Anda di halaman 1dari 13

Pengukuran permukaan (level) adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap peralatan proses

yang berbentuk kolom seperti : Tangki, Drum, Tabung Silinder.

2.2 METODE PENGUKURAN

Ada dua cara utama untuk mengukur ketinggian permukaan (level) cairan, yaitu:

1. Pengukuran secara langsung, yang antara lain prinsip bola pelampung dan konduktivitas

2. Pengukuran tidak langsung yang antara lain, menggunakan prinsip pengukuran tahanan absolute,
diagfrahma, system gelembung udara, tekanan differensial, manometer air raksa dan lain sebagainya.

Untuk menentukan tinggi permukaan atau level permukaan zat padat, dapat juga dipergunakan cara :

1. Listrik.

2. Isotop.

3. Ultrasonik.

2.3 PRINSIP UNTUK MENGUKUR PERMUKAAN (LEVEL)

Pengukuran level dengan system hydrostatic head

Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang diketahui massa
jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida. Untuk memudahkan pengukuran tekanan
hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau pressure gauge.

Rumus yang digunakan :

P=ρxh

Dimana :

P : Tekanan hidrostatic

ρ : Massa jenis benda cair

h : Tinggi permukaan cairan

Jenis gerakan pelampung

Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida maka pelampung
akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya dengan suatu mekanisme,
pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada macam alat ukur atau mekanisme control
level lain.

Jenis perpindahan benda apung


Pengukuran ini menggunakan prinsip dasar hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa total tekanan
fluida terhadap benda yang tercelup kedalamnya adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan dan
arah tekanan tersebut ke atas (vertikal). Gaya ke atas tersebut sering dikenal dengan gaya apung. Sebagai
transmitter, sistem perpindahan benda apung adalah kombinasi dari perpindahan benda apung dengan
sistem pneumatik, sehingga sinyal informasi level yang dikirimkan adalah bentuk tekanan udara.

Konduktivitas listrik

Prinsip ini berdasarkan kenyataan bahwa beberapa jenis fluida merupakan konduktor listrik, sedangkan
beberapa jenis yang lain termasuk udara, realtif tidak menghantarkan arus listrik. Hal ini digunalan untuk
mengetahui ada atau tidaknya permukaan fluida melampaui garis level tertentu.

Pengendalian splite range

Jika di pengendalian selektif (selective control) ada dua proses variabel yang dikendalikan oleh satu
control valve, di pengendalian split range ada duacontrol valve untuk mengendalikan sebauah process
variabel. Dengan pengendalian split range, control valve mampu mengendalikan flow yang kecil sampai
flow yang besar. Jadi, ada dua control valve di dalam sebuah loop, untuk low-flow dan high-flow. Namun,
pada diagram kotak tetap hanya ada satu final control element, karena kerja control valve bergantian
(sequencing). Control valve untuk low-flow bekerja pada sinyal 3 – 9 psi (0 - 50 %) dan control valve
untuk high-flow bekerja pada sinyal 9 – 15 psi (50 – 100%).

Tuntuan sistem pengolahan otomatis yang canggih, operasi di industri seperti kilang minyak dan
petrokimia sangat membutuhkan pengukuran dan pengendalian proses yang tepat dan dapat
diAndalkan. Dengan meningkatkan keakuratan pengukuran, kemungkinan akan mengurangi variabilitas
dari sebuah proses semakin bagus dan juga akan menghasilkan kualitas produk yang lebih bagus.
Beberapa parameter proses yang harus diukur dan dikendalikan pada suatu industri kilang minyak dan
petrokimia adalah level fluida di sebuah tangki serta aliran fluida tersebut.

Pengukuran level fluida di suatu industri mempunyai variasi yang cukup luas. Mulai dari bentuk yang
sederhana, tipe mekanik, elektronik hingga metode radiasi nuklir dan ultrasonic. Pemilihan metode
pengukuran level haruslah sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan. Adapun metode pengukuran level
fluida pada tangki dan separator dapat dibagi dalam beberapa kategori:
Sight Glass

Gambar 2 - Sight Glass (www.mycheme.com)

Gambar 2 – Sight Glass (www.mycheme.com)

Sight Glass merupakan salah satu metode pengukuran level fluida yang paling konvensional dan biasa
disebut dengan gauge glass. Sight Glass digunakan untuk pengukuran level fluida di dalam tangki secara
kontinyu, Ketika Level fluida di dalam tangki bergerak naik maka level cairan di dalam sight glass juga
akan naik dan begitu juga sebaliknya.

Float Level Measurement

Gambar 3 - Float Type (www.mycheme.com)

Gambar 3 – Float Type (www.mycheme.com)

Pergerakan Float di dalam tangki akan ditransmisikan ke counter weight di dalam sight glass melalui
kabel seling dan pulley. Prinsip Float hampir sama seperti halnya sight glass di atas, hanya saja logikanya
yang terbalik. Ketika level fluida di dalam tangki bergerak naik maka level cairan yang berada di sight
glass akan turun.

Hydrostatic Pressure Level Measurement

Gambar 4 - Hydrostatic Pressure Type (toekangengineer.blogspot.com)

Gambar 4 – Hydrostatic Pressure Type (toekangengineer.blogspot.com)

Prinsip pengukuran dari Hyrostatic Pressure Type adalah Hukum Pascal yang berbunyi tekanan yang
diberikan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Dengan
memanfaatkan persamaan ΔP= ρg(Δh), Sistem pengukuran dilakukan dengan menempatkan dua unit
sensor tekanan di dasar tangki (P1) dan di bagian atas tangki (P2) sehingga dengan dua parameter yang
didapat dari dua unit sensor tersebut kita dapat mendapatkan parameter level fluida dengan
perhitungan matematis sebagai berikut:
H=ΔP/(Ρg)

Kekurangan dari metode Hydrostatic Pressure ini adalah kita hanya dapat menggunakannya pada fluida
yamg homogen. Jika terdapat dua campuran fluida atau lebih maka kemungkinan pengukuran yang
akurat akan berkurang karena massa jenis dari kedua fluida tersebut berbeda.

Displacer Level Measurement

Gambar 5 - Displacer (www.iamechatronics.com)

Gambar 5 – Displacer (www.iamechatronics.com)

Displacer merupakan metode pengukuran level fluida yang paling popular sejak beberapa tahun yang
lalu. Prinsip pengukuran metode Displacer ini menggunakan Prinsip Archimedes dengan mendeteksi
berat batang displacer yang direndam dalam fluida tersebut. Ketika level fluida semakin tinggi maka
batang displacer akan mengalami gaya apung yang lebih besar sehingga ketika berat batang displacer
semakin ringan maka controller akan membaca bahwa level fluida semakin tinggi dan begitu juga
sebaliknya.

Capacitance Level Measurement

Gambar 6 - Capacitance Type (www.sensorsmag.com)

Gambar 6 – Capacitance Type (www.sensorsmag.com)

Minyak memiliki konstanta dari 1,8 hingga 5, Pure glycol mempunyai konstanta 37 dan larutan air
berkisar antara 50 hingga 80. Prinsip Capacitance Level measurement adalah berdasarkan prinsip kerja
kapasitor dimana komponen elektrik ini dapat menyimpan energi. Kapasitor terdiri dari dua plat
konduktif yang dipisahkan oleh media insulator. Jumlah energi yang dapat disimpan oleh kapasitor
dipengaruhi oleh Luas Plat, Jarak kedua plat dan konstanta dielektrik medianya.

Dalam aplikasi pengukuran level fluida pada tangki, Plat pertama adalah Probe yang dimasukkan ke
dalam tangki, sedangkan dinding tangki akan berfungsi sebagai Plat kedua dimana jarak antara probe
dengan dinding tangki tidak akan berubah maka satu-satunya parameter yang akan berubah adalah
konstanta dielektrik. Udara memiliki konstanta dielektrik satu sedangkan fluida memiliki konstanta
dielektrik lebih dari satu.

Ketika level fluida semakin tinggi maka konstanta dielektrik fluida yang diukur akan menggantikan udara
dan menyebabkan nilai kapasitansi naik sehingga controller akan membaca bahwa level fluida semakin
tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Ultrasonic Level Measurement

Gambar 7 - Ultrasonic Level Measurement (www.enggcyclopedia.com)

Gambar 7 – Ultrasonic Level Measurement (www.enggcyclopedia.com)

Ultrasonic Level Measurement bekerja menggunakan prinsip pemancaran gelombang suara yang
dipancarkan oleh Piezoelectric ke dalam tangki yang berisi fluida. Alat ini mengukur lama waktu yang
dibutuhkan gelombang suara yang dipantulkan kembali ke transmitter.

2.3 Jenis Alat Ukur Tekanan

2.3.1 Manometer

Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Alat ukur
ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah
pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu
tinggi (mendekati tekanan atmosfir).

Fungsi manometer
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan
tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi
manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U) yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi
minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang
mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan.

Bentuk paling sederhana dari manometer adalah bahwa dari sebuah tabung berbentuk U diisi dengan
cairan. tekanan yang akan diukur diterapkan ke ujung terbuka tabung. Jika ada perbedaan tekanan, maka
ketinggian cairan pada dua sisi tabung akan berbeda. Perbedaan ketinggian adalah tekanan proses dalam
mm air (atau mm merkuri).

Konversi menjadi Kpa cukup sederhana:

§ Untuk air, Kpa : 9,807 x mmH2O

§ Untuk merkuri, Pa : 133,3 mmHg

Keuntungan dan Kekurangan

� Biaya murah

� Sederhana dan cukup baik

� Respon lambat dan terjadi osilasi

� Akurasi pengukuran tergantung pada presisi tinggi cairanpada pipa U

� Tidak dapat digunakan untuk tekanan vakum

� Cairan dalam pipa U tidak boleh ada interaksidenganfluida yang diukur

� Kontaminasi merkuri dan uap air dapat terjadi, terutamapadapengukuran tekanan rendah.

Description: gb44444
Gambar 2.3 Ilustrasi skema manometer kolom cairan

Prinsip Kerja Manometer

Pada gambar a, merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya,
dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.

Pada gambar b, bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan kebawah pada kaki
tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian “h” merupakan
penjumlahan hasil pembacaan di atas 8 dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan.

Pada gambar c, bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada
sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian merupakan hasil penjumlahan
pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

2.3.2 Barometer

Definisi barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar (tekanan atmosfer). Barometer
sederhana adalah barometer raksa atau barometer Torricelli. Pengukur tekanan dengan barometer ini
dengan cara menghitung tinggi permukaan raksa pada bejana (bentuk lurus) atau selisih tinggi
permukaan raksa pada bejana (bentuk J) barometer Torricelli ditemukan oleh ilmuwan fisika
berkebangsaan Italia, bernama Evangelista Torricelli (1608 – 1647) mula-mula tabung kaca yang
panjangnya 1 meter diisi raksa, kemudian tabung kaca diubalik dan dipasang pada statif. Ternyata,
sebagian raksa turun ke bejana dan pada bagian atas tabung terdapat ruang hampa yang disebut ruang
hampa Torricelli.
Gambar 2.4 Macam-macam barometer

Tinggi raksa dalam tabung adalah 76 cm. tekanan raksa setinggi 76 cm inilah yang dimaksudkan tekanan
1 atmosfer. Jenis barometer yang lain adalah barometer logam atau barometer aneroid, barometer air
dan barometer merkuri.

A. Manometer

Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Alat ukur
ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah
pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu
tinggi (mendekati tekanan atmosfir).

B. Fungsi manometer

Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan
tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi
manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U (lihat Gambar 4-4) yang diisi cairan
setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa,
sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang lainnya.
Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Gambar 1. Ilustrasi skema manometer kolom cairan

C. Prinsip kerja manometer

Gambar a.

Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua
ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.

Gambar b.

Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung
tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan
penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya tekanan.

Gambar c.

Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan
cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan
diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

D. Penggunaan manometer

Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan
diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan
= v2/2g).

Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana mengoperasikan
manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran cairan diberikan oleh
perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa, L adalah jarak antara
dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah diameter pipa dan g adalah
konstanta gravitasi.

Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah tabung yang
berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (air raksa) atau air. Tekanan p yang terukur adalah
berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi tabung.

merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya
tekanan.
Gambar c.

Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan
cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan
diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.

D. Penggunaan manometer

Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan
diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan
= v2/2g).

Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana mengoperasikan
manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran cairan diberikan oleh
perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa, L adalah jarak antara
dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah diameter pipa dan g adalah
konstanta gravitasi.

Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah tabung yang
berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (air raksa) atau air. Tekanan p yang terukur adalah
berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi tabung.

Gambar 2.Monometer Tabung terbuka Gambar 3. Monometer air raksa

Tekanan atmosfir dapat diukur dengan alat jenis monometer air raksa dengan salah satu ujung tabung
tertutup, seperti pada gambar 5. Ruang di atas kolom air raksa hanya mengandung uap air raksa, yang
tekanannya begitu kecil pada temperature biasa sehingga tekanan tersebut dapat daiabaikan besarnya.
Dengan demikian dari persamaan diperoleh tekanan atmosfir adalah P0=gh

Tekanan atmosfir disuatu titik secara numerik adalah sama dengan berat kolom udara sebanyak satu
satuan luas penampang yang membentang dari titik tersebut ke puncak atmosfir. Maka tekanan atmosfir
di suatu titik akan berkurang dengan ketinggian. Dari hari ke hari akan ada variasi-variasi tekanan
atmosfir karena atmosfir tersebut tidaklah static.

Kolom air raksa di dalam barometer akan mempunyai tinggi sebesar kia-kira 76 cm di permukaaan laut
yang berubah dengan tekanan atmosfir. Suatu tekanan yang ekuivalen dengan tekanan yang dikeluarkan
oleh persis 76 cm air raksa pada suhu 0oC di bawah grafitasi standar, g = 980 cm2, dinamakan satu
atmosfir (1 atm). Massa jenis air raksa pada temperature ini adalah 13,595 gram/cm3, maka satu atm
adalah ekuivalen dengan :

1 atm = (13,595 gram/cm3)(980 cm/s2 (76 cm) = 1,013 x 105) N/m2)= 1,013 x 105 Pa.

Seringkali tekanan dispesifikasikan dengan memberikan tinggi kolom air raksa pada suhu 00)C, sehinggga
tekanan sering dinyatakan dalam “ sentimeter air raksa (cm-Hg).

Ada beberapa macam manometer sebagai berikut :

1. Manometer zat cair

Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi raksa. Manometer jenis ini
dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan manometer raksa yang tertutup.

a. Manometer raksa ujung terbuka

Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup bila
tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U berisi raksa, pada salah satu ujungnya dihubungkan dengan
ruangan yang akan diukur tekanannya, sedangkan ujung yang lain berhubungan dengan udara luar
(atmosfer). Sebelum digunakan, permukaan raksa pada kedua pipa U adalah sama tinggi. Setelah
dihubungkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya, maka permukaan raksa pada kedua pipa
menjadi tidak sama tingginya.

Jika tekanan gas dalam ruanagn tertutup lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka akan
mendorong raksa dalam pipa U. permukaan raksa pada pipa terbuka lebih tinggi daripada permukaan
raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah Δh, maka
tekanan ruangan sebesar

P = Bar + Δh .

Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada tekanan udara luar, maka
permukaan raksa pada pipa terbuka akan lebih rendah daripada permukaan raksa pada pipa yang
berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan selisih tinggi raksa adalah Δh, maka tekanan gas dalam
ruang an sebesar

P = Bar . Δh
Keterangan :

Bar : tekanan udara luar

Δh : tekanan gas dalam ruang tertutup

b. Manometer raksa ujung tertutup

Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung terbuka, tetapi digunakan untuk
mengukur tekanan ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum digunakan, tinggi permukaan raksa sama
dengan tekanan di dalam pipa tertutup 1 atmosfer. Jika selisih tinggi permukaan raksa pada kedua pipa
adalah Δh cm, maka tekanan ruang tersebut sebesar :

P₂ = (P₁+Δh) cmHg

Kteterangan :

P₁ : tekanan udara mula-mula dalam pipa

Dh : selisih tinggi permukaan raksa kedua pipa

P₂ ; besarnya tekanan udara yang diukur

2. Manometer logam

Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi, misalnya tekanan gas
dalam ketel uap.

Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik turun bila ada perubahan
tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum jam penunjuk skala. Beberapa manometer
logam antara lain manometer Bourdon, manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.

3. Manometer Mac Leod


Manometer mac leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang lebih kecil dari 1 mmHg. Cara
kerja manometer ini pada prinsipnya sama seperti manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi
raksa di pipa S dengan pipa E adalah Δh cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar

P = 1 / 10.000 x Δh cmHg

Keuntungan dari jenis manometer zat cair adalah : a) Sederhana dan murah. b) Perawatannya mudah. c)
Ketelitiannya cukup bagus. d) Cocok diterapkan pada tekanan rendah. Adapun kelemahan dari
manometer zat cair adalah : a) Kebanyakan terbuat dari kaca, maka mudah pecah. b) Dalam operasinya
memerlukan pengaturan posisi ( leveling ). c) Hanya cocok untuk fluida tertentu. d) Tidak dapat dipakai
untuk tekanan dinamik.

Beberapa kelebihan dari pengukuran jenis ini adalah : a) Konnstruksinya sederhana dan murah. b) Dapat
digunakan untuk mengukur tekanan yang berbeda. c) Mempunyai banyak daerah ukur yang berbeda. d)
Dapat dikalibrasi dengan mudah. e) Kepekaannya dapat diubah dengan mengubah dimensi. f)
Mempunyai karakteristik yang bagus pada seluruh daerah kerjanya. Adapun kelemahannya antara lain :
a) Responnya lambat. b) Mudah dipengaruhi olek getaran dan kejutan. c) Mempunyai sifat histerisis

Anda mungkin juga menyukai