MAKALAH KOLOKIUM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Abstrak
Makalah ini disusun berdasarkan studi literatur yang membahas tentang etnobotani
tumbuhan berkhasiat obat di daerah dataran tinggi dan dataran rendah dengan
tujuan inventarisasi tumbuhan berkhasiat obat dan pemanfaatannya bagi kehidupan
masyarakat. Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan bagi
masyarakat, salah satunya pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional.
Berdasarkan studi literatur tersebut, diketahui bahwa pemanfaatan tumbuhan obat
oleh masyarakat dilakukan secara turun-temurun berdasarkan pengetahuan, budaya
dan keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di daerahnya. Penggunaan tumbuhan
obat dari 116 jenis dan 47 suku berkhasiat mengatasi 85 jenis masalah kesehatan
yang berbeda. Tumbuhan obat yang banyak digunakan di daerah dataran rendah
adalah suku Zingiberaceae, di dataran tinggi adalah suku Asteraceae, dan suku
Apiaceae yang terdapat di kedua tempat. Bagian tumbuhan yang paling banyak
digunakan untuk bahan obat tradisional adalah daun. Penggunaan jenis tumbuhan
obat paling banyak untuk mengobati gangguan pencernaan. Distribusi jenis
tumbuhan obat dipengaruhi oleh faktor geografis, salah satunya ketinggian tempat.
Pengetahuan etnobotani tumbuhan obat pada ketinggian yang berbeda dapat
meningkatkan upaya pemahaman, pendekatan masyarakat, dan melestarikan
keanekaragaman hayati, khususnya tumbuhan obat berdasarkan habitatnya.
Pendahuluan
Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan
tumbuhan. Etnobotani berguna untuk mendokumentasikan dan menjelaskan
hubungan kompleks antara budaya dan penggunaan tumbuhan dengan fokus utama
pada bagaimana tumbuhan digunakan, dikelola, dan dipersepsikan pada berbagai
lingkungan masyarakat, misalnya sebagai makanan, obat, kosmetik, bahan
2
Annonaceae
1 Annona muricata Daun Sakit perut R
Apiaceae
2 Angelica glauca Akar Gangguan lambung T
3 Bupleurum falcatum Semua bagian Pembengkakan, nyeri sendi, sakit T
tumbuhan perut
4 Carum carvi Biji Pembengkakan testis, infeksi kulit, T
sakit gigi, sakit telinga, gangguan
perut dan lambung,
5 Centella asiatica Daun Perut kembung, memperlancar ASI R
6 Chaerophyllum villosum Biji, daun Pilek, batuk, sakit perut T
7 Daucus carota Akar Lemah Jantung R
8 Eringium fostidum Akar, semua Perut kembung, Memperlancar ASI R
bagian
tumbuhan
9 Ferula jaeschkeana Semua bagian Nyeri dada T
tumbuhan
10 Heraclium lanatum Daun Masalah lambung T
Akar Nyeri sendi
11 Pleurospermum Semua bagian Mengurangi rasa sakit saat T
stylosum tumbuhan melahirkan
Apocinaceae
12 Calotropic gigantea Getah Merontokkan Gigi keropos R
Araceae
13 Xanthosoma sp Getah Menyembuhkan Luka R
Asteraceae
14 Artemisia biennis Daun Sakit perut, cacingan, obat nyamuk, T
gangguan lambung
15 Artemisia maritima Akar Bisul T
Biji Sakit perut
Daun, Biji Nyeri sendi
16 Artemisia scoparia Akar Sakit gigi, sakit telinga T
17 Cousinia thomsonii Daun Pembengkakan, nyeri sendi T
Semua bagian Nyeri tubuh
tumbuhan
18 Crepis lexuosa Daun Sakit kuning T
19 Erigeron borealis Daun Keracunan makanan T
20 Erigeron multiradiatus Daun Rasa panas di perut T
21 Eupatorium sp Batang Kurang nafsu makan, pegal-pegal, R
memperlancar peredaran darah,
22 Hieracium crocatum Daun Gangguan lambung T
23 Inula racemosa Akar Rambut rontok, bisul T
24 Lactuca dolichophylla Akar Sembelit T
25 Lactuca machroriza Semua bagian Sakit perut T
tumbuhan
26 Lactuca rapunculoides Daun muda Sakit perut parah, kram T
Piperaceae T
79 Peperomia pellucida Semua bagian Pegal-pegal
tumbuhan Sakit mata R
80 Piper betle Daun Menghilangkan bau badan
Menguatkan gigi R
81 Piper cubeba Biji Obat ambeien, tapel kepala bayi
Plantaginaceae R
82 Plantago mayor Biji Sembelit, disentri
Daun Pembengkakan, nyeri T
Poaceae
83 Imperata cylindrica Semua bagian Pegal-pegal , kurang nafsu makan,
tumbuhan memperlancar peredaran darah R
Podophyllaceae
84 Podophyllum Akar Sembelit
hexandrum T
Polygonaceae
85 Polygonum Daun Mulut ulkus
polystachyum T
86 Polygonum tortuosum Daun Penyakit kuning, sakit perut
87 Polygonum viviparum Akar Hipertensi, luka T
Biji Disentri darah T
88 Rheum emodi Akar, daun Sakit perut, bisul, luka
89 Rumex nepalensis Akar Luka bakar T
Bunga Nyeri sendi T
90 Rumex orientalis Getah Kulit terbakar
Ranunculaceae T
91 Aconitum heterophyllum Akar TBC, batuk, demam tifus,
Daun gangguan lambung T
92 Aconitum rotundifolium Akar Demam, nyeri sendi, pemurnian
Semua bagian darah, penyakit kuning T
tumbuhan
93 Aquilegia fragrans Bunga Nyeri tubuh
Daun Gigitan ular T
Rosaceae
94 Potentilla multiida Akar, bunga, Anti penuaan, minuman kesehatan
daun T
95 Rosa webbiana Buah Impotensi, sakit kuning
Rubiacea T
96 Galium aparine Daun Luka
97 Marinda citrifolia Buah muda Hipertensi, diare, muntaber, nyeri T
ulu hati R
98 Paederia tomentosa Daun Obat perut kembung
99 Rubia tibetica Buah Pemurnian darah R
Rutaceae T
100 Citrus aurantifolia Buah Batuk
Saxifragaceae R
101 Bergenia stracheyi Akar Bisul, lecet di mulut
Scrophulaceae T
102 Pedicularis pectinata Bunga Pembengkakan, sakit perut
103 Pedicularis punctata Daun Hipertensi, demam, pencernaan T
104 Pedicularis tenuirostris Bunga Pembengkakan usus, infeksi T
105 Verbascum thapsus Daun Bisul, kulit terbakar T
Solanaceae T
106 Hyocamus niger Biji Infeksi, pendarahan dan sakit gigi
Tamaricaceae T
10
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya
menyebabkan pula perbedaan kelembaban udara. Diantara daerah yang mempunyai
ketinggian yang berbeda akan ditumbuhi tumbuhan yang berbeda karena tumbuhan
mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan sehingga kita mengenal jenis-jenis
tumbuhan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional terus meningkat dengan
meningkatnya ketinggian suatu daerah karena situasi lingkungan kurang memiliki
alternatif pilihan dan tingginya kepercayaan pada efektivitas obat tradisional.
Pemanfaatan berkelanjutan dan konservasi pengetahuan tumbuhan obat tradisional
dapat digunakan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat (Kunwar, dkk.,
2008) dan pelestarian tumbuhan obat tradisional.
Penutup
Pemanfaatan tumbuhan obat di masyarakat berkembang secara turun-
temurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah ketinggian tempat. Tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat tradisional tersebar di dataran rendah maupun
di dataran tinggi dan memiliki kekhasan sesuai dengan habitatnya. Perbedaan
ketinggian tempat menghasilkan keanekaragaman tumbuhan yang dimanfaatkan
masyarakat sesuai dengan kebudayaan dan kebutuhannya. Semakin tinggi letak
suatu daerah, penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional semakin meningkat.
Inventarisasi dan investigasi lebih lanjut tentang tumbuhan obat perlu
dilakukan untuk mendokumentasikan atau mendata potensi tumbuhan berkhasiat
obat sehingga pemanfaatannya dapat diperluas. Pemanfaatan dan pemeliharaan
keanekaragaman hayati yang sejalan dengan kebudayaan manusia merupakan salah
satu cara melestarikan keanekaragaman hayati yang ada. Upaya pelestarian yang
dilakukan harus disesuaikan dengan lingkungan yang dibutuhkan tumbuhan untuk
tumbuh dan berkembang sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan
hidupnya. Selain itu, perlu dilakukan penelitian dan kajian lebih lanjut mengenai
suku Apiaceae sebagai tumbuhan obat tradisional yang terdapat di daerah dataran
rendah dan dataran tinggi.
15
Daftar Pustaka
Arum, Gumilang Pramesti Fitria, Amin Retnonongsih, dan Andin Irsadi. 2012.
Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Unnes Journal of Life
Science, 1 (2): 126-132.
Kumar, Mahesh, Yash Paul, dan V.K Anand. 2009. An Ethnobotanical Study of
Medicinal Plants used by the Locals in Kishtwar, Jammu and Kashmir,
India. Ethnobotanical Leaflets. 13 (12): 40-56.
Sari, Hanif Maya, Sri Utami, Erry Wiryani, Murningsih, dan Lilih Khotim Perwati.
2012. Distribusi Famili Zingiberaceae pada Ketinggian yang Berbeda di
Kabupaten Semarang. Bioma, 14 (1):1-6.
Sykes, B. Ford, K.A, dan Thomas N. 2008. Asteraceae in The South Pacific.
http://www.landcareresearch.co.nz/resources/identification/plants/we
edy-daisy-key/asteraceae-in-the-south-pacific. Diakses tanggal 8 Maret
2014.