Anda di halaman 1dari 1

PENGKAJIAN

POLA HIDUP SEHAT DAN BERSIH

Notulen : Marlein
Moderator : Nona khairunnisa
Pengamat : tintasia
Anggota :
- Tiara septi arini
- Yesica tria enggriani
- Mersi oktavia
- Ester ravinska
- Santoso
Tema : PHBS MASYARAKAT DI DESA RAMBUTAN

Data yang didapatkan dan yang dikaji adalah masyarakat di desa tersebut adalah :
1. Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui pengertian tentang PHBS dan sudah bisa
menyebutkan macam-macam PHBS seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS), tersedianya
jamban, tersedianya air bersih dan rumah bebas jentik.
2. Masyarakat umumnya telah mengetahui tentang masalah PHBS ini namun tidak semua
masyarakat menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini terlihat dari
kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan seperti masih ada yang
membuang sampah di sungai.
3. Kurangnya ketersediaan tempat pembuangan sampah yang memadai juga merupakan
salah satu alasan terciptanya kebiasaan membuang sampah di sungai.
4. Berdasarkan hasil diskusi tersebut ternyata sungai tersebut merupakan sumber air
utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mandi, mencuci pakaian dan
baju serta buang air besar dan kecil.
5. masyarakat yang masih menggunakan air disungai itu umumnya tidak memliki fasilitas
MCK sendiri, sehingga sungai itulah yang menjadi sumber air satu-satunya.
6. Karena kurangnya kesadaran dan kebiasaan buruk masyarakat tersebut, permasalahan
kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan mulai muncul seperti gatal-gatal pada
kulit akibat masih ada masyarakat yang menggunakan air sungai kotor.
7. Berdasarkan hasil diskusi, diketahui bahwa hampir dalam tiap keluarga pernah terserang
masalah kesehatan yang lebih serius seperti DBD, malaria, typus, dan diare.
8. Penyuluhan tentang PHBS ini sebenarnya telah didapatkan oleh masyarakat sejak tiga
tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2010.
9. Pada tahun yang sama, masyarakat juga telah memperoleh bantuan pembangunan
MCK umum dan tempat penampungan sampah oleh pemerintah daerah setempat
namun fasilitas tersebut rusak setelah satu tahun berdiri.
10. Kerusakan ini disebabkan oleh kurangnya perawatan dan kemauan masyarakat dalam
menjaga dan memanfaatkan fasilitas itu sehungga menjadi terbengkalai dan tidak layak
lagi digunakan.
11. Berdasarkan pengakuan warga desa, mereka enggan memanfaatkan fasilitas tersebut
karena mereka merasa lebih nyaman dan terbiasa melaksanakan aktifitas MCK di sungai.

Anda mungkin juga menyukai