Pendahuluan
Selalu ada pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahannya
dalam setiap kegiatan bisnis, namun pesan-pesan tersebut terkadang tidak tersusun dengan
baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan hasilnya tidak sesuai dengan
yang diharapkan atau kemungkinan adanya salah pengertian. Dengan mengatur ide-ide
secara logis, berurutan serta teratur sesuai dengan prosedur, maka ide yang ingin
disampaikan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan akan informasi bagi yang
bersangkutan. Menyusun pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjasi
tantangan bagi komunikator.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusunan pesan-pesan bisnis
yang baik adalah sebagai berikut : subjek dan tujuan harus jelas, informasi yang diberikan
harus sesuai dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan disusun dengan
cara yang logis, semua inti informasi yang penting harus sudah tercakup.
Revisi dalam suatu kegiatan bisnis sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang
telah direncanakan dan disusun dapat ditinjau ulang untuk nantinya disempurnakan agar
menghindari terjadinya kesalahan ataupun adanya kekurangan lainnya, sehingga pesan
bisnis yang disampaikan sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Dalam
menulis pesan bisnis diperlukan proses yang sesuai dengan prosedur.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku
bisnis agar maksud dan tujuan yang ingin disampaikan bisa sesuai dengan apa yang
direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif sangat
diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis.
Sesuai dengan rumusan masalah dia atas maka tujuan penyusunan paper ini adalah :
Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk mencapai nada atau kesan
secara keseluruhan. Gaya dapat berubah-ubah untuk menciptakan nada yang
sesuai demgam peristiwa.Struktur kalimat dan kosakata yang dipergunakan
disesuaikan dengan sifat pesan dan hubungan dengan penerima.Gaya dan nada
yang sopan dan bersahabat memungkinkan jalur komunikasi tetap terbuka.
Untuk mencapai nada yang hangat dan praktis, hendaknya tidak terlalu
ditunjukkan keakraban atau keintiman, humor digunakan dengan sangat hati-hati,
tidak berkhotbah, dan tidak menggunakan Bahasa berlebihan agar tidak terkesan
sombong.
Paragraf adalah kumpulan dari kalimat yang berhubungan dengan satu topic
umum.Paragraf adalah satu kesatuan unit pemikiran.Setiap paragraf merupakan
bagian penting dari keseluruhan pesan.Panjang dan bentuk paragraf amat
bervariasi.Komunikasi dapat dilakukan secara efektif hanya dengan satu paragraf
pendek atau paragraf panjang hingga beberapa halaman.Pada umumnya, paragraf
pendek lebih mudah dibaca dan dipahami dibandingkan paragraf panjang.
Paragraf umumnya terdiri atas tiga unsur, yaitu kalimat topik, kalimat
pendukung topik dan unsur peralihan. Kalimat topic mengungkapkan subjek dari
paragraf dan bagaimana subjek akan dikembangkan. Paragraf dikembangkan
melalui deretan kalimat berkaitan yang menyediakan rincian atau dukungan
mengenai kalimat topic.Agar paragraf dapat diatur dalam urutan yang logis dan
terpadu, diperlukan beberapa unsur peralihan, seperti penggunaan kata sambung,
ungkapan, kata ganti dan kata-kata yang sering dipasangkan (misalnya, kata
maksimum dengan kata minimum, untung dengan rugi, legal dengan ilegal).
Menyusun pesan bisnis yang menarik, mudah dibaca, dan mudah dipahami
memerlukan kreativitas. Namun demikian, tujuan penyusunan pesan bisnis
bukanlah agar penerima terpesona akan pengetahuan dan kreativitas pengirim.
Pesan bisnis yang dibuat hendaknya tetap berpusat pada penerima dan memiliki
tujuan yang jelas.
Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadao proses
penyusnunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel.
Tidak ada proses penyusunan pesan bisnis yang terbaik. Walaupun demikian,
sejumlah langkah umum dalam menyusun pesan bisnis yang efektif perlu
diperhatikan. Mencetak pesan
1. Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditemukan hal-hal yang mndasar dari suatu pesan yang akan
dikomunikasikan. Seacar rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :
- Penentuan tujuan
- Analisis audiens
- Penentuan ide pokok
- Pemilihan saluran dan media
2. Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan dituangkan ke dalam pesan
tertulis. Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari penusunan kata-
kata, kalimat, paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk
mendukung ide/gagasan.
Tahap ini meiputi 2 kegiatan , yaitu :
- Mengorganisasikan pesan
- Memformulasikan pesan
3. Revisi Pesan
Pesan yang telah disusun ikasi ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang
diungkapkan sudah memadai. Pemerikasaan lebih detail juga dilakukan atas format
penulisan, tanda baca, dan tata Bahasa.
Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
- Menyunting pesan
- Menulis ulang
- Memproduksi pesan
40% menyusun draft 20% dan merevisi 40% dari waktu total.
Pada bab ini akan dibahas tahap pertama dan proses penulisan pesan bisnis yaitu
perencanaan pesan bisnis yang dimulai dengan penentuan tujuan pesan bisnis.
Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah
mencetak pesan. Teknologi layar komputer saat ini memang sudah WYSWYG
(What You See is What You Get ). Namun, mencetak dokumen di atas kertas perlu
dilakukan untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman,
judul, gambar, dan rincian lainnya.
Mencetak dokumen yang belum final (proof sheet) dengan printer
dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality yang lebih rendah
(economode) untuk menghemat toner atau tinta. Membaca cetakan percobaan
(proof reading) dilakukan untuk memeriksa kebenaran seluruh isi pesan,
organisasi, penulisan, format, dan desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali
dengan pilihan best quality dan selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
Kesimpulan
2. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas 3 tahap sederhana, yaitu
perencanaan pesan ,penyusunan pesan ,revisi pesan
3. Menyunting Pesan (Editing) draft pesan yang telah selesai harus ditelaah
ulang(review) dan diperbaiki lagi, baik dari sudut isi maupun gaya bahasa
yang digunakan, organisasi, serta format penulisannya.Mengevaluasi Isi dan
Organisasi,Meninjau Ulang Gaya dan Kemudahan Pembacaan
4. Ketika menulis ulang pesan, perhatian ditujukan pada setiap kata yang
memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat
agar menjadi paragraf yang bertalian secara logis. Bagian-bagian yang
mengganggu sebaiknya dihilangkan atau dihapus, tentunya setelah terlebih
dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya. Setelah penulisan ulang dilakukan
dengan baik, dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh
dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap, dan kuat.
5. Proses mencetak pesan bisnis diawali dengan mencetak dokumen yang belum
final (proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print
quality yang lebih rendah (economode) untuk menghemat toner atau tinta.
Lalu, membaca cetakan percobaan (proof reading) dilakukan untuk
memeriksa kebenaran seluruh isi pesan, organisasi, penulisan, format, dan
desain. Setelah puas, pesan dicetak kembali dengan pilihan best quality dan
selanjutnya didistribusikan kepada penerima.
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi penyusunan pesan bisnis
ini,tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Penulis berharap para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun pada paper ini. Semoga
paper ini berguna bagi penulis dan khususnya juga para pembaca.
Daftar pustaka
Sutrisna, Dewi.2011. Etika Bisnis. Denpasar : Udayana University Press