Anda di halaman 1dari 19

salam Sukses

asalamu alaikum wrwbrta


berikut saya kirimkan syarat pembiayaan proyek PT. HATA NUSANTARA, sbg
bahan pertimbangan u kerjasama Pendanaan dengan sistem bagi hasil
serta contoh surat kontrak
terlampir

SURAT ditujukan ke PT. HATA NUSANTARA


JL. MT HARYONO KAV. 28 JAKARTA
Bapak NAZARNUH
Email : tony.nazar06@gmail.com
Phone :081281660195

wasalam wr wb

Info :
Garis besarnya :
kami ada proyek untuk membuat pabrik karet hingga bahan baku, dimana ada 6000
petani karet diwakilkan oleh koperasi siap menjual karet mereka kepada koperasi atau
nantinya kepada pabrik karet ini. Selama ini karet dari petani dijual ke propensi lain
dan akses jauh. Melihat ini sangat besar potensi untuk pengembangan pabrik karet di
Kabupaten ini dan juga melihat bahan baku untuk produk karet ini juga bisa di dapat
dari petani karet pada kabupaten sebelahnya yang juga memiiki ribuan petani karet.
Untuk itu koperasi perlu mencari pinjaman dana kepada perusahaan pendanaan proyek.

Biasanya untuk pinjaman dana yang saya temukan adalah bentuk pinjaman berbunga
dibawah 8% atau antara 3-8%, dengan awal bayar pinjaman 1-2 tahun kedepan sampai
pinjaman terlunasi dalam jangka waktunya, adapula yang meminta pembayaran di mulai
3 bulan setelah dana cair. dan yang sering menjadi tanda tanya buat saya adalah
mengapa perusahaan pendana tersebut meminta percobaan pembayaran cash sebanyak
2% atau sesuai ansuran bunga diawal sebelum dana dicairkan oeh mereka, dengan
alasan bahwa itu potongan administrasi atau ujicoba kemampuan pengembalian pinjaman
atau biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dan mengapa
bila itu biaya administrasi tidak dipotong langsung dari jumlah dana pinjaman setelah
cair. Ini berpotensi bentuk penyimpangan

Wajar halnya bila dana awal yang diminta itu bisa berbentuk jaminan bank BG (bank
garansi) atau Perpormance Bond 2% (PB 2%), yang diberi jangka waktu 1-2 bulan,
jadi bila dana cair barulah BG atau PB itu juga cair atau bila tidak ada dana yang
terlihat cair maka kita dapat menarik kembali PB atau BG kita kembali ke rekening
kita. Ini bearti resiko kehilangan dana sendiri bisa dihindari walaupun dana PB atau
BG kita akan tertahan dalam jangka waktu 1-2 bulan artinya dana tersebut menetap di
bank dan tidak dapat kita putar, penting diingat dalam klausalnya bahwa jangan sampai
BG atau PB tertahan terus menerus yang salah satu sebabnya adalah proyek pinjaman
tersebut tergantung/mengembang, tidak batal juga tidak jalan. dalam hal ini bank tetap
senang sekali karena ada dana kita mengendap selama jangka waktu tak tertentu di
bank mereka, kita yang jadi tidak senang tidak dapat berbuat apa-apa karena kita tidak
dapat menarik dana kembali, kita tidak dapat memutar/mengelolah dana tersebut
sepanjang proyek pinjaman tergantung, jadi hati-hatilah dalam klausalnya, harus merujuk
kepada ahlinya.

sedikit menarik untuk PT. Hata Nusantara ini adalah pinjaman mereka bukanlah
berbentuk bunga, tetapi dengan system syariah atau bagi hasil, dimana dalam
pembuatan pabrik karet ini, mereka bersedia meminjamkan dana 100% dan
menanggung/mengerjakan keseluruhan jalannya pembangunan proyek pabrik karet hingga
proyek kelar, dimana mereka akan menempatkan orang-orangnya sebagai komisaris
utama dan direktur keuangan, dimana koperasi hanya menyiapkan lahan/area buat
pabrik dan menjamin hasil karet dari petani-petani karet dalam naungan koperasi yang
nantinya akan mensuplai terus menerus ke pabrik. Bagi hasil akan berubah setelah
Break Even Point (BEP) tercapai, misalnya yang tadi berbanding 70:30 menjadi 30:70.

atau yang lebih baik kita minta adalah dalam hal proyek ini bisa tidak berubah tetap
80:20 atauu 90:10 dikarenakan khusus buat koperasi dalam proyek ini tidak ada biaya
dimuka yang ditarik. Bila ini terjadi bisa saja kita sebagai fasilisator dan mereka adalah
pendiri dan pemegang perusahan/pabrik yang bekerjasama dengan kita sebagai penyedia
lahan/area pabrik dan pengumpul/penyuplai bahan mentah dari petani ke pabrik. Untuk
itu perlunya syarat-syarat dimana proposal proyek dan hitungan BEP dibuat oleh bank,
dengan jaminan bank tersebut nantinya akan menjadi bank pemegang alur dana
tersebut.

Hal yang tidak menarik adalah saat melihat contoh draft contract dari mereka,
khususnya dalam klausal “hak dan kewajiban” dimana ada terlihat penggantian secara
cash untuk penyertaan modal mereka sebanyak 1% setelah MOU terjadi dan sebelum
dana pinjaman mereka dicairkan. Dan seperti saya sampaikan diatas ini berpotensi
untuk penyimpangan.
Ada baiknya bila dirundingkan kembali apakah bila memang diharuskan adanya
pengantian biaya aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal sebesar 1% (satu
pesen) dari nilai pinjaman, dana pengganti dari kita tidak dibayar cash transfer setelah
MOU tetapi dapat berbentuk BG dengan memastikan pada klausal bahwa BG dari kita
akan bisa dicairkan setelah dana pinjaman tersebut cair dan dapat ditarik kembali bila
dana pinjaman tersebut tidak cair dan yang bearti juga adanya klausal terjadinya
pembatalan MOU dan pembatalan BG atau tidak adanya sama sekali penggantian biaya
aktivitasi collateral atau langsung dipotong saat dana cair.

Bila hal ini tidak dapat dirundingkan sebaiknya kita mundur karena bisa membuat rugi
waktu dan biaya saja. Atau bila Bapak mau meneruskan lebih baik drundingkan pula
kepada yang lebih ahli atau kepada orang bank.

M. Yusuf (Balikpapan). Phone: 081253160670


www.freeland-mandiriland.blogspot.com Email :pendekar.untung@yahoo.com
Pembiayaan Proyek
PT. Hata Nusantara
Contact Person:
Standar Dokumen Persyaratan
Pengajuan
pendanaan Proyek

1. Surat Permohonan ditujukan ke


PT. hata Nusantara
2. Company Profile Perusahaan
3. Perizinan Lengkap
4. Summary Proyek
5. RAB
6. Surat Penyataan
On Company LetterHead
Surat Pernyataan
Kerjasama Pembiayaan Proyek

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Jabatan : PT/CV
Alamat Perusahaan :
No. NPWP Perusahaan :

Dengan ini saya menyatakan sanggup dan bersedia:

1. Melengkapi perizinan Proyek


2. dibebankan untuk biaya survey atas validitas proyek
3. Mempersiapkan performence bond sebesar 2 % dari total kebutuhan
pembiayaan yang dibutuhkan di counter dengan Bank Instrument.

Demikian Surat Penyataan ini saya buat dan ditujukan kepada Manajemen PT.
Hata Nusantara dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak lain. untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

, tgl/bln/thn
yang membuat Pernyataan,
a/n PT./CV.
Materai 6000
Skema Mekanisme Pendanaan Proyek dengan Jaminan
Instrument Bank

Tahap I
 Surat Permohonan Tahap II Tahap III
 Company Profile  Survey fisik Penandatanganan

 Perizinan Lengkap Lapangan MoU

 RAB
 Surat Pernyataan

Tahap V Tahap IV

Pencairan Dana Walkin on the (Bank) Spot :


(Sesuai Pasal Kontrak)  Penyetoran 2 % dari total kebutuhan
Maksimal : 30 hari dana
kalender Masehi  Penyerahan counter instrumen Bank
Normatif : 12 hari kerja Format:
bank BG ( Bank Guarantee )
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan Pola Profit Sharing antara

Dengan

Untuk Proyek Pembangunan Wahana Air

NO : 001/HN -NR/VI/2012

Perjanjian Kerjasama Pembiayaan ( Untuk selanjutnya “Perjanjian”) dibuat hari ini Rabu, 27

Juni 2012 ( untuk selanjutnya disebut “tanggal efektif”) oleh dan antara :

1. dengan No. KTP: selaku Direktur

Utama PT. Hata Nusantara bertindak atas nama Perusahaan karenanya sah dan

berwenang menandatangani perjanjian ini untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak

Pertama

2. dengan No. KTP : selaku

untuk kepentingan oleh karena sah dan berwenang untuk

menandatangani Perjanjian selanjutnya disebut Pihak Kedua

Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua apabila disebut secara bersama – sama

disebut sebagai Para Pihak

Sebelumnya Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai Berikut : Bahwa

dalam melaksanakan memenuhi kewajiban – kewajibannya dalam perjanjian diatas pihak

kedua memerlukan sumber dana untuk membiayai Proyek Pembangunan Wahana air dan

fasilitas lainnya untuk selanjutnya disebut sebagai Proyek.

1 dari 8
Atas dasar proyek tersebut Pihak Pertama telah menyetujui untuk membantu menyediakan

pembiayaan investasi berupa fasilitas pinjaman yang besarnya dan syarat – syarat dan

ketentuan seperti tercantum dalam perjanjian ini.

2 dari 8
Pasal 1

Syarat dan ketentuan

1. Pihak Pertama telah bersedia dan menyetujui dengan syarat – syarat serta ketentuan

yang tercatat dalam perjanjian ini, untuk pembiayaan berupa fasilitas Pinjaman awal

sejumlah Rp. 50.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar Rupiah )

2. Selain memberikan fasilitas pinjaman sebagaimana tercatat dalam pasal 1 ayat 1,

pihak pertama tidak memiliki kewajiban lain kepada pihak manapun sehubungan

dengan proyek dan atau perjanjian pihak kedua dengan pihak lain.

3. Pihak Kedua melepaskan tanggung jawab serta mengganti segala kerugian dan biaya

– biaya yang dikeluarkan oleh pihak pertama sehubungan dengan pemakaian fasilitas

pinjaman oleh pihak kedua apabila pihak pertama dituntut atau diminta mengganti

kerugian oleh pihak manapun yang memiliki hubungan usaha / kerja dengan pihak

kedua sehubungan dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak pertama yang

digunakan untuk membiayai proyek atau yamg berhubungan dengan proyek.

4. Masa berlaku Kerjasama adalah 15 ( Lima belas ) tahun dengan tenggang waktu

angsuran pengembalian modal pinjaman selama 3 (tiga) bulan semenjak pihak kedua

mencairkan fasilitas pinjaman dari pihak pertama.

Pasal 2

Hak dan Kewajiban

2.a Kewajiban Pihak Pertama

3 dari 8
1. Menyediakan fasilitas dana pinjaman awal yang kemudian dikondisikan dalam pola

Kerjasama sebesar Rp. 50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar Rupiah )

2. Untuk Pencairan dana pinjaman awal memerlukan waktu kurang lebih 12 hari kerja

bank

2.b Hak Pihak Pertama

1. Akan menerima dan mendapatkan biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana

penyertaan modal dari pihak kedua sebesar 1% (satu pesen ) dari nilai pinjaman

atau sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada

saat penandatanganan perjanjian ini atau selambat – lambatnya 1 (satu) hari

setelahnya ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT.

Hata Nusantara

2. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 70% (tujuh puluh persen)

dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama

(termasuk pajak) sebelum BEP dan senilai 30 % setelah BEP.

3. Menempatkan pihak pertama atau wakil dari pihak pertama pada post komisaris

utama dan direktur keuangan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan pihak

kedua

2.c. Kewajiban Pihak Kedua

1. Membayar Biaya dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dari pihak

kedua sebesar 1% (satu pesen ) dari nilai pinjaman atau sebesar

Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada saat

penandatanganan perjanjian ini atau selambat – lambatnya 1 (satu) hari setelahnya

4 dari 8
ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT. Hata

Nusantara.

2. Membuka escrow Account ( Join account dan Joint Signature) dengan pihak Pertama

atau orang yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.

3. Akan membayarkan sewa modal pada pihak pertama atau mengangsur per bulannya

setelah Tenggang waktu 3 (tiga) bulan

4. Memberikan laporan setiap bulan dalam bentuk laporan bulanan mengenai

perkembangan proyek yang dilaksanakan ke perwakilan PT.Hata Nusantara

2.d. Hak Pihak Kedua

1. Menerima dana investasi awal sebesar Rp. 50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar

Rupiah ) dan untuk selanjutkan pengerjaan pengembangan proyek pihak kedua

dilakukan secara turnkey.

2. Mengelola dana pinjaman dengan baik berdasarkan proyek yang telah disepakati

3. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 30% (tiga puluh persen)

dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama

(termasuk pajak) sebelum BEP dan senilai 70 % setelah BEP.

4. Menerima jaminan pengembalian penyertaan modal 1% atau senilai Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) berupa Cek tunai bank permata dari PT.

Hata Nusantara berlaku surut selama 30 (tiga puluh) hari, dapat dicairkan apabila

pihak pertama wanprestasi atau gagal dalam melaksanakan kewajibannya untuk

mencairkan dana pinjaman sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat 1.

5 dari 8
PASAL 3

ATURAN-ATURAN LAIN

1. Pembayaran biaya-biaya yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak

Pertama tidak dapat diminta kembali dengan alasan apapun juga

Terkecuali:

a. Pihak Pertama tidak mampu / gagal dalam memberikan dana pinjaman

b. Pihak Pertama membatalkan perjanjian ini dengan alasan keadaan tidak

kondusif

PASAL 4

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Kerjasama ini berlaku 15 ( Lima belas ) tahun terhitung sejak kontrak ini dinyatakan

efektif oleh para pihak secara tertulis .

2. Apabila salah satu Pihak bermaksud menghentikan Perjanjian ini, maka salah satu

Pihak wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya, selambat -

lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum Perjanjian ini berakhir;

3. Selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan

dimaksud ayat (2) pasal ini, pihak lainnya wajib memberikan jawaban atas

pemberitahuan pengakhiran perjanjian secara tertulis;

PASAL 5

PENGAKHIRAN PERJANJIAN

6 dari 8
1. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Surat Perjanjian ini sebelum masa

berlakunya berakhir secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari

kerja sebelumnya apabiia :

a. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan dan mengikuti aturan

mekanisme financing yang telah diatur di dalam Surat Perjanjian ini sampai

dengan jangka waktu 3 tahun dan 5 (lima) bulan ditandatanginya surat

Perjanjian ini.

b. Pihak Kedua terbukti melakukan tindak kejahatan baik pidana maupun perdata

setelah menandatangani Surat Perjanjian ini. Dalam hal ini Pihak Kedua akan

memberikan hak kepada Pihak Penama memindah kuasakan pekerjaan Pihak

Kedua kepada orang lain.

2. Selain dari pada ketentuan diatas, Perjanjian ini dapat diakhiri atau dibatalkan oleh

salah satu pihak, apabila ternyata dikemudian hari terdapat ketentuan perundangan

dan atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan dilanjutkannya perjanjian

ini;

3. Para Pihak sepakat untuk mangesampingkan berlakunya katentuan Pasai 1266 dan

Pasal 1267 KUH Perdata terhadap perjanjian ini, sehingga pemutusan dengan

alasan tersebut di atas sacara sah cukup dilakukan melalui pemberitahuan tertulis

dari Para Pihak;

4. Dalam hal Perianjian ini berakhir atau tidak diperpanjang lagi atau diakhiri karena

permintaan salah satu ataupun karena alasan Iain, maka segala hak dan kewajiban

Para Pihak yang masih ada setelah berakhirnya Perjanjian harus tetap dilaksanakan

sampai selesai oleh Para Pihak.

7 dari 8
PASAL 6

PELEPASAN TANGGUNG JAWAB

Pihak Kedua dengan ini melepaskan Pihak Pertama dari segala tanggung jawab dari semua

tuntutan, kerugian, gugatan, penyebab tindakan, atau pertanggung jawaban atas setiap

macam (termasuk biaya-biaya pengacara hukum dan biaya-biaya kesaksian ahli) yang timbul

Iangsung atau tidak Iangsung dari Proyek ini (baik sebelum, pada saat atau setelah

Proyek), atau yang berkaitan dengan Kontrak ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada, setiap

kecelakaan pribadi, kerusakan atau kerugian atas setiap atau, peralatan, kerusakan atau

polusi Iingkungan (termasuk biaya-biaya pembersihan) dari Pihak manapun yang memiliki

hubungan semua dengan Pihak Kedua sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diberikan

oleh Pihak Pertama yang digunakan untuk membiayai Proyek maupun sehubungan dengan

proyek.

PASAL 7

FORCE MAJEURE

1. Hal-hal yang termasuk sebagai Force Majeure dalam Perjanjian ini adaiah segala

peristiwa atau kewajiban di luar kekuasaan manusia, termasuk tetapi tidak terbatas

pada kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang moneter, bencana alam, kebakaran,

aksi mogok kerja, peperangan, epidemic dan huru-hara berdasarkan ketetapan

pemerintah;

2. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari Force Majeure akan

diselesaikan secara Musyawarah terlebih dahulu oleh Para Pihak;

8 dari 8
3. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka yang mengalami Force Majeure harus

memberitahukan secara tertulis mengénai Force Majeure tersebut kepada lainnya

dengan melampirkan bukti dari instansi berwenang selambat-Iambatnya dalam waktu

7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya peristiwa tefsebut;

4. Keterlambatan atau kelalaian dalam memberitahukan peristiwa Force Majeure tersebut

berakibat tidak dimungkinkannya mengajukan peristiwa tersebut sebagai Force

Majeure;

5. Bilamana dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak adanya pemberitahuan mengenai

Force Majeure yang menerima pemberitahuan tidak memberikan jawaban atau

tanggapan, maka dianggap tersebut menyetujui peristiwa dimaksud sebagai Force

Majeure.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perselisihan yang timbul dari dan berkaitan dengan Kerjasama ini dan

pelaksanaannya termasuk keabsahan, ruang Iingkup kerjasama, definisi ataupun

interpretasinya, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antar Para

Pihak;

2. Apabila upaya penyelesaian sebagaimana ayat (1) tidak dapat mencapai hasil yang

optimal; Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud

meiaiui Badan Arbitrase Nasionai indonesia (BAND dengan memilih domisili hukum

pada Kantor Kepaniteraan Pengadiian Negeri Balikpapan - kaitim.

3. Salah satu Pihak dapat memulai arbitrase tersebut dengan menyampaikan

pemberitahuan tertuiis kepada Pihak lain dan menunjuk satu arbiter. Daiam waktu 30

(tiga puluh) hari kalender sesudahnya, Pihak lain akan menunjuk arbiter kedua dan

9 dari 8
para arbiter yang ditunjuk oieh Para Pihak, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari

kalender setelah itu, akan memiiih arbiter ketiga, yang akan memimpin proses

arbitrase.

4. Arbitrase harus didengar dan diputuskan oleh tiga orang arbiter dari warga Negara

manapun. Para arbiter harus fasih berbahasa lnggris.

5. Tempat arbitrase adalah di Jakarta, Indonesia, dan arbitrase dilaksanakan dalam

bahasa Indonesia atau Inggris.

6. Para Pihak setuju bahwa keputusan peradilan arbitrase bersifat mutlak dan mengikat

para Pihak dan akan menjadi upaya hukum tunggal dan ekskiusif diantara mereka

berkenaan dengan setiap dan semua tuntutan dan tuntutan balik yang diajukan

kepada arbitrase.

7. Penetapan keputusan arbitrase dapat diadakan di suatu pengadiian yang mempunyai

juridiksi atau permohonan dapat diajukan di pengadiian tersebut atas putusan dan

perintah pemberiakuan yang manapun yang terjadi.

8. Para Arbiter harus menyatakan dasar dan alasan keputusan mereka secara rinci

yang memadai untuk memberlakukan putusan arbitrase. Keputusan arbitrase harus

dibayar dalam US$ Bebas dari pajak atau potongan lainnya apapun atau dari saat

penyimpangan, dan termasuk bunga terhitung sejak tanggal terjadi pelanggaran

terhadap Kontrak ini. Para arbiter juga harus menetapkan suku bunga yang sesuai

sejak tanggal terjadinya pelanggaran atau pelanggaran lain sampai tanggal dimana

putusan telah dibayar penuh.

9. Masing-masing pihak akan menanggung biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh

arbiter yang ditunjuk oleh pihaknya, biaya perjalanan dan pengeluaran dan

pengeluaran lain oleh pakar dan para saksi yang dipanggil oleh plhaknya sebagai.

reaksi pada proses hukum, biaya kuasa hukum dan bantuan agen perusahaan yang

10 dari 8
ditanggung berkenaan dengan persiapan untuk dan keikutsertaan dalam arbitras.

Ongkos, biaya, pajak atau biaya lain yang berkenaan dengan pemberlakuan putusan

arbitrase, sejauh yang diizinkan oleh Undang-Undang, akan dikenakan terhadap Pihak

yang menentang pemberlakuan tersebut. Biaya Iain yang berhubungan dengan

arbitrase akan dibagi rata oleh Para Pihak.

PASAL 9

LAIN-LAIN

1. Selama masa berlakunya masa Perjanjian, Perjanjian' ini tidak dapat diubah oleh

salah satu pihak tanpa persetujuan tertulis dari pihak Iainnya;

2. Apabila terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksana Perjanjian ini tetapi

belum diatur dalam pasal-pasal perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk

menuangkannya ke dalam amendment atau addendum terhadap dan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini;

3. Lampiran-Iampiran yang tercantum dalam Perjanjian ini dan segala perubahan dalam

Iampiran yang telah disetujui Para Pihak dalam pelaksanaan kerjasama ini

merupakan satu kesatuan dan memiliki niiai hukum yang sama serta bagian yang

tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.

11 dari 8
Pasal 10

PENUTUP

Perjanjian ini mengikat kedua belah pihak dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang

memiliki kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani diatas materai cukup.

Dibuat :di jakarta

Tanggal: 27 Juni 2012

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Saksi – saksi

1. ( )

2. ( )

12 dari 8

Anda mungkin juga menyukai