HAKEKAT KEPEMIMPINAN
orang lain dengan jalan himbauan dan persuasi, bukan melalui paksaan.
behavior )
interaction )
adiferentiated role )
initiation of structure )
beberapa pendapat dari para ahli yang dikutip lagi oleh Wahyu Sumardjo
untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok, juga dari
Katz dan Kahn menyatakan hakikat dan arti kepemimpina itu didasarkan atas
tiga komponen pokok yaitu (1) ciri atau sifat (attribute) suatu lembaga, (2)
tabiat atau watak seseorang, dan (3) katagori tingkah laku aktual.
diperlukan, dimana terjadi interaksi kerjasama atara dua orang atau lebih
dalam mencapai tujuan organisasi. Itulah sebabnya dikatakan orang bahwa
(pemimpin) itu untuk mengemban sutu amanah tertentu. Dan esensi dan
kelompok.
memberikan makna:
Purwanto4, yaitu :
yang ada pada diri seorang pemimpin. Jadi menurut konsep ini
pemimpin.
saja, tetapi juga dipengaruhi oleh sifat dan ciri dari kelompok itu.
antara dua orang atau lebih yang mana setiap individu mempunyai ciri-ciri
dan sifat tertentu, maka pemimpin adalah individu yang tidak lepas dari
a. Kepemimpinan Otokratis
tanggungjawab8
c. Kepemimpinan Demokratis
d. Kepemimpinan Paternalistik
e. Kepemimpinan Karismatik
yang tidak hanya timbul karena hirarki atau jabatan formalnya, tetapi
keseimbangan antara hubungan yang formal dan informal, dan ada upaya
berikut ;
- Guru dan siswa bersama-sama menentukan kegiatan diluar
pelajaran
dan mufakat
potensi siswanya 9
Teori ini juga biasa disebut traits theory of leadership atau the
great man theory. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
ciri-ciri yang dimiliki oleh pemimpin itu. Sementara sifat yang dimiliki
mengatakan bahwa ada 4 sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
Ada dua sifat yang perlu dimiliki oleh pemimpin menurut Chester
daya tangkap, pengetahuan, daya ingat, dan imajinasi. Dan yang kedua
adalah sifat pribadi yang lebih subyektif yatu : keyakinan, ketekunan, daya
Teori ini bertolak pada pemikiran bahwa perilaku pemimpin akan sangat
inisiasi.
Manager ” yang menjelaskan ada tiga pola dasar yang dapat dipakai
cirinya, yaitu :
KURANG EFFECTIVE
LEBIH EFFECTIVE
BENEVOLENT
BUREUCRAT DEVELOPER EXECUTIVE
AUTOCRAT
Patuh peraturan, Kreatif, memberi Lancar dan tertib, Bermutu tinggi, memberi
manusia organisasi, pelimpahan ahli mengorganisasi, motivasi dengan baik,
lugu (tanpa tedeng wewenang dengan besar rasa berpandangan luas
aling-aling) baik, menaruh keterlibatan diri
kepercayaan
saja, atau dengan kata lain tidak ada seorang pemimpin yang dapat
berhasil hanya dengan menerapkan satu macam gaya saja dalam berbagai
kelompok.
Ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Paul Hessey dan
oremotional Sability ) .
permasalahan
kepemimpinannya tersebut.
layaknya suatu ilmu. Ada enam macam kriteria yang memberikan ciri
kerja itu dapat disebut suatu profesi apabila lapangan kerja tersebut
a. Pengetahuan ( knowledge)
adalah suatu jenis pekerjaan yang karena sifatnya menuntut adanya standar
keahlian serta didukung oleh perilaku tertentu. Dari sini dapat kita simpulkan
bahwa guru adalah salah satu bentuk dari profesi dan merupakan bagian dari
sikap yang mendukung tugas itu. Agar pendidik dalam melakukan tugas dapat
berperan lebih baik maka perlu kepemimpinan yang dapat mempengaruhi siswa
untuk belajar lebih aktif. Dari sini faktor orang atau pribadi menjadi sangat
perhatian pada kepribadian dengan kualitas unggul. Seorang guru mempunyai satu
kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Sifat ini antara lain dikemukakan oleh
Elsbree dan Reutter yang mengisyaratkan beberapa kriteria yang harus dimiliki
Kecakapan intelektual
mufakat
matang tadi
potensi siwanya.
1
Fred E. Fielder dan Martin M. Chemers, Leadership and Effective Management, By Scot,
Foresman and Company, Glienview, Illionis, 1974
2
Stogdil Ralph M, Handbook of Leadership, Collier Macmillan Publisher, london, 1974, hal 7-17
3
Hersey, Paul&Kenneth H. Blanchard. Management of Organizational Behavior, Prentice-Hall
inc. Englewood Cliffs, New Jersey 1977. Hal 85
4
Drs. M. Ngalim Purwanto, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. (Bandung, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, 1987) Hal, 24-25
5
Prajudi Atmosudirdjo, Masalah Pendidikan Ilmu Administrasi Pada perguruan-Perguruan Tinggi,
(Jakarta, Lembaga Administrasi Negara, 1961) hal. 24-25
6
M. Ngalim Purwanto, Drs. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, ( Bandung, penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, 1987) hal.48
7
Ibid, hal. 49
8
Yayat Hayati Sujatmiko DR. Perilaku Organisasi ( Bandung, penerbit Alfabaet 2002) hal.54
9
Roestiyah, NK. “ Masalah Pengajaran Sebagai suatu Sistem “ Jakarta; Bina Aksara , Tahun 1986
Hal 59.
10
Bintoro Tjokroamidjojo, Pengantar Administrasi Pembangaunan. (Jakarta, Penerbit LP3ES
1974) cet 1 hal. 110-114
11
Op. Cit, hal. 112
12
Loc. Cit, hal. 113
13
Stogdil, Ralph. M. Op cit. Hal 35
14
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motifasi, (Jakarta, Ghalia indonesia 1987) hal. 62
15
Ibid. Hal. 43
16
Stoner,James AF, Op, Cit. Hal. 458
17
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, ( Jakarta, Ghalia Indonesia, 1987) hal. 128
1818
Targerson, Paul E. IrwinT. Weinstock. Management an Integrated Approach. ( by Prentice
Hall, inc, Englewood ckiffs, new Jersey 1972. Hal. 4-6
19
Elsbree dan Reutter, Staff Personelin The Publik School. Prentice-Hall, Inc. New York, 1954
20
Roestyah, NK. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. (Jakarta, Bina Aksara 1986 ) Hal 59