Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh Deri Juniawan

NIM : 11170910000008
Kelas : TI A

1. Pengertian dari ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data
yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
2. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik dengan pendekatan button-upyang digunakan
untuk membantu mengidentifikasikan hubungan. Dimulai dari menguji hubungan,
yaitu functional dependencies antara atribut.

Tujuan Normalisasi
Tujuan utaman normalisasi adalah mengidentifikasikan kesesuaian hubungan
yang mendukung data untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, adapun karakterisktik
hubungan tersebut mencakup :

 Minimal jumlah atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan perusahaan.


 Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan mengenai functional
dependencies.
 Minimal duplikasi untuk tiap atribut.
Peranan Normalisasi Dalam Perancangan Basis Data
Peranan normalisaisi dalam hal ini adalah dalam penggunaan pendekatan button-
updan teknik validasi. Teknik validasi digunakan untuk memerikasa apakah
struktur relasi yang dihasilkan oleh ER modeling itu baik atau tidak.
Terdapat enam bentuk normal yang biasa digunakan, yaitu :

 First Normal Form(1NF) atau Normalisasi Tingkat 1


 Second Normal Form (2NF)atau Normalisasi Tingkat 2
 Third Normail Form (3NF) atau Normalisasi Tingkat 3
 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
 Four Normal Form (4NF)
 Five Normal Form (5NF)

TAHAP-TAHAP NORMALISASI :
 Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya
memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.
Aturan :
1. Mendefinisikan atribut kunci
2. Tidak adanya group berulang
3. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci
 Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

Aturan :
1. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu,
2. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya
tergantung pada sebagian field kunci.
Atau dengan kata lain suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
a. Memenuhi 1-NF.
b. Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap
semua
atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu atribut yang
membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.
Rasionalisasi 2-NF :
a. Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
b. Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.

 Bentuk Normal III (Third Normal Form / 1-NF).


Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
1. Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
2. Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut
bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Atau dengan kata lain :
1. Sudah berada dalam bentuk normal kedua
2. Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung
pada field bukan kunci lainnya).
Suatu relasi yang memenuhi 2-Nf dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci selalu
memenuhi 3-NF.
 Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada
relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys).
Determinan adalah gugus atribut dimana satu atau lebih atribut lain tergantung
secara fungsional.
3. Masalah yang kami angkat untuk proyek kali ini adalah tentang penggunaan database
pada sistem pembelian tiket kereta jarak jauh. pada pembelian tiket kereta jarak jauh
biasanya dibutuhkan pendataan lebih untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan
penumpang, oleh karena itu keberadaan database untuk menyimpan data tiket dan
penumpang sangat dibutuhkan.
pada penyimpadan database ini berisi mulai dari informasi tiket, tempat awal, tempat
tujuan, harga tiket, hingga data penumpang.
setiap tiket memiliki kode tiket yg unik (Primary Key) beserta nomor tempat duduknya.
selain informasi tiket, database juga menyimpan data penumpang seperti nama lengkap,
umur, dan jenis kelamin

4. Menurut saya alasan mengapa menghapus data menggunakan update karena ketika kita
menghapus data di aplikasi, data tidak akan hilang di database. Kita menghapus data
dengan update berfungsi ketika suatu saat data dibutuhkan kembali, maka data masih
bisa dicari.
5. Menurut saya semuanya benar saja jika dalam buku RH Sianipar menghapus
menggunakan perintah delete itu sedangkan nanti dalam dunia kerja lebih banyak
menggunakan update. Terlepas dari mana yang benar dan salah, penggunaan Delete &
Update memiliki kelebihan dan kekurangannya sndiri. Physical atau Hard Delete
seperti yang tertulis pada buku RH Sianipar akan menghapus secara permanen data,
sedangkan Logical atau Soft Delete tidak akan menghapus data, hanya mengubah status
data agar tidak tampil.
Penggunaan hard delete lebih menguntungkan pada sistem yang memiliki
tempat penyimpanan terbatas, karena isi data akan benar-benar berkurang, tidak
memenuhi tempat dengan resiko data yang dihapus tidak akan bisa kembali. Jika kita
memiliki ruang penyimpanan yang besar akan sangat menguntungkan saat
menggunakan soft deletion karena pada dasarnya soft delete jauh lebih efektif dari
pada hard delete.
Pada sistem pembelajaran, hard delete akan dipelajari terlebih dahulu karena
hard delete merupakan dasar dari soft delete. Maka penggunaan hard dan soft delete
digunakan bergantung pada kondisi dan kebutuhan pengguna. Jadi kedua
penggunaannya bisa dibilang benar.

Anda mungkin juga menyukai