Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang


berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan
suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan
gaya hidup termasuk pola makan masyarakat ndonesia diperkirakan penderita
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur de!asa keatas pada
seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum
menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, !alaupun diketahui
dampak negati" yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik
pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system sara", hati, mata dan ginjal.
(Price S#, $%%&)
DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon
insulin baik absolut maupun relati". #bsolut berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relati" berarti jumlahnya cukup'memang sedikit tinggi atau daya
kerjanya kurang. ormon nsulin dibuat dalam pancreas. #da $ macam type DM
DM type  atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan
akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta
pancreas. *ejala yang menonjol adalah terjadinya sering kencing (terutama
malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM type ini
berat badannya normal atau kurus. +iasanya terjadi pada usia muda dan
memerlukan insulin seumur hidup. (Price S#, $%%&)
DM type  atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM ini
disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat
normal, rendah atau bahkan bahkan meningkat tetapi "ungsi insulin untuk

metabolisme glukosa tidak ada'kuran g. #kibatnya glukosa dalam darah tetap


tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, &- dari penderita DM type  dengan


obersitas atau ada sangat kegemuka n dan biasanya diketah ui DM setelah usia /%
tahun. (Suyono, $%%0)
DM tipe / atau disebut Diabetes mellitus gestasion al adalah diabetes
melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan,

dengan keterlibatan interleukin10 dan protein reakti" 2 pada lintasan


patogenesisnya. *DM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan
sekitar $%3&%- dari !anita penderita *DM bertahan hidup. (P45647, $%%0)

B. Tujuan
Setelah dilakukan kunjungan rumah diharapkan mampu mengetahui
tentang cara1cara pencegahan penyakit diabetes mellitus dan dapat melakukan
penanganan a!al penyakit diabetes mellitus serta dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari1hari.

C. Manfaat
. Dokter Muda
a) Dapat mengidenti"ikasikan gejala dari diabe tes mellitus.
b) Mengetahui "aktor1"aktor yang berperan dalam perjalanan
penyakit.
$. Puskesmas Porong
a) Membantu memecahkan masalah penyakit diabetes mellitus dan
mengurangi angka kejadian penyakit diabetes mellitus khususnya
di 6ecamatan Porong, 6abupaten Sidoarjo.

LAPORAN HOME VISIT DOKTER KELUARGA


Berkas Pe!"naan Keluarga

$
PuskesasP#r#ng$"%#arj# N#.RM &

8anggal kunjungan pertama kali   Maret $%0

KARAKTERI$TIK DEMOGRA'I KELUARGA


7ama 6epala 6eluarga  8n. M
#lamat lengkap  *edang 58 %' 5W %$, Porong1Sidoarjo
+entuk6eluarga  Nuclear Family

Ta!el (. Da"tar #nggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah


N# Naa Ke%u%uk L) Uur Pen%"%"ka Pekerjaan Pas"en Ket
an %ala P n Kl"n"k
keluarga *+)T,
 8n.M 6epala 9 0
th 1 Pedagang : DM
6eluarga
$ 7y.
# stri P &/
th 1 Pedagang 8
/ Sdr.
;# #nak 9 $<
th 1 1 8

Sumber : Data Primer, 7 Maret 2016

Keterangan Keluarga :

LAPORAN KA$U$ KEDOKTERAN KELUARGA

BAB II

/
$TATU$ PENDERITA
A. I%ent"tas Pen%er"ta
7ama  8n. M
=mur tahun
0

>enis6elamin 9aki1laki
Pekerjaan Pedagang

Pendidikan 1
#gama slam

Suku >a!a

8anggalome?isit Maret$%0

B. Ananes"s
(. Kelu-anUtaa & 9emas

. R"/a0at Pen0ak"t $ekarang


Pasien datang ke =*D Puskesmas Porong tanggal $@ Aebruari $%0
diantar istri dengan keluh an badan lemas sejak  hari yang lalu, selain
lemas pasien juga mengeluhkan pusing, perut terasa mual dan terkadang
muntah. Selain itu pasien juga sering merasakan nyeri di bagian ektremitas
ba!ahnya, nyeri dirasakan seperti ditusuk1tusuk. Pada a!alnya nyeri
tersebut dirasakan tidak mengganggu aktivitas sehari1harinya namun
semakin lama nyeri tersebut dirasakan semakin memberat

1. R"/a0at Pe n0ak"t D a-ulu


1 Pasien tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya.
1 5i!ayat DM & tahun

2. R"/a0at Pen0ak"t Keluarga

1 8idak ada anggota keluarga lainnya yang sakit seperti ini.

3. R"/a0at Ke !"asaan

<
1 5i!ayat olahraga 1
1 5i!ayatmerokok 1
1 5i!ayatalkohol 1

4. R"/a0at $#s"al Ek#n#"


1 6eluarga pasien termasuk dalam status ekonomi berkecukupan.

5. R"/a0at G"6"
1 Pasien makan /B'hari nasi, tempe, tahu, telor, dll.

7. K#n%"s" L"ngkungan Rua-


1 6ondisi rumah cukup bagus dan posisi lumayan tinggi, bila banjir
tidak sampai masuk ke rumah.

C. Peer"ksaan '"s"k
. 6eadaan =mum
8ampak lemah, kesadaran compos mentis (*2S 4 <?&M0).
$. 8anda ?ital
1 7adi @%B'menit
1 55 $%B'menit
1 Suhu  /,$ o2
1 8ensi  $%'@% mmg
/. 6ulit
Warna Sa!o matang
<. 6epala
+entuk bulat lonjong simetris, tidak ada luka, rambut tidak mudah
dicabut, atro"i m. temporalis (1), makula (1), papula (1), nodula (1),
kelainan mimik !ajah'bells palsy (1), hematom (1).
Mata

6onjungtiva anemis (1), ikterik (1), sklera ikterik (1'1) pupil isokor
(/mm'/mm), re"lek kornea (C'C), katarak imatur (1'1),
radang'conjunctivitis'uveitis(1'1).

&
idung
Mukosa (7), Deviasi (1), na"as cuping hidung (1), sekret (1), epistaksis
(1), de"ormitas hidung (1).
Mulut

+ibir pucat (1), lidah kotor (1), papil lidah atro"i (1), tepi lidah
hiperemis (1) tremor (1).
8elinga
7yeri tekan mastoid (1), sekret (1), pendengaran berkurang (1),
cuping telinga dalam batas normal tinnitus (1)
8enggorokan
8onsil membesar (1), pharing hiperemis (1)
&. 9eher
Pembesaran tiroid (1), pembesaran kelenjar lim"e (1), lesi pada kulit
(1).
0. 8horaks
Simetris, retraksi interkostal (1).
1 2or
  ktus 6ordis tak tampak
P  iktus kordis tidak teraba
P  batas kiri atas  2S  parasternal sinistra
+atas kanan atas  2S  parasternal deBtra
+atas kiri ba!ah  2S ? midklavikular line sinistra
+atas kanan ba!ah  2S ? parasternal deBtra
+atas jantung kesan  7ormal
#  S1S$ tunggal, murmur (1), gallop (1), ekstra sistol (1).

1 Pulmo
  pergerakan paru simetris
P  "remitus raba simetris

P  sonor'sonor
#  suara dasar vesikuler
suara tambahan, rhonki (1'1), !heing (1'1)

0
. #bdomen
  dinding perut sejajar dengan dinding dada
#  +ising =sus (C) normal
P  timpani seluruh lapang perut

P  supel, nyeri tekan (1), hepar dan lien tak teraba


@. Sistem 2ollumna ?ertebralis
  De"ormitas (1), skoliosis (1), kiphosis (1), lo rdosis (1).
P 7yeri tekan (1)
P 7yeri 6etok 2? (1)
E. 4ktremitas a kral hangat oedem
CC 11
CC 11
n yeri 1 1
C C

%. Sistem *enitalia  dalam batas normal


. Pemeriksaan neurologik 
Aungsi luhur  dalam batas normal
Aungsi ?egetati"  dalam batas normal
Aungsi Sensorik  dalam batas normal
Aungsimotorik 6 & & 8 & &
& & & &

5 AC C 5P 1 1
C C 1 1

D. Peer"ksaan Penunjang

1 *D#  $@% mg'dl

E. Resue


1 +adan 9emas
1 6epala pusing
1 Perut terasa mual
1 6adang muntah

1 4kstremitas ba!ah terasa nyeri


1 5i!ayat DM & tahun
1 8ensi $%'@% mmg
1 *D# $@% mg'dl

F Patient !e ntere" Diagn#$i$


D"agn#s"s B"#l#g"s
1 Diabetes Mellitus tipe $

D"agn#s"s $#s"al Ek#n#" %an Bu%a0a


1 Penyakitmengganggukenyamanandalam
berakti"itas sehari1hari
1 6urangnyapengetahuantentangpenyakit.

G. Penatalaksanaan
N#n Me%"ka ent#sa
1 stirahat yang cukup
1 Menjaga diet makanan
1 +erolahraga ringan secara rutin
Me%"kaent#sa
1 n"us 59 $ tpm
1 njeksi ranitidine $B ampul
1 Met"ormin $B tablet
1 Pamol /B tablet

H. '#ll#/ U8
Tanggal 7 'e!ruar" 9(4

S 9emas (C), Pusing (C), Perut mual (C), muntah (C), nyeri pada kaki (C),
F 6= tampak lemah, compos mentis.
8anda vital 55 $% B'mnt, 7@% B'mnt, S /,$%2, 8ensi $%'@% mmg

@
Status *eneralis  nyeri pada ekstremitas ba!ah (C)
Status 7eurologis  dalam batas normal.
Status Mentalis  dalam batas normal
# Diabetes mellitus tipe $

P
1 n"us 59 $ tpm
1 njeksi ranitidine $B ampul
1 Met"ormin $B tablet
1 Pamol /B tablet

Tanggal 5 Maret 9(4


S 7yeri pada kaki (C), 6eluhan lain sudah tidak ada
F 6= cukup, compos mentis.
8anda vital 55 $% B'mnt, 7@@ B'mnt, S /0,%2, 8ensi %'@% mmg
Status *eneralis  nyeri pada ekstremitas ba!ah (C).
Status 7eurologis  dalam batas normal.
Status Mentalis  dalam batas normal
# Diabetes mellitus tipe $
P
1 Met"ormin $B
1 #sam me"enamat /B

Tanggal (9 Maret 9(4


S Pada kunjungan kedua, pasien mengatakan nyeri pada kakinya sudah
berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.
F 6= cukup, compos mentis.
8anda vital 55 @ B'mnt, 7@% B'mnt, S /0,&%2, 8ensi %'% mmg
Status *eneralis  nyeri pada ekstremitas ba!ah (C).
Status 7eurologis  dalam batas normal.
Status Mentalis  dalam batas normal
# Diabetes mellitus tipe $
P
1 Met"ormin $B
1 #sam me"enamat /B

E
I. 'l#/ $-eet
7ama  8n. M
Diagnosis  Diabetes Mellitus

$tatus
N# Tanggal Na%" RR Tera8"
G"6"
 $@'$'$%0 @% $% +aik 1n"us59$tpm
1njeksi ranitidine $B
1Met"ormin $B
1Pamol /B
$ '/'$%0 @@ $% +aik 1Met"ormin$B
1#sam Me"enamat /B
/ %'/'$%0 @% @ +aik 1Met"ormin$B
1#sam Me"enamat /B

BAB III
IDENTI'IKA$I 'UNG$I: 'UNG$I KELUARGA

A. 'ungs" Keluarga $e;ara H#l"st"k


(. 'ungs" B"#l#g"s.
6eluarga terdiri dari seorang suami'kepala keluarga'pasien 8n. M
(0 th), seorang istri 7y. # (&/ th), seorang anak laki1laki Sdr. ;# ($< th).
. 'ungs" P s"k#l#g"s
6eluarga terdiri dari seorang suami'kepala keluarga'pasien 8n. M
(0 th), seorang istri 7y. # (&/ th), seorang anak laki1laki Sdr. ;# ($< th).

%
ubungan terjalin baik, jika terjadi masalah diselesaikan dengan
dikomunikasikan antar anggota keluarga.
1. 'ungs" $#s"al
Penderita akti" dalam kegiatan sosial dan cukup baik dalam

berinteraksi dengan tetangga sekitar rumahnya.


2. 'ungs" Ek #n#" %an Pe enu-an Ke!u tu-an
Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari 8n. M dan 7y. #
yang bekerja sebagai pedagang sandal di pasar dengan penghasilan tidak
tetap. Penghasilan 8n. M dan 7y. # digunakan untuk memenuhi kebutuhan /
orang anggota rumah tersebut. 6ebutuhan hidup sehari1hari seperti makan,
minum, iuran listrik ditanggung oleh 8n. M dan 7y. #. =ntuk kebutuhan air
dengan menggunakan air dari sumur. Penderita mengikuti asuransi +P>S.
3. 'ungs" Penguasaan Masala- %an Kea8uan Bera%a8tas"
Pasien sendiri memiliki pengetahuan yang kurang tentang diabetes
mellitus, hal ini dapat dilihat dengan pasien yang tidak pernah berolahraga
dan tidak melakukan diet makanan seperti bagaimana penderita DM
seharusnya. Pasien 8aat dan rutin dalam urusan meminum obat.

B. APGAR $CORE
%D%PT%TIO&

Pasien mendapat perhatian lebih dari seluruh anggota keluarganya atas


masalah yang dihadapi penderita.
P%'T&E'SHIP
Pasien kurang sadarakan resiko DM yang merupakan penyakit keturunan
dan dapat diturunkan ke anaknya. ubungan komunikasi antar anggota keluarga
berjalan dengan sangat baik.
('O)TH
Pasien paham akan sakit yang dideritanya dan juga mematuhi saran yang
diberikan oleh dokter yang mera!atnya.
%FFE!TIO&


Pasien sangat diperhatikan dan sering diperingatkan oleh keluarganya untuk
meminum obat, interaksi dengan masing1masing individu yang ada dalam rumah
tersebut cukup baik.
'ESO*VE

Walaupun kesibukan masing1masing individu, Masih terjalinnya


komunikasi yang e"ekti" membuat pasien sangat di perhatikan tentang kesehatanya
dan kenyamananya.

APGAR Tn. M Ter-a%a8 Keluarga $er"ng Ka%ang <arang)t"%ak


)selalu :ka%ang
A $a0a 8u as !a -/a sa0 a %a8 at ke !al" ke √
keluarga sa0a !"la sa0a eng-a%a8"
asala-
P $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
e!a-as %an e!ag" asala- %engan
sa0a
G $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
ener"a %an en%ukung ke"ng"nan sa0a
untuk elakukan keg"atan !aru atau ara-
-"%u8 0ang !aru
A $a0a 8 uas %e ngan ; ara ke luarga sa0a √
engeks8res"kan kas"- sa0angn0a %an

eres8#n e#s" sa0a se8ert" keara-an=


8er-at"an %ll
R $a0a 8 uas %e ngan ; ara keluarga sa0a %an √
sa0a e!ag" /aktu !ersaa:saa
8otal poin G % "ungsi keluarga dalam keadaan baik
Walaupun 8n. M sering bekerja dan jam nya tidak tetap, 8n. M masih
merasa puas dengan kebersamaan di dalam keluarga tersebut.

APGAR N0. A Ter-a%a8 Keluarga $er"ng Ka%ang <arang)t"%ak

)selalu :ka%ang
A $a0a 8u as !a -/a sa0 a %a8 at ke !al" ke √
keluarga sa0a !"la sa0a eng-a%a8"

$
asala-
P $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
e!a-as %an e!ag" asala- %engan
sa0a
G $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
ener"a %an en%ukung ke"ng"nan sa0a
untuk elakukan keg"atan !aru atau ara-
-"%u8 0ang !aru
A $a0a 8 uas %e ngan ; ara ke luarga sa0a √
engeks8res"kan kas"- sa0angn0a %an
eres8#n e#s" sa0a se8ert" keara-an=
8er-at"an %ll
R $a0a 8u as %e ngan ;a ra ke luarga sa 0a %a n √
sa0a e!ag" /aktu !ersaa:saa
8otal poin G %, "ungsi keluarga dalam keadaan baik
7y. # selain ikut mencari na"kah dan sebagai ibu rumah tangga selalu
dapat membagi !aktu untuk keluarga dan juga dihargai sebagai ibu rumah
tangga yang baik dan cukup untuk berkomunikasi dengan suami dan
anaknya, sehingga dapat terjalin hubungan keluarga yang baik dan harmonis.

APGAR $%r. >A Ter-a%a8 Keluarga $er"ng Ka%ang <arang)t"%ak


)selalu :ka%ang
A $a0a 8u as !a -/a sa0 a %a8 at ke !al" ke √
keluarga sa0a !"la sa0a eng-a%a8"
asala-
P $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
e!a-as %an e!ag" asala- %engan
sa0a
G $a0a 8uas %engan ;ara keluarga sa0a √
ener"a %an en%ukung ke"ng"nan sa0a
untuk elakukan keg"atan !aru atau ara-
-"%u8 0ang !aru
A $a0a 8 uas %e ngan ; ara ke luarga sa0a √
engeks8res"kan kas"- sa0angn0a %an
eres8#n e#s" sa0a se8ert" keara-an=

/
8er-at"an %ll
R $a0a 8 uas %e ngan ; ara keluarga sa0a %an √
sa0a e!ag" /aktu !ersaa:saa
8otal poin G %, "ungsi keluarga dalam keadaan baik
Sdr. ;# sebagai seorang anak, tidak sekolah dan tidak bekerja karena
memiliki keterbelakangan mental, tetapi sangat diperhatikan oleh kedua
orang tuanya selain karena kekuranga nnya juga karena anak semata !ayang
sehingga selalu mendapat perhatian lebih dari keluarganya sehingga dapat
terjalin hubungan keluarga yang baik dan harmonis.
Secara keseluruhan total poin dari #P*#5 keluarga 8n. M adalah /%,
sehingga rata1rata #P*#5 dari keluarga 8n. M adalah %. al ini
menunjukkan bah!a "ungsi "isiologis yang dimiliki keluarga 8n. M dan
anggota keluarganya dalam keadaan baik. ubungan antar individu dalam

keluarga tersebut terjalin baik.

C. $CREEM
$UMBER PATHOLOG+ 648
nteraksi sosial yang baik antar anggota H
$#s"al keluarga juga partisipasi mereka dalam
masyarakat cukup meskipun sebagian besar
!aktu habis untuk mencari na"kahdan untuk
mengurus Sdr ;#.
Cultural 6epuasan terhadap budaya baik, hal ini dapat H
dilihat dari komunikasi sehari1hari dalam
keluarga menggunakan bahasa ja!a dan
sebisa mungkin ikut membantu bila tetangga
ada yang mempunyai acara.
Rel"g"us Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran H
#gama mena!arkan engalaman
p agama cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
spiritual yang baik untuk penderita dan anggota keluarganya rutin

<
ketenangan individu yang tidak menjalankan sholat.
didapatkan dari yang lain
Ek#n#" 4konomi keluarga ini tergolong menengah C
ke ba!ah, untuk kebutuhan primer.
E%ukas" Pendidikan anggota keluarga kurang C
memadai. 8ingkat pendidikan dan
pengetahuan orang tua masih rendah.
Me%";al 8idak mampu membiayai pelayanan H
Pelayanan kesehatan puskesmas kesehatan yang lebih baik Dalam mencari
memberikan perhatian khusus pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya
terhadap kasus penderita menggunakan Puskesmas dan hal ini mudah
dijangkau karena letaknya dekat. Dan
Memiliki 6artu +P>S

6eterangan 
 4konomi (C) artinya keluarga 8n. M menghadapi permasalahan
dalam bidang ekonomi. 6eluarga 8n. M termasuk golongan keluarga
dengan ekonomi menengah ke ba!ah dimana 8n. M dan 7y. # hanya
bekerja sebagai pedagang sandal di pasar dengan penghasilan tidak

menentu. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan /


orang anggota rumah tersebut.
 4dukasi (C) artinya keluarga 8n. M menghadapi permasalah an dalam
bidang pendidikan. Semua anggota keluarga 8n. M tidak ada yang
sekolah. 6eluarga hanya mengikuti saran dan in"ormasi dari petugas
kesehatan dan posyandu tentang kesehatan pasien, tetapi kurang
mengetahui akan pentingnya menjaga diet makanan dan olahraga bagi
pasien. 6urangnya pendidikan dan in"ormasi tentang kesehatan

menyebabkan kurangny a kesadaran akan kesehatan individu sehingga


keluarga tersebut ra!an akan terkena penyakit.

D. Karakter"st"k De#g raf" Kelu arga

&
& Pen%er"ta

& Men"nggal

E. Inf#ras" P#la Int eraks" Ke luarga


Pasien, 0 th

striPasien,&/th #nakPasien,$<th

6eterangan ubungan+aik
 ubungan 8idak +aik
'. Pertan0aan $"rkuler
. 6etika 8n. M (pasien) jatuh sakit apa yang dilakukan oleh keluargaI
>a!ab 
7y. # mengantarkan 8n. M (pasien) untuk berobat ke =*D Puskesmas
Porong, 5S=D Sidoarjo. Sdr. ;# biasanya ikut mengantar dan menunggu
pasien saat dira!at.
$. 6alau butuh dira!at'operasi ijin siapa yang dibutuhkanI
>a!ab 
Dibutuhkan ijin dari 8n. M selaku kepala keluarga dan 7y. # selaku istri.

0
/. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan 8n. M (pasien)I
>a!ab 
#nggota keluarga yang terdekat dengan penderita adalah 7y. # selaku
istri, namun anggota keluarga lainnya juga tetap menjalin komunikasi

yang baik dengan pasien.


<. Siapa yang secara emosional jauh dari 8n. M (pasien)I
>a!ab 
8idak ada
&. Siapa yang selalu tidak setuju dengan 8n. M (pasien)I
>a!ab 
8idak ada
0. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainnyaI
>a!ab 
8idak ada


BAB I?
IDENTI'IKA$I 'AKTOR:'AKTOR +ANG MEMPENGARUHI
KE$EHATAN

A. I%ent"f"kas" 'akt#r Per"laku Dan N#n Pe r"laku Keluarga


. Aaktor Perilaku 6eluarga
8n. M adalah seorang kepala keluarga dari sebuah keluarga, pasien
tinggal bersama istri dan anak. 6eluarga ini kurang menyadari pentingnya
kesehatan dan kurang mengerti tentang penyakit pasien. #pabila sakit
keluarga ini mempercayakan pemeriksaan ke tenaga medis.
6eluarga ini kurang berusaha menjaga diet makanan pasien dan tidak
pernah berolahraga.
6eluarga selalu mengingatkan 8n. M (pasien) untuk meminum
obatnya.
$. Aaktor 7on Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
menengah keba!ah dengan penghasilan yang tidak tetap. 6eluarga ini
memiliki sumber penghasilan dari suami istri yang bekerja sebagai

@
pedagang sandal di pasar. Dari total pengahasilan tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari1hari.
Aasilitas kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga adalah
Puskesmas Porong. Dan memiliki asuransi +P>S

B. I%ent"f"kas" L"n gkungan Rua-


. *ambaran 9ingkungan
Penderita ini tinggal di sebuah rumah yang tidak memiliki
pekarangan rumah dan pagar pembatas. 8erdiri dari dua kamar tidur, satu
kamar tamu, satu dapur, dan kamar mandi dengan jamban keluarga
sehingga penderita tidak harus ke kali terlebih dahulu untuk membuang
hajat. 8erdiri dari satu pintu keluar yang tereltak di depan rumah, jumlah
jendela hanya $ yang terletak di kamar tidur namunn jarang dibuka. Di
depan rumah terdapat teras. 9antai rumah sudah pakai cor semen dan
keramik, penerangan rumah kurang. #tap rumah tersusun dari genteng
dan tertutup langit1langit. Pada kamar tidur memiliki dipan untuk
meletakan kasur. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah
diplester sudah dicat. Perabotan rumah tangga cukup lengkap dan
penataannya cukup rapi. Sumber air untuk kebutuhan sehari1harinya
keluarga ini menggunakan sumur. Secara keseluruhan kebersihan rumah
cukup baik. Sehari1hari keluarga memasak menggunakan kompor gas.

$. Denah 5umah

6amar
Mandi Dapur

6amar
8idur

6amar 5uang
8idur 8amu

E
8eras
Keterangan& Pintu

>endela

BAB ?

DA'TAR MA$ALAH

A. Masala- Akt"f &


a. Diabetes Mellitus tipe $.
b. Pendidikan yang rendah.
c. 8idak pernah olahraga

d. Menu makanan yang tidak dijaga.


B. 'akt#r Res"k# &
a. 5esiko keturunan.
b. 6omplikasi diabetes mellitus.

DIAGRAM PERMA$ALAHAN PA$IEN

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada


dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam kehidupan pasien)

$%
5i!ayat
menderi
ta DM
selama
& tahun

Pengetahuan 6ebiasaan
keluarga dan sehari1hari pasien
penderita 8n. M dalam hal
mengenai 0 tahun makanan dan
penyakitnya olahraga

$
BAB ?I
PATIENT MANAGEMENT

A. Pat"ent Centere% Manageent


. Dukungan Psikologis
Pasien memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga dan
dokter yang mera!atnya, misalnya dengan cara memperhatikan
berbagai permasalahan penderita dan memberikan solusinya,
disamping tetap memperhatikan kondisi kesehatan penderita itu
sendiri dengan rutin mengajak penderita untuk kontrol di puskesmas
terdekat.
$. Penjelasan, +asic 6onseling dan Pendidikan bagi keluarga pasien

Diberikan penjelasan tentang penyakit, komplikasi dan


pengobatan pada penderita dan keluarga. al ini bisa dilakukan
melalui konseling setiap kali pasien kontrol dan melalui kunjungan
rumah baik oleh dokter maupun oleh :ankes.
/. Pengobatan
Medikamentosa dan non medikamentosa seperti yang tertera
dalam penatalaksanaan.
<. Pencegahan dan Promosi kesehatan

al yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan


promosi kesehatan berupa perubahan pola hidup sehat. +aik berupa
diet makanan bergii dan olahraga secara teratur.

B. Pre@ens" D "a!etes Mell"tus


Pervensi diabetes mellitus pada keluarga lainya dengan memberi
penjelasan tentang penyakit, pencegahan, pengobatan dan komplikasi dari
diabetes mellitus.

$$
BAB ?II
TIN<AUAN PU$TAKA

A. D"a!etes Mel"tus
(. Def"n"s"
Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit menahun dan progresi"
ditandai dengan kenaikan kadar gula darah terus menahun yang disebabkan oleh
kekurangan hormon insulin, baik secara relati" maupun absolut didalam tubuh.
6adar insulin tersebut memang benar1benar berkurang atau jumlahnya cukup
tetapi "ungsinya menurun karena adanya at1at anti insulin . nsulin dipro dusi
oleh sel 3sel +etha pulau1pulau 9angerhans organ pankreas. (Suyono, $%%0)

#da beberapa "aktor tertentu diduga dapat mengganggu produksi insulin


oleh pankreas. Aaktor1"aktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap
timbulnya penyakit diabetes mellitus adalah keturunan , obat1obatan tertentu,
penyakit 1 penyakit lain tertentu disertai kadar gula darah yang meningkat, suku
bangsa, kegemukan, keadaan sosial ekonomi, nutrisi, in"eksi, geogra"is dan lain
3 lain. (Suyono, $%%0)
. D"agn#sa Dan Gejala kl"n"s
*ejala klinis peny akit DM yang terutama adalah adanya J 85#S DM J
yaitu selalu haus, banyak makan, banyak kencing (polidipsi, poliphagi,
poliuria) ditambah badan lemas dan berat badan menurun secara drastis,

meskipun yang bersangkutan makan dan minum banyak. (Aoster DW, EE0)
*ejala 3 gejala utama ini sering tidak lengkap atau tidak begitu jelas
dirasakan sehingga tidak begitu disadari oleh sebagian besar penderita.
Penderita kebanyakan datang ke dokter, klinik atau rumah sakit karena adanya
keluhan atau gejala 3 gejala yang diakibatkan oleh komplikasi1komplikasi DM
yang timbul. (Aoster DW, EE0)
6omplikasi1komplikasi yang dapat dikenal, terjadi secara akut dan secara
kronik. 6omplikasi1komplikasi akut misalnya penderita datang dengan koma
diabetik baik yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi maupun yang
disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu rendahK berbagai in"eksi di kulit,
selaput lendir kemaluan dengan adanya gatal 3 gatal di kulit yang tidak sembuh
3 sembuhK keputihan yang tidak sembuh 3 sembuh meskipun diobatiK borok atau

$/
luka yang menahun dan sukar sembuh sehingga menjadi gangren dan lain 3 lain.
(Aoster DW, EE0)
Panyakit DM tersebut selain didasarkan pada gejala1gejala dan
pemeriksaan "isik, juga berdasarkan pemeriksaan penunjang dengan alat1alat

46*, =S* alat pemeriksaan mata "unduskopi , tensimeter, routgen dan lain 3
lain yang dilakukan untuk mengetahui komplikasi 3 komplikasi yang sudah
terjadi. Penting sekali juga mengetahui hasil pemeriksaan darah, khususnya
kadar gula darah penderita. (Aoster DW, EE0)
Diagnosis penderita DM untuk pemeriksaan penyaring K apabila kadar
gula darah vena puasa, lebih atau sama dengan $0 mg - dan $ jam sesudah
pembebanan glukose & gram lebih atau sama dengan $%% mg -, apabila darah
diambil melalui kapiler, gula darah puasa lebih atau sama dengan %% mg- dan
$ jam setelah pembebanan glukose lebih atau sama dengan $%% mg-. (Aoster
DW, EE0)
#pabila hasil pemerik saan gula darah vena  puasa %% S'd $& mg-,
maka ditegakkan diagnosis *ula darah puasa terganggu (*DP8) dan apabila $
jam setelah pembebanan glukose <% 3 EE mg - maka diagnosis adalah
toleransi glukosa terganggu. (Aoster DW, EE0)
Selanjutnya penderita DM diklasi"ikasikan menjadi beberapa kelompok,
tetapi disini hanya akan disinggung kelompok1kelompok yang banyak dijumpai
di masyarakat yaitu 
1 DM tipe $ ' 7DDM (7on nsulin Dependent DM) yaitu kelompok
penderita DM yang untuk pengobatan dan kehidupannya tidak tergantung pada
insulin dan kelom pok ini di ndonesia adalah yang terbanyak , diduga
jumlahnya sampai E& -.
1 DM tipe  ' D DM (  nsulin Dependent DM ) y aitu kelompok
penderita DM yang untuk kehidupannya harus tergantung pada terapi insulin.
Penderitanya tidak banyak, kira1kira kurang dari & -.
6elompok yang lain adalah diabetes kehamilan, diabetes yang

berhubungan dengan malnutrisi' kurang gii, diabetes yang disebabkan penyakit


lain dan DM akibat pemakaian obat1obatan tertentu . >umlah penderitanya
sangat sedikit ditemukan. (Aoster DW, EE0)

$<
1. Penatalaksanaan
. Pengobatan
Pendekatan pengobatan DM de!asa ini telah sangat berkembang.
Pengobatan DM tidak hanya bertujuan menurunkan gula darah saja, tetapi juga

mencegah, memperlambat dan mengobati komplikasi. Fleh karena itu si"at


penyakit ini menahun dan progresi". Maka tujuan pengobatan adalah
mengurangi angka mortalitas (kematian) dan angka mordibilitas (kesakitan)
serta meningkatkan kualitas hidup penderita. (P45647, $%%0)
. Diet
Diet penderita diabetes mellitus pada dasarnya terdiri atas diet 
a. =ntuk kebutuhan metabolisme basal
b. =ntuk kebutuhan akti"itas sehari 3 hari
c. =ntuk kebutuhan yang lain, misalnya ada in"eksi, anemia, terlalu kurus
dan lain1lain.
6ebutuhan kalori orang berbaring di rumah sakit dan orang yang
bekerja'olahraga sangat berbeda. Pengertian diet yang salah adalah mengurangi
makanan, padahal sebenarnya diet pada penderita DM harus disesuaikan dengan
kebutuhan penderita sesuai dengan umur, berat badan, akti"itas "isik, penyakit1
penyakit yang ada, kehamilan dan lain 3 lain. (P45647, $%%0)
6ebutuhan kalori basal $& 3 /% kal'kg ++K pemberian takaran makanan
kepada penderita diabetes mellitus terutama ditujukan agar berat badan tetap
ideal, sehingga kebutuhan kalori basal bisa ditambah atau dikurangi sesuai
dengan akti"itas dan keadaan penderita . =ntuk orang berusia lanjut , jumlah
kalori bisa dikurangi & 3 $% - .=ntuk orang berakti"itas sangat berat, kalori
harus ditambah sampai &% - dari kalori basal yang dibutuhkan, sedangkan
untuk penderita yang bekerja ringan, kalori hanya ditambah $% - K pada inteksi
kenaikan suhu badan  derajat 2 kalori ditambah / -. (P45647, $%%0)
=ntuk penderita hamil trimester , kalori ditambah &% kalori, trimester $
3 trimester / ditambah /&% kalori perharinya . =ntuk penderita1penderita

kegemukan, kalori yang diper lukan harus dikur angi $% - 3 /% - . Sedang


untuk penderita yang kurus, kalori basal harus ditambah $%- 3 /%
-. (P45647, $%%0)

$&
=ntuk menentukan kebutuhan kalori tiap penderita diabetes secara tepat,
memang diper lukan perhitungan dan !aktu agak lama , sehingga ia perlu
tinggal di rumah sakit atau klinik untuk mempermudah penentuan diet
standar. (P45647, $%%0)

11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Standar  %%kalori
 /%%kalori
 &%%kalori
? %%kalori
? E%%kalori
? $%%kalori
? $/%%kalori
? $&%%kalori

Standar  3  untuk orang gemuk


Standar ? 3 ? untuk orang berat badan ideal
Standar ? 3 ? untuk orang kurus

1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
. 8erapi Aarmakologi (Fbat ipoglikemik Fral dan nsulin)
Insul"n
nsulin adalah hormon yang dihasilkan dari sel L pankreas dalam merespon
glukosa. nsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme, e"ek kerja insulin adalah membantu transport
glukosa dari darah ke dalam sel. (Djokomulyanto 5, EEE)
Ma;a:a;a se%"aan "nsul"n& (Djokomulyanto 5, EEE)
 . nsulin kerja singkat
$ Sediaan ini terdiri d ari insulin tunggal biasa, mulai k erjanya b aru
sesudah setengah jam (injeksi subkutan), contoh #ctrapid, ?elosulin,

umulin 5egular.

1 $. nsulin kerja panjang (long-acting)

$0
2 Sediaan insulin ini bekerja dengan cara mempersulit daya larutnya
di cairan jaringan dan menghambat resorpsinya dari tempat injeksi ke
dalam darah. Metoda yang digunakan adalah mencampurkan insulin
dengan protein atau seng atau mengubah bentuk "isiknya, contoh

Monotard uman.
1 /. nsulin kerja sedang (medium-acting)
2 Sediaan insulin ini jangka !aktu e"eknya dapat divariasikan
dengan mencampurkan beberapa bentuk insulin dengan lama kerja
berlainan, contoh MiBtard /% M
Secara keseluruhan sebanyak $%1$&- pasien DM tipe $ kemudian akan
memerlukan insulin untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya. =ntuk
pasien yang sudah tidak dapat dikendalikan kadar glukosa darahnya dengan
kombinasi met"ormin dan sul"onilurea, langkah selanjutnya yang mungkin
diberikan adalah insulin. (Djokomulyanto 5, EEE)
O!at Ant"%"a!et"k Oral
Fbat1obat antidiabetik oral ditujukan untuk membantu penanganan pasien
diabetes mellitus tipe $. Aarmakoterapi antidiabetik oral dapat dilakukan dengan
menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat. (*ustaviani 5,
$%%0)
 a. *olongan Sul"onilurea
*olongan obat ini bekerja merangsang sekresi insulin dikelenjar
pankreas, oleh sebab itu hanya e"ekti" apabila sel1sel L 9angerhans
pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa darah yang
terjadi setelah pemberian senya!a1senya!a sul"onilurea disebabkan oleh
perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas. Fbat golongan ini
merupakan pilihan untuk diabetes de!asa baru dengan berat badan normal
dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya.
$ulf#n"lurea generas" 8ertaa
8olbutamid diabsorbsi dengan baik tetapi cepat dimetabolisme

dalam hati. Masa kerjanya relati" singkat, dengan !aktu paruh eliminasi <1
& jam. Dalam darah tolbutamid terikat protein plasma. Di dalam hati obat

$
ini diubah menjadi karboksitolbutamid dan diekskresi melalui ginjal.
(*ustaviani 5, $%%0)
#sektoheksamid dalam tubuh cepat sekali mengalami
biotrans"ormasi, masa paruh plasma %,&1$ jam. 8etapi dalam tubuh obat ini

diubah menjadi 1hidroksilheksamid yang ternyata lebih kuat e"ek


hipoglikemianya daripada asetoheksamid sendiri. Selain itu itu 1
hidroksilheksamid juga memperlihatkan masa paruh yang lebih panjang,
kira1kira <1& jam. (*ustaviani 5, $%%0)
6lorpropamid cepat diserap oleh usus, %1@%- dimetabolisme di
dalam hati dan metabolitnya cepat diekskresi melalui ginjal. Dalam darah
terikat albumin, masa paruh kira1kira /0 jam sehingga e"eknya masih
terlihat beberapa hari setelah pengobatan dihentikan. (*ustaviani 5, $%%0).
8olaamid diserap lebih lambat di usus daripada sul"onilurea
lainnya dan e"eknya pada glukosa darah tidak segera tampak dalam
beberapa jam setelah pemberian. Waktu paruhnya sekitar  jam.
(*ustaviani 5, $%%0)
$ulf#n"lurea generas" ke%ua
*liburid (glibenklamid) khasiat hipoglikemisnya yang kira1kira
%% kali lebih kuat daripada tolbutamida. Sering kali ampuh dimana obat1
obat lain tidak e"ekti" lagi, risiko hipoglikemia juga lebih besar dan sering
terjadi. Pola kerjanya berlainan dengan sul"onilurea yang lain yaitu dengan
single-dose pagi hari mampu menstimulasi sekresi insulin pada setiap
pemasukan glukosa (selama makan). (*ustaviani 5, $%%0)
*limepiride dapat mencapai penurunan glukosa darah dengan
dosis paling rendah dari semua senya!a sul"onilurea. Dosis tunggal besar
 mg terbukti e"ekti" dan dosis harian maksimal yang dianjurkan adalah @
mg. *limepiride mempunya !aktu paruh & jam dan dimetabolisme secara
lengkap oleh hati menjadi produk yang tidak akti". (*ustaviani 5, $%%0)
b. *olongan +iguanida

*olongan ini yang tersedia adalah met"ormin, met"ormin


menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin
pada tingkat selular dan menurunkan produksi gula hati. Met"ormin juga

$@
menekan na"su makan hingga berat badan tidak meningkat, sehingga layak
diberikan pada penderita yang over!eight (#ssociation #D, $%%<).
c. *olongan 8iaolidindion
*olongan obat baru ini memiliki kegiatan "armakologis yang luas

dan berupa penurunan kadar glukosa dan insulin dengan jalan


meningkatkan kepekaan bagi insulin dari otot, jaringan lemak dan hati,
sebagai e"eknya penyerapan glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot
meningkat. 8iaolidindion diharapkan dapat lebih tepat bekerja pada
sasaran kelainan yaitu resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia
dan juga tidak menyebabkan kelelahan sel L pankreas. 2ontoh
Pioglitaone, 8roglitaon. (#ssociation #D, $%%<)
d. *olongan nhibitor #l"a *lukosidase
Fbat ini bekerja secara kompetiti" menghambat kerja enim
glukosidase al"a di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan
hiperglikemia postprandrial. Fbat ini bekerja di lumen usus dan tidak
menyebabkan hipoglikemia dan juga tidak berpengaruh pada kadar
insulin. 2ontoh #carbose. (#ssociation #D, $%%<)
?. Flahraga
8elah terbukti bah!a olahraga yang teratur dengan porsi yang cukup
dapat membantu mengontrol kadar gula darah penderita. Flahraga yang
dianjurkan adalah olahraga rithmis dan dinamis seperti joging, senam aerobik,
disco dll. (Martono, $%%)
Flahraga harus disesuikan dengan kondisi penderita. #pakah sudah
ada komplikasi atau belum, misalnya adanya gagal ginjal , penyakit jantung
iskemik, hipertensi dan lain1lain. (Martono, $%%)
Senam diabetes adalah olahraga yang dia!asi dan yang diadakan
oleh 6lub Flahraga diabetes dan Persadia ( Persatuan Diabetes). Dalam klub
pemeriksaan gula darah dikerjakan sebelum dan sesudah latihan. Pada !aktu
latihan dilaksanakan (senam dan joggi ng) harus tercapai target one nadi

penderita yaitu 0% 3 @% - B ($$% 3 umur). Presentase target nadi harus


disesuaikan dengan komplikasi yang sudah terjadi. #pabila terget one
tercapai, maka tingat kesegaran jasmani tercapai penuh (cukup "it). 4"ek

$E
olahraga selain meninggkatkan pembakaran juga mempengaruhi jantung dan
sistem sirkulasi darah. Fleh sebab itu olahraga mempunyai man"aat dalam
terapi DM. (Martono, $%%)
?. Pengendalian Diri

6eberhasilan terapi DM sangat ditentukan oleh peranan pasien dalam


mengontrol dan mera!at dirinya sendiri. Melalui edukasi pasien akan
mengetahui bagaiman usahanya sendiri atau peranannya dalam membantu
terapi dokter. (Martono, $%%)
al1hal yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri dalam
meningkatkan keberhasilan terapi DM adalah 
1 mengatur dietnya ' variasi dietnya
1 mera!at luka , ulcus
1 menyuntik insulin sendiri
1 mengatur porsi olahraga
1 memonitor gula darah dan reduksi urin

/%
BAB ?II
PENUTUP

A. KE$IMPULAN

. Segi +iologis 
• 8n. M 0 tahun, menderi ta penyakit diabetes melitus tipe $. Pasien
tidak tahu apakah orang tuanya memiliki DM atau tidak, dan tidak
menjaga diet makanan serta olahraganya.
$. Segi Psikologis 
• ubungan antara anggota keluarga tergolong baik dan hubungan 8n.
M dengan masyarakat sekitar terjalin baik. 8n. M rajin untuk
mengikuti kegiatan dengan tetangga sekitarnya.

• Pengetahuan masih kurang tentang diabetes melitus tipe $. 8ingkat


kepatuhan dalam mengkonsumsi obat yang baik, mendukung untuk
mengontrol perjalanan penyakit tersebut.
/. Segi Sosial 
• Perkonomian pada keluarga 8n. M menengah ke ba!ah sehingga
dalam memperoleh makanan yang bergii, dan rumah yang layak
termasuk sulit untuk dipenuhi.
<. Segi "isik 
• 6eadaan rumah kurang sehat. 8idak ada ventilasi pada rumah dan juga
jendela yang hanya berjumlah $, menyebabkan pencahayaan yang
kurang.
B. $ARAN
. =ntuk masalah medis (DM) dilakukan langkah1langkah 
• Preventi"  Makan makanan yang bergii, mengatu r pola makan,
mengurangi konsumsi makanan yang manis, olahrahga rutin,
motivasi yang adekuat dari kelurga serta pendekatan spiritual.
• Promoti"  4dukasi mengenai penyakit Diabetes Melitus dengan
mengoptimalkan penyuluhan. Menyediakan "asilitas konseling.
• 6urati" Medikamentosa (F#D). 7on Medikamentosa (kerja sama
lintas program dengan bagian gii untuk pengaturan diet)

/
• 5ehabilitati"  meyakinkan 8n. M bah!a DM dapat dikontrol
menjadi baik, sehingga 8n. M mampu kembali menjalani
kehidupannya dengan sehat seperti semula.
$. =ntuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rum ah yang tid ak sehat

dilakukan langkah1langkah 
• Promoti"  edukasi penderita dan anggota keluarga untuk membuka
jendela tiap pagi, penambahan jendela agar pertukaran dan
pencahayaan lebih baik, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
rumah.
/. =ntuk masalah problem ekonomi, dilakukan langkah1langkah 
• 5ehabilitati"  Pemerintah hendaknya berupaya pemberian
kesempatan memperoleh pendapatan yang layak, sehingga

diharapkan pada masa yang akan datang dapat terlepas dari


kemiskinan. 6arena dengan peningkatan pendapatan memungkinkan
untuk dapat membeli makanan yang lebih baik, kondisi pemukiman
yang lebih sehat, dan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik.
<. =ntuk masalah persepsi mengenai penyakit DM, dilakukan langkah1
langkah 
• Promoti"  Memberikan pengertian kepada penderita dan anggota
keluarga mengenai penyakit DM bah!a penyakit merupakan
penyakit keturunan dan merupakan penyakit yang dapat dikontrol
dengan berobat secara rutin, menjaga diet makanan dan olahraga
teratur.
• Memberikan penyuluhan tentang penyakit DM agar masyarakat
lebih memahami tentang penyakit DM antara lain tanda1tanda a!al
penyakit, "aktor resiko, pengobatan penyakit dan cara
pencegahannya.

/$
DA'TAR PU$TAKA

Suyono S. Diabetes Melitus di ndonesia. +uku ajar lmu Penyakit Dalam.


? ed. >akarta Pusat penerbitan lmu Penyakit dalam A6 =K $%%0.

Aoster DW. Diabetes Mellitus in arrison Prinsip1Prinsip lmu Penyakit


Dalam. / ed. >akarta 4*2K EE0.

Djokomulyanto 5. nsulin 5esistance and Fther Aactors in the Patogenesis


o" Diabetic 7ephropathy. Simposium 7e"ropati Diabetik, EEE.

#ssociation #D. ypertension Management in adults !ith diabetes


(position statement). $%%<.

*ustaviani 5. Diagnosis dan 6lasi"ikasi Diabetes Melitus. +uku #jar lmu


Penyakit Dalam. ? ed. >akarta balai penerbit A6=K $%%0.

Martono  P6, 5ahayu 5#, >oni +, uda S, Murti :. Diabetes melitus
pada lanjut usia. n Darmono S8, dkk editor. 7askah lengkap diabetes
melitus. Semarang +adan Penerbit =niversitas DiponegoroK $%%.

P45647. 6onsensus Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe $


di ndonesia. >akarta Pengurus +esar Perkumpulan 4ndokrinologi
ndonesiaK $%%0.

Price S#. Pankreas Metabolisme glukosa dan diabetes mellitus.


Pato"isiologi  6onsep klinis proses1proses. >akartaK $%%&.

P45647. 6onsensus Pengelolaan DM 8ipe $ Di ndonesia. >akarta P+


P45647K $%%0.

//

Anda mungkin juga menyukai