Anda di halaman 1dari 5

OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : 440/ /UKP/SOP/IX/2016

No Revisi :

Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :2

PUSKESMAS dr. Hj. Meiri Iryani, M.Kes


DEMPO NIP.1963051919900112001

1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan
oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada
daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk
dan kering.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis otitis eksterna dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan otitis eksterna.
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas Dempo Nomor
:440/ /UKP/SK/VII/2016 Tanggal , tentang Pelayanan Klinis
Puskesmas Dempo
4. Referensi Permenkes No.5 Tahun 2013, Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi hal
Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer, hal 203
5. Alat dan Bahan  Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
6. Langkah-langkah a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
b. Petugas menulis identitas pasien di buku register,
c. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri,
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengalami
sakit pada telinga, terutama bila daun telinga disentuh dan waktu
mengunyah, pendengaran menurun, dan keluar cairan dari telinga.
e. Petugas menanyakan faktor risiko, yaitu lingkungan yang panas dan
lembab, berenang, membersihkan telinga secara berlebihan, seperti
dengan cotton bud ataupun benda lainnya, kebiasaan memasukkan air
ke dalam telinga, dan penyakit sistemik diabetes. 

f. Petugas mencuci tangan, mempersilahkan pasien berbaring di bed
pasien dan meminta izin untuk melakukan pemeriksaan fisik,
g. Petugas melakukan pemeriksaan generalis yang meliputi tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan suhu tubuh.
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik spesifik dari head to toe. Apakah
pada pemeriksaan telinga terdapat nyeri tekan pada tragus, nyeri tarik
daun telinga, kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri,
terlihat furunkel atau bisul serta liang telinga sempit (sirkumkripta), liang
telinga sempit, kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang
batasnya tidak jelas serta sekret yang sedikit (difusa). Pada
pemeriksaan penala kadang didapatkan tuli konduktif.
i. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
j. Tatalaksana
1. Umum
- Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas
dengan berhati-hati.
- Selama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak
mengorek telinga.
2. Farmakologi
a. Topikal
- Otitis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrat diberikan
salep ikhtiol atau antibiotik dalam bentuk salep seperti polymixin
B atau basitrasin.
- Pada otitis eksterna difus dengan memasukkan tampon yang
mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak
yang baik antara obat dengan kulit yang meradang.Pilihan
antibiotika yang dipakai adalah campuran polimiksin 
 B,
neomisin, hidrokortison dan anestesi topikal. 

b. Oral sistemik
- Antibiotika sistemik diberikan pada infeksi yang cukup berat. 

- Analgetik paracetamol atau ibuprofen 

c. Bila terjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan
nanah.
k. Kriteria rujukan berupa herpes zoster otikus dan otitis eksterna
nekrotikan 

l. Petugas menulis resep.
m. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik,
mengucapkan semoga lekas sembuh dan terima kasih
n. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa dan
terapi ke dalam rekam medik pasien
o. Petugas menandatangani rekam medik.
p. Petugas menulis diagnosa ke buku register rawat jalan dan cuci tangan
7. Diagram Alir
Petugas
Memanggil Menulis identitas pasien mengucapkan salam
pasien sesuai di buku register dan memperkenalkan
nomor urut diri.

Petugas mencuci tangan


dan mempersilahkan Pasien menanyakan Petugas melakukan
pasien berbaring di bed faktor risiko anamnesa

Jika diperlukan
Petugas melakukan Petugas melakukan petugas mengirim
pemeriksaan generalis pemeriksaan fisik spesifik pasien ke labor

Petugas membaca Petugas menerima Petugas mengirim


hasil lab dan hasil laboratorium pasien ke labor
menegakkan diagnosa

Menuliskan resep dan Pasien dengan Menulis di buku


mempersilahkan kriteria rujukan, register rawat jalan
pasien ke apotik dibuatkan surat dan rekam medik dan
rujukan cuci tangan

8. Hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit Terkait
 Poli KIA, KB dan Imunisasi
 Poli Umum
 Poli Anak
 Unit Reproduksi
10. Dokumen Terkait
 Catatan Medik
 Buku Register
 Blanko Laboratorium
 Blanko Resep
 Blanko Rujukan
11. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
OTITIS EKSTERNA
No. Dokumen : 440/ /UKP/SOP/IX/2016

No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :

Halaman :
PUSKESMAS DEMPO

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
3 Apakah Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri?
4 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien berupa
sakit pada telinga, terutama bila daun telinga
disentuh dan waktu mengunyah, pendengaran
menurun, dan keluar cairan dari telinga?
5 Apakah Petugas menanyakan faktor risiko, yaitu lingkungan
yang panas dan lembab, berenang, membersihkan
telinga secara berlebihan, seperti dengan cotton bud
ataupun benda lainnya, kebiasaan memasukkan air
ke dalam telinga, dan penyakit sistemik diabetes?
6 Apakah Petugas mencuci tangan, mempersilahkan pasien
berbaring di bed pasien dan meminta izin untuk
melakukan pemeriksaan fisik?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan generalis yang
meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
nafas, dan suhu tubuh?
8 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik spesifik dari
head to toe. Apakah terdapat nyeri tekan pada
tragus, nyeri tarik daun telinga, kelenjar getah bening
regional membesar dan nyeri, terlihat furunkel atau
bisul serta liang telinga sempit (sirkumkripta), liang
telinga sempit, kulit liang telinga terlihat hiperemis
dan udem yang batasnya tidak jelas serta sekret
yang sedikit (difusa)? Pada pemeriksaan penala
didapatkan tuli konduktif?
13 Apakah Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik?
14 Apakah Diberikan edukasi untuk membersihkan liang telinga
dengan hati-hati dan menghindari berenang. Pada
OE sirkumkirpta diberikan salep ikhtiol atau salep
antibiotic. Pada OE difusa diberikan antibiotic
dengan tampon. Pada infeksi berat diberikan
antibiotic sistemik. Bila terjadi abses aspirasi untuk
mengeluarkan nanah. Diberikan analgetik
paracetamol atau ibuprofen?
15 Apakah Didapatkan kriteria rujukan berupa herpes zoster
otikus dan otitis eksterna nekrotikan?
16 Apakah Petugas menulis resep?
17 Apakah Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di
apotik, mengucapkan semoga lekas sembuh dan
terima kasih?
18 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa dan terapi ke dalam rekam
medik pasien?
19 Apakah Petugas menandatangani rekam medik?
20 Apakah Petugas menulis diagnosa di buku register rawat
jalan dan cuci tangan?

CR: …………………………………………%.
Palembang…………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai