Anda di halaman 1dari 4

Usus Besar (Large Intestine)

Gambar 1 Anatomi Usus Besar (Junqueira, 2007)

Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena sebagai
tempat pembuangan, maka di usus besar sebagian nutrien telah dicerna dan
diabsorbsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna.
Kolon adalah bagian usus besar antara usus buntu dan poros usus, yang
terdiri dari kolon ascending, tranversum, descending, dan sigmoid.
Anatomi usus besar manusia dimulai dari katup ileocecal ke anus dan rata-
rata panjangnya 1,5 m dan lebarnya 5-6 cm. Usus besar terbagi kedalam cecum,
colon, dan rectum. Vermiform appendix berada pada bagian distal dari cecum.
Colon terbagi menjadi colon ascending, colon transversal, colon descending, dan
bagian sigmoid.
Usus besar merupakan tabung muscular berongga dengan panjang sekitar 5
kaki (sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum sampai kanalisasi. Diameter usus
besar sudah pasti lebih besar daripada usus kecil. Rata-rata sekitar 2,5 inci (sekitar
6,5 cm), tetapi makin dekat anus diameternya semakin kecil. Lapisan-lapisan usus
besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan otot yang memanjang, dan
jaringan ikat. Ukurannya lebih besar daripada usus halus, mukosanya lebih halus
daripada usus halus dan tidak memiliki vili. Serabut otot longitudinal dalam
muskulus ekterna membentuk tiga pita, taenia coli yang menarik kolon menjadi
kantong-kantong besar yang disebut dengan haustra.
Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara usus halus dan
usus besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon gelombang
peristaltik sehingga memungkinkan kimus mengalir 15 ml masuk dan total aliran
sebanyak 500 ml/hari.
Struktur usus besar terbagi atas 5 daerah, yaitu :
1. Sekum.
Merupakan kantong yang terletak di bawah muara ileum pada usus besar.
Panjang dan lebarnya kurang lebih 6 cm dan 7,5 cm. Saekum terletak pada
fossa iliaka kanan di atas setengah bagian lateralis ligamentum inguinale.
Biasanya saekum seluruhnya dibungkus oleh peritoneum sehingga dapat
bergerak bebas, tetapi tidak mempunyai mesenterium. Terdapat perlekatan
ke fossa iliaka di sebelah medial dan lateral melalui lipatan peritoneum
yaitu plika caecalis, menghasilkan suatu kantong peritoneum kecil, recessus
retrocaecalis.
2. Kolon asenden.
Bagian ini memanjang dari saekum ke fossa iliaka kanan sampai ke sebelah
kanan abdomen.Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah
kanan dan di hati membelok ke kiri.Lengkungan ini disebut fleksura
hepatika (fleksura coli dextra) dan dilanjutkan dengan kolon transversum.
3. Kolon transversum.
Terletak tepat di bagian bawah perut dan menjalar dari kanan ke arah kiri.
Kolon transversum melekat pada perut akibat adanya kerja dari sekelompok
jaringan yang disebut sebagai omentum.
4. Kolon desenden.
Terletak di bagian kiri perut dan berakhir pada kolon sigmoid.
5. Kolon sigmoid.
Sering disebut juga kolon pelvinum. Panjangnya kurang lebih 40 cm dan
berbentuk lengkungan huruf S. Terbentang mulai dari apertura pelvis
superior (pelvic brim) sampai peralihan menjadi rektum di depan vertebra
S-3. Tempat peralihan ini ditandai dengan berakhirnya ketiga teniae coli dan
terletak + 15 cm di atas anus.Kolon sigmoid tergantung oleh mesokolon
sigmoideum pada dinding belakang pelvis sehingga dapat sedikit bergerak
bebas (mobile).

Gambar 2 Lapisan Usus Besar (Junqueira, 2007)

Usus besar terdiri atas membrane mukosa tanpa adanya lipatan kecuali pada
bagian distalnya (rektum). Vili usus tidak dijumpai pada usus ini. Kelenjar usus
yang berukuran panjang ditandai dengan banyaknya sel goblet, sel absorptif dan
sedikit sel enteroendokrin.
Di dalam lamina propria, banyak dijumpai sel limfoid dan nodul yang sering
kali menyebar sampai ke dalam submukosa.Banyaknya jaringan limfoid ini
berkaitan dengan banyaknya bakteri di dalam usus besar.Muskularis terdiri atas
berkas-berkas longitudinal luarnya mengelompok dalam 3 pita longitudinal yang
disebut taenia coli.
Pada kolon bagian intraperitoneal, tunika serosa ditandai dengan tonjolan
kecil yang terdiri atas jaringan lemak, yaitu apendiks epiploika. Di daerah anus,
membran mukosa membentuk sederetan lipatan memanjang, yaitu kolumna
rektalis Morgagni. (Junqueira, 2007).
Dalam usus besar juga terdapat cecum (usus buntu), yaitu bagian awal usus
besar yang berbentuk kantong. Cecum juga berperan dalam penyerapan nutrisi
dan air walaupun tidak signifikan. Pada cecum terdapat appendix (umbai cacing),
kemungkinan merupakan sisa-sisa organ tubuh yang dimiliki nenek moyang
manusia (organ vestigial). Fungsi umbai cacing belum diketahui dengan jelas saat
ini.

Daftar Pustaka
 Ganong W. F. 19.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17. Jakarta : EGC.
 Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
EGC.
 Junqueira, L.C., Carneiro, J., 2007. Histologi Dasar: Text & Atlas. Edisi 10.
Jakarta: EGC.

Maudy Ahadya Putri S


160110170092

Anda mungkin juga menyukai