Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SURVEY GNSS SATELIT BEIDOU

(Tugas ini di kerjakan guna memenuhi tugas mata kuliah Survey GNSS)

Disusun oleh:
Kelompok III A

Yunita Sri Ulina Br Sembiring (21110115120014)


Archita Permata Santynawan (21110115120015)
Gabriel Yedaya Immanuel R. (21110115120016)
Muhammad Haris Febriansya (21110115120017)
Chairunisa Afnidya Nanda (21110115120018)
Benita Roseana (21110115120019)
Rizqi Umi Rahmawati (21110115120020)
Febrina Mutiara Rosita Pane (21110115120021)
Johan Wisma Anggoro (21110115120022)

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang Semarang Telp. (024)76480785, 6480788
e-mail: jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id
2018
A. Sejarah Satellit Compass/ Beidou dan Kepemilikan

Sistem satelit navigasi merupakan infrastruktur bangunan angkasa yang sangat penting,
dimana dapat memperluas rentang aktifitas manusia dan mengembangkan kemampuan
bersosialisasi mereka. Satelit navigasi membawa perubahan dalam dunia politik, ekonomi,
militer, teknologi dan budaya.
Beidou (COMPASS) Satellite Navigation System adalah sebuah proyek yang dikembangkan
oleh China dibiayai RRT sendiri, untuk tujuan mengembangkan sistim navigasi satelit yang
mandiri tanpa menggantungkan dengan satelit GPS Amerika saja kelak. Satelit Beidou adalah
Satelit ini mengorbit secara geostationer
Nama dari sistem ini diambil dari rasi bintang biduk (Big Dipper) dimana dalam bahasa
China disebut Beidou. Konstelasi rasi bintang biduk atau Big Dipper
Secara harfiah nama itu berarti Biduk Utara atau Northern Dipper, nama yang diberikan para
astronom untuk 7 bintang paling terang dalam konstelasi Ursa Major atau “The Great Bear”.
Sejarahnya, susunan bintang ini lah yang digunakan para astronom dalam penentuan lokasi arah
bintang utara kutub. Dengan demikian, Beidou juga merupakan sebuah metafora tujuan sistem
satelit navigasi.

B. Orbit Satelit Beidou


Sistem COMPASS/ Beidou menggunakan 3 jenis satelit, yaitu satelit GEO (Geostasioner
Orbit), IGSO (Inclined Geosynchronouos Orbit) dan MEO (Medium Earth Orbit).
Satelit GEO dan IGSO adalah satelit dengan orbit geosynchronous. Orbit geosynchronous
adalah orbit suatu benda (umumnya satelit buatan) dengan bumi sebagai pusatnya, yang
mempunyai perioda sama dengan rotasi bumi (24 jam). Jika sebuah satelit dengan orbit
geosinkron mempunyai bentuk orbit lingkaran sempurna dan mengorbit sebidang dengan garis
khatulistiwa atau ekuator bumi, maka satelit itu disebut satelit Geostasioner (GEO). Sedangkan
apabila sebuah satelit mengorbit dengan perioda yang sama dengan bumi namun mempunyai
sudut orbit (inklinasi) yang lebih besar dari 0° dengan ekuator bumi, maka satelit itu disebut
satelit Inclined Geosynchronouos (IGSO).
Satelit MEO atau Medium Earth Orbit adalah satelit yang mengorbit pada ketinggian sekitar
8000 – 22000 km diatas permukaan bumi, dibawah satelit yang mempunyai orbit geosinkron.
Lintasan orbit dirancang agar melewati kutub bumi Utara dan Selatan dan membentuk orbit elips
(Siregar, 2009)
Secara umum, karakteristik satelit GEO dan MEO dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut (Anggarayudha, 2001).

MEO GEO
(Medium Earth Orbit) (Geosynchronous Earth Orbit)

Ketinggian 8000 – 22000 km 35786 km


Periode orbit 5-12 jam 24 jam
Waktu dalam keadaan line
of sight dari stasiun kontrol 2-4 jam 24 jam
di bumi
C. Perkembangan Pembangunan Sistem COMPASS

Konstelasi satelit yang digunakan dalam sistem satelit COMPASS dibagi menjadi tiga tahap
berdasarkan tahap proses pembangunannya. Tahap itu adalah yaitu :
1. Fase I (Tahun 2000-2003)
Fase ini disebut Beidou Navigation Satellite Demonstration System atau Beidou- I.
Pada tahun 1994, China memulai pembangunan sistem satelit demonstrasi ini. Sistem
yang digunakan pada fase ini hanyalah Radio Determination Satellite System (RDSS).
Pada tahun 2000 dimulailah rangkaian peluncuran sistem keluar angkasa.
Satelit pertama, Beidou-1A diluncurkan pada 30 Oktober 2000, diikuti satelit kedua,
Beidou-1B pada 20 Desember 2000. Satelit ketiga yang berfungsi sebagai satelit back-up,
Beidou-1C diluncurkan dan menempati orbitnya 25 May 2003. Suksesnya peluncuran
satelit ketiga ini juga berarti fase pertama dari pembangunan sistem satelit navigasi
COMPASS telah selesai. Keberhasilan ini diikuti dengan peluncuran satelit back-up
kedua, yang juga merupakan satelit terakhir pada fase pembangunan pertama, Beidou-1D
pada awal tahun 2007. Pada awalnya satelit ini dilaporkan mengalami kegagalan fungsi
sistem kontrol, namun berhasil diperbaiki kembali.
Fungsi utama dan spesifikasi kinerja dari Beidou Navigation Satellite Demonstration
System adalah sebagai berikut :
a) Fungsi utama : penentuan posisi, penentuan waktu one-way dan two-way, komunikasi
pesan singkat (SMS).
b) Area pelayanan : China dan wilayah sekitarnya.
c) Ketelitian posisi : hingga ketelitian 20 meter.
d) Ketelitian waktu : 100 ns pada one way, 20 ns pada two way.
e) SMS : 120 Chinese karakter per waktu.
Beidou Navigation Satellite Demonstration System terdiri dari tiga komponen utama,
yaitu segmen angkasa, segmen sistem kontrol, dan segmen pengguna. Segmen angkasa
terdiri dari tiga satelit geostasioner (GEO) yang berada pada 80°BT, 110.5°BT, dan
140°BT diatas bidang ekuator. Segmen sistem kontrol terdiri dari kontrol pusat darat dan
beberapa stasiun kalibrasi.
Kontrol pusat darat bertugas untuk melengkapi penentuan orbit satelit, koreksi
ionosfir, penentuan posisi pengguna, dan pusat pertukaran dan pengolahan layanan SMS
pengguna. Stasiun kalibrasi di darat berguna terutama untuk menyediakan data
pengolahan jarak dan parameter koreksi kepada kontrol pusat.
Segmen pengguna atau user receiver termasuk di dalamnya tipe hand-held, tipe
kendaraan, command type, dan tipe receiver lain, dapat melayani aplikasi penentuan
posisi, menerima informasi koordinat lokasi, aplikasi pesan singkat, dan fungsi lainnya.
Pada BeiDou-1, terdiri dari 3 satelit yang pancaran gelombang dan aplikasinya masih
sangat terbatas
2. Fase II (Tahun 2004-2012)
Fase ini disebut juga Beidou Navigation Satellite (regional) System atau
Beidou- II/COMPASS. Fungsi utama dan parameter kinerja dari Beidou Navigation
Satellite (regional) System adalah sebagai berikut :
a. Fungsi utama : penentuan posisi, pengukuran kecepatan, penentuan waktu one-way
dan two-way, dan layanan SMS.
b. Area pelayanan : China dan sebagian wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.
Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.2.
c. Ketelitian posisi : hingga ketelitian 10 meter.
d. Ketelitian kecepatan : hingga ketelitian 0.2 m/s.
e. Ketelitian waktu : 50 ns.
f. SMS : 120 Chinese karakter per waktu.
Cakupan wilayah Satelit COMPASS (area warna kuning) pada fase II meliputi
wilayah poligon dari 84°BT sampai 160°BT dan dari 55°LU hingga 55°LS.
Fase kedua ini akan berakhir pada tahun 2012, dimana sistem ini nantinya akan
terdiri dari 14 konstelasi satelit dengan menggunakan dua metode layanan sistem satelit
yaitu, Radio Determination Satellite System (RDSS) dan Radio Navigation Satellite
System (RNSS), tergantung pada aplikasinya.
3. Fase III (Tahun 2012-2020)
Pada fase ini sistem satelit navigasi COMPASS akan terdiri dari 35 satelit dan akan
dapat menyediakan layanan penentuan posisi, navigasi, dan waktu kepada pengguna di
seluruh dunia. COMPASS juga direncanakan akan menyediakan penggunaan layanan
augmentasi wide area differensial dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi.
a) Fungsi utama : Penentuan posisi, pengukuran kecepatan, pengukuran waktu one-way
dan two-way, dan layanan SMS.
b) Daerah layanan : seluruh dunia
c) Ketelitian posisi : hingga ketelitian dibawah 10 m.
d) Ketelitian kecepatan : hingga 0.2 m/s.
e) Ketelitian waktu : hingga 20 ns.

Tahap cakupan area yang akan dilayani oleh sistem COMPASS dari fase I hingga
fase III. Terlihat daerah cakupan pada fase I adalah wilayah regional China, cakupan pada
fase II adalah wilayah Asia-pasifik, dan akhirnya sistem COMPASS akan beroperasi dan
melayani pengguna di seluruh dunia pada fase III.
Sistem COMPASS pada tahap ketiga ini akan menggunakan layanan Radio
Determination Satellite System (RDSS) dan Radio Navigation Satellite System (RNSS).
Radio Determination Satellite System (RDSS) dapat memberikan informasi baik
parameter lokasi maupun waktu kepada para pengguna (X,Y,Z,T), dan juga dapat
melayani layanan pesan singkat di antara pengguna pada saat yang sama. Radio
Navigation Satellite System (RNSS) dapat menyediakan informasi lokasi pengguna,
kecepatan, dan parameter waktu (X,Y, Z, Vx, Vy, Vz, dan T).

D. Cara Kerja

Sistem satelit navigasi melayani para pengguna untuk berbagai macam aplikasi
menggunakan dua sistem atau metode, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu Radio
Determination Satellite System (RDSS) dan Radio Navigation Satellite System (RNSS). Data-
data dan informasi yang dihasilkan sistem satelit navigasi COMPASS akan melewati beberapa
tahap manajemen sebelum sampai kepada para pengguna. Skema integrasi manajemen informasi
sistem COMPASS

Pertama, berbagai sensor mengumpulkan informasi yang akan diolah lebih lanjut. Kemudian
informasi dikirim ke terminal pengguna yang selanjutnya diteruskan ke satelit. Lalu satelit
mentransmisikan informasi itu ke sistem informasi COMPASS agar dapat diinterpretasikan.
Hasil data olahan diteruskan ke pusat manajemen pengguna. Disini data dikelompokkan
berdasarkan aplikasi atau sensor yang mengirimkannya. Kemudian dikirimkan lagi ke sistem
informasi COMPASS agar diteruskan ke satelit. Akhirnya, satelit mentransimisikan data itu ke
terminal pengguna. Pengguna pun mendapatkan informasi yang diinginkan.

E. Aplikasi Sistem COMPASS

Saat ini sistem COMPASS telah memainkan peranan penting dalam berbagai bidang seperti
transportasi, kelautan dan perikanan, pemantauan hidrologi, ramalan meteorologi, pencegahan
kebakaran hutan, pengaturan waktu untuk telekomunikasi, distribusi tenaga, mitigasi bencana,
keamanan nasional dan banyak bidang lainnya. Beberapa dari peranan- peranan itu dijelaskan
sebagai berikut.
1) Bidang Transportasi
Aplikasi COMPASS dalam bidang transportasi telah dibangun sejak saat sistem
satelit Beidou I atau Beidou Navigation Satellite Demonstration System mulai aktif.
Seperti sistem monitoring satelit navigasi untuk transportasi umum di Xinjiang, sistem
monitoring infrasruktur jalan raya ,serta sistem monitoring jadwal dan posisi kapal di
pelabuhan.
Sebagai contoh, tujuan utama dari sistem monitoring untuk transportasi umum,
khususnya mobil adalah untuk memberikan informasi bagi semua kendaraan yang sedang
beroperasi agar mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas. Kuncinya terletak pada
transmisi data dari mobil di jalan ke pusat informasi. COMPASS RDSS bertindak sebagai
radio komunikasi dan sumber informasi posisi yang pertama.
2) Bidang Kelautan dan Perikanan
Dalam bidang kelautan dan perikanan, fasilitas pelayanan informasi kelautan dan
perikanan semakin meningkat dengan adanya sistem COMPASS. Informasi mengenai
posisi kapal, real-time monitoring, penyelamatan darurat, distribusi kapal pancing di
dalam dan luar pelabuhan, serta pelayanan administrasi perikanan lainnya dapat
disediakan oleh COMPASS secara cepat dan efisien.
Sebagai contoh, penggunaan sistem COMPASS dalam pelayanan monitoring kapal
pancing

Dalam gambar terlihat sinyal yang dipancarkan oleh terminal-terminal yang ada pada
kapal diterima oleh pusat informasi. Kemudian informasi sinyal itu diolah dalam jaringan
sistem (network platform) yang terintegrasi dengan pusat kontrol data sistem COMPASS,
sistem satelit kelautan, pusat data pesan singkat berbasis CDMA/GSM, dan pusat
informasi transmisi gelombang pendek. Hasil olahan sinyal berupa data posisi
didistribusikan kembali kepada terminal-terminal yang tadinya memancarkan sinyal.
Skema ini dilakukan berulang sehingga membentuk monitoring posisi kapal secara real-
time (Shusen, 2012).
Selain itu, masih banyak lagi fungsi lainnya, seperti sistem alarm berbahaya saat
cuaca buruk, pemantauan dan pelacakan kapal, dll. Lebih kurang 14.000 orang nelayan
China telah menggunakan Sistem COMPASS pada kapal mereka dan sekitar
40.000 orang lagi memakaikannya pada telepon genggam. Sejak tahun 2007, lebih
dari 500 kapal pancing telah selamat dari kecelakaan berkat adanya alarm berbahaya yang
disediakan oleh sistem COMPASS (Jingnong, 2011).
3) Bidang Konservasi Air
Sistem satelit navigasi COMPASS menjadi bagian dari Hydrological Data Collection
System yang digunakan China dalam bidang konservasi air. Sistem ini menggunakan
transmisi real-time untuk memberikan informasi perkiraan air di wilayah pengunungan,
dimana telah meningkatkan akurasi mengenai ramalan bencana dan membantu program
perencanaan serta penjadwalan pengontrolan bencana banjir dan kekeringan.
Contohnya penggunaan pada sungai Yang-Tze seluas 370.000 km² yang sangat
diperlukan pemerintah untuk mendapatkan laporan kondisi perairannya, atau pemantauan
otomatis dan laporan atas stasiun pembangkit hidroelektrik di hilir Sungai Jinsha dengan
cakupan 45.443 km² (Shusen, 2012).
4) Bidang Meteorologi
Di bidang peramalan cuaca, serangkaian peralatan dan terminal sistem Beidou telah
dikembangkan. Berbagai macam sistem praktis telah berhasil dibuat untuk mengatasi
masalah pengiriman transmisi data otomatis bagi Kantor Administrasi Meteorologi
China, stasiun cuaca pusat, dan sejumlah stasiun cuaca lokal.
Macam-macam data dan informasi yang dihasilkan aplikasi peramalan cuaca, yaitu :
a. Transmisi informasi digital otomatis antara pemerintah nasional pusat, regional,
serta berbagai stasiun cuaca dan meteorologi.
b. Visualisasi peta distribusi stasiun cuaca berbasis Geographic Information
System (GIS).
c. Transmisi informasi ke ratusan COMPASS sistem terminal.

Salah satu contoh sistem COMPASS dalam aplikasi peramalan cuaca yang dibangun
pemerintah China adalah di Gunung Everest

Sistem ini diinformasikan sangat membantu dalam pengamatan meteorologi untuk


Olimpiade Beijing tahun 2008 (Jingnong, 2011).
5) Bidang Pencegahan Kebakaran Hutan
Fasilitas peringatan bahaya kebakaran berdasarkan sistem COMPASS didukung
oleh Biro Kehutanan Nasional China. Sistem ini dapat mengirimkan data posisi real time
dari dan ke semua pemadam kebakaran, kendaraan dan pesawat terbang, membuat peta
digital terkait, dan membuat semua objek itu berhubungan melalui pesan singkat. Sistem
pencegahan kebakaran hutan berbasis COMPASS terdiri dari beberapa komponen, yaitu
temperature sensor, Beidou data collection device, Beidou satellite, Command Center,
dan Beidou hand-held

Apabila terjadi kebakaran maka sensor suhu yang dipasangi COMPASS terminal
akan mengirimkan sinyal ke Beidou data collection device. Kemudian perangkat ini
menginformasikan sinyal ke command center agar diolah lalu nantinya diteruskan ke
satelit Beidou melalui pemancar. Informasi yang ada di satelit di distribusikan ke semua
Beidou han-held yang dipegang oleh para penyelamat. Akhirnya dari informasi ini dapat
diketahui posisi titik terjadinya kebakaran (Jingnong, 2011).
6) Sinkronisasi waktu
Dalam sinkronisasi waktu untuk sistem telekomunikasi, keberhasilan pelaksanaan
program Beidou Two-way Demonstration telah memberikan terobosan pada beberapa
sektor kunci, seperti teknologi kabel panjang jarak jauh dan sistem basis waktu satelit
terpadu.
Beberapa hal penting lainnya dalam aplikasi sistem Beidou untuk sinkronisasi waktu,
adalah :
a. Beidou/GPS dual-mode time synchronization devices.
b. Embedded Beidou/GPS timing module Timing.
c. Timing test of CDMA network in 7 provinces of southeast coast.
d. Percobaan yang sukses pada 200 stasiun dasar.
e. Telah digunakan selama 4 tahun.
f. Ketelitian sinkronisasi kecil dari 100 ns
Dengan mengambil keuntungan dari layanan waktu berakurasi tinggi yang
disediakan oleh COMPASS, tingkat kecelakaan yang disebabkan oleh akurasi waktu
seperti penjadwalan kereta dan tingkat kerusakan fasilitas-fasilitas seperti pembangkit
listrik adalah 0. Fakta ini melebihi standar kerusakan fasilitas yang ditetapkan oleh
Internasional (Shusen, 2012).
7) Bidang Distribusi Tenaga Listrik
Dalam bidang ini, keunggulan sistem COMPASS dalam sinkronisasi waktu yang
mempunyai tingkat ketelitian tinggi, telah menciptakan suatu aplikasi dasar dalam
menganalisis kecelakaan listrik, sistem peringatan dini, dan sistem perlindungan listrik.
Contohnya pada sistem pemeriksaan dan pemantauan untuk saluran transmisi daya
500 kilovolt China yang membentang total sepanjang 3000 km dan memiliki menara
inspeksi sebanyak 4000 buah. Sistem ini dapat memberikan pengiriman informasi
inspeksi real-time keamanan, perekaman staf, perekaman kendaraan dan helikopter
kepada instansi atau pengguna yang bersangkutan (Shusen,2012).
8) Bidang Mitigasi Bencana
Di bidang mitigasi bencana, kemampuan laporan navigasi, penentuan posisi, dan
layanan komunikasi SMS dari sistem satelit navigasi COMPASS, telah menyediakan
pelayanan real time bencana nasional hingga meningkatkan respon cepat bantuan bencana
darurat dan kemampuan pengambilan keputusan. Hal ini dapat terwujud karena sistem ini
memungkinkan pengiriman komunikasi dan laporan serta pemberitahuan informasi
bencana yang cepat.
Contohnya pada gempa bumi yang terjadi di Wenchuan, Provinsi Sichuan dan di
Yushu, Provinsi Qingshai. Pada gempa itu, jalan lokal dan infrastruktur telekomunikasi
hancur lebur. Namun dengan adanya sistem COMPASS, komunikasi dari pemerintah
pusat ke daerah bencana tidak pernah putus. Petugas penyelamat sedang mengirimkan
informasi dan laporan dari tempat kejadian menggunakan receiver COMPASS (Jingnong,
2011).

Anda mungkin juga menyukai