Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PPBN

KASUS PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Disusun oleh :

Siti Rizka Fauziyah (I0314093)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2014
1. Pengertian dan Tujuan Pertahanan dan Keamanan Negara

Pertahanan dan Keamanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara sehingga bebas dari bahaya dan ancaman
apapun. Pertahanan dan keamanan negara bertujuan untuk menjaga dan melindungi
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Dengan demikian, semua usaha
penyelenggaraan pertahanan negara harus mengacu pada tujuan tersebut. Oleh karena itu,
pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan pertahanan.

Pertahanan negara diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini


dengan sistem pertahanan negara melalui usaha membangun dan membina kemampuan dan
daya tangkal negara dan bangsa serta menanggulangi setiap ancaman.

2. Komponen Kekuatan Hankamneg (Pertahanan dan Keamanan Negara)

1) Komponen utama yaitu TNI dan Polri. TNI adalah alat Negara yang berperan sebagai alat
pertahanan Negara, sedangkan Polri adalah alat Negara yang berperan dalkam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan pengayoman, serta
pelayanan kepada masyarakat.

2) Komponen cadangan terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, serta sarana dan
prasaran nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilitas guna
memperbesar dan memperkuat komponen utama. Yang dimaksud mobilitas adalah tindakan
pengerahan dan penggunaan secara serentak sumber daya nasional serta sarana dan prasarana
nasional sebagai kekuatan pertahanan.

3) Komponen pendukung, terdiri atas warga Negara, sumber daya alam, sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung dapat meningkatkan kekuatan
kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
3. UUD 1945 tentang Pertahanan dan Keamanan Negara

UUD 1945 yang membahas tentang pertahanan dan keamanan negara yaitu pasal 30 ayat (1),
(2) dan (3).

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Penjelasan : Dalam pemahaman ayat ini dengan perkembangan jaman dan moderenisasi
setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
Penjelasan : Pada saat ini dengan berbagai kejadian perselisihan dan peperangan antar
suku, daerah maupun negara, Indonesia melakukan usaha pertahanan dan keamanan
Negara melalui adanya TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Kepolisian, sebagai garis
pertahanan pertama. Rakyat sebagai barisan pendukung, jika dikaitkan dengan
perkembangan jaman saat ini TNI dan Kepolisian bertindak sebagain barisan pertahanan
dan keamanan Negara dilapangan (terjun langsung) dan rakyat mendukung secara moril
dan dengan cara lain yang bisa dilakukan. Secara tidak langsung dengan melakukan
masing-masing bagiannya, akan terwujud keseimbangan pertahanan Negara dalam
berbagai aspek.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
Penjelasan: Dengan keadaan geografis Indonesia TNI membagi pertahanan menjadi tiga
: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Setiap angkatan mempunyai
tugas, kewajiban dan wilayah masing-masing. Dengan luasnya wilayah Indonesia,
kebedaradaan para anggota TNI AD sangat dibutuhkan untuk menjaga setiap perbatasan
Negara, karena posisi Negara Indonesia bersebelahan baik didarat ataupun dilaut.
Dengan keadaan seperti itu perlu penjagaan secara baik dan tepat untuk menjaga setiap
perbatasan dengan Negara tetangga, agar tidak terjadi kesalahpahaman wilayah masing-
masing Negara.
4. Kasus pertahanan dan keamanan Negara

Indonesianya saat ini sudah tidak ada rasa keamanan dan kenyamanan dikarenakan
para aparat keamanan pun yang seharusnya bisa menjaga kedamaian dilingkungan
masyarakat luas sudah tidak saling akur dan saling serang menyerang sehingga saat ini
Indonesia tidak mampu mempertahankan negaranya sendiri dari bangsa asing.

Contohnya saja, Peristiwa bentrokan TNI dan Polisi kembali terulang. Sangat
memprihatinkan dimana seharusnya mereka bisa menahan diri dari provokasi dan menjadi
contoh baik bagi masyarakat. Entah siapa yang salah dalam insiden bentrok dan penyerangan
yang terjadi di Baturaja Sumatera Selatan.

Markas Kepolisian Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan


mendadak diserbu oleh puluhan anggota TNI (7/3/13). Mereka memasuki markas dengan
menaiki sepeda motor dan truk. Puluhan anggota TNI tersebut membakar dan merusak
markas termasuk 4 mobil dan 70 motor yang rusak parah. Sementara itu, 16 tahanan
melarikan diri selama kerusuhan berlangsung.

Dalam penyerbuan, dikabarkan 4 anggota polisi mengalami luka-luka. Salah satu


korban ialah Kepala Kepolisian Sektor Martapura Ajun Komisaris Ridwan yang mengalami
kondisi kritis akibat dikeroyok dan ditusuk oleh para penyerbu. Selain itu, Aiptu Marbawi
Aidil juga terluka parah di bagian paha. Dua korban lainnya ialah Briptu Berlin Mandala
dengan luka tusuk di dada dan tangan dan Bripka M dengan luka bakar.

Menurut pihak RS Bhayangkara, Palembang, ada luka robekan 2 cm di tangan kanan


dan kiri Kapolsek, dengan memar-memar di kepala, mata dan tangan. Proses evakuasi juga
harus ditempuh melalui helikopter akibat jauhnya jarak perjalanan menuju Palembang.

Diduga bahwa aksi penyerangan tersebut sebagai reaksi atas lambatnya kepolisian
dalam mengusut kasus penembakan anggota TNI Yon Armed Martapura, Prajurit Satu Heru
Oktavianus (23) pada 27 Januari lalu. Insiden tersebut berlangsung pada malam hari ketika
anggota kepolisian lalu lintas Kepolisian Sektor Baturaja, Brigadir Brigadir Wijaya terlibat
adu mulut dengan korban, karena diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Kasus itu sendiri
menyita perhatian publik terkait dengan ketidakharmonisan antara Polri dan TNI.

Saat kejadian kemarin, sekitar 90 anggota TNI memasuki pelataran Markas


Kepolisian dengan seragam lengkap dan bendera merah putih. Awalnya, mereka menuntut
kejelasan sikap atas kasus yang merenggut nyawa rekan mereka. Namun akhirnya berujung
pada pemberontakan dengan merusak dan mengamuk pada beberapa petugas jaga polres
OKU.

Kerusakan yang dialami oleh pihak kepolisian sekitar 90 persen termasuk kendaraan-
kendaraan yang hangus terbakar. Hingga saat ini, situasi di OKU masih tegang. Pihak TNI
menginstruksikan pengamanan di beberapa pos untuk menghindari aksi balas dendam.

Presiden SBY yang sedang berada di Budapest meminta penyelesaian konflik


bentrokan TNI dan Polisi ini dengan cepat. Dikhawatirkan bahwa kejadian ini akan meluas
dan merenggut korban lebih banyak. Pelajaran yang berharga, dimana koordinasi antar aparat
TNI dan Polisi bisa lebih ditingkatkan untuk menghindari peristiwa serupa terjadi di
kemudian hari.

Jika tidak ada titik terang untuk menyelesaikan masalah ini kemungkinan bangsa
asing mempunyai kesempatan untuk menjajah Negara Indonesia lagi dengan memanfaatkan
keadaan masalah yang sedang dihadapi Indonesia saat ini. Sebenarnya saja tanpa adanya
masalah ini pun Negara kita sudah mulai dijajah perlahan dari Negara tetangga yang
mengambil kebudayaan dengan mengakuinya bahwa budaya itu adalah miliknya dan
memperluas tanah dengan cara mengikis tanah perbatasan sedikit demi sedikit. Apabila ini
terus dibiarkan maka kemungkinan Indonesia tidak mempunyai apapun untuk dijadikan
kebanggaan yang bisa dipamerkan kepada para wisatawan asing saat berkunjung ke
Indonesia.

Seharusnya para aparat keamanan tidak saling mementingkan dirinya sendiri dan
menjaga sikap saling menghormati serta tidak main hakim sendiri, karena mereka di jadikan
aparat keamanan bukan untuk itu semua melainkan untuk memberikan rasa keamanan dari
ancaman luar yang masuk kedalam bangsa ini bagi masyarakat Indonesia. Dan agar bangsa
asing tidak melihat sisi negative dari Negara kita karena Negara kita adalah Negara yang
damai, aman dan tentram.

Anda mungkin juga menyukai