Pengertian Kolesterol
1. Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman adalah < 200 mg/dl.
2. Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diwaspadai untuk mulai
dikendalikan (bordeline high) adalah 200-239 mg/dl.
3. Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah > 240 mg/dl.
Komponen utama yang terkait dalam meningkatkan resiko ini adalah low-density
lipoprotein (LDL) kolesterol dimana LDL berperan utama dalam mengangkut
kolesterol ke jaringan perifer. Sebaliknya high-density lipoprotein (HDL)
kolesterol terkait terutama dalam menurunkan resiko pembentukan lesi
arterosklerosis. HDL berperan dalammobilisasi kolesterol dari berkembang dan
membentuk arteroma. HDL juga berperan dalam mengangkut kolesterol ke hati
untuk diekskresi melalui empedu (Kumar, et al.,2007).
Factor Penyebab
Kadar Kolesterol merupakan salah satu indikasi bagi kesehatan tubuh. Kelebihan
kolesterol dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah dan meningkatkan
resiko serangan jantung. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol.
a. Faktor Genetik
Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti minum alkohol
berlebihan, minum kopi berlebihan,banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak jenuh,sedikit mengkonsumsi makanan kaya serat dari
sayuran dan buah-buahan,dan kacang kedelai dan merokok. Merokok bisa
meningkatkan kadar LDL, tetapi bisa menekan kolesterol HDL (Shabela,
2012).
Usia yang semakin meningkat juga salah satu faktor penyebab kolesterol
tinggi yang diakibatkan menurunnya daya kinerja organ tubuh.Berdasarkan
jenis kelamin,pria sampai usia sekitar 50 tahun memiliki resiko 2-3 kali lebih
besar dibandingkan dengan wanita untuk mengalami atherosklerosis oleh
kolesterol. Dibawah usia 50 tahun pada wanita atau pasca menopause
memiliki resiko yang sama dengan pria.Masa premenopause wanita dilindungi
oleh hormon estrogen sehingga dapat mencegah timbulnya aterosklerosis.
Hormon ini bekerja dengan cara meningkatkan HDL dan menurunkan LDL
pada darah.Setelah menopause,kadar hormon estrogen pada wanita akan
menurun sehingga resiko hiperkolesterol dan aterosklerosis akan menjadi
setara dengan laki-laki (Shabela, 2012).
d. Tingkat Aktivitas
Tanda gejala
Tanda dan gejala dari kolesterol tinggi sebenarnya tidak dapat di deteksi kecuali
dengan pemeriksaan darah (National Heart, Lung, and Blood Institute, 2012)
(National Institute of Health. 2012). Tanda dan gejala muncul jika atereklerosis
telah terjadi dan menimbulkan efek pada otak, mata ataupun jantung (Deland,
2017). Pada otak tanda dan gejalanya yaitu kehilangan pengelihatan, pusing,
gangguan keseimbangan, aphasia, kelemahan, dan kehilangan sensasi pada tubuh.
Pada jantung tanda dan gejala yang timbul yaitu nyeri dada, kesulitan bernapas,
napas pendek, jantung berdebar, cemas, mual muntah, mulas, nyeri atau
ketidaknyamanan pada tubuh bagian atas, keringat dingin, dan kelemahan berat.
Sedangkan pada mata tanda dan gejalanya yaitu kehilangan pandangan (Deland,
2017).
Pencegahan
Tindakan yang dapat dilakuakan untuk mencegah kadar kolesterol tinggi yaitu
dengan cara :
Gaya hidup yang tidak teratur dan kurangnya akticitas fisik mampu
menurunkan kolesterol HDL sehingga meningkatkan kolesterol LDL (buruk)
di dalam darah. Aktivitas fisik yaitu melakukan lah=tihan aerobic dapat
dilakukan dengan intensitas seang sampai kuat yang dilakukan tiga sampai
empat kali seminggu dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi
(AHA, 2017).
3) Tidak merokok.
a. Nyeri dada.
Apabila arteri yang menuju jantung yaitu arteri coroner terpengaruh, maka
akan menimbulkan nyeri dada (angina) dan akan menimbullkan gejala
penyakit arteri coroner lainnya.
b. Serangan jantung
Apabila plak yang tertimbun di pembuluh darah robek atau pecah, bekuan
darah akan terbentuk di tempat pecahan plak yang akan menghalangi
aliran darah dan aliran dapat terhambat. Jika aliran darah ke bagian
jantung terhenti, maka akan menimbulkan serangan jantung.
c. Stroke
Serupa dengan serangan jantung, apabila aliran darah menuju bagian otak
terhambat atau terhalang oleh bekuan darah maka akan menimbulkan
stroke yaitu Pusing secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, tidak bisa
bergerak, tidak bisa merasakan wajah, tangan atau kaki di sebagian sisi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kumar, Vinay, Cotran, et al. (2007). Buku Ajar Patologi Anatomi Edisi 7 Vol. 2.
Jakarta : EGC pp 367-378
Mayo Clinic. (2016). High cholesterol. Mayo Foundation for Medical Education
and Research (MFMER)
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2012. What is Cholesterol. Batesdha:
U.S. Department of Health and Human Services
National Institute of Health. 2012. Cholesterol Level: What Should You Know.
Batesdha: Midline Plus