Abstraksi dalam matematika adalah proses untuk memperoleh intisari konsep
matematika, menghilangkan kebergantungannya pada objek-objek dunia nyata yang pada mulanya mungkin saling terkait, dan memperumumnya sehingga ia memiliki terapan-terapan yang lebih luas atau bersesuaian dengan penjelasan abstrak lain untuk gejala yang setara. Berdasarkan level-level abstraksi reflektif yang telah dikemukakan oleh Caferelli, yaitu level pengenalan (recognition), level representasi (representation), level abstraksi struktural (structural abstraction), level kesadaran struktural (structural awarenes). Karena pada level ke empat, yaitu level abstraksi struktural (structural abstraction) merupakan level tingkat tinggi sebab siswa akan mampu menunjukkan kemampuan serta penyelesaian suatu masalah matematika tanpa harus menyelesaikan semua aktivitas berfikirnya maka hanya dambil tiga level, yaitu level pengenalan (recognition), level representasi (representation), level abstraksi struktural (structural abstraction) yang kemudian dibuat suatu kriteria yang didalamnya untuk mengukur kemampuan abstraksi siswa di dalam menyelesaikan soal.
Indikator kemampuan abstraksi matematis:
- Mengidentifikasi karaketristik objek yang nyata. - Mengidentifikasi karakteristik objek yang dimanipulasi atau diimajinasikan. - Membuat generalisasi - Mempresentasekan gagasan matematis dalam bahasa dan simbol-simbol matematika. - Melepaskan sifat-sifat kebendaan dari sebuah objek atau melakukan idealisasi. - Mengaplikasikan konsep pada konteks yang sesuai. - Melakukan manipulasi objek matematis yang abstrak