Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

 PCR : protein C-reactive merupakan suatu protein yang dihasilkan oleh hati, terutama saat
terjadi saat inflamasi dan infeksi pada tubuh
 Leukopenia : kekurangan sela darah putih kurang dari 4000/mmk-11k
 Limfopenia : limfosit menurun kurang dari normal
 flu like illness : gejala mirip flu , infeksi saluran napas atas oleh virus dengan gejala batuk kering,
demam, rasa lelah berlebihan dan mungkin bias disertai gejala lainya sseperti nyeri otot, mriang,
sakit kepala, sakit tenggorokan
 Trombositopenia : trombosit di bawah normal 150k-450k
 Serologi : pemeriksaan yang menggunakan serum

STEP 2

1. Apa hubungan pasien yang menguburkan ayamnya yang mat mendadak dengan keluhan ?
2. Mengapa pasien mengalami demam tinggi, nyeri otot, dan sesak napas ?
3. Apa diagnosis dan diagnosis banding ?
4. Mengapa dapat terbentuk infiltrate pada pemeriksaan x-ray tersebut
5. Mengapa pasien dilakukan pemeriksaan kultur, PCR dan serologi ?
6. Mengapa dokter memberikan terapi oseltamivir?
7. Bagaimana anamnesis , pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang ?
8. Apa manifestasi klinis dari diagnosis ?
9. Bagaimana pathogenesis dari scenario ?
10. Apa factor resiko dan etiologi ?
11. Penatalaksanaan dari scenario ?
STEP 3

1. Apa hubungan pasien yang menguburkan ayamnya yang mati mendadak dengan keluhan ?
Keluhan setelah 2 hari yang lalul, kemungkinan mati mendadak bias dikarenakan penyakit
menular , yaitu virus influenza . virus influenza ada 3 tipe termasuk family orthomyxovirus , dari
3
 tipe A : gejala fatal, virus influenza banyak sub tipe , karena bagian permukaan dari sel
influenza terdapat 2 protein pertanda virus . yang pertama protein hemaglutinin dengan
symbol H dan protein neuraminidase symbol N . protein H ada 15 macam, protein N ada
9 macam . kombinasi adatara protein H dan N , ada yang bias menyebabkan penyakit
serius dan tidak. Yang ada scenario virus H5N1, H5N1 termasuk HPAI atau high
pathogenic influenza yang berarti virus flu burung yang presentasi kematian mencapai
100%.
Alasan lebih berat karena Mempunyai 2 sistem
replikasi genetic drift : menurunkan sifat aslinya
dan antigenic drift : kombinasi dari 2 sel virus . dan resisten
Sifat dari virus H5N1 :
Dapat bertahan hidup air sampai 4 hari pada suhu 22C dan lebih dari 30 hari pada suhu 0C atau
bias juga terdapat pada tinja unggas dan tubuh unggas yang sakit, dan virus dapat bertahan
hidup lebih lama . virus dapat mati dengan pemanasan 60C selama 30 menit, 56C selama 3 jam,
80C selama 1 menit atau dengan menggunakan deterjen, desinfektan, iodin, dan alkohol 70%.
Virus menyerang unggas kebanyakan ayam, menyerang unggas dapat melewati barrier species (
dapat menginfeksi manusia)
 tipe B dan C: gejala ringan dan tidak fatal

tanda dari unggas terinfeksi :


unggas mudah haus
pembengkakan di jengger dan sekitar mata dan bias terjadi perdarahan
unggas kesulitan bernapas
biasanya klu sudah terinfeksi dapat mati setelah 48 jam

virus influenza mempunyai 8 potongan RNA yang digunakan untuk perlekatan


pada sel hospes dan membentuk sel baru. Segmen paling besar mengkode
polymerase , ada PB1, dan PB2 yang berperan dalam transkripsi RNA sintesis
dan RNA-S. dan menerjemahkan menjadi C-RNA menjadi rRNA. Segmen 4 itu
mengkode glikoprotein HA berlekatan virus salisilat menimbulkan antibody
pada sel hospes dan penggabungan dengan sel hospes. Segmen 5
mengahasilkan nukleuprotein, nukleuprotein menyelubungi H5N1.
Segmen 6 memecah asam salisilat dan glikokonjugasi sel hospes pada akhir siklus virus.
Glikokonjugasi dilepaskan dari sel hospes yang terinfeksi. Segmen 7 ada M1 dan M2
untuk pembentukan virus kembali, dan M2 untuk pembongkaran virus lama infeksi.
Segmen 8 ada NS1 dan NS2.
2. Mengapa pasien mengalami demam tinggi, nyeri otot, dan sesak napas ?
Virus  hemoglobineuraminidase sel epitel  makrofag +virus IL-1,IL-6, TNF 
hipotalamus anterior (prostaglandin E) set point naik  demam

3. Mengapa dapat terbentuk infiltrate pada pemeriksaan x-ray tersebut


Infiltrate akibat penambahan radidensitas yang tidak tegas , infiltrate biasanya disebabkan
adanya proses inflamasi. Infiltrate ada noduler, subnoduler, lobaris yang menghasilkan
bayangan konsolidasi

4. Mengapa pasien dilakukan pemeriksaan kultur, PCR dan serologi ?


Pemeriksaan kultur untuk , PCR, dan srologi untuk mengkonfirmasi apakah pasien terserang
virus H5N1. Serologi ada 3 tmetode ada imunofloresens atau IFA tes untuk mengetahui adanya
H5N1 dengan menggunakan antibody monoclonal, yang kedua uji netralisasi menggunakan
antibody spesifik , hasil yang didapatkan adanya kenaikan titer antibody sebanyak 4x pada
serum, uji penampisan ada 2 metode rapid test dan ELISA tujuan sama untuk mengetahui
adanya virus influenza A dan virus H5N1

5. Mengapa dokter memberikan terapi oseltamivir?


Virus influenza ada glikoprotein , pengeluaran melalui droplet  masuk saluran napas
menembus epitel karena ada protein H untuk menembus membrane manusia  replikasi
virus baru belum dapat menginfeksi sel lain karena masih tertahan pada sel manusia , tetapi
ada ada struktur lain yang dapat menyebar yaitu neuraminidase.
Obat oseltamivir menghambat protein neuraminidase sehingga virus tidak dapat menyebar ke
sel lain
6. Mengapa terjadi limfopenia, leukopenia, dan trombositopenia?
Karena virus saat dimakan makrofag , juga bisa melisiskan sel sel darah
7. Bagaimana pathogenesis dari scenario ?
Penularan lewat udara yang tercemar atau air droplet/ air yang tercemar secret atau feses yang
terinfeksi virus  masa inkubasi 1-3 harireplikasi dalam epitel saluran napas  nekrosis sel
 terjadi respon inflamasi epitel bronkhiolus dan alveolus mengalami nekrosis perdarahan
intraalveolar  edema alveolar berisi eksudat oksigen yang dihirup berkurang  hipoksia
dan gejala pernapasan berat  ARDS/ acute respiratory distrees syndrome  MODS/ multiple
organ dysfunction syndrome  kematian .
Flu burung prevalensi kematian dapat mencapai 100%

Segitiga epidemiologi : host, agent , environment ( air, droplet). Akibat dari MODS karena
terbentuk badan inklusi  disfungsi organ  MODS

Apabila tdak diobati dapat menyebabkan MODS, kematian, pneumonia , ARDS


8. Apa manifestasi klinis dari diagnosis ?
Batuk pilek, demam lebih dari 38C . gejala lain nyeri tenggorokan, malaise, dilakukan
pemeriksaan darah rutin dijumpai leukopenia, trombositopenia, dan limfopenia.
Ada keluhan GIT yaitu diare, konjungtivitis.
9. Bagaimana anamnesis , pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang ?
Keluhan : Batuk pilek, demam lebih dari 38C . gejala lain nyeri tenggorokan, malaise.
Ditanyakan pekerjaan ( kontak dengan unggas dalam waktu 7 hari terakhir, produk unggas
mentah dalam 1 bulan terakhir, kontak terpajan spt: memotong, mencabut dalam 1 bilan
terakhir)  suspect
Probable tidak ada
Pemeriksaan fisik : TTV
Pemeriksaan penunjang :
Dilakukan 3 uji : isolasi virus influenza A, H5N1 positif
Hasil PCR : H5N1 positif
Peningkatan titer antibody 4x dari biasa diambil setelah 7 hari

10. Apa diagnosis dan diagnosis banding ?


11. Apa factor resiko dan etiologi ?
12. Penatalaksanaan dari scenario ?
13. Bagaimana proses penularan penyakit dari ungags yang mati mendadak ke pasien?
14. Sebutkan unggas penyebab influenza pada manusia?
15. Bagaimana sifat virus influenza ?
16. Jelasakan maksud suspect probable dan konfirmasi H5N1?
Kasus observasi lebih dari 1 gejala , demam >38C
Gejala : batuk, sesak napas, radang tenggorokan

Kasus suspect : demam > 38C,


Gejala : batuk, sesak napas,
Hasil laboratorium positif untuk virus influenza dan kontak 1 minggu dengan unggas mati

Probable : kasus suspect + dalam waktu singkat ditemukan pneumonia berat,


Kasus suspect + ( kenaikan titer antibody 4x, tes neutralisasi positif, pneumonia)

Kasus konfirmasi: hasil PCR positif, peningkatan titer antibody H5 sebesar 4x


Kasus suspect+ kriteria ( kultur virus positif , PCR positif , titer antibody 4x, IFA test positif)
17. Mengapa dilakukan isolasi pada pasien ?

Anda mungkin juga menyukai