143 423 1 PB PDF
143 423 1 PB PDF
Abstrak
Air sungai lambidaro yang menjadi sarana mandi cuci kakus bagi masyarakat sekitar mengandung kadar
BOD5 dan COD melebihi baku mutu air sungai berdasar peraturan gubernur Sumsel yaitu 5,75 ppm dan
19 ppm . Variabel yang diteliti adalah karakteristik fisik air temperatur, TDS, TSS dan karakteristik kimia
air (Cd terlarut, air raksa, timbal, sulfat, arsen, selenium, sianida, fluorida, amoniak bebas, nitrat, nitrit,
BOD, COD, DO, tembaga, cobalt, sulfida, fospat, minyak dan lemak, deterjen, dan fenol). Hasil
penelitian menunjukan bahwa penambahan kaporit akan menurunkan nilai TDS, TSS, sianida, fluorida,
ammonia, nitrit, BOD, COD, sulfide, fosfat, detergen, minyak dan lemak. Dan akan menaikkan pH, kadar
sulfat, serta oksigen terlarut di dalam air Sungai Lambidaro. Sedangkan penambahan tawas ternyata akan
menurunkan pH, TDS, TSS, sianida, ammonia, nitrit, BOD, COD, sulfida, detergen, minyak dan lemak
dan akan meningkatkan kadar sulfat, fluorida, serta oksigen terlarut di dalam air Sungai Lambidaro. Dan
hasil kualitas air terbaik didapat pada penambahan 25 ppm tawas + 10 ppm kaporit.
Kata kunci: koagulasi, desinfeksi, air sungai lambidaro, karakteristik kimia dan fisik air
Abstract
Lambidaro river is a source of water used for daily activities which potentially contaminate. The result of
research indicate that BOD5 and COD level 5,75 mg/l and 19 mg/l have exceeded standard quality which
is specified by PERGUB SUMSEL in 2005. From research result obtained by the addition of coagulant
alum and calcium hypochlorite able to degrade the level of BOD, COD, TDS, TSS, cyanide,
fluoride, ammonia, nitrite, sulfide, phosphate, detergents, oils and fats. Whether, the addition
of alum and chlorine tend to have no effect on heavy metals level which is cadmium, phulumbum (Pb),
copper, and phenol. The best water quality results obtained on the addition of 25 ppm alum +
10 ppm of chlorine.
Keywords: coagulation, chlorination, lambidaro river water, chemical and physical properties of water
TDS 30 30.4
29.6 29.4
94 28.6
93
92 25
90
88
87 87 87 20
86 86 Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
84 awal kaporit kaporit kaporit kaporit
82
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm Gambar 3. Pengaruh penambahan kaporit
awal kaporit kaporit kaporit kaporit terhadap kadar TSS
Gambar 1. Pengaruh kaporit terhadap TDS Dari uji laboratorium diketahui bahwa
pada peningkatan volume penambahan kaporit
Dari gambar di ketahui bahwa pada hingga 40 ppm, kadar TSS dalam sampel air
penambahan larutan kaporit 10-40 ppm kadar tersebut akan terus turun hingga 28,6 mg/L. Ini
TDS turun hingga 87 mg/L. Ini disebabkan disebabkan karena di dalam larutan kaporit
karena kaporit Ca(OCl)2 bersifat sebagai Ca(OCl)2 kaporit, terdapat HClO. HClO akan
oksidator yang akan menghilangkan senyawa mengeluarkan atom-atom oksigen. Atom-atom
besi maupun mangan yang terlarut di dalam air. oksigen inilah yang sebenarnya aktif membunuh
Oleh karenanya semakin banyak zat besi dan bakteri dan mikroorganisme pada air. Makin
mangan terlarut yang teroksidasi maka akan banyak HClO yang terbentuk, makin banyak
menurunkan kadar TDS di dalam air tersebut. pula atom oksigen yang lepas. Ini berarti daya
desinfeksi makin besar sehingga akan
menurunkan kadar TSS.
TDS
94 TSS
40
93 93
37.8
92
35
91
32.6
90 90 90
30
89 89 89
88 26.3
25 25.1 25.2
87
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas 20
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas
Gambar 2. Pengaruh tawas terhadap TDS
Gambar 4. Pengaruh penambahan tawas
terhadap kadar TSS
Gambar 8. Pengaruh tawas terhadap sulfida Gambar 10. Pengaruh tawas terhadap sianida
Terlihat bahwa pada penambahan tawas Terlihat pula bahwa penambahan tawas
hingga 100 ppm, kadar sulfat akan terus juga dapat menurunkan kadar sianida di dalam
meningkat menjadi 34,761. Ini disebabkan air. Ini disebabkan karena Al2(SO)4)3 merupakan
karena tawas dalam air akan menghasilkan asam koagulan aid yang dapat menghilangkan
sulfat sehingga menyebabkan kadar sulfat dalam impurities yang tidak terlarut seperti sianida (CN-
air meningkat. ) dengan cara menetralkan muatan nya hingga
terbentuk flok kecil yang kemudian akan
Sianida (CN) mengendap.
0.06
4 1
2 2 2 2 2 0.5
0
0
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
Sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm
awal tawas tawas tawas tawas
awal tawas tawas tawas tawas
Gambar 20. Pengaruh tawas terhadap COD Gambar 22. Pengaruh tawas terhadap DO
Pada penambahan tawas hingga 100 ppm, Terlihat juga pada penambahan
kebutuhan oksigen kimia (COD) masing-masing konsentrasi tawas hingga 100 ppm, jumlah
sampel akan turun hingga 2 mg/L. Ini disebabkan oksigen terlarut juga akan meningkat hingga 3,44
karena tawas merupakan koagulan yang dapat mg/L. Hal ini disebabkan karena kelarutan
menghilangkan/mengurangi zat-zat tersuspensi oksigen di dalam air dipengaruhi oleh banyaknya
yang terdapat di dalam air, baik bahan organik kandungan garam dan mineral yang terlarut di
maupun anorganik. Apabila zat tersuspensi dalam air. Dimana tawas akan menurunkan kadar
semakin sedikit, maka akan menurunkan TSS yaitu impurities-impurities yang terlarut
kebutuhan oksigen kimia (COD). seperti garam-garam bikarbonat, klorida, dan
silikat. Menurunnya kadar TSS inilah yang
Dissolved Oxygen (DO) menyebabkan jumlah oksigen terlarut di dalam
air akan meningkat.
Terlihat bahwa penambahan kaporit
hingga 30 ppm, kadar DO di dalam air akan Sulfida (H2S)
meningkat hingga 2,75 mg/L. Ini disebabkan
karena kaporit berperan sebagai desinfektan yang Terlihat bahwa pada penambahan kaporit
dapat membunuh mikroorganisme aerob. hingga 40 ppm, kadar sulfida akan turun hingga
Semakin banyaknya konsentrasi kaporit yang 0,00058mg/L.Di air, kalsium hipoklorit terurai
ditambahkan maka oksigen yang terlarut juga menjadi ion kalsium (Ca2+) dan hipoklorit (ClO-).
dapat meningkat. HOCl dan ClO- dianggap sebagai bahan yang
aktif karena HOCl tidak dapat terurai sebagai zat
Kadar DO maksimum air sungai 6 mg/L
0.0003 0.204
sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm
0.0002 awal kaporit kaporit kaporit kaporit
0.0001
0
Sampel 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppm Gambar 25. Pengaruh penambahan kaporit
awal kaporit kaporit kaporit kaporit
terhadap kadar minyak dan lemak
Gambar 23. Pengaruh kaporit terhadap kadar
sulfida Dari grafik di atas, terlihat pada
penambahan 40 ppm kaporit kadar lemak dan
minyak turun hingga 0,215 mg/l. Ini disebabkan
karena adanya kaporit ketika dilarutkan dalam air
sulfida menghasilkan asam hipoklorit (HOCl) dan ion
hipoklorit (OCl-) yang memiliki sifat
0.0009
desinfektan.
0.0008 0.0008 0.0008
0.0007 0.0007 Minyak dan Lemak
0.222
0.0006 0.0006 0.0006
0.221
0.0005
0.22
0.0004 0.219
0.0003 0.218 0.218
0.0002
0.0001 0.216 0.216
0
sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm 0.214 0.214
awal tawas tawas tawas tawas
0.212
0.56
Said Nusa Idaman, Kualitas Air dan Kesehatan
sampel 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm Masyarakat,http://www.kelair.bppt.go.id/
awal tawas tawas tawas tawas Publikasi/BukuKesmas/BAB1.pdf
(diakses tanggal 5 januari 2012).
Gambar 28. Pengaruh penambahan tawas
terhadap kadar detergen Said Nusa Idaman, Ruliasih, Pengolahan Air
Sungai Skala Rumah Tangga Secara
Namun pada penambahan tawas hingga Kontinyu,http://www.kelair.bppt.go.id/Pu
100 ppm, kadar deterjen turun menjadi 0,58 blikasi/BukuAirMinum/BAB6AIRSUNG
mg/L. Karena tawas dapat mengadsorpsi zat-zat AI.pdf (diakses tanggal 5 januari 2012).
warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan
peptisid. Standar Nasional Indonesia, 1994, Pengujian
Kualitas Air Sumber dan Limbah Cair,
4. KESIMPULAN Direktorat Pengembangan Laboratorium
Berdasarkan hasil percobaan yang telah Rujukan dan Pengolahan Data, Badan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa BOD5 dan Pengendalian Dampak Lingkungan.
COD dalam air sungai lambidaro melebihi baku