wasalam wr wb
Info :
Garis besarnya :
kami ada proyek untuk membuat pabrik karet hingga bahan baku, dimana ada 6000
petani karet diwakilkan oleh koperasi siap menjual karet mereka kepada koperasi atau
nantinya kepada pabrik karet ini. Selama ini karet dari petani dijual ke propensi lain
dan akses jauh. Melihat ini sangat besar potensi untuk pengembangan pabrik karet di
Kabupaten ini dan juga melihat bahan baku untuk produk karet ini juga bisa di dapat
dari petani karet pada kabupaten sebelahnya yang juga memiiki ribuan petani karet.
Untuk itu koperasi perlu mencari pinjaman dana kepada perusahaan pendanaan proyek.
Biasanya untuk pinjaman dana yang saya temukan adalah bentuk pinjaman berbunga
dibawah 8% atau antara 3-8%, dengan awal bayar pinjaman 1-2 tahun kedepan sampai
pinjaman terlunasi dalam jangka waktunya, adapula yang meminta pembayaran di mulai
3 bulan setelah dana cair. dan yang sering menjadi tanda tanya buat saya adalah
mengapa perusahaan pendana tersebut meminta percobaan pembayaran cash sebanyak
2% atau sesuai ansuran bunga diawal sebelum dana dicairkan oeh mereka, dengan
alasan bahwa itu potongan administrasi atau ujicoba kemampuan pengembalian pinjaman
atau biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dan mengapa
bila itu biaya administrasi tidak dipotong langsung dari jumlah dana pinjaman setelah
cair. Ini berpotensi bentuk penyimpangan
Wajar halnya bila dana awal yang diminta itu bisa berbentuk jaminan bank BG (bank
garansi) atau Perpormance Bond 2% (PB 2%), yang diberi jangka waktu 1-2 bulan,
jadi bila dana cair barulah BG atau PB itu juga cair atau bila tidak ada dana yang
terlihat cair maka kita dapat menarik kembali PB atau BG kita kembali ke rekening
kita. Ini bearti resiko kehilangan dana sendiri bisa dihindari walaupun dana PB atau
BG kita akan tertahan dalam jangka waktu 1-2 bulan artinya dana tersebut menetap di
bank dan tidak dapat kita putar, penting diingat dalam klausalnya bahwa jangan sampai
BG atau PB tertahan terus menerus yang salah satu sebabnya adalah proyek pinjaman
tersebut tergantung/mengembang, tidak batal juga tidak jalan. dalam hal ini bank tetap
senang sekali karena ada dana kita mengendap selama jangka waktu tak tertentu di
bank mereka, kita yang jadi tidak senang tidak dapat berbuat apa-apa karena kita tidak
dapat menarik dana kembali, kita tidak dapat memutar/mengelolah dana tersebut
sepanjang proyek pinjaman tergantung, jadi hati-hatilah dalam klausalnya, harus merujuk
kepada ahlinya.
sedikit menarik untuk PT. Hata Nusantara ini adalah pinjaman mereka bukanlah
berbentuk bunga, tetapi dengan system syariah atau bagi hasil, dimana dalam
pembuatan pabrik karet ini, mereka bersedia meminjamkan dana 100% dan
menanggung/mengerjakan keseluruhan jalannya pembangunan proyek pabrik karet hingga
proyek kelar, dimana mereka akan menempatkan orang-orangnya sebagai komisaris
utama dan direktur keuangan, dimana koperasi hanya menyiapkan lahan/area buat
pabrik dan menjamin hasil karet dari petani-petani karet dalam naungan koperasi yang
nantinya akan mensuplai terus menerus ke pabrik. Bagi hasil akan berubah setelah
Break Even Point (BEP) tercapai, misalnya yang tadi berbanding 70:30 menjadi 30:70.
atau yang lebih baik kita minta adalah dalam hal proyek ini bisa tidak berubah tetap
80:20 atauu 90:10 dikarenakan khusus buat koperasi dalam proyek ini tidak ada biaya
dimuka yang ditarik. Bila ini terjadi bisa saja kita sebagai fasilisator dan mereka adalah
pendiri dan pemegang perusahan/pabrik yang bekerjasama dengan kita sebagai penyedia
lahan/area pabrik dan pengumpul/penyuplai bahan mentah dari petani ke pabrik. Untuk
itu perlunya syarat-syarat dimana proposal proyek dan hitungan BEP dibuat oleh bank,
dengan jaminan bank tersebut nantinya akan menjadi bank pemegang alur dana
tersebut.
Hal yang tidak menarik adalah saat melihat contoh draft contract dari mereka,
khususnya dalam klausal “hak dan kewajiban” dimana ada terlihat penggantian secara
cash untuk penyertaan modal mereka sebanyak 1% setelah MOU terjadi dan sebelum
dana pinjaman mereka dicairkan. Dan seperti saya sampaikan diatas ini berpotensi
untuk penyimpangan.
Ada baiknya bila dirundingkan kembali apakah bila memang diharuskan adanya
pengantian biaya aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal sebesar 1% (satu
pesen) dari nilai pinjaman, dana pengganti dari kita tidak dibayar cash transfer setelah
MOU tetapi dapat berbentuk BG dengan memastikan pada klausal bahwa BG dari kita
akan bisa dicairkan setelah dana pinjaman tersebut cair dan dapat ditarik kembali bila
dana pinjaman tersebut tidak cair dan yang bearti juga adanya klausal terjadinya
pembatalan MOU dan pembatalan BG atau tidak adanya sama sekali penggantian biaya
aktivitasi collateral atau langsung dipotong saat dana cair.
Bila hal ini tidak dapat dirundingkan sebaiknya kita mundur karena bisa membuat rugi
waktu dan biaya saja. Atau bila Bapak mau meneruskan lebih baik drundingkan pula
kepada yang lebih ahli atau kepada orang bank.
Demikian Surat Penyataan ini saya buat dan ditujukan kepada Manajemen PT.
Hata Nusantara dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak lain. untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
, tgl/bln/thn
yang membuat Pernyataan,
a/n PT./CV.
Materai 6000
Skema Mekanisme Pendanaan Proyek dengan Jaminan
Instrument Bank
Tahap I
Surat Permohonan Tahap II Tahap III
Company Profile Survey fisik Penandatanganan
RAB
Surat Pernyataan
Tahap V Tahap IV
Dengan
NO : 001/HN -NR/VI/2012
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan ( Untuk selanjutnya “Perjanjian”) dibuat hari ini Rabu, 27
Juni 2012 ( untuk selanjutnya disebut “tanggal efektif”) oleh dan antara :
Utama PT. Hata Nusantara bertindak atas nama Perusahaan karenanya sah dan
Pertama
Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua apabila disebut secara bersama – sama
Sebelumnya Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai Berikut : Bahwa
kedua memerlukan sumber dana untuk membiayai Proyek Pembangunan Wahana air dan
1 dari 8
Atas dasar proyek tersebut Pihak Pertama telah menyetujui untuk membantu menyediakan
pembiayaan investasi berupa fasilitas pinjaman yang besarnya dan syarat – syarat dan
2 dari 8
Pasal 1
1. Pihak Pertama telah bersedia dan menyetujui dengan syarat – syarat serta ketentuan
yang tercatat dalam perjanjian ini, untuk pembiayaan berupa fasilitas Pinjaman awal
pihak pertama tidak memiliki kewajiban lain kepada pihak manapun sehubungan
dengan proyek dan atau perjanjian pihak kedua dengan pihak lain.
3. Pihak Kedua melepaskan tanggung jawab serta mengganti segala kerugian dan biaya
– biaya yang dikeluarkan oleh pihak pertama sehubungan dengan pemakaian fasilitas
pinjaman oleh pihak kedua apabila pihak pertama dituntut atau diminta mengganti
kerugian oleh pihak manapun yang memiliki hubungan usaha / kerja dengan pihak
kedua sehubungan dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak pertama yang
4. Masa berlaku Kerjasama adalah 15 ( Lima belas ) tahun dengan tenggang waktu
angsuran pengembalian modal pinjaman selama 3 (tiga) bulan semenjak pihak kedua
Pasal 2
3 dari 8
1. Menyediakan fasilitas dana pinjaman awal yang kemudian dikondisikan dalam pola
2. Untuk Pencairan dana pinjaman awal memerlukan waktu kurang lebih 12 hari kerja
bank
1. Akan menerima dan mendapatkan biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana
penyertaan modal dari pihak kedua sebesar 1% (satu pesen ) dari nilai pinjaman
atau sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada
setelahnya ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT.
Hata Nusantara
2. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 70% (tujuh puluh persen)
dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama
3. Menempatkan pihak pertama atau wakil dari pihak pertama pada post komisaris
utama dan direktur keuangan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan pihak
kedua
1. Membayar Biaya dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dari pihak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada saat
4 dari 8
ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT. Hata
Nusantara.
2. Membuka escrow Account ( Join account dan Joint Signature) dengan pihak Pertama
3. Akan membayarkan sewa modal pada pihak pertama atau mengangsur per bulannya
1. Menerima dana investasi awal sebesar Rp. 50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar
2. Mengelola dana pinjaman dengan baik berdasarkan proyek yang telah disepakati
3. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) berupa Cek tunai bank permata dari PT.
Hata Nusantara berlaku surut selama 30 (tiga puluh) hari, dapat dicairkan apabila
5 dari 8
PASAL 3
ATURAN-ATURAN LAIN
1. Pembayaran biaya-biaya yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Terkecuali:
kondusif
PASAL 4
1. Kerjasama ini berlaku 15 ( Lima belas ) tahun terhitung sejak kontrak ini dinyatakan
2. Apabila salah satu Pihak bermaksud menghentikan Perjanjian ini, maka salah satu
dimaksud ayat (2) pasal ini, pihak lainnya wajib memberikan jawaban atas
PASAL 5
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
6 dari 8
1. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Surat Perjanjian ini sebelum masa
mekanisme financing yang telah diatur di dalam Surat Perjanjian ini sampai
Perjanjian ini.
b. Pihak Kedua terbukti melakukan tindak kejahatan baik pidana maupun perdata
setelah menandatangani Surat Perjanjian ini. Dalam hal ini Pihak Kedua akan
2. Selain dari pada ketentuan diatas, Perjanjian ini dapat diakhiri atau dibatalkan oleh
salah satu pihak, apabila ternyata dikemudian hari terdapat ketentuan perundangan
ini;
3. Para Pihak sepakat untuk mangesampingkan berlakunya katentuan Pasai 1266 dan
Pasal 1267 KUH Perdata terhadap perjanjian ini, sehingga pemutusan dengan
alasan tersebut di atas sacara sah cukup dilakukan melalui pemberitahuan tertulis
4. Dalam hal Perianjian ini berakhir atau tidak diperpanjang lagi atau diakhiri karena
permintaan salah satu ataupun karena alasan Iain, maka segala hak dan kewajiban
Para Pihak yang masih ada setelah berakhirnya Perjanjian harus tetap dilaksanakan
7 dari 8
PASAL 6
Pihak Kedua dengan ini melepaskan Pihak Pertama dari segala tanggung jawab dari semua
tuntutan, kerugian, gugatan, penyebab tindakan, atau pertanggung jawaban atas setiap
macam (termasuk biaya-biaya pengacara hukum dan biaya-biaya kesaksian ahli) yang timbul
Iangsung atau tidak Iangsung dari Proyek ini (baik sebelum, pada saat atau setelah
Proyek), atau yang berkaitan dengan Kontrak ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada, setiap
kecelakaan pribadi, kerusakan atau kerugian atas setiap atau, peralatan, kerusakan atau
polusi Iingkungan (termasuk biaya-biaya pembersihan) dari Pihak manapun yang memiliki
hubungan semua dengan Pihak Kedua sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diberikan
oleh Pihak Pertama yang digunakan untuk membiayai Proyek maupun sehubungan dengan
proyek.
PASAL 7
FORCE MAJEURE
1. Hal-hal yang termasuk sebagai Force Majeure dalam Perjanjian ini adaiah segala
peristiwa atau kewajiban di luar kekuasaan manusia, termasuk tetapi tidak terbatas
pemerintah;
2. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari Force Majeure akan
8 dari 8
3. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka yang mengalami Force Majeure harus
Majeure;
5. Bilamana dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak adanya pemberitahuan mengenai
Majeure.
PASAL 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perselisihan yang timbul dari dan berkaitan dengan Kerjasama ini dan
Pihak;
2. Apabila upaya penyelesaian sebagaimana ayat (1) tidak dapat mencapai hasil yang
meiaiui Badan Arbitrase Nasionai indonesia (BAND dengan memilih domisili hukum
pemberitahuan tertuiis kepada Pihak lain dan menunjuk satu arbiter. Daiam waktu 30
(tiga puluh) hari kalender sesudahnya, Pihak lain akan menunjuk arbiter kedua dan
9 dari 8
para arbiter yang ditunjuk oieh Para Pihak, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah itu, akan memiiih arbiter ketiga, yang akan memimpin proses
arbitrase.
4. Arbitrase harus didengar dan diputuskan oleh tiga orang arbiter dari warga Negara
6. Para Pihak setuju bahwa keputusan peradilan arbitrase bersifat mutlak dan mengikat
para Pihak dan akan menjadi upaya hukum tunggal dan ekskiusif diantara mereka
berkenaan dengan setiap dan semua tuntutan dan tuntutan balik yang diajukan
kepada arbitrase.
juridiksi atau permohonan dapat diajukan di pengadiian tersebut atas putusan dan
8. Para Arbiter harus menyatakan dasar dan alasan keputusan mereka secara rinci
dibayar dalam US$ Bebas dari pajak atau potongan lainnya apapun atau dari saat
terhadap Kontrak ini. Para arbiter juga harus menetapkan suku bunga yang sesuai
sejak tanggal terjadinya pelanggaran atau pelanggaran lain sampai tanggal dimana
9. Masing-masing pihak akan menanggung biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh
arbiter yang ditunjuk oleh pihaknya, biaya perjalanan dan pengeluaran dan
pengeluaran lain oleh pakar dan para saksi yang dipanggil oleh plhaknya sebagai.
reaksi pada proses hukum, biaya kuasa hukum dan bantuan agen perusahaan yang
10 dari 8
ditanggung berkenaan dengan persiapan untuk dan keikutsertaan dalam arbitras.
Ongkos, biaya, pajak atau biaya lain yang berkenaan dengan pemberlakuan putusan
arbitrase, sejauh yang diizinkan oleh Undang-Undang, akan dikenakan terhadap Pihak
PASAL 9
LAIN-LAIN
1. Selama masa berlakunya masa Perjanjian, Perjanjian' ini tidak dapat diubah oleh
2. Apabila terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksana Perjanjian ini tetapi
belum diatur dalam pasal-pasal perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk
3. Lampiran-Iampiran yang tercantum dalam Perjanjian ini dan segala perubahan dalam
Iampiran yang telah disetujui Para Pihak dalam pelaksanaan kerjasama ini
merupakan satu kesatuan dan memiliki niiai hukum yang sama serta bagian yang
11 dari 8
Pasal 10
PENUTUP
Perjanjian ini mengikat kedua belah pihak dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang
memiliki kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani diatas materai cukup.
Saksi – saksi
1. ( )
2. ( )
12 dari 8