Maka,
Alur 4
Kulit buah kakao mengandung (Riyadi, 2003) :
- Pektin : 12,67 %
- Air :5%
- Padatan : 82,33 %
Alur 6
Maka, air yang perlu ditambahkan untuk pengenceran HCl 37 % menjadi
0,73 % adalah = 76.134,71 kg/jam – 946,33 kg/jam = 74.632,59 kg/jam
Alur 4 Alur 7
Pektin : 12,67 % Air
Air : 5,00 % HCl : 37 %
Cake Kulit Kakao : 82,33 %
Alur 8
Pektin*
Pektin terekstraksi
Air
Cake Kulit Kakao
HCl
Alur 8
Alur 7
Fasa Padat :
Pektin* = 385,85 kg/jam
Zat padat = 12.536,34 kg/jam
12.922,19 kg/jam
Alur 7
Pektin : 0,422 %
Pektin terekstraksi : 1,689 %
Air : 83,558 % Alur 8
Cake Kulit Kakao : 13,721 % Pektin
Alur 8
Jika 10% dari komponen berfasa cair terikut ke fasa padat, maka total jumlah
larutan yang ikut padatan (X)
10% =
10% =
X = 1.435,80 kg/jam
= 10,17 kg/jam
Air =
= 1.397,37 kg/jam
Pektin =
= 28,25 kg/jam
Alur 9
Fasa Cair
Pektin =( – 28,25) kg/jam = 1.515,15 kg/jam
HCl = (555,78 – 10,17) kg/jam = 545,61 kg/jam
Air = (76.340,27 – 78.439,46) kg/jam = 74.942,90 kg/jam
Tabel A.2 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter 1 (RDVF–220)
Masuk (Kg/Jam) Keluar (Kg/Jam)
Komponen
Alur 7 Alur 8 Alur 9
Pektin* 385,85 385,85 0,00
Pektin terekstraksi 1.543,40 28,25 1.515,15
Air 76.340,27 1.397,37 74.942,90
Padatan 12.536,34 12.536,34 0,00
HCl 555,78 10,17 545,61
Alur 9
Alur 10
Air
HCl
Alur 9
Pektin terekstraksi : 1,9676 %
Air : 97,3238 %
HCl : 0,7085 %
Alur 12
Pektin terekstraksi
Air
Alur 10
Alur 12
Alur 14
Pembentukan Endapan Pektin dilakukan dengan penambahan larutan
Isopropil alkohol dengan perbandingan Pektin dan Isopropil alkohol 1:2
sehingga jumlah Isopropil alkohol yang ditambahkan sebanyak 2 × 1.515,15
kg/jam = 3.030,30 kg/jam.
Alur 15
Endapan Pektin
Air
Isopropil Alkohol
Gambar A.4 Diagram Alir Mixer (M-320)
Pektin**
Alur 15
Fasa Padat :
– Endapan pektin = 1.484,85 kg/jam
Fasa Cair :
– Pektin ** = 30,30 kg/jam
– Isopropil alkohol = 3.030,30 kg/jam
– Air = 37.744,25 kg/jam
40.804,86 kg/jam
Alur 15
Endapan Pektin : 3,51 %
Air : 89,25 %
Isopropil Alkohol : 7,17 % Alur 16
Pektin** : 0,07 % Pektin Padatan
Air
Isopropil Alkohol
Alur 17
Air
Isopropil Alkohol
Pektin**
10 % =
X = 164,98 kg/jam
Larutan yang terkandung pada endapan pektin :
- Air =
= 152,61 kg/jam
- Isopropil alkohol =
= 12,25 kg/jam
Alur 17
Air = (37.744,25 – 152,61) kg/jam = 37.591,65 kg/jam
Isopropil alkohol = (3.030,30 – 12,25) kg/jam = 3.018,05 kg/jam
Pektin** = 30,30 kg/jam
Tabel A.5 Neraca Massa Total Rotary Drum Vacuum Filter 2 (RDVF–330)
Masuk (kg/jam) Keluar(kg/jam)
Komponen
Alur 15 Alur 16 Alur 17
Pektin** 30,30 0,00 30,30
Endapan Pektin 1.484,85 1.484,85 0,00
Air 37.744,25 152,61 37.591,65
Isopropil Alkohol 3.030,30 12,25 3.018,05
Alur 17
= 40.640,00 kg/jam
Alur 19
Air
Isopropil Alkohol
Alur 17
Pektin**
TD-350
Air : 92,50 %
Isopropil Alkohol : 7,43 %
Kondensat keluar, 100 oC Steam masuk, 150 oC
Alur 18
Pektin**
Air
Isopropil Alkohol
Gambar A.6 Diagram Alir Tangki Destilasi (TD-350)
Alur 19
Air = (37.591,65 – 36.839,81) kg/jam
= 751,83 kg/jam
Isopropil Alkohol = (3.018,05 – 60,36) kg/jam
= 2.957,69 kg/jam
Alur 21
Alur 22
Air
Isopropil Alkohol
Alur 21
Endapan Pektin : 90,01 %
Air : 9,25 %
Isopropil Alkohol : 0,74 %
Alur 23
Endapan Pektin
Air
Alur 22
produk = 2 %. Maka,
2% = × 100 %
2% = × 100 %
X = 122,31 kg/jam
Komposisi uap :
Air = 122,31 kg/jam
Isopropil alkohol = 12,25 kg/jam
Alur 19
Endapan Pektin = 1.484,85 kg/jam
Air = (152,61 – 122,31) kg/jam = 30,30 kg/jam
= 12.000 ton/tahun
Keterangan :
Pektin* = Pektin yang tidak terekstraksi (masih berada di dalam cake kulit
kakao).
Pektin** = Pektin yang tidak terendapkan (masih berfasa cair).
Alur 6
Alur 7
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) pada alur 4 adalah :
Tabel B.2 Neraca Panas Masuk pada Alur 4
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.929,25 0,431 30 25 4.157,54
Air 761,35 0,999 30 25 3.802,93
Cake Kulit Kakao 12.536,34 1,783 30 25 111.761,48
Total 15.226,94 – – – 119.721,95
Maka,
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Tangki Ekstraktor pada alur 7 adalah :
Tabel B.5 Neraca Panas Keluar Tangki Ekstraktor pada Alur 7
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.929,25 0,431 70 25 37.417,87
Air 76.340,27 0,999 70 25 3.431.876,94
Cake Kulit Kakao 12.536,34 1,783 70 25 1.005.853,33
HCl 555,78 0,621 70 25 15.531,37
Total 91.361,65 – – – 4.490.679,50
ms = = 7.079,36 kg/jam
Alur 10
Alur 9
Alur 12
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Vaporizer (V–310) pada alur 9 adalah :
Tabel B.6 Neraca Panas Masuk Vaporizer (V–310) pada Alur 9
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.929,25 0,431 70 25 29.386,36
Air 74.942,90 0,999 70 25 3.369.057,97
HCl 545,61 0,621 70 25 15.247,07
Total 77.003,66 – – – 3.413.691,41
Maka,
Total Panas Keluar Vaporizer (V–310) melalui alur 10 dan alur 12 adalah,
Q keluar = (3.187.522,87 + 3.260.560,89) kkal/jam = 6.448.083,77 kkal/jam
o
Untuk menghasilkan suhu 110 C pada Vaporizer (V–310) diperlukan
pemanasan. Pemanas yang digunakan adalah superheated steam bersuhu 150 oC dan
bertekanan 1 atm. Sedangkan kondensat yang terbentuk berupa saturated steam
bersuhu 100 oC dan bertekanan 1 atm.
Maka,
Banyaknya steam yang dibutuhkan adalah :
S = 48.442,9 kg/jam
Alur 10 Alur 11
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E–312) pada alur 10 adalah :
Tabel B.9 Neraca Panas Masuk Kondensor (E–312) pada Alur 10
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Air 37.198,64 0,999 110 25 3.158.722,85
HCl 545,61 0,621 110 25 28.800,02
Total 37.744,25 – – – 3.187.522,87
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E–312) pada alur 11 adalah:
Tabel B.10 Neraca Panas Keluar Kondensor (E–312) pada Alur 11
Komponen m Cp Tkeluar Treferensi Q
mw =
mw = = 136.364,62 kg/jam
Alur 12 Alur 13
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Cooler (E–316) pada alur 12 adalah :
Tabel B.11 Neraca Panas Masuk Cooler (E–316) pada Alur 12
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.515,15 0,431 110 25 3.205.053,32
Air 37.744,25 0,999 110 25 55.507,58
Total 39.259,41 – – – 3.260.560,90
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Cooler (E–316) pada alur 13 adalah:
Tabel B.12 Neraca Panas Keluar Cooler (E–316) pada Alur 13
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.515,15 0,431 30 25 188.532,55
Air 37.744,25 0,999 30 25 3.265,15
Total 39.259,41 – – – 191.797,70
Untuk menurunkan suhu fluida panas dari 110 oC hingga menjadi 30 oC, pada
Cooler (E–316) diperlukan kondensasi dengan bantuan air pendingin. Air pendingin
yang digunakan adalah air bersuhu 28 oC dan bertekanan 1 atm. Sedangkan air
pendingin bekas yang terbentuk berupa air bersuhu 70 oC dan bertekanan 1 atm.
mw =
mw = = 139.489,24 kg/jam
Alur 19
Alur 17
Alur 18
Gambar B.5 Diagram Alir Tangki Destilasi (TD–350)
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Tangki Destilasi (TD–350) pada alur 17 adalah :
Tabel B.13 Neraca Panas Masuk Tangki Destilasi (TD–350) pada Alur 17
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 30,30 0,431 30 25 65,30
Air 37.591,65 0,999 30 25 187.770,27
Isopropil Alkohol 3.018,05 0,662 30 25 9.989,75
Total 40.640,00 – – – 197.825,32
Jumlah panas keluar (Q keluar) Tangki Destilasi (TD–350) pada alur 19 adalah :
Tabel B.15 Neraca Panas Keluar Tangki Destilasi (TD–350) pada Alur 19
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen o o o
(kg/jam) (kkal/kg. C) ( C) ( C) (kkal/jam)
Air 751,83 0,999 85 25 45.064,86
Isopropil Alkohol 2.957,69 0,662 85 25 117.479,44
Total 3.709,52 – – – 162.544,30
Maka,
Total Panas Keluar Tangki Destilasi (TD–350) melalui alur 18 dan alur 19 adalah,
Q keluar = (2.211.359,54 + 162.544,30) kkal/jam = 2.373.903,84 kkal/jam
Maka,
Banyaknya steam yang dibutuhkan adalah :
S = 7.709,75 kg/jam
Alur 19 Alur 20
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E–352) pada alur 19 adalah :
Tabel B.16 Neraca Panas Masuk Kondensor (E–352) pada Alur 19
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Air 751,83 0,999 85 25 45.064,86
Isopropil Alkohol 2.957,69 0,662 85 25 117.479,44
Total 3.709,52 – – – 162.544,30
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E–352) pada alur 20 adalah:
Tabel B.17 Neraca Panas Keluar Kondensor (E–352) pada Alur 20
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Air 751,83 0,999 30 25 3.755,41
mw =
mw = = 6.772,68 kg/jam
Alur 22
Alur 21
Alur 24
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Rotary Dryer (RD–340) pada Alur 21 adalah :
Tabel B.18 Neraca Panas Masuk pada Rotary Dryer (RD–340) melalui Alur 21
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.484,85 0,431 30 25 3.199,85
Air 152,61 0,999 30 25 763,04
Isopropil Alkohol 12,25 0,662 30 25 40,55
Total 1.649,71 – – – 4.003,45
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Rotary Dryer (RD–340) pada alur 22 adalah :
Tabel B.19 Neraca Panas Keluar Rotary Dryer (RD–340) pada Alur 22
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Air 122,31 0,999 60 25 4.280,69
Isopropil Alkohol 12,25 0,662 60 25 283,88
Total 134,56 – – – 4.564,57
Jumlah panas keluar (Q keluar) Rotary Dryer (RD–340) pada alur 24 adalah :
Tabel B.20 Neraca Panas Keluar Rotary Dryer (RD–340) pada alur 24
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
Pektin 1.484,85 0,431 50 25 37.121,21
Air 30,30 0,999 50 25 757,58
Total 1.515,15 – – – 37.878,79
Asumsi udara masuk adalah udara kering (tidak mengandung H2O), maka H2 =
0 kg H2O/kg udara. Maka,
G.H1 = G.H2 + LS1.X1 – LS2.X2 (Geankoplis, 1997)
= G.(0) + [(1.649,71 kg/jam).(0,111 kg cairan/kg padatan)] –
[(1.515,15 kg/jam).(0,0888 kg cairan/kg padatan)]
G.H1 = 48,61 kg/jam
= 0,485 kkal/kg.oC
CpS1 = 2,021 kJ/g.oC
o
= 0,965 kkal/kg. C
CpS2 = 4,021 kJ/g.oC
G =
G = 388,71 kg/jam
ms =
ms = = 64,35 kg/jam
Alur 22 Alur 23
Panas Masuk
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas masuk (Q masuk) Kondensor (E–345) pada alur 22 adalah :
Tabel B.21 Neraca Panas Masuk Kondensor (E–345) pada Alur 22
m Cp Tmasuk Treferensi Q
Komponen o o o
(kg/jam) (kkal/kg. C) ( C) ( C) (kkal/jam)
Air 122,31 0,999 60 25 7.330,99
Isopropil Alkohol 12,25 0,662 60 25 486,66
Total 134,56 – – – 7.817,64
Panas Keluar
Q = m . Cp . dT
Jumlah panas keluar (Q keluar) Kondensor (E–345) pada alur 23 adalah:
Tabel B.22 Neraca Panas Keluar Kondensor (E–345) pada Alur 23
m Cp Tkeluar Treferensi Q
Komponen
(kg/jam) (kkal/kg.oC) (oC) (oC) (kkal/jam)
mw =
mw = = 325,74 kg/jam
Total kebutuhan steam yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari Kulit Kakao
ditabulasikan pada Tabel B.23 berikut ini.
Tabel B.23 Total Kebutuhan Steam yang diperlukan pada Pabrik Pektin dari
Kulit Kakao
Unit Kebutuhan Steam (kg/jam)
Tangki Ekstraksi (EX–210) 7.079,36
Vaporizer (V–310) 48.442,90
Tangki Destilasi (TD–350) 7.709,75
Rotary Dryer (RD–340) 64,35
Total 63.296,36
= 5.116.252,41
Volume gudang
Gudang dirancang agar terdiri dari 2 bangunan berbentuk prisma segi empat
beraturan.
Volume gudang =
2.321,17 m3 =
L2 =
L = 15,24
P = 30,47
Dengan demikian,
Tiap gudang didisain berkonstruksi beton dan berdinding seng dengan
berdimensi :
Panjang (P) = 30,47 m
Lebar (L) = 15,24 m
Tinggi (T) =5m
Dari halaman 829 Perry, 1997, dipilih tipe rotary knife cutter dengan
spesifikasi :
Panjang pisau = 21 cm
Jumlah pisau = 5 unit
Bahan konstruksi = Stainless steel
Kecepatan putaran = 920 rpm
Power = 5 Hp
= 1.081.524,40 kg
Densitas HCl (ρHCl) = 1184 kg/m3 = 73,9147 lb/ft3
Volume silinder, Vs :
(Brownell and Young, 1958)
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young, 1958)
Dimana :
Hsr = Tinggi silinder
D = Diameter tangki
VT = Vs + Vh
3
1.096,14 m = +
3
1.096,14 m =
D=
D = 9,95 m
r = 4,98 = 195,91 in
= 12,44 m = 40,81 ft
1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
Ph = 20,44 psia
- Tekanan Operasi (P)
P = Po + Ph
P = (14,696 + 20,44) psia = 35,13 psia
- Tekanan disain (Pd)
Pd = (1 + fk) × P
= (1 + 0,2) × 35,13 psia
Pd = 42,16 psia
Maka tebal shell :
t = 0,97 in
digunakan shell standar dengan tebal 1 .
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan
yang sama, yaitu setebal 1 .
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peters dkk, 1990)
3 0,45 3 0,13
= 3,9 . (0,0124 ft /detik) . (73,91 lb/ft )
= 0,95 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 1 in = 0,0833 ft
- Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft
- Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,1096 ft
- Luas penampang (Ai) = 0,0060 ft2
Kecepatan rata – rata fluida,
V = = 2,07 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
= = 0,0017
Penentuan friksi, ΣF
ΣF = = 2,605 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 16,95 ft,
V1 = 0 ft/detik,
V2 = 2,07 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Wf = – 19,61 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = = 0,03 hp
= 91.361,65 kg
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young,
1958)
Dimana :
Hsr = Tinggi silinder
D = Diameter tangki
VT = Vs + Vh
101,86 m3 = +
101,86 m3 =
D =
D = 4,51 m
r = = 88,73 in
Tinggi cairan, Hc = =
= 5,17 m = 16,94 ft
Cunningham, 1993)
Ph = 7,44 psia
- Tekanan Operasi (P)
P = Po + Ph
P = (14,696 + 7,44) psia = 22,14 psia
- Tekanan disain (Pd)
Pd = (1 + fk) × P
= (1 + 0,2) × 22,14 psia
Pd = 26,56 psia
Maka tebal shell :
t = 0,383 in
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 .
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan
yang sama, yaitu setebal 0,5 .
Penentuan pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 unit
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh
Da/Dt = ; Da = × 14,79 ft = 4,93 ft
E/Da =1 ; E = 4,93 ft
Dimana :
Dt = Diameter tangki
Da = Diameter impeller
E = Tinggi turbin dari dasar tangki
L = Panjang blade pada turbin
W = Lebar blade pada turbin
J = Lebar blade
= 48.986.742,38
NRe > 10000, maka perhitungan pengadukan menggunakan rumus :
P =
KT = 6,3
P = ×
P = 69,64 hp
Efisiensi motor penggerak 80 %
Daya motor penggerak = 87,06 hp ≈ 87 hp
A =
A = 308,77 ft2
– Volume Steam (VSteam)
VSteam = = = 6,501 m3
6,501 m3 =
D2 = 4,68 m
– Tebal Jaket Pemanas (TJ)
TJ = D2 – DTangki = 4,68 m – 4,51 m = 0,17 m
TJ = 6,87 in
Dipilih jaket pemanas dengan tebal 7 in.
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peter dkk, 1990)
3 0,45 3 0,13
= 3,9 . (0,832 ft /detik) . (67,19164 lb/ft )
= 6,206 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 6 in = 0,5 ft
- Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,505 ft
- Diameter luar (OD) = 6,625 in = 0,552 ft
- Luas penampang (Ai) = 0,2006 ft2
Kecepatan rata – rata fluida,
V = = 4,15 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
= = 0,000297
Penentuan friksi, ΣF
ΣF = (pers. 2.10 – 6 Geankoplis, 1983)
=
ΣF = 1,269756 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 12 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 13,16 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = = 1,34 hp
Kandungan Filtrat
Padatan = 12.922,19 kg/jam = 28.488,56 lb/jam
Larutan = 78.439,46 kg/jam = 172.929,4 lb/jam
3
ρcamp = 1.076,307 kg/m = 67,19164 lb/ft3
Direncanakan menggunakan 1 unit RDVF
Dari tabel 6. Perry ed. 3 Hal 990 untuk solid karakteristik larutan
Kapasitas = 200 – 2.500 lb/ft2.hari
Tahanan RDVF = 6 – 20 in.
Kapasitas filtrat (Qf)
Qf = ((172.929,4 lb/jam × 24 jam/hari))/(608 ft2)
= 3.096,29 lb/ft3/hari
= 320,16 m3
Tinggi bak penampung =3m
Panjang bak = P (perbandingan P dan L adalah 2:1)
Volume =P×L×T
3
320,16 m = 2L2 × 3
L2 = 53,36 m2
L = 7,3 m
QC = = 0,746 ft3/detik
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,746 ft3/detik)0,45 . (63,15546 lb/ft3)0,13
= 5,816 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 6 in
- Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,505 ft
- Diameter luar (OD) = 6,625 in
- Luas penampang (Ai) = 0,2006 ft2
Kecepatan rata – rata fluida,
V = = 3,72 ft/detik
Bilangan reynold,
= = 0,000297
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 0,967 ft.lbf/lbm
Wf = – 20,71 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = = 1,77 hp
A = 272,074 ft2
Digunakan pipa 16 ft dengan OD 1 in BWG 16 1,25 in triangular pitch,
dengan luas permukaan per linier (a”t) = 0,2618 ft2/ft. (Kern, 1965)
Fluida Panas
Laju alir masuk = 37.744,25 kg/jam = 83.211,84 lbm/jam
Panas yang dilepas = 3.000.021,53 kkal/jam = 11.905.047,58 btu/jam
Tawal = 110 oC = 230 oF
Takhir = 30 oC = 86 oF
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 136.364,62 kg/jam = 300.632,52 lbm/jam
LMTD = = = 30,729 oF
R=
S=
tC = 102,2 oF
A= = 2.721,74 ft2
Nt =
Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 2–P diperoleh jumlah tubes
terdekat, Nt = 718 pada shell = 33 in.
3. Koreksi UD
A = L × Nt × (a”)
= 20 ft × 718 unit × 0,1963 ft2/ft
= 2.818,9 ft2
UD = =
= 144,8 btu/jam.ft2.oF
at = ft2
b. Shell side
Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 1 in OD tube square pitch diperoleh :
Diameter (ID) = 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in
Clearance (C’) = 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) :
as = = 0,229 ft2
b. Shell side
Gs = 1.311.850,97 lbm/jam.ft2
G” = = 818,03 lb/jam.lin.ft
Ret = 2.290,3
b. Shell side
Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF
tw = tc +
= 102,2 oF +
tw = 113,86 oF
Pada tw = 113,86 oF diperoleh :
Kw = 0,367 btu/ft.jam.oF (Tabel 4 Kern, 1965)
Sw = 1 kg/ltr (Tabel 6 Kern, 1965)
µw = 0,45 cp (Fig 14 Kern, 1965)
ho = 650 btu/ft2.jam.oF (Fig 12–9 Kern,
1965)
De = = 0,0791 ft (Fig 28 Kern, 1965)
Syarat Rd ≥ 0,001
Maka rancangan Kondensor memenuhi persyaratan.
∆Pt =
∆Pr =
= 0,0383 psi
Shell Side
s = 1,0
N+1 = 12 × = 60
∆Ps =
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,369 ft3/detik)0,45 . (62,593 lb/ft3)0,13
= 4,265 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
V = 4,17 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 1,83 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 104,7639 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka, Wf = – 117,8 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp = = 4,95 hp
= 27.175.862,81 kg
Densitas larutan (ρ) = 1.002,641 kg/m3 = 62,593 lb/ft3
Volume larutan (Vl) = 27.103,77 m3
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young, 1958)
Dimana :
Hsr = Tinggi silinder
D = Diameter tangki
VT = Vs + Vh
32.524,53 m3 = +
32.524,53 m3 =
D =
D = 30,81 m
r = 15,4 in
Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
Ph = 49,9 psia
- Tekanan Operasi (P)
P = Po + Ph
P = (14,696 + 49,9) psia = 64,6 psia
- Tekanan disain (Pd)
Pd = (1 + fk) × P
= (1 + 0,2) × 64,6 psia
Pd = 77,52 psia
Maka tebal shell :
t = 4,6 in
QC = = 0,377 ft3/detik
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peters dkk, 1990)
= 3,9 . (0,377 ft3/detik)0,45 . (63,7 lb/ft3)0,13
= 4,3 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 4 in
- Diameter dalam (ID) = 4,026 in = 0,355 ft
- Diameter luar (OD) = 4,5 in
V = 4,27 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
= = 0,0004471
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 1,79 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 15 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 17,06 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 0,745 hp
Efisiensi pompa 75 % (pers. 2.7 – 30 Geankoplis,
1983)
Daya aktual motor = ≈ 1 hp
Fluida Panas
Laju alir masuk = 39.259,41 kg/jam = 86.552,17 lbm/jam
LMTD = = = 30,729 oF
R=
S=
TC = 176 oF
tC = 102,2 oF
A= = 2784,1 ft2
Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 2–P diperoleh jumlah tubes
terdekat, Nt = 718 pada shell = 33 in.
3. Koreksi UD
A = L × Nt × (a”)
= 2.818,8 ft2
UD =
= 148,15 btu/jam.ft2.oF
at = ft2
b. Shell side
Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh :
Diameter (ID) = 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in
Clearance (C’) = 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) :
as = = 0,229 ft2
b. Shell side
Gs = 1.341.910,37 lbm/jam.ft2
G” = = 836,78 lbm/jam.lin.ft
b. Shell side
Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF
tw = tc +
= 102,2 oF +
tw = 118,5 oF
Pada tw = 110,3 oF diperoleh :
kw = 0,367 btu/ft.jam.oF (Tabel 4 Kern, 1965)
Sw = 1,0 kg/ltr (Tabel 6 Kern, 1965)
µw = 0,45 cp (Fig 14 Kern, 1965)
Syarat Rd ≥ 0,001
Maka rancangan Cooler memenuhi persyaratan.
Penurunan Tekanan (∆P)
Tube Side
1. Pada :
Ret =
f = 0,00016 ft2/in2 (Fig 26 Kern, 1965)
s = 0,824
Gt = 103.944,03 lbm/jam.ft2
∆Pt =
∆Ps =
= 0,0291 psi
Shell Side
1. Pada :
Res = 97.589,2
f = 0,0015 ft2/in2 (Fig 29 Kern, 1965)
Ds = 2,75 ft
s = 1,05
N+1 = 12 × = 60
∆Ps =
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peters dkk, 1990)
= 3,9 . (0,377 ft3/detik)0,45 . (63,7 lb/ft3)0,13 = 2,93 in
V = 4,27 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 1,92 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 15 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 4,75 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 1,08 hp
Efisiensi pompa 75 % (pers. 2.7 – 30 Geankoplis,
1983)
Daya aktual motor = ≈ 1,5 hp
= 2.181.818,2 kg
Densitas I.P.Alkohol (ρ) = 786 kg/m3 = 49,068 lb/ft3
Volume I.P.Alkohol (V) = 2.775,85 m3
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young, 1958)
Dimana :
Hsr = Tinggi silinder
D = Diameter tangki
VT = Vs + Vh
3.331,02 m3 = +
3.331,02 m3 =
D =
D = 14,41 m
r = 7,2 m = 283,8 in.
Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
Ph = 18,12 psia
- Tekanan Operasi (P)
P = Po + Ph
P = (14,696 + 18,12) psia = 32,82 psia
- Tekanan disain (Pd)
Pd = (1 + fk) × P
= (1 + 0,2) × 32,82 psia
Pd = 39,38 psia
Maka tebal shell :
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,0378 ft3/detik)0,45 . ( lb/ft3)0,13
= 1,48 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 1,5 in.
- Diameter dalam (ID) = 1,61 in. = 0,134 ft
- Diameter luar (OD) = 1,9 in.
- Luas penampang (Ai) = 0,014 ft2
V = 2,67 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 2,82 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 0,08 hp
Efisiensi pompa 75 % (pers. 2.7 – 30 Geankoplis,
1983)
Daya aktual motor =
Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
t = 0,154 in
digunakan shell standar dengan tebal 0,25 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan yang
sama, yaitu setebal 0,25 in.
Penentuan pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 unit
Untuk turbin standar (McCabe, 1993), diperoleh
Da/Dt = ; Da = × 13,55 ft = 4,51 ft
E/Da =1 ; E = 4,51 ft
L/Da = ;L= × 4,51 ft = 1,12 ft
Dimana :
Dt = Diameter tangki
Da = Diameter impeller
E = Tinggi turbin dari dasar tangki
L = Panjang blade pada turbin
= 46.095.866,83
NRe > 10000, maka perhitungan pengadukan menggunakan rumus :
P =
KT = 6,3
P = ×
P = 41,76 hp
Efisiensi motor penggerak 80 %
Daya motor penggerak =
QC = 0,413 ft3/detik
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
V = 4,69 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 1,925 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 15,37254 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 16,9 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 0,79 hp
Efisiensi pompa 75 % (pers. 2.7 – 30 Geankoplis,
1983)
Daya aktual motor =
Kandungan Filtrat
Padatan = 1.484,85 kg/jam = 3.273,53 lb/jam
Larutan = 40.804,86 kg/jam = 89.959,32 lb/jam
ρcamp = 1003,534 kg/m3 = 62,65 lb/ft3
Dari tabel 6. Perry ed. 3 Hal 990 untuk solid karakteristik larutan
Kapasitas = 200 – 2500 lb/ft2.hari
Tahanan RDVF = 6 – 20 inchi
Kapasitas filtrat (Qf)
Qf =
= 3.680,44 lb/ft2.hari
Kapasitas alat =
Diameter Dryer
Dari Perry edisi 6 hal 3–382 dijelaskan kecepatan udara pengering masuk
dryer untuk tiap luas permukaan dryer yang optimum.
G = 200 – 1000 lb/jam ft2 (diambil G = 200 lb/jam.ft2)
A =
= = 4,28 ft2
A = π/4 D2
D = = 2,34 ft
Panjang Dryer
Range panjang silinder dryer = 4D – 10 D
Digunakan :
LRD = 4D
LRD = 4 × 2,34 ft = 9,34 ft
Volume dryer, VRD =
Putaran Dryer
N=
Range N × D = 25 – 35 rpm.ft
N × D = 13,63 rpm × 2,34 ft = 31,847 rpm.ft (memenuhi range)
Waktu Lewatan
Range hold–up = 3 – 12 % volume total
Digunakan hold–up =7%
Hold–up = 7 % × VRD
Hold–up = 2,8 ft3
Waktu lewatan, θ =
Daya Dryer
Range daya dryer, P = 0,5D2 – D2
Digunakan P = 0,5D2
P = 0,5 × (2,34)2
P = 2,72 hp ≈ 3 hp
Kemiringan Dryer
θ =
F = = 123,9 lb/ft2.jam
Maka,
θ =
Dimana :
R = Konstanta gas = 8314,3 J/kgmol.K
T = Temperatur Operasi, K
M = Berat molekul = 28,97 kg/mol
P1 = Tekanan awal = 1 atm
P2 = Tekanan akhir = 1,4 atm
Maka,
Dimana :
WS = Kerja yang dilakukan blower, J/kg
m = Laju bahan, kg/detik
η = Efisiensi blower = 80 %
Maka,
BHP = = 3,95 hp
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) 189,53 m3 = 236,92 m3
Dimana :
Tinggi silinder, Hs = 1,5 D
Maka,
Volume tangki =
236,92 m3 = 1,0467 D3
D = 6,09 m
Hs = 1,5 6,09 m = 9,14 m
Tebal silinder
Ts =
Dimana :
Pd = Tekanan disain (N/m2)
Ri = Jari – jari silinder = 0,5 D = 0,5 ( = 1,82 m
Ts =
Ts = 0,0543 m = 2,13 in ≈ 2 in
Dimana :
Ro = Do
Do = D + 2Ts
Do = 6,2 m
Maka,
Th = 0,0618 m = 2,43 in ≈ 2 in
AB = 2,91 m
BC = r – icr
BC = 2,15 m
AC =
AC = 1,96 m
b = r – AC
b = 0,324 m
Dengan demikian tinggi dished head (OA) :
OA = Th + b + Sf
OA = 0,437 m
Tebal konis
Tk = + (C N)
Dimana :
Dk = D – 2Ts
Dk = 5,98 m
Maka,
Tk = 0,0624 m
Sin 45o =
L = 3,64 m
Tinggi konis
Hk = L . Cos α
= 3,64 m × Cos 45o
Hk = 1,91 m
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
V = = 4,58 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 2,02 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 36,84882 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 51,29 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 2,32 hp
= 40.640 kg
Densitas (ρ) = 984,4 kg/m3 = 61,45 lb/ft3
Volume (VC) = 41,27 m3
1958)
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young,
1958)
Dimana :
Hsr = Tinggi silinder
D = Diameter tangki
D =
D = 3,54 m
r = = 69,78 in
= 4,06 m = 13,32 ft
Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
t = 0,315 in
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 .
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan
yang sama, yaitu setebal 0,5 .
A=
A = 162,8 ft2
VSteam = = = 2,512 m3
2,512 m3 =
D2 = 2,838 m
– Tebal Jaket Pemanas (TJ)
TJ = D2 – DTangki = 2,838 m – 2,645 m = 0,192 m
TJ = 7,579 in
Dipilih jaket pemanas dengan tebal 7,5 in.
LMTD = = = 20,75 oF
R=
S=
tC = 102,2oF
Dari Tabel 9 Kern, 1965, dengan square pitch 4–P diperoleh jumlah tubes
terdekat, Nt = 68 pada shell = 33 in.
= 133,4 btu/jam.ft2.oF
at = ft2
b. Shell side
Dari Tabel 10 Kern, 1965, untuk 0,75 in. OD tube square pitch diperoleh :
Diameter (ID) = 33 in
Jarak baffle max (B) = 4 in
Clearance (C’) = 0,25 in
Maka Flow area shell side (as) :
as = = 0,229 ft2
V= 0,912 ft/s
b. Shell side
Gs = 65.154,3 lbm/jam.ft2
G” = = 195,5 lbm/jam.lin.ft
b. Shell side
Asumsi awal ho = 200 btu/jam.ft2.oF
tw = tc +
= 102,2 oF +
tw = 113,5 oF
Pada tw = 113,5 oF diperoleh :
kw = 0,367 btu/ft.jam.oF (Tabel 4 Kern, 1965)
Sw = 1,0 kg/ltr (Tabel 6 Kern, 1965)
µw = 0,45 cp (Fig 14 Kern, 1965)
2 o
ho = 520 btu/ft .jam. F (Fig 12–9 Kern,
1965)
De = 0,0792 ft (Fig 28 Kern, 1965)
Res = 4.738,3
Syarat Rd ≥ 0,001
∆Pt =
∆Ps =
= 0,0767 psi
Shell Side
1. Pada :
Res = 4.738,3
f = 0,0026 ft2/in2 (Fig 29 Kern, 1965)
Ds = 2,75 ft
s = 1,0
N+1 = 12 × = 60
∆Ps =
Perencanaan pompa
Diameter pipa ekonomis, De :
De = 3,9 . (Q)0,45 . (ρ)0,13 (Peter dkk, 1990)
= 3,9 . (0,043 ft3/detik)0,45 . (51,76 lb/ft3)0,13
= 1,59 in
Dari App. 5, Perry, 1997 dipilih :
- Jenis pipa = Carbon steel, sch.40
- Diameter nominal = 1,5 in
- Diameter dalam (ID) = 1,61 in = 0,134 ft
- Diameter luar (OD) = 1,9 in = 0,158 ft
- Luas penampang (Ai) = 0,0141 ft2
Kecepatan rata – rata fluida,
V = 3,1 ft/detik
Bilangan reynold,
1983)
ΣF = 1,055 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 40,781 ft,
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 0,23 hp
Efisiensi pompa 75 % (pers. 2.7 – 30 Geankoplis, 1983)
Daya aktual motor =
Fluida Panas
Laju alir masuk = 134,56 kg/jam = 296,65 lbm/jam
Panas yang dilepas = 3.908,8 kkal/jam = 15.511,46 btu/jam
Tawal = 60 oC = 140 oF
Takhir = 30 oC = 86 oF
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 177,7 kg/jam = 391,7 lbm/jam
Tawal = 28 oC = 82,4 oF
Takhir = 50 oC = 122 oF
LMTD = = = 8,95 oF
TC = 113 oF
tC = 102,2 oF
R=
S=
Bagian annulus :
1. D2 = 2,38/12 = 0,198 ft
Dt = 2,067/12 = 0,172 ft
Aa = π (D22 – D12)/4 = 0,0075 ft2
De = (D22 – D12)/ Dt = 0,056 ft
2. Ga = W/aa =
3. Pada tc = 102,2 oF ; µ = 0,54 cp = 1,3068 lbm/ft.jam
Re = 2.216,7
1,54
6. ho = jH
o
= F
7. Uc = . oF
8. 1/UD = 1/Uc + RD
RD = 2 × 0,002 = 0,004 (tabel 12 Kern 1965)
1/UD = (1/ ) + 0,004
UD = 42,54 btu/jam.ft2. oF
9. Luas permukaan yang diperlukan :
adalah : = 58,92 ft
∆Pp =
∆Pr =
= 0,006 psi
2. ∆PP = ∆Pp + ∆Pr
= 0,66 psi + 0,006 psi
∆PT = 0,672 psi
Syarat ∆PT ≤ 10 psi
Maka rancangan Kondensor memenuhi persyaratan.
Anulus Side
1. Pada :
∆Ps =
V = 0,0531 ft/detik
Bilangan reynold,
NRe =
Penentuan friksi, ΣF
1983)
ΣF = 1,055 ft.lbf/lbm
Jika :
Z1 = 0,
Z2 = 40,781 ft,
V1 = V2 = 0 ft/detik,
P2 – P1 = 0,
g = 9,8 m/detik2 = 32,152 ft/detik2
gc = 32,174 lbm.ft/lbf.detik2,
α = 1,0 (aliran turbulen)
Maka,
Wf = – 19,17 ft.lbf/lbm
Daya pompa, Wp
Wp =
Wp = 0,028 hp
= 96.881,5 kg
Densitas kondensat (ρ) = 786 kg/m3 = 49,068 lb/ft3
Volume kondensat (V) = 123,2 m3
Volume tutup, Vh :
(Brownell and Young, 1958)
Dimana :
VT = Vs + Vh
147,9 m3 = +
147,9 m3 =
D =
D = 5,1 m
r = 2,55 m = 100,5 in.
Cunningham, 1993)
- Allowable working stress (S) = 12.650 psia
- Efisiensi sambungan (E) = 0,8
- Faktor korosi (C) = 0,13 – 0,5 mm/tahun
yang digunakan = 0,01 in/tahun
- Umur alat (N) = 15 tahun
- Tekanan Operasi = 1 atm = 14,696 psia
Ph = 6,2 psia
t = 0,39 in
digunakan shell standar dengan tebal 0,5 in.
Tebal tutup dianggap sama dengan tebal shell karena terbuat dari bahan
yang sama, yaitu setebal 0,5 in.
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN UTILITAS
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
= 431.243,81 kg
Densitas air sungai = 997,08 kg/m3
= 432,5 m3
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume bak = (1 + 0,2) × 432,5 m3 = 519 m3
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
b. Ukuran Tangki
Volume alum =
= 3,03 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 3,03 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V =
Hc = 1,82 m = 5,97 ft
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 17,27 psia
P = 20,72 psia
Maka tebal shell,
t = 0,35 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in.
Shell dan tutup tangki menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga
juga digunakan tebal yang sama yaitu 0,5 in.
d. Daya Pengaduk
Tipe pengaduk : Marine Propeller 3 daun
Jarak pitch : 2 Da
Baffle :4
Da/Dt : 0,4
C : (1/3) Dt
Diameter propeller, Da = 0,4 × Dt = 0,582 m = 1,911 ft
Panjang pengaduk, Ha = Ht – C
= 2,18 m – (0,486 m)
= 1,69 m
Kecepatan Pengaduk = 1 rps
NRe = = 3.782.608,26
f = 0,194
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
b. Ukuran Tangki
= 1,474 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 1,474 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V =
Hc = 1,43 m = 4,69 ft
Tebal shell
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 16,82 psia
P = 20,19 psia
Maka tebal shell,
t = 0,34 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in.
Shell dan tutup tangki menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga
juga digunakan tebal yang sama yaitu 0,5 in.
d. Daya Pengaduk
Tipe pengaduk : Marine Propeller 3 daun
Jarak pitch : 2 Da
Baffle :4
Da/Dt : 0,4
C : (1/3) Dt
Diameter propeller, Da = 0,4 × Dt = 0,46 m
Panjang pengaduk, Ha = Ht – C
= 1,72 m – (0,38 m)
= 1,34 m
Kecepatan Pengaduk = 1 rps
P = = 0,011 hp
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
2
Velocity : ∆v /2gc = ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
d1
I h1
II
h2
III h3
d3
d2
Ukuran Clarifier :
Diameter atas = 12,86 m
Diameter tengah = 1,93 m = 6,33 ft
Diameter bawah = 0,64 m
Tinggi total, ht = h1 + h2 + h3 = 3,69 m
Clarifier dilengkapi dengan pengaduk dari tipe arm and blade system
(doir–thickener). Data tentang hubungan antara diameter dengan daya
pengaduk yang tertera pada tabel berikut :
Tabel LD.1 Hubungan antara diameter dengan daya pengaduk
Diameter (ft) Daya (hp)
6 0,5
37,5 3
100 7,5
(Perry, 1997)
Dengan interpolasi linier, diperoleh :
= 0,53 hp
Efisiensi motor = 70 %
= 431.243,81 kg
Densitas air sungai = 997,08 kg/m3
= 432,5 m3
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume bak = (1 + 0,2) × 432,5 m3 = 519 m3
Tinggi bak =2m
Panjang bak = P (perbandingan P dan L adalah 1:1)
Volume =P×L×T
519 m3 = L2 × 2
L = 16,1 m
P = 16,1 m
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Qw = 3,6 m3/menit
A =
A = 7,21 m2
S = 2,68 m
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Volume air =
= 432,5 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 432,5 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V =
Hc = 9,51 m = 31,2 ft
Tebal shell,
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Ph = = 27,7 psia
P = 33,3 psia
Maka tebal shell, t = 0,71 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,75 in. Shell dan tutup tangki
menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga juga digunakan tebal
yang sama yaitu 0,75 in.
= 226,9 m3/jam ×
= 999,03 gpm
Faktor kelonggaran, fk = 20 %
Laju alir air pendingin = (1 + 0,2) × 999,03 = 1.198,8 gpm
Luas menara yang diperlukan =
Sehingga,
V = 4L × 2L × L
1.633,7 m3 = 8L3
Lebar = 5,89 m
Panjang = 23,56 m
Tinggi = 11,78 m
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
o
- 3 buah elbow 90 (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,26 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
b. Ukuran Tangki
Volume kaporit =
= 2,71 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 2,71 m3 = 3,25 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V =
Hc = 1,75 m = 5,75 ft
Tebal shell
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,9
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 17,9 psia
P = 21,5 psia
Maka tebal shell,
t = 0,35 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in.
Shell dan tutup tangki menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga
juga digunakan tebal yang sama yaitu 0,5 in.
d. Daya Pengaduk
Tipe pengaduk : Marine Propeller 3 daun
Jarak pitch : 2 Da
Baffle :4
Da/Dt : 0,4
C : (1/3) Dt
NRe = = 490.567,71
P = = 0,04 hp
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,33 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
Volume air =
= 88,2 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 88,2 m3 = 105,8 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
V =
Hc = 5,59 m = 18,4 ft
Tebal shell,
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 27,2 psia
P = 26,6 psia
Maka tebal shell, t = 0,49 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in. Shell dan tutup tangki
menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga juga digunakan tebal
yang sama yaitu 0,5 in.
Untuk Cast iron dengan diameter 4 in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 50 ft
Static head : ∆Zg/gc = 50 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,374 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
b. Ukuran Tangki
Volume asam =
= 2,84 m3
Faktor kelonggaran 20 %
Volume tangki = (1 + 0,2) × 2,84 m3 = 3,41 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder, D : H = 2 : 3
Hc = 1,78 m = 5,84 ft
Tebal shell
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,9
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 18,55 psia
P = 22,3 psia
Maka tebal shell,
t = 0,351 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in.
Shell dan tutup tangki menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga
juga digunakan tebal yang sama yaitu 0,5 in.
d. Daya Pengaduk
Tipe pengaduk : Marine Propeller 3 daun
NRe = = 114.675
P = = 0,05 hp
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,024 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
a. Ukuran Tangki
Dari Tabel 12.4 Nalco, 1958, diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :
- Diameter tangki = 8 ft
- Luas penampang = 50,3 ft3
- Jumlah penukar ion = 1 unit
- Total kesadahan air = 17.517,12 kgrain/hari
- Kapasitas resin = 984,11 ft3/hari
- Tinggi resin (h) = 19,56 ft
- Volume resin = 984,11 ft3
- Siklus regenerasi = 1 hari (24 jam)
Maka,
Tinggi silinder, Hs = 2 × h = 39,13 ft = 11,93 m
r = D/2 = 4 ft = 1,219 m = 47,9 in
Tinggi tutup, ht = D/6 = 1,33 ft
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 22,7 psia
P = 27,3 psia
Maka tebal shell, t = 0,302 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in. Shell dan tutup tangki
menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga juga digunakan tebal
yang sama yaitu 0,5 in.
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
b. Ukuran Tangki
Volume NaOH =
= 0,11 m3
Faktor kelonggaran 20 %
V =
Hc = 0,6 m = 1,98 ft
Tebal shell
t =
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,9
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 15,34 psia
P = 18,41 psia
Maka tebal shell,
t = 0,31 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in.
Shell dan tutup tangki menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga
juga digunakan tebal yang sama yaitu 0,5 in.
d. Daya Pengaduk
Tipe pengaduk : Marine Propeller 3 daun
NRe = = 88.648
P = = 0,001 hp
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,00367ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
Dimana,
S = Allowable working stress = 12.650 psia
E = Efisiensi sambungan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,02 in./tahun
N = Umur alat = 15 tahun
P = Tekanan disain = (Po + Ph) psia
Po = 1 atm = 14,696 psia
Ph = = 14,97 psia
P = 17,9 psia
Maka tebal shell, t = 0,301 in.
Digunakan tebal tangki standar = 0,5 in. Shell dan tutup tangki
menggunakan bahan konstruksi yang sama, sehingga juga digunakan tebal
yang sama yaitu 0,5 in.
D.28 Pompa Anion Exchanger
Fungsi : Memompakan air dari Anion Exchanger ke Deaerator
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan Konstruksi : Commercial Steel
Kondisi Operasi : 25 oC, 1 atm
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,263 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
D.29 Deaerator
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air
Jenis : Silinder horizontal dengan kedua tutup berbentuk ellipsoidal
Kondisi operasi : 25 oC ; 1 atm
Laju alir masuk = 82.285,27 kg/jam
- Densitas air (ρ) = 997,08 kg/m2 (Tabel A-2.3 Geankoplis, 1983)
= 62,244 lbm/ft2
- Viscositas (µ) = 0,894 cp (Tabel A-2.3 Geankoplis, 1983)
= 2,163 lbm/ft.jam
- Temperatur masuk = 25 oC = 303 K
- Temperatur keluar = 90 oC = 363 K
- Cp air = 0,9989 kkal/kg.K
V =
112,3 m3 = 1,57 D3
D =
H =2×( ) = 8,3 m
b. Kebutuhan steam
Steam yang digunakan adalah uap superheated pada temperatur 150 oC
λ = 2.778,2 kj/kg = 664,01 kkal/kg
maka, kebutuhan steam =
= 7.427,2 kg/jam
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
o
- 3 buah elbow 90 (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 10 ft
Static head : ∆Zg/gc = 10 ft.lbf/lbm
Velocity : ∆v2/2gc = 0,263 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
D.31 Boiler
Fungsi : Menghasilkan uap untuk keperluan proses
Jenis : Pipa api
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Aluminium untuk bejana dan stainlees steel untuk pipa
Uap yang dihasilkan = 82.285,27 kg/jam = 181.408 lbm/jam
Dimana :
BHP = daya boiler, Hp
W = kebutuhan uap yang dihasilkan = 181.408 lbm/jam
H = entalpi superheated steam pada 150 oC, 101,33 Kpa
= 2.778,20 kj/kg = 1.194,4 btu/lbm
Maka,
BHP =
= 6.472,7 hp
Sehingga : Nt =
Untuk Cast iron dengan diameter in. dari Appendix C–1 Foust, 1980,
diperoleh :
= 0,0015
f = 0,04
Dari Appendix C–3 Foust, 1980, diperoleh instalasi perpipaan sebagai berikut :
- Panjang pipa vertikal = 5,5 m = 18,044 ft
- Panjang pipa horizontal =5m = 16,404 ft
- 2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) = 1,069 ft
- 3 buah elbow 90 o (L/D = 30) = 3,699 ft
- 1 buah sharp edge entrance (L/D = 24) = 1,151 ft
- 1 buah sharp edge exit (L/D = 50) = 2,384 ft
ΣL = 45,751 ft
Tinggi pemompaan = 50 ft
Static head : ∆Zg/gc = 50 ft.lbf/lbm
2
Velocity : ∆v /2gc = 0,22 ft.lbf/lbm
Pressure head : ∆P/ρ =0
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan pektin dari kulit buah kakao
digunakan asumsi sebagai berikut :
1. Perusahaan beroperasi selama 330 hari dalam setahun
2. Kapasitas produksi maksimal adalah 12.000 ton/tahun
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan terpasang (HPT)
4. Harga alat disesuaikan dengan basis Desember 2010, dimana nilai tukar
dollar terhadap rupiah adalah US$ 1=Rp 8.975,- (Harian kompas, 2010)
= Rp. 145.312.500,-
Total biaya tanah = Rp. 2.906.250.000,- + Rp. 145.312.500,-
= Rp. 3.051.562.500.-
B. Harga Bangunan
Perincian harga bangunan dapat dilihat pada tabel LE-1 berikut :
Tabel LE-1 Perincian harga bangunan
Luas
Nama Bangunan 2
Harga (Rp/m2) Jumlah (Rp)
(m )
Area Proses 3.500 3.000.000 10.500.000.000
Kantor 375 2.000.000 750.000.000
Parkir 625 600.000 375.000.000
Tempat ibadah 125 1.000.000 125.000.000
Kantin 100 500.000 50.000.000
Poliklinik 125 1.000.000 125.000.000
Bengkel 250 1.200.000 300.000.000
Pembangkit listrik 187,5 2.000.000 375.000.000
Pengolahan air 625 2.000.000 1.250.000.000
Untuk mencari Index harga pada tahun 2015 digunakan Metode Regresi
Koefisien Korelasi, yaitu :
= 0,986
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terhadap
hubungan linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang
mendekati adalah persamaan Regresi Linier.
Persamaan umum Regresi Linier adalah Y= a + b X
Dengan : Y = Index harga pada tahun yang dicari (2015)
X = Variabel tahun ke n
a, b = Tetapan persamaan regresi
= 336,448
= US$ 58.063,21
= Rp.521.117.267.13
Dengan cara yang sama perkirakan harga alat proses yang lainnya dapat
dilihat pada tabel LE.3, LE.4, LE.5 dan LE.6 untuk perkiraan harga peralatan
utilitas pada Pabrik Pembuatan Pektin dari Kulit Buah Kakao.
Tabel LE.4 Daftar Peralatan Proses Non – Impor dan Perkiraan Harganya.
No. Nama Alat Jumlah Harga Satuan Harga
1 Tangki HCl (TT-211)
1 42.065.000 42.065.000
2 Penampung Cake Kulit (BP-222)
3 4.000.000 12.000.000
3 Pompa HCl ( J-212)
1 10.325.500 10.325.500
4 Pompa Ekstraktor (J-221)
1 10.325.500 10.325.500
5 Pompa Filtrat (J-311)
1 8.625.750 8.625.750
6 Pompa Produk Bawah Vaporizer (J-315)
1 12.540.250 12.540.250
7 Pompa Produk Atas Vaporizer (J-313)
1 10.185.900 10.185.900
8 Tangki Produk Atas Vaporizer (TT-314)
1 22.065.500 22.065.500
9 Pompa Keluaran Cooler (J-321)
1 12.540.250 12.540.250
10 Tangki Destilasi (TD-350)
1 165.362.300 165.362.300
11 Pompa (J-353)
1 10.185.900 10.185.900
12 Tangki penyimpan IPA (TT-354) 1 25.075.500 25.075.500
13 Pompa IPA (J-322) 1 10.185.900 10.185.900
Tabel LE.6 Daftar Peralatan Utilitas Non – Impor dan Perkiraan Harganya.
No. Nama Alat Jumlah Harga Satuan Harga
1 Bak Pengendapan (BP-01) 1 8.000.000 8.000.000
2 Tangki NaOH (TT-07) 1 2.573.250 2.573.250
3 Tangki asam sulfat (TT-05) 1 3.199.950 3.199.950
4 Tangki kaporit (TT-03) 1 1.725.300 1.725.300
5 Kolam Aerasi (C-01) 1 20.284.000 20.284.000
6 Pompa 1 (J-01) 1 5.450.000 5.450.000
7 Pompa 2 (J-02) 1 5.450.000 5.450.000
8 Pompa 3 (J-03) 1 5.450.000 5.450.000
9 Pompa 4 (J-04) 1 5.450.000 5.450.000
10 Pompa 5 (J-05) 1 5.450.000 5.450.000
11 Pompa 6 (J-06) 1 5.450.000 5.450.000
Harga peralatan tersebut masih merupakan perkiraan, untuk harga alat impor
sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : (Peters dkk, 2004)
- Biaya transportasi =5%
- Biaya asuransi =1%
- Bea masuk = 15 %
- PPn = 10 %
- PPh = 10 %
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %
Sedangkan untuk alat non – impor, biaya tambahan yang dikenakan hanya
sebesar 21 % (yaitu biaya PPn 10%, PPh 10%, transportasi lokal 0,5 % dan biaya
tidak terduga 0,5 %) dari harga alat.
Maka, total harga peralatan sampai ke lokasi pabrik
= (1,43 × (Rp. 6.810.439.956 + Rp. 1.004.052.440)) +
(1,21 × ( Rp. 789.569.350 + Rp. 68.482.500))
= Rp. 48.429.670.779,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari harga total peralatan
(Peters dkk, 2004)
Biaya pemasangan = 0,1 × Rp. 48.429.670.779 = Rp. 4.842.967.078,-
F. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT (Peters dkk, 2004)
Biaya perpipaan = 0,8 × Rp. 53,272,637,857
= Rp. 42,618,110,285
H. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT (Peters dkk, 2004)
Biaya insulasi = 0,08 × Rp. 53,272,637,857
= Rp. 4,261,811,029
Total MITTL = A + B + C + D
= Rp. 38.762.011.656
LE.2.2 Kas
1. Gaji Pegawai
Tabel LE-6 Perincian Gaji Pegawai
Gaji/bulan Gaji Total
No Jabatan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Dewan Komisaris 3 20.000.000 60.000.000
2 Direktur 1 25.000.000 25.000.000
2 Sekretaris 1 3.500.000 3.500.000
3 Manajer 5 12.000.000 60.000.000
4 Staff Ahli 1 10.000.000 10.000.000
5 Kepala Bagian 11 7.500.000 82.500.000
6 Kepala Seksi 13 5.000.000 65.000.000
7 Karyawan 92 3.500.000 322.000.000
8 Dokter 1 5.000.000 5.000.000
9 Perawat 4 3.000.000 12.000.000
10 Petugas Keamanan 14 2.500.000 35.000.000
11 Petugas Kebersihan 10 1.500.000 15.000.000
12 Supir 4 2.000.000 8.000.000
Total 160 Total 703.000.000
1. Penjualan Pektin
Produksi pektin kulit kakao = 12.000.000 kg/tahun
Harga jual pektin adalah = Rp. 55.625/kg (AUIC, 2010)
Hasil penjualan pektin per tahun (HPTP),
HPTP = 12.000.000 kg/tahun × Rp. 55.625/kg
= Rp. 667.500.000.000,-
= Rp. 221.650.627.431,-
G. Biaya Asuransi
-Asuransi pabrik diperkirakan 0,31 % dari modal investasi tetap
(AAJI, 2006)
= 0,0031 × Rp. 182.325.017.791,- = Rp. 565.207.555,-
-Asuransi karyawan
Premi asuransi = Rp. 351.000/tenaga kerja
(PT. Prudential L.A., 2006)
= 160 tenaga kerja × Rp. 351.000/tenaga kerja = Rp. 56.160.000,-
Total biaya asuransi = Rp. 621.367.555,-
B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan Keputusan Menkeu RI Tahun 2004, pasal 17, tentang Tarif
Pajak penghasilan adalah :
- Penghasilan sampai dengan Rp.50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 %
- Penghasilan Rp.50.000.000 sampai dengan Rp.100.000.000 dikenakan pajak
sebesar 15 %
= 40 %
Profit Margin sebesar 40 % menunjukkan keuntungan perusahaan yang
diperoleh tiap tahunannya.
= 28,56 %
BEP merupakan titik keseimbangan penerimaan dan pengeluaran dari suatu
pabrik/unit dimana semakin kecil BEP maka perusahaan semakin baik. BEP
biasanya tidak lebih dari 50 %, maka dari hasil diatas diketahui pendapatan dan
pengeluaran sebanding.
Kapasitas produksi pektin kulit kakao pada titik BEP,
= 77,04 %
= 46,22 %
= 2,16 Tahun
POT selama 2,16 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal
dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.