No Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :2
1. Pengertian Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan
oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada
daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk
dan kering.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis otitis eksterna dan melakukan
pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan otitis eksterna.
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas Dempo Nomor
:440/ /UKP/SK/VII/2016 Tanggal , tentang Pelayanan Klinis
Puskesmas Dempo
4. Referensi Permenkes No.5 Tahun 2013, Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi hal
Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer, hal 203
5. Alat dan Bahan Tensimeter
Stetoskop
Termometer
6. Langkah-langkah a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut,
b. Petugas menulis identitas pasien di buku register,
c. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri,
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengalami
sakit pada telinga, terutama bila daun telinga disentuh dan waktu
mengunyah, pendengaran menurun, dan keluar cairan dari telinga.
e. Petugas menanyakan faktor risiko, yaitu lingkungan yang panas dan
lembab, berenang, membersihkan telinga secara berlebihan, seperti
dengan cotton bud ataupun benda lainnya, kebiasaan memasukkan air
ke dalam telinga, dan penyakit sistemik diabetes.
f. Petugas mencuci tangan, mempersilahkan pasien berbaring di bed
pasien dan meminta izin untuk melakukan pemeriksaan fisik,
g. Petugas melakukan pemeriksaan generalis yang meliputi tekanan darah,
frekuensi nadi, frekuensi nafas, dan suhu tubuh.
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik spesifik dari head to toe. Apakah
pada pemeriksaan telinga terdapat nyeri tekan pada tragus, nyeri tarik
daun telinga, kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri,
terlihat furunkel atau bisul serta liang telinga sempit (sirkumkripta), liang
telinga sempit, kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang
batasnya tidak jelas serta sekret yang sedikit (difusa). Pada
pemeriksaan penala kadang didapatkan tuli konduktif.
i. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
j. Tatalaksana
1. Umum
- Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas
dengan berhati-hati.
- Selama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak
mengorek telinga.
2. Farmakologi
a. Topikal
- Otitis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrat diberikan
salep ikhtiol atau antibiotik dalam bentuk salep seperti polymixin
B atau basitrasin.
- Pada otitis eksterna difus dengan memasukkan tampon yang
mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak
yang baik antara obat dengan kulit yang meradang.Pilihan
antibiotika yang dipakai adalah campuran polimiksin
B,
neomisin, hidrokortison dan anestesi topikal.
b. Oral sistemik
- Antibiotika sistemik diberikan pada infeksi yang cukup berat.
- Analgetik paracetamol atau ibuprofen
c. Bila terjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan
nanah.
k. Kriteria rujukan berupa herpes zoster otikus dan otitis eksterna
nekrotikan
l. Petugas menulis resep.
m. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik,
mengucapkan semoga lekas sembuh dan terima kasih
n. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa dan
terapi ke dalam rekam medik pasien
o. Petugas menandatangani rekam medik.
p. Petugas menulis diagnosa ke buku register rawat jalan dan cuci tangan
7. Diagram Alir
Petugas
Memanggil Menulis identitas pasien mengucapkan salam
pasien sesuai di buku register dan memperkenalkan
nomor urut diri.
Jika diperlukan
Petugas melakukan Petugas melakukan petugas mengirim
pemeriksaan generalis pemeriksaan fisik spesifik pasien ke labor
9. Unit Terkait
Poli KIA, KB dan Imunisasi
Poli Umum
Poli Anak
Unit Reproduksi
10. Dokumen Terkait
Catatan Medik
Buku Register
Blanko Laboratorium
Blanko Resep
Blanko Rujukan
11. Rekaman Historis Perubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
OTITIS EKSTERNA
No. Dokumen : 440/ /UKP/SOP/IX/2016
No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS DEMPO
CR: …………………………………………%.
Palembang…………………
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)