COACHING
Lalu apa definisi coaching? Jarvis (2004) mendefinisikan coaching sebagai mengembangkan keterampilan
dan pengetahuan seseorang, sehingga kinerja mereka akan membaik, dan mengarah pada pencapaian
tujuan organisasi.
Kinlaw (2000) mendifinisikan Business Coaching sebagai percakapan alami yang mengikuti proses
diprediksi dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan,
dan hubungan positif.
Dapat disimpulkan bahwa coaching biasanya akan berlangsung seperti sebuah percakapan antara coach
dan coachee. Coach membantu mengarahkan, mengajukan pertanyaan, memaparkan sudut pandang
lain. Pada proses coaching, coach harus berprinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber
daya, dan merupakan manusia yang utuh.
Coach dan coachee digambarkan seperti layaknya persahabatan dimana keduanya menjalin sebuah
hubungan yang baik, menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan tetap
saling menghormati. Dengan pendekatan ini coach tidak dilihat sebagai expert (serba tahu dan
mempunyai jawaban terhadap semua masalah) dalam kehidupan coachee.
Seorang coach yang murni melaksanakan proses coaching hanya akan bertanya dan menggali saja
kepada klien/coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide
dan pemikiran berasal dari si klien.
Coach membantu klien untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Plus
setelah itu dia akan memastikan si klien melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.
Coachee : Perusahaan yang saya pimpin satu tahun ini merugi. Saya sangat khawatir ini akan terjadi lagi
di tahun berikutnya.
Coach : Saya sangat bersimpatik atas ini. Lalu apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi
kekhawatiran itu?
Coachee : Saya merubah strategi penjualan dan mulai mengikuti program pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM). Saya berharap performa tim makin meningkat dan bisnis kembali bangkit.
Coach : Saya sangat menghargai solusi ini, terlebih Anda memiliki pengalaman dalam memimpin
perusahaan. Menurut Anda apakah solusi itu belum cukup ? Lalu pernahkah Anda mengalami kasus
serupa?
C. Keunggulan coaching
Melalui pertanyaan-pertanyaan coach, coachee mampu mengungkap apa yang menjadi tantangan
Bahkan coachee menemukan tantangan yang terjadi bahkan tantangan pribadi yang kemungkinan
menjadi “batu besar” atau halangan terbesar bagi coachee untuk maju.
Coachee akan memiliki beberapa alternatif penyelesaian. Coach kemudian menuntun coachee
menemukan mana alternative terbaik yang dapat menjadi solusi tantangan yang dihadapi coachee.
Coachee akan membuat action plan dan coach akan bertemu lagi dengan coachee untuk membahas
atau mengevaluasi pencapaian coachee
Setelah ada pertanyaan yang “menggugah” maka biasanya coachee akan aktif untuk mencari solusi.
Coachee memiliki beberapa alternatif penyelesaian masalah maka coach harus menuntun menemukan
mana alternative terbaik yang dapat menjadi solusi masalah tersebut.
Mengacu data Internasional Coaching Federation (ICF) coaching meningkatkan performa kerja hingga
70%, meningkatkan manajemen bisnis 61%, meningkatkan manajamen waktu 57% dan meningkatkan
efektivitas tim hingga 51%.
Kesimpulan pembedanya dapat Anda rasakan dari kalimat ini : “Seorang coach memiliki beberapa
pertanyaan besar untuk jawaban Anda, sedangkan seorang mentor memiliki beberapa jawaban yang
besar untuk pertanyaan Anda.”