Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) lahir pada tanggal 17 Maret 1974.
Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga
keperawatan harus berada pada wadah /organisasi profesi perawat Indonesia. Pada
masa itu sebelum tahun 1974 organisasi perawat di Indonesia sudah berkembang pesat
sesuai dengan zamannya, sejak zaman penjajahan perawat Indonesia sudah ada seiring
dengan adanya Rumah Sakit, yaitu: Residen Vpabst (1819) dibatavia saat itu berubah
menjadi Stadsverband (1919) dan berubah menjadi CBZ (Central Burgerlijke Zieken
Inrichting) di daerah Salemba yang saat ini menjadi RSCM. Saat itu perawat sudah
memiliki perkumpulan-perkumpulan sebagai wadah organisasi perawat dan dapat
menjalankan pergerakan dalam menentukan martabat profesi perawat. Ketika itu
terdapat beberapa organisasi diantaranya; Perkumpulan Kaum Verpleger fster Indonesia
(PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia
(PPI), Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Vision
VISI PPNI
PPNI sebagai organisasi profesi yang disayangi anggota, dicintai pemerintah dan diperhitungkan
organisasi lainnya
Mission
MISI PPNI
1. Penguatan kepengurusan pada setiap level termasuk badan dan kelembagaan organisasi.
2. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang
profesional, beretika dan bermanfaat selayaknya profesi.
3. Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran organisasi.
4. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebijakan yang berkaitan
dengan perawat.
Anggaran Dasar
Mukadimah
Kami komunitas keperawatan Indonesia meyakini bahwa kami memerlukan suatu wadah bagi perjuangan profesi dalam mengisi
kemerdekaan Republik Indonesia demi tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berkat rahmat Allah Yang Maha Esa disertai adanya keinginan bersama dari berbagai organisasi keperawatan untuk menyatukan
diri dan membentuk satu organisasi profesi keperawatan di Indonesia. Organisasi profesi yang dimaksud Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI).
Bahwa untuk membentuk suatu organisasi yang melindungi, mengayomi, membina dan mengembangkan komunitas keperawatan
di Indonesia sebagai sarana yang kuat bagi komunitas keperawatan dan peduli terhadap asuhan keperawatan professional yang
berkualitas bagi kepentingan masyarakat dan ikut serta dalam peningkatan kesejahteraan komunitas keperawatan Indonesia.
Sebagai landasan untuk mencapai keinginan tersebut, disusunlah pedoman organisasi yakni dalam bentuk Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Pasal 4 Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan di Wilayah Hukum Negara Republik Indonesia dengan pengurus Pusat berada di Ibukota Negara.
AD/ART PPNI 2010-2015 yang disahkan di Balikpapan pada tanggal 29 Mei 2010 secara lengkap, silakan didownload di link
berikut ini: AD/ART PPNI
SUSUNAN DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
PERIODE 2015-2020
KetuaDepartemen
25 Muhamad Ilyas, SST, M.Kes a. Ketua Departemen Organisasi
26 Maryanto, SKM Anggota
27 Asep Sopari, SKp, MM, MKM Anggota
28 - Anggota
29 Wawan Arif Sawana, SKp.M.M.RS Anggota
42 Miciko Umeda, SKp. MS. Bio.Med e. Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan
43 - Anggota
44 Ernawati, SKp.Sp.KMB Anggota
Chandra Wijajanti,SKp.,M.Kep,
45 Sp.Mat Anggota
Fransiskus Kalesius Ondang,
46 SKp.,MSc Anggota
47 Dinarti, SKp., Sp.KepJiwa Anggota
DEWAN PERTIMBANGAN:
NAMA JABATAN
1. Dewi Irawaty, Ph.D Ketua Dewan Pertimbangan
2. Dra. Herawani Aziz, M.Kes, M.Kep Anggota
3. Drs. Husain, SKM Anggota
4. Sunardi, SKM, M.Kes Anggota
5. Armen Patria, SKp, MM Anggota
Infokom DPP PPNI - Peristiwa dugaan pelecehan sexual yang dilakukan seorang perawat terhadap
pasien di RS National Hospital Surabaya menjadi viral di medsos. Keragaman opini di masyarakat
terus memojokkan tersangka perawat ZA yang melakukan dugaan kegiatan yang kurang terpuji
terhadap pasien berinisial W pada Selasa 23 Januari 2018 lalu. Kasusnyapun sampai saat ini sudah
ditangani Mapolrestabes Surabaya, bahkan tersangka ditahan.
Kejadian yang diduga melanggar kode etik keperawatan sangat memukul organisasi profesi, tentunya
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang menaungi perawat ditanah air tidak tinggal diam
terhadap peristiwa ini. Pengurus PPNI diminta juga untuk mengklarifikasi kejadian yang menimpa
anggotanya. Permintaan wawancara yang dilakukan media massa terhadap Ketum DPP PPNI Harif
Fadhillah, Ketua Bidang Sistem Informasi & Komunikasi DPP PPNI Rohman Azzam maupun
Pengurus PPNI Jawa Timur untuk mencari titik terang terhadap masalah ini. Tentunya kebenaran
perawat yang terduga melakukan pelecehan kepada pasien ini nantinya akan dibuktikan di pengadilan.
Peristiwa ini pun menjadi pelajaran terbaik bagi perawat untuk tetap menjalankan profesi terbaiknya.
Beberapa upaya sudah dilakukan Pengurus PPNI (Pusat), DPW PPNI Jawa Timur dan DPD PPNI Kota
Surabaya untuk mencari solusi dan langkah terbaik terhadap tersangka :
Pada awal tersebarnya Video, melalui DPW Jatim telah mengkonfirmasi peristiwa
tersebut dengan bertemu dengan perwakilan manajemen RS NH dan pengurus PERSI
Jawa Timur
Melakukan investigasi dan pengumpulan data kepada pihak pihak terkait : Keluarga
ZA, Manajemen RS, Dinas Kesehatan
Menugaskan Tim Etik (MKEK Jatim dan MKEK Pusat)
Mengadakan pertemuan dengan Pihak terkait mengadvokasi kasus : RS NH, Dinas
Kesehatan, Persi dan Kepala Daerah dan LSM
Menyediakan Pengacara untuk ZA yang seluruh pembiayaannya oleh PPNI
Melalui Pengacara berkoordinasi dengan Kepolisian untuk dimohonkan tahanan
luar/tahanan kota.
Memberikan pemberitaan yang berimbang di berbagai media dengan rema
perlindungan terhadap profesi dalam menjalankan tugas profesinya, karena ZA ini
langsung di tahan dan langsung di Pecat Tanpa Proses.
Melaporkan kejadian kepada Menteri Kesehatan RI dalam Rapat Khusus kasus ZA pada
tanggal 30 Januari 2018.
Memberikan support kepada Keluarga ZA.
Sumber : Ketum PPNI Harif Fadhillah.