tax
l. Penghitungan net income (loss) per saham (untuk perusahaan publik)
Kejadian atau kondisi yang perlu dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Perubahan-perubahan dalam metode akuntansi
b. Perjanjian hutang jangka panjang
c. Program pensiun dan atau pembagian keuntungan (profit sharing)
d. Benefit lain setelah masa pensiun dan setelah kekaryawanan berakhir
e. Income taxes
f. Kerja sama jangka panjang
g. Program opsi saham
h. Item-item yang menyangkut income dan expenses diluar usaha
i. Komitmen jangka panjang yang penting, seperti perjanjian sewa menyewa
j. Operasi oleh pihak asing
k. Transaksi-transaksi yang menyangkut afiliasi
l. Liabilitas yang menggantung, termasuk ligitasi yang tertunda
m. Peristiwa-peristiwa setelah tanggal neraca
n. Transaksi equitas pemegang saham
o. Alat-alat pembiayaan
Laporan Perdepartemen (departmental statement)
Laporan perdepartemen menggambarkan hasil operasi dalam suatu perode tertentu.
Laporan ini menyediakan sumber-sumber informasi internal yang penting bagi manajemen
12
perusahaan. Laporan ini dilengkapi dengan daftar pendukung revenue dan expenses untuk
setiap departemen atau kegiatan-kegiatan dalam perusahaan.
4.4 Perbedaan Chart of Account pada Industri Hotel, Perusahaan Manufaktur, dan
Perusahaan Dagang
(1). Industri perhotelan terdiri atas beberapa departemen yang berhubungan dengan
aktivitas operasional hotel. Sedangkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang
tidak terdapat pembagian departemen, karena pada perusahaan dagang dan manufaktur
pembagian akun-akun tersebut lebih terinci. (2) Jumlah akun pada industri hotel cenderung
lebih banyak daripada jumlah akun yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur.
Terdapat beberapa akun unik yang dimiliki oleh industri hotel dan perusahaan
manufaktur. Beberapa akun yang menjadi ciri perusahaan manufaktur : (1)Persediaan Bahan .
Baku, (2) Persediaan Barang Dalam Proses, (3) Persediaan Barang Jadi Beberapa akun yang
menjadi ciri industri perhotelan : (1) Room Revenue, (2) Service Charge, (3) Guest Ledger,
(4) City Ledger. Ketiga perbedaan ini muncul disebabkan oleh adanya perbedaan jenis
transaksi akibat dari perbedaan aktivitas operasi yang dilakukan oleh ketiga jenis entitas
bisnis tersebut.
Penutup
Uniform System of Accounts for Lodging Industries merupakan penetapan format standar
dan klasifikasi perkiraan yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan
penyajian laporan keuangan pada bidang perhotelan. Standarisasi tersebut membantu
pemakai laporan keuangan internal dan eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan
kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama dalam industri hotel. Adapun hal-hal yang
dibahas dalam Uniform System of Accounts bagian 1 ( financial statements), bagian 2 (
financial analysis ), bagian 3 ( recording financial information ), bagian 4 ( expense
dictionary ), bagian 5 (sample set of uniform system statements). Bagan akun (chart of
account) digunakan dalam sistem akuntansi untuk pencatatan transaksi usaha. Bagan akun
disusun berdasarkan pada standar pelaporan yang diinginkan oleh manajemen.Perbedaan
Chart of Account pada Industri Hotel, Perusahaan Manufaktur, dan Perusahaan
Dagang : Industri perhotelan terdiri atas beberapa departemen yang berhubungan dengan
aktivitas operasional hotel. Sedangkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang
tidak terdapat pembagian departemen, karena pada perusahaan dagang dan manufaktur
pembagian akun-akun tersebut lebih terinci. Jumlah akun pada industri hotel cenderung lebih
banyak daripada jumlah akun yang dimiliki oleh perusahaan dagang dan manufaktur.
13
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, A.A GP ; Suprasto, Herkulanus Bambang; Aryanto, Dodik; Sari, MM. Ratna.
2009. Akuntansi Perhotelan : Pendekatan Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://www.completesolutionnet.com/autocount/autocount.pdf
http://fekool.blogspot.co.id/2014/04/akuntansi-hotel-konsep-uniform-system.html
14