Data Informasi Akuntansi
Data Informasi Akuntansi
INVESTASI
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Menurut Mulyadi (2001, hal 115), “ informasi akuntansi diferensial adalah taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan dan biaya dalam tindakan alternatif tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan
lainnya”.
Jenis-jenis investasi
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-provit investment).
Investasi yang timbul karena adanya peraturan pemerintahatau karena syarat-syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba
atau rugi.
2. Pendapatan Penuh & Biaya Penuh masa yang akan datang : berguna untuk memberikan ukuran
tingkat kemampuan menghasilkan laba dari proyek/kegiatan yang akan dijalankan tersebut.
Dalam pengambilan keputusan investasi berupa penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada
pertimbangan penghematan biaya, manajeman memerlukan informasi akuntansi manajemen berupa
:
1. Aktiva diferensial : berguna memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam
penggantian aktiva tetap tertentu.
2. Biaya diferensial : memberikan ukuran penghematan biaya yang diperoleh dengan adanya
penggantian aktiva tetap yang direncanakan tersebut .
Dalam pengambilan keputusan penggantian aktiva tetap yang didasarkan pada pertimbangan
kenaikan produktivitas, manajeman memerlukan informasi akuntansi manajemen berupa :
1. Aktiva diferensial : berguna memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam
penggantian aktiva tetap tertentu.
2. Pendapatan diferensial & Biaya diferensial : memberikan ukuran kenaikan produktivitas yang
diperoleh dengan adanya penggantian aktiva tetap yang direncanakan tersebut .
Contoh kasus :
Informasi
Biaya Diferensial Pendapatan Akuntansi
Mesin Lama Mesin Baru Tunai Diferensial Diferensial
BBB Rp. 1000 750 250
BTK 1200 800 400
B. Pemeliharaan 750 400 350
Ttl By Operasi 2950 1950 1000 1000
Pendapatan 5500 6000 500 500
Total 1500
Dalam pertimbangan penggantian mesin tersebut, produktivitas mesin baru lebih tinggi diabanding
dengan mesin lama, oleh karena itu disamping mempertimbangkan biaya diferensial tunai
(penghematan biaya tunai) manajemen puncak perlu memperhitungkan pendapatan diferensial
(tambahan pendapatan karena bertambahnya produktivitas) dalam keputusannya
Jika usulan investasi tersebut akan mengakibatkan penghematan biaya atau tambahan
pendapatandisisi lain akan menimbulkan laba diferensial yang menyebabkan tambahan pajak
penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh karenanya dalam perhitungan kas keluar dari
investasi perlu diperhitungkan tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat
tambahan pendapatan tersebut.
Jika usulan investasi akan mengakibatkan kerugian (biaya diferensial>pendapatan diferensial), maka
dampak pajak penghasilan akibat kerugian tersebut harus diperhitungkan dalam taksiran arus kas
masuk dari investasi.
Contoh Kasus :
Biaya Diferensial
Mesin Lama Mesin Baru Biaya Diferensial Tunai & Penghasilan
BBB 3.000.000 750.000 2.250.000
BTK 1.900.000 900.000 1.000.000
By. Pemeliharaan 2.750.000 1.500.000 1.250.000
Total By Operasi 7.650.000 3.150.000 4.500.000 4.500.000
By. Depresiasi 800.000 1.400.000 600.000
Total By Diferensial 3.900.000
Dampak pajak atas
biaya Diferensial (tax
loss) 35% x 3.900.000 (1.365.000)
By Diferensial tunai +
tambahan pajak
penghasilan 3.135.000
Karena biaya diferensial mesin baru lebih besar RP. 600.000 (Rp. 1.400.000-Rp. 800.000), maka
pajak penghasilan jika mesin baru digunakan akan berkurang sebesar 35%xRp.600.000. Biaya
diferensial sebesar Rp.3.900.000 tersebut mengakibatkan tambahan pajak yang harus dibayar
sebesar Rp. 1.365.000 (35%x3.900.000), sehingga arus kas masuk dari penggantian mesin menjadi
sebesar Rp. 3.135.000 (Rp. 4.500.000 – Rp. 1.365.000) per tahun selama umur ekonomis mesin.
Kriteria Penilaian untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi dibagi menjadi 4 metode, yaitu:
1. Pay-back method
Rumus pay-back (dalam tahun) dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
a. Rumus perhitungan pay-back period yang belum memperhitungkan pajak penghasilan.
Penentuan tarif kembalian tersebut di lakukan dengan metode coba-coba (triel and error), yaitu
dengan cara ;
a. mencari nilai tunai arus kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih cara sembarang di atas
atau di bawah di bawah tarif kembalian investasi yang harapkan.
Secara garis besar berbagai keputusan yang dilakukan oleh manajemen puncak dalam penyusunan
anggaran investasi dapat dibagi menjadi dua tipe keputusan pokok :
Kesimpulan
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jamngka panjang untuk menhasilkan laba di
masa yang akan datang . Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada janlan
panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih, yang tidak mudah untuk disimpangi. Investasi
banyak mengandung resiko dan ketidakpastian.
Investasi di bagi menjadi empat golongan : investasi yang tidak menghasilkan laba, investasi yang
tidak dapat diukur labanya, investasi dalam penggantian ekuipmen, dan investasi dalam perluasan
usaha. Dalam investasi pengantian ekuipmen dan perluasan usaha informasi biaya merupakan
informasi penting yang perlu dipertimbangkan.
Informasi akutansi manajemen yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi adalah
informasi akuntansi diferensial yang terdiri dari aktiva diferensial berupa tambahan investasi pada
awal umur proyek dan biaya diferensial dan pendapatan diferensial selama umur ekonomis proyek.
Invormasi biaya yang bermanfaat dalam keputusan investasi adalah invormasi biaya masa yang akan
datang ‘dapat berupa full cost information (dalam hal investasi peluasan usaha ) dan dapat berupa
differential colt information ( dalam hal investasi penggantian ekuipmen ). Pajak penghasilan perlu
dipertimbangkan dalam keputusan informasi, karena setiap rencana investasi yang mengakibatkan
pengurangan biaya di satu pihak, akan berakibat pula dalam kenaikan pajak penghasilan ddengan
adanya kenaikan laba akibat penghematan biaya. Begitu juga sebaliknya, setiap investasi yang
mengakibatkan tambahan biaya, akan berakibat penurunan pajak penghasilan dengan adanya
penurunan laba akibat tambahan biaya.
Ada empat metode yang umum digunakan sebagai kriteria penilaian usulan investasi :
Jika investasi dilakukan dengan dana yang seluruhnya diperoleh dari saham biasa, maka biaya
modal dihitung dengan rumus k = (D/p ) + t di mana k adalah biaya modal saham biasa, D adalah
dividen per lembar saham yang kini di bayarkan kepada pemegang saham biasa, p adalah harga
pasar perlembar saham yang berlaku kini, t adalah tingkat pertumbuhan tahunan rata – rata yang
diharapkan untuk dividen saham biasa. Jika investasi dilakukan dengan dana yang diperoleh dari
pinjaman , saham istimewa, dan saham biasa, maka biaya modal dihitung sebesar biaya modal rata-
rata yang dihitung dengan mengalikan tarif biaya modal masing-masing sumber
pembelanjaantersebut dengan angka penimbang ( menurut proporsi modal yang ditanamkan dalam
investasi tersebut).