Anda di halaman 1dari 4

1. Asam stearat (Excipient 6thedition hal.

494)
 Pemerian : Kristal Putih atau kuning berwarna, kristalin padat, atau putih.
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P, dalam
2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.
 Konsentrasi: 1-20%
 Kegunaan : emulsifying agent, zat tambahan untuk melembutkan kulit dengan
konsentrasi 1-20%.
 OTT : Inkomapatibel dengan hamper semua logam hidroksida dan zat pengoksidasi.
 Stabilitas : Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup.

2. Vit E tokoferol (HOPE 6th Hal : 31)


 Nama Lain : Vitamin E
 Berat Molekul : 430,72
 RM : C29H50O2
 Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat kekuningan;
tidak berbau dan tidak berasa.
 Ph : 5
 Titik lebur : 70’ celcius
 Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan
minyak nabati.
 Stabilitas : tokoferol teroksidasi oleh adanya oksigen atmosfer secara perlahan dan
dipercepat oleh adanya garam besi dan perak.
 Penyimpanan : Tokoferol harus disimpan dalam gas inert, dalam wadah kedap udara
yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya.
 Indikasi : Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi kerusakan
membrane biologis akibat radikal bebas. Mencegah degenerasi otot, rusaknya sel
darah merah, menghambat menuanya sel-sel tubuh.

3. Nipagin / Methylis Parabenum (Excipient Hal 441)


 Rumus Molekul : C8H8O3
 Berat Molekul : 152,15
 Pemerian : hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau
atau berbau khas lemah, dan mempunyai rasa sedikit panas.
 Kelarutan : mudah larut dalam etanol, eter; praktis tidak larut dalam minayak;
larut dalam 400 bagian air
 OTT : surfaktan non-ionik seperti polisorbat 80, bentonit, magnesium
trisilikat, talk, tragakan, dan sodium alginat
 Kegunaan : antifungi
 Konsentrasi : 0.02–0.3% untuk topikal
4. Olive Oil
 Pemerian: minyak tetap dari buah europaea olea. Cairan yang jelas, tidak berwarna
atau kehijauan-kuning, berminyak
 Kelarutan: sedikit larut dalam etanol (95%); miscible dengan eter, kloroform, minyak
ringan (50-708C), dan karbon disulfide
 Titik nyala: 225oC
 Stabilitas: Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi mendung sekitar 108C, menjadi
massa seperti mentega di 08C. Minyak zaitun harus disimpan di tempat sejuk dan
kering dalam wadah yang rapat dan rapat, terlindungi dari cahaya.
 Inkompatibilitas: Minyak zaitun bisa diserap oleh alkali hidroksida. Seperti yang
terkandung di dalamnya Sebagian besar asam lemak tak jenuh, minyak zaitun rawan
 untuk oksidasi dan tidak sesuai dengan zat pengoksidasi.
 Fungsi : Pembawa

5. Parafin Liquidum
 Liquidum (Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi 6 hlm. 445, FI IV hlm. 652)
 Pemerian : Transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak
 berfluoresensi, tidak berasa dan tidak berbau ketika dingin
 dan berbau ketika dipanaskan.
 Kelarutan : Praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air.
 Larut dalam jenis minyak lemak hangat.
 Stabilitas : Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
 Khasiat : Laksativ (pencahar)
 Dosis : Emulsi oral : 15 – 45 ml sehari (DI 88 hlm. 1630)
 HLB Butuh : 10 – 12 (M/A). 5 – 6 (A/M)
 OTT : Dengan oksidator kuat.
 Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, hindari dari cahaya, kering dan sejuk.

6. Cetil Alkohol (HOPE 6th Hal:155)


 Nama lain : Alkohol cetylicus. Ethal
 Sinonim : 1-hexadecanol; n-hexadecyl alcohol; palmityl alcohol
 Nama Resmi : Alcoholum Cetylicum, cetyl alkohol
 Rumus Molekul : C16H34O
 Berat Molekul : 242,44
 Pemerian : Serpihan putih licin, graul, atau kubus putih, bau khas lemah,
rasa lemah
 Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter,
kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
 Stabilitas : Dalam asam, basa, cahaya dan udara stabil
 Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi kuat
 Fungsi : Setil alkohol digunakan dalam formulasi karena mempunyai efek atau
manfaat ganda, yakni dapat digunakan sebagai emulgator dan sebagai stiffering agent.
Stiffering agent adalah suatu zat yang ditambahkan kedalam suatu formula, yang
berfungsi sebagai pengental / pengeras didalam sedian lotion.

7. Nipasol / Propylis Parabenum ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 411)


 Nama Resmi : Propylis parabenum
 Nama lain : Propil paraben, Nipasol
 RM / BM : C10H12O3/ 180,20
 Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air ,larut dalam 3,5 bagian
etanol(95%P),dalam 3 bagian aseton P,dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40
bagian minyak lemak, mudah larut dalam alkil hidroksida
 Konsentrasi : 0,01-0,6 %
 OTT : surfaktan non-ionik
 Kegunaan : pengawet
 pH : stabil pada ph 3-6
 Wadah &penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

8. Span 80 (Sorbitan Monooleat) (Handbook of Pharmaceutical Excipient Edisi 6


hal. 675, Martindale hal. 577)
 Pemerian : Cairan kental seperti minyak berwarna kuning.
 Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan propilen
 glikol, tercampur dalam alcohol dan methanol, 1 bagian span
 larut dalam 100 bagian minyak biji kapas, sedikit larut dalam
 etil asetat.
 Khasiat : Emulgator, surfaktan non ionik, peningkat kelarutan.
 Bobot jenis : 1,01 g/ml.
 Konsentrasi : Emulgator A/M = 1-15%, emulgator M/A = 1-10%
 Stabilitas : Stabil terhadap asam dan basa lemah.
 Penyimpanan : Wadah bertutup rapat dan pada tempat sejuk dan
 kering.
 HLB : 4,3
 OTT : Dengan asam atau basa kuat, terjadi pembentukan sabun dengan
 basa kuat.

9. Air suling (aquadest) (Farmakope Indonesia III halaman 96)


 BM = 18,02.
 Rumus molekul = H2O.
 Pemerian = Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
 Penyimpanan = Dalam wadah tertutup baik.
 Stabilitas = Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk
Fisik (es , air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat
penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel -
pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon
organik. Serta harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang
dapat tumbuh dan merusak fungsi air.
 OTT = Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient
lainya yang mudah terhidrolisis.

10. Propilenglikol (Anonim, 1979)


 Sinonim : Propylenglycolum.
 Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis,
higroskopik.
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)P dan dengan
kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter minyak
tanah P dan dengan minyak lemak.
 Kegunaan : Zat tambahan sebagai pelarut.

11. Trietanolamin (TEA) (Handbook of Excipients 6th edition hal. 663)


 Rumus struktur

 Rumus empiris : C6H15NO3


 Berat molekul : 149.19
 Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
 Kelarutan : bercampur dengan aseton, metanol, dan air, dalam benzene 1 :
24, dalam etil eter 1:63, dan larut dalam kloroform.
 Titik leleh : 20-21oC
 Konsentrasi : 2-4%
 Kegunaan : Zat pengemulsi
 OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam
kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.
 Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan
udara dan cahaya.

Anda mungkin juga menyukai