Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“TAKSONOMI BLOOM”

OLEH:
Nurlaelah (1511040014)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
A. SEJARAH TAKSONOMI BLOOM
1. Taksonomi Bloom yang Lama

Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein
yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi
Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau
aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh Benjamin Samuel
Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan
penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam
proses pembelajaran.
Bloom, lahir pada tanggal 21 Februari 1913 di Lansford,
Pennsylvania dan berhasil meraih doktor di bidang pendidikan dari
The University of Chicago pada tahun 1942. Ia dikenal sebagai
konsultan dan aktivis internasonal di bidang pendidikan dan berhasil
membuat perubahan besar dalam sistem pendidikan di India. Ia
mendirikan the International Association for the Evaluation of
Educational Achievement, the IEA dan mengembangkan the
Measurement, Evaluation, and Statistical Analysis (MESA) program
pada University of Chicago. Di akhir hayatnya, Bloom menjabat sebagai
Chairman of Research and Developmen Committees of the College
Entrance Examination Board dan The President of the American
Educational Research Association. Ia meninggal pada 13 September
1999.
Sejarah taksonomi bloom bermula ketika awal tahun
1950an, dalam Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika, Bloom dan
kawan-kawan mengemukakan bahwa dari evaluasi hasil belajar
yang banyak disusun di sekolah, ternyata persentase terbanyak
butir soal yang diajukan hanya meminta siswa untuk mengutarakan
hapalan mereka. Konferensi tersebut merupakan lanjutan dari
konferensi yang dilakukan pada tahun 1948. Menurut Bloom, hapalan
sebenarnya merupakan tingkat terendah dalam kemampuan berpikir
(thinking behaviors). Masih banyak level lain yang lebih tinggi yang
harus dicapai agar proses pembelajaran dapat menghasilkan siswa yang
kompeten di bidangnya. Akhirnya pada tahun 1956, Bloom, Englehart,
Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan kerangka konsep
kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy Bloom. Jadi,
Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan
skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya
untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus
dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini
oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual
(intellectual behaviors) yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah
afektif mencakup perilaku terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai,
minat, motivasi, dan sikap. Sedangkan ranah Psikomotorik berisi
perilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik
/ kemampuan fisik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Para trainer
biasanya mengkaitkan ketiga ranah ini dengan Knowledge, Skill and
Attitude (KSA). Kognitif menekankan pada Knowledge, Afektif pada
Attitude, dan Psikomotorik pada Skill. Sebenarnya di Indonesia pun,
kita memiliki tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara yang terkenal
dengan doktrinnya Cipta, Rasa dan Karsa atau Penalaran, Penghayatan,
dan Pengamalan. Cipta dapat diidentikkan dengan ranah kognitif , rasa
dengan ranah afektif dan karsa dengan ranah psikomotorik.
2. Taksonomi Revisi Baru
Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson
Krathwohl dan para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki
taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan
tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi
tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk
setiap level taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun
urutan level masih sama yaitu dari urutan terendah hingga
tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6.
Perubahan- perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering
(mengingat).
 Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi
understanding (memahami).
 Pada level 3, application diubah menjadi applying
(menerapkan).
 Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
 Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6
tetapi dengan perubahan mendasar, yaitu creating
(mencipta).
 Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5,
dengan sebutan evaluating (menilai).
Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif
terdiri dari enam level: remembering, (mengingat),understanding
(memahami), applying (menerapkan), analyzing(menganalisis,
(menganalisis, mengurai), evaluating(menilai) dan creating Krathwohl ini
sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal
dengan istilah C1

B. PERBEDAAN TAKSONOMI LAMA DAN TAKSONOMI BARU


Dahulu kita mengenal klasifikasi secara hirarkhis terhadap ranah kognitif
Bloom menjadi enam tingkatan, mulai dari C1 sampai C6. Klasifikasi hirarkhis itu
masih digunakan lagi dalam revisi taksonomi Bloom tersebut sekalipun dengan
nomen yang sedikit berbeda. Ada hal yang sama sekali baru dalam taksonomi
Bloom yang baru ini. Sistem hirarkhis yang dulu digunakan dalam Bloom dari C1
sampai C6 merupakan salah satu dimensi dalam klasifikasi tersebut, yaitu dimensi
proses kognitif. Hanya saja dalam dimensi proses kognitif, pada taksonomi yang
baru mengalami revisi seperti yang akan diuraikan berikut ini.
Tingkatan Ranah Kognitif Versi Lama Versi Baru/ Dimensi

C1 Knolwdge Remember

C2 Understand Understand

C3 Apply Apply

C4 Analyze Analyze

C5 Aynthesis Evaluate

C6 Evaluate Create

Dimensi Pengetahuan Dimensi Proses Kognitif


1. Pengetahuan Faktual C.1. Mengingat (Remember)
a. Pengetahuan ttg terminologi 1. Mengenali (recognizing)
b. Pengetahuan ttg bagian detail 2. Mengingat (recalling)
dan unsur- unsur
2. Pengetahuan Konseptual C.2. Memahami (Understand)
a. Pengetahuan ttg klasifikasi 1. Menafsirkan (interpreting)
dan kategori 2. Memberi contoh (exampliying)
b. Pengetahuan ttg prinsip dan 3. Meringkas (summarizing)
generalisasi 4. Menarik inferensi (inferring)
c. Pengetahuan ttg teori, model & 5. Membandingkan (compairing)
struktur 6. Menjelaskan (explaining)

3. Pengetahuan Prosedural C.4. Menganalisis (Analyze)

a. Pengetahuan ttg keterampilan 1. Menguraika (diffrentiating)


khusus yg berhubungan dgn 2. Mengorganisir(organizing)
suatu bidang tertentu dan 3. Menemukan makna tersirat
pengetahuan algoritma (attributing)
b. Pengetahuan ttg teknik dan
metode
c. Pengetahuan ttg kriteria
penggunaan suatu prosedur
C.5. Evaluasi (Evaluate)
1. Memeriksa (checking)
2. Mengritik (Critiquing)
C.6. Membuat Create)

1. Merumuskan (generating)
2. Merencanakan (planning)
3. Memproduksi (producing)

C. TAKSONOMI REVISI BARU

Gambar 1
Perbedaan taksonomi lama dan taksonomi baru

Berikut ini adalah tabel tentang dimensi pengetahuan dan dimensi proses
kognitif

Dimensi pengetahuan Dimensi proses kognitif


1. Pengetahuan faktual C.1. Mengingat (Remember)
a. Pengetahuan tentang 1.1. Mengenali(recognising)
terminologi 1.2. Mengingat(recalling)
b. Pengetahuan tentang C.2. Memahami (Understand)
bagian detail dan unsur – 1.3. Menafsirkan(Interpreting)
unsur 1.4. Meberi Contoh (Exampliying)
2. Pengetahuan konseptual 1.5. Meringkas (Summarizing)
a. Pengetahuan tentabg 1.6. Menarik inferensi (Inferring )
klasifikasi dan ketagori 1.7. Membandingkan (Compairing )
b. Pengetahuan tentang 1.8. Menjelaskan ( Explaining)
prinsip dan generalisasi C.3 Mengaplikasikan (Apply)
c. Pengetahuan tentang teori, 1.9. Menjalankan (Executing)
model dan unsur 1.10. Mengimplementasikan
3. Pengetahuan tentang (Implementing)
prosedural C.4. Menganalisis (Analyze)
a. Pengetahuan tentang 1.11. Menguraikan(differentiating)
keterampilan khusus yang 1.12. Mengorganisir (organizing)
berhubungan dengan suatu 1.13. Menemukan makna
bidang tertentu dan tersirat(attributing)
pengetahuan tentang C.5. Evaluasi (Evaluate)
logaritma 1.14. Memeriksa(checking)
b. Pengetahuan tetang teknik 1.15. Mengkritik(Critiquing)
dan metode C.6. Membuat (Create)
c. Pengetahuan tentang 1.16. Merumuskan (generating)
kriteria penggunaan suatu 1.17. Merencanakan (planning)
prosedur 1.18. Memproduksi (Producing)
4. Pengetahuan Metakognitif
a. Pengetahuan stategik
b. Pengetahuan tentang
oprasi konitif
c. Pengetahuan tentang diri
sendiri
Gambar 2
Matrik tujuan pembelajaran

a. Kata-Kata Kerja Operasional Taksonomi Bloom Baru


Ranah Afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi,
misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat,minat, motivasi, dan
sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang
sederhana hingga yang paling kompleks.

RANAH KOGNITIF – PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)


No. Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
1. Mengingat Kemampuan menyebutkan Mendefinisikan, menyusun
kembali informasi / daftar,
pengetahuan yang menjelaskan, mengingat,
tersimpan mengenali,
dalam ingatan. Contoh: menemukan kembali,
menyebutkan arti menyatakan,
taksonomi. mengulang, mengurutkan,
menamai,
menempatkan,
menyebutkan.

2. Memahami Kemampuan memahami Menerangkan,


instruksi dan menegaskan menjelaskan,
pengertian/makna ide atau menterjemahkan,
konsep yang telah melaporkan
diajarkan menguraikan, mengartikan,
baik menyatakan kembali,
dalam bentuk lisan, tertulis,
menafsirkan,
maupun grafik/diagram menginterpretasikan,
Contoh : Merangkum mendiskusikan,
materi menyeleksi, mendeteksi,
yang telah diajarkan menduga,
dengan mengelompokkan,
kata-kata sendiri memberi
contoh, merangkum
menganalogikan,
mengubah,
memperkirakan.
Menerapkan Kemampuan melakukan Memilih, menerapkan,
sesuatu melaksanakan,
dan mengaplikasikan mengubah, menggunakan,
konsep mendemonstrasikan,
dalam situasi tetentu. memodifikasi,
Contoh: menginterpretasikan,
Melakukan proses menunjukkan,
pembayaran membuktikan,
gaji sesuai dengan sistem menggambarkan,
berlaku. mengoperasikan,
menjalankan
memprogramkan,
mempraktekkan,
memulai.
Menganalisis Kemampuan memisahkan Mengkaji ulang,
konsep kedalam beberapa membedakan,
komponen dan membandingkan,
mnghubungkan mengkontraskan,
satu sama lain untuk memisahkan,
memperoleh pemahaman menghubungkan,
atas menyisihkan, menduga,
konsep tersebut secara mengubah
utuh. mempertimbangkan
Contoh: Menganalisis mempertentangkan,
penyebab menata ulang, mencirikan,
meningkatnya Harga pokok struktur,
penjualan dalam laporan melakukan pengetesan,
keuangan dengan mengintegrasikan,
memisahkan mengorganisir,
komponen- komponennya. mengkerangkakan.
menunjukan
hubungan antara variabel,
memecah menjadi
beberapa bagian
Mengevaluasi Kemampuan menetapkan Mengkaji ulang,
derajat sesuatu berdasarkan mempertahankan,
norma, kriteria atau menyeleksi,
patokan mempertahankan,
tertentu mengevaluasi,
Contoh: Membandingkan mendukung, menilai,
hasil menjustifikasi,
ujian siswa dengan kunci mengecek, mengkritik,
jawaban. memprediksi,
membenarkan,
menyalahkan.
Mencipta Kemampuan memadukan Kemampuan memadukan
Unsur-unsur unsurunsur
menjadi sesuatu bentuk menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan baru yang utuh dan
koheren, koheren,
atau membuat sesuatu yang atau membuat sesuatu yang
orisinil. Contoh: Membuat orisinil. Contoh: Membuat
kurikulum dengan kurikulum dengan
mengintegrasikan pendapat mengintegrasikan pendapat
dan dan
materi dari beberapa materi dari beberapa
sumber sumber

mengetahui memahami mengaplikasikan Menganalisis mengevaluasi Membuat


Mengutip Memperkiraka Menugaskan Menganalisis Membandingk Mengabstrak
Menyebutka n Mengurutkan Mengaudit an si
n Menjelaskan Menentukan Memecahkan Menyimpulka Mengatur
Menjelaskan Mengkategori Menerapkan Menegaskan n Menganimas
Menggamba kan Menyesuaikan Mendeteksi Menilai i
r Mencirikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengarahkan Mengumpul
Membilang Merinci Memodifikasi Menyeleksi Mengkritik kan
Mengidentif Mengasosiasik Mengklasifika Memerinci Menimbang Mengkatego
ikasi an si Menominasika Memutuskan rikan
Mendaftar Membandingk Menghitung n Memisahkan Mengkode
Menunjukka an Membangun Mendiagramk Memprediksi Mengkombi
n Menghitung Mengurutkan an Memperjelas nasikan
Memberi Mengkontrask Membiasakan Mengkorelasik Menugaskan Menyusun
label an Mencegah an Menafsirkan Mengarang
Memberi Mengubah Menggambark Merasionalkan Mempertahan Membangun
indeks Mempertahan an Menguji kan Menanggula
Memasangk kan Menggunakan Mencerahkan Memerinci ngi
an Menguraikan Menilai Menjelajah Mengukur Menghubun
Menamai Menjalin Melatih Membagankan Merangkum gkan
Manandai Membedakan Menggali Menyimpulka Membuktikan Menciptakan
Membaca Mendiskusika Mengemukaka n Memvalidasi Mengkreasik
Menyadari n n Menemukan Mengetes an
Menghafal Menggali Mengadaptasi Menelaah Mendukung Mengoreksi
Meniru Mencontohkan Menyelidiki Memaksimalk Memilih Merancang
Mencatat Menerangkan Mengoperasik an Memproyeksi Merencanak
Mengulang Mengemukaka an Memerintahka kan an
Mereproduk n Mempersoalka n Mendikte
si Mempolakan n Mengedit Meningkatka
Meninjau Memperluas Mengkonsepk Mengaitkan n
Memilih Menyimpulka an Memilih Memperjelas
Menyatakan n Melaksanakan Mengukur Memfasilitas
Mempelajari Meramalkan Meramalkan Melatih i
Mentabulasi Merangkum Memproduksi Mentransfer Membentuk
Memberi Menjabarkan Memproses Merumuskan
kode Mengaitkan Menggeneral
Menelus Menyusun isasi
Mensimulasik Menggabung
an kan
Memecahkan Memadukan
Melakukan Membatas
Mentabulasi Mereparasi
Menampilka
n
Menyiapkan
Memproduk
si
Merangkum
Merekonstru
ksi

D. PENGGUNAAN TAKSONOMI BLOOM UNTUK INDIKATOR

Indikator merupakan penanda tercapai atau tidak pembelajaran oleh


guruyang dilihat pada diri siswa, ketercapaian ini tentunya diukur dengan
sebuahevaluasi sehingga dapat ditentukan tuntas atau tidaknya seorang peserta
didik. Rumusan pembuatan indikator adalah Kata Kerja Operasional yang diikuti
dengan materi pembelajaran ata dapat ditulis:

Indikator = KKO + Materi


pembelajaran
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi
Bloom dalam pembuatan indikator adalah sebagai berikut:
1. Tentukan kompetensi dasar yang akan diajarkan
2. Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai dengan kompetensi
pembelajaran.
a. Ranah kognitif : Tentukan tingkatan taksonomi, apakah pada
tingkatan Mengingat, Memahami,Menerapkan, Menganalisis,
Menilai, Membuat.
3. Gunakan Kata Kerja Operasional (KKO) yang ada dan sesuaikan
dengan dimensi pengetahuan faktua, konseptual, procedural dan
metakognitif

E. PENERAPAN TAKSONOMI BLOOM

Dalam kaitannya dengan tugas pengajar/widyaiswara dalam menyusun


kurikulum, pemilihan kata kerja kunci yang tepat memegang peranan penting
dalam menjelaskan tujuan program diklat, kompetensi dasar dan indikator
pencapaian agar konsep materi tersampaikan secara effektif. Kata kerja kunci
tersebut merupakan acuan bagi instruktur dalam menentukan kedalaman
penyampaikan materi, apakah cukup memahami saja, mendemonstrasikan,
menilai, dan sebagainya.
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi
Bloom adalah sebagai berikut :
1. Tentukan tujuan pembelajaran
2. Tentukan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai apakah
peningkatan knowledge, skills atau attitude. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan karakteristik mata diklat, dan peserta didik
3. Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai dengan
kompetensi pembelajaran.
a. Ranah kognitif : Tentukan tingkatan taksonomi, apakah pada
tingkatan Mengingat, Memahami,Menerapkan,
Menganalisis, Menilai, Membuat.
b. Ranah Psikomotorik : Kategorikan ranah tersebut,apakah
termasuk Persepi, Kesiapan, Reaksi yang diarahkan, Reaksi
natural (mekanisme), Adaptasi, Reaksi yang kompleks
Kreativitas
c. Ranah Afektif: Kategorikan ranah tersebut, apakah termasuk
penerimaan, Responsif, Nilai yang dianut (Nilai diri),
Organisasi dan Karakterisasi.
4. Gunakan kata kerja kunci yang sesuai, untuk menjelaskan
instruksi kedalaman materi, baik pada tujuan program diklat,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
5. Sebagai tambahan, untuk penerapan taksonomi bloom dalam
ranah kognitif, dapat ditentukan pula media pembelajaran yang
sesuai dengan mengacu pada Bloom’s Cognitive Wheel.
Pilihan media pembelajaran ini dapat dilihat pada lingkaran
terluar yang berwarna hijau.

Walaupun Bloom’s Cognitive Wheel ini belum direvisi, namun masih


dapat dijadikan acuan mengingat perubahannya yang tidak terlalu signifikan.
Untuk lebih jelasnya penerapan taksonomi bloom ini dapat dilihat dalam
Bloom’s Cognitive Wheel berikut ini.
Berikut ini adalah penjelasan dan pilihan kata kerja kunci dari ranah kognitif yang telah
direvisi.
REVISI RANAH KOGNITIF - PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci
Mengingat Kemampuan Mendefinisikan, menyusun
menyebutkan daftar,
kembali informasi / menjelaskan, mengingat,
pengetahuan yang mengenali, menemukan
tersimpan kembali, menyatakan,
dalam ingatan. Contoh: mengulang, mengurutkan,
menyebutkan arti menamai, menempatkan,
taksonomi. menyebutkan.

Memahami Kemampuan memahami Menerangkan, menjelaskan,


instruksi dan menegaskan menterjemahkan, menguraikan,
pengertian/makna ide atau mengartikan,
konsep yang telah menyatakan kembali,
diajarkan baik dalam menafsirkan,
bentuk lisan, tertulis, menginterpretasikan,
maupun grafik/diagram mendiskusikan,
Contoh : Merangkum menyeleksi, mendeteksi,
materi yang telah melaporkan, menduga,
diajarkan dengan kata- mengelompokkan,
kata sendiri memberi contoh,
merangkum
menganalogikan,
mengubah,
memperkirakan.

Menerapkan Kemampuan melakuk Memilih, menerapkan,


sesuatu dan melaksanakan, mengubah,
mengaplikasikankonsep menggunakan,
dalam situasi tetentu. mendemonstrasikan,
Contoh: Melakukan memodifikasi,
proses menginterpretasikan,
pembayaran gaji sesuai menunjukkan, membuktikan,
dengan sistem berlaku. menggambarkan,
mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan,
mempraktekkan, memulai.
Menganalisis Kemampuan Mengkaji ulang, membedakan,
memisahkan membandingkan,
konsep kedalam mengkontraskan, memisahkan,
beberapakomponen dan menghubungkan, menunjukan
mnghubungkan satu hubungan antara variabel,
sama memecah menjadi beberapa
lain untuk memperoleh bagian, menyisihkan,
pemahaman atas konsep menduga, mempertimbangkan
tersebut secara utuh. mempertentangkan, menata
Contoh: Menganalisis ulang, mencirikan, mengubah
penyebab meningkatnya struktur, melakukan
Harga pokok penjualan pengetesan, mengintegrasikan,
dalam laporan keuangan mengorganisir,
dengan memisahkan mengkerangkakan.
komponen-
komponennya.

Mengevaluas Kemampuan menetapkan Mengkaji ulang,


i/menilai derajat sesuatu mempertahankan, menyeleksi,
berdasarkan norma, mempertahankan,
kriteria atau patokan mengevaluasi, mendukung,
tertentu menilai, menjustifikasi,
Contoh: Membandingkan mengecek, mengkritik,
hasil memprediksi, membenarkan,
ujian siswa dengan menyalahkan.
kunci jawaban.

Mencipta Kemampuan memadukan Merakit, merancang,


unsur- unsur menjadi menemukan, menciptakan,
memperoleh, mengembangkan,
sesuatu bentuk baru yang
memformulasikan,
utuh dan koheren, atau
membangun, membentuk,
membuat sesuatu yang melengkapi, membuat,
orisinil. Contoh: menyempurnakan, melakukan
Membuat inovasi, mendisain,
kurikulum dengan menghasilkan karya.
mengintegrasikan
pendapat
dan materi dari beberapa
sumber

Anda mungkin juga menyukai