Anda di halaman 1dari 64

RANKAIAN LISTRIK 1

Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.


BAB 3
HUKUM-- HUKUM RL
HUKUM
1. HUKUM OHM
Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding
lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut.
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
Koneksi/persambungan dari dua/lebih komponen RL disebut NODE.
NODE

KHIRCHHOFF CURRENT LAW:


Jumlah arus yang memasuki suatu
percabangan atau node atau simpul
sama dengan arus yang
meninggalkan percabangan atau
node atau simpul,
jumlah aljabar semua arus yang
memasuki sebuah percabangan atau
node node atau simpul samadengan nol.
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
CONTOH SOAL:

i=

i=?
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
CONTOH SOAL:

i=

i= −1A
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
SOAL 1:

i= 5A
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
SOAL 2:

i= 1A
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
CONTOH SOAL 2:
V1 = V2
9.8 × I1 = 2 × I 2
9.8 × I1 = 2 × (13.7 A − I1 )
9.8I1 = 27.4 A − 2 I1
9.8I1 + 2 I1 = 27.4 A
11.8I1 = 27.4 A
I1 & I 2 = ? 27.4
I1 = A = 2.32 A
11.8

I1 + I 2 = 13.7 A I 2 = 13.7 A − I1
= 13.7 A − 2.32 A
→ I 2 = 13.7 A − I1
= 11.38 A
2. HUKUM ARUS KIRCHHOFF (KCL)
SOAL:

I1 & I 2 = ?
I1 = 18 A

I 2 = 12 A
3. HUKUM TEGANGAN KIRCHHOFF (KVL)
Pada rangkaian listrik, penjumlahan aljabar dari tegangan adalah nol.
Beberapa dari tegangan merupakan sumber, sedangkan yang lain (pada
komponen pasif) akan menjadi voltage drop.
3. HUKUM TEGANGAN KIRCHHOFF (KVL)
CONTOH:

Lintasan a-b-c-d-a : Lintasan a-d-c-b-a :


3. HUKUM TEGANGAN KIRCHHOFF (KVL)
CONTOH SOAL :
Berapakan besar V1 pada rangkaian di bawah ini?

searah jarum jam: berlawanan arah jarum jam:


3. HUKUM TEGANGAN KIRCHHOFF (KVL)
SOAL 2:
Berapakan besar Vab pada rangkaian di bawah ini?

Jika:
Vab = −50V

Jika:
I = -5.0 A Vab = 55V
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

DUA KOMPONEN YANG YG DILEWATI BESAR


ARUS BERBEDA TIDAK MUNGKIN SERI

DUA KOMPONEN DISEBUT SERI HANYA JIKA


DIANTARANYA TIDAK ADA PERCABANGAN

Contoh:
TIDAK ADA pasangan komponen
seri di rangkaian ini:
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

CONTOH:
Manakah pasangan komponen yang seri?

i sama
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

1. Jika komponennya RESISTOR:

R SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

1. Jika komponennya RESISTOR:

R SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

1. Jika komponennya RESISTOR:


i = 2A i = 2A
=?
=?
24 V 24 V 12 Ω
=?
V1 = 2A × 2Ω = 4V V2 = 8V V3 = 12V

BUKTI: V = V1 + V2 + V3 = 4V + 8V + 12V = 24V


4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Cara cepat menghitung tegangan R seri:
2
v1 = × 24V = 4V
(2 + 4 + 6)
4
v2 = × 24 = 8V
24 V 12
6
v3 = × 24 = 12V
12
BUKTI: V = V1 + V2 + V3 = 4V + 8V + 12V = 24V
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal:

V1 = 22V

V2 = 33V

V3 = 55V
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

2. Jika komponennya INDUKTOR:

L SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

2. Jika komponennya INDUKTOR:

L SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

2. Jika komponennya INDUKTOR:


Contoh soal:

Ls =
L1 + L2 + L3 =
50 + 25 + 10 =
85 mH
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

2. Jika komponennya INDUKTOR:


Soal:

Ls =
55 + 25 + 20 =
100 mH
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

3. Jika komponennya KAPASITOR:

C SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

3. Jika komponennya KAPASITOR:

C SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

3. Jika komponennya KAPASITOR:


Ceq dari 2 kapasitor seri:

C SERI 
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

3. Jika komponennya KAPASITOR:


Contoh soal:

20
CS = µF
7

1 1 1 1 7
= + + =
CS 10 5 20 20
4. HUKUM RANGKAIAN SERI
Komponen pasif yang dipasang secara seri
memiliki nilai ARUS yang SAMA.
Sedangkan tegangan totalnya adalah penjumlahan
dari tegangan masing-masing komponen.

3. Jika komponennya KAPASITOR:


Contoh soal:

CS = 3.125µF
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

Contoh:
DUA KOMPONEN DENGAN TIDAK ADA pasangan komponen
BESAR TENGANGAN BERBEDA yg paralel di rangkaian ini:
TIDAK MUNGKIN PARALEL

DUA KOMPONEN DISEBUT PARALEL HANYA


JIKA KEDUA PASANG UJUNGNYA MENYATU
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

CONTOH:
Manakah pasangan
komponen yang
paralel?
∆V sama
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:

R PARALEL 
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Req dari 2 resistor paralel:

R PARALEL 
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Contoh soal:

1 1 1 1 8
= + + =
R P 10 2 5 10
R P = 1 . 25 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 1:

RP = 4Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR: Req dari


Soal 1: 2 resistor
(Cara mudah) paralel:

10 × 10
R= RP = 4 Ω
10 + 10
= 5Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 2:

RP = 2 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 3:

R eq = 10 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 4:

R eq = 75 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 5:

R eq = 10 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Contoh soal: Tentukan nilai i !

1.5A

it = 1 . 5 A
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Contoh soal: Tentukan nilai i !

1.5A
v = 9V v = 24V − 9V = 15 V
→ i = v R = 15 30 = 0 .5 A
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 1: Tentukan nilai i !

i = 0 .5 A
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 2: Tentukan nilai i !

5
i= A
3
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 3: Tentukan nilai i1 & i2 !

i1 = 5 A

i2 = − 3 A
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 4: Tentukan nilai i & R ! i = 1A
i+3 3A
30 = 2 ( i + 3 ) + 10 i v = 8V
i = 2A
3A

v =20 V v = 12 V
R = 4Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

1. Jika komponennya RESISTOR:


Soal 4: Tentukan nilai i & R !

i = 4A

R = 4 . 67 Ω
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

2. Jika komponennya INDUKTOR :

L PARALEL 
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

2. Jika komponennya INDUKTOR :


Leq dari 2 induktor paralel:

L PARALEL 
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

2. Jika komponennya INDUKTOR :

L eq = 5 mH
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

3. Jika komponennya KAPASITOR :

C PARALEL 
5. HUKUM RANGKAIAN PARALEL
Jumlah arus yang memasuki
suatu percabangan sama dengan
arus yang meninggalkan
percabangan tersebut.

3. Jika komponennya KAPASITOR :

C eq = 50 µ F
TES PEMAHAMAN
SOAL 1:
Tentukan manakah rumusnya:
TES PEMAHAMAN
SOAL 1:
Tentukan manakah rumusnya:
TES PEMAHAMAN
SOAL 2:
Tentukan nilai pada alat ukur:

+1.2 A
TES PEMAHAMAN
SOAL 2:
Tentukan nilai pada alat ukur:

−1.2 A

+12 V
TES PEMAHAMAN
SOAL 2:
Tentukan nilai pada alat ukur:

−1.2 A

−12 V
TES PEMAHAMAN
SOAL 3:
Tentukan nilai pd alat ukur:

−2 A

vR = 8V 2A 28V

2A v − v + 8 + 20 = 0
v = 28V

Sumber arus ideal memaksa arus yang melewatinya memiliki nilai tertentu.
Sumber tegangan ideal menjaga beda tegangannya senilai tertentu.
1. RANGKAIAN DENGAN SUMBER ARUS

24V
i= = 0 .8 A
30 Ω

i=?

V1 = V 2
15 Ω (10 A − i ) = 30 Ω i
i = 3 . 33 A
1. RANGKAIAN DENGAN SUMBER ARUS

i = 3 . 75 A
1. RANGKAIAN DENGAN SUMBER ARUS
Contoh soal: Tentukan nilai i !
6A
6A

3A

6A 6A
i1 = ?
V1 = V 2
3 Ω (10 A − i ) = 2 Ω i
i1 = 6 A
1. RANGKAIAN DENGAN SUMBER ARUS
Soal: Tentukan nilai i !

i = 5A
1. RANGKAIAN DENGAN SUMBER ARUS
Latihan soal: Tentukan nilai v & i !

v = 12 V

i = 1A

Anda mungkin juga menyukai