Anda di halaman 1dari 4

Mutiara Pesantren MEMBANGUN &

MENINGKATKAN SOLIDARITAS SANTRI

KARBOHIDRAT DAN UJI KARBOHIDRAT

Posted by ladangsantri.

Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung gugus fungsi keton atau


aldehid, dan gugus hidroksi.
Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:
1. Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa,
ribosa
2. Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa

Ditinjau dari hasil hidrolisisnya:


1. Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-
molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Misalnya: glukosa, fruktosa,
ribosa, galaktosa
2. Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul
monosakarida. Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa
(gula pati)
3. Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 –
10 monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa
4. Polisakarida: karbohirdat yang terbentuk dari banyak molekul monosakarida.
Misalnya pati (amilum), selulosa, dan glikogen.

Beberapa monosakarida penting sebagai berikut.

1. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di
alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa
dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari dan klorofil dalam daun serta mempunyai sifat:
– Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
– Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
– Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 ==> 2C2H5OH + 2CO2
– Dapat mengalami mutarotasi

2. Fruktosa
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai
rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari
glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-
benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari
hdrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
– Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.40C)
– Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
– Dapat difermentasi

3. Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang
terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya
terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam
keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air
bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa.
Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:
– Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
– Tidak dapat difermentasi

Beberapa disakarida penting sebagai berikut.

1. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa.
Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa
mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:
– Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
– Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
– Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
– Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

2. Maltosa
Beberapa sifat maltosa:
– Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
– Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
– Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens

3. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa
dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi.
Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang
diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang
ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan
tollens.

Beberapa polisakarida penting.

1. Selulosa
1. Selulosa
– Merupakan komponen utama penyusun serat dinding sel tumbuhan
– Polimer dari glukosa
– Hirolisis lengkap dengan katalis asam dan enzim akan menghasilkan glukosa

2. Pati atau amilum


– Polimer dari glukosa
– Apabila dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi amilosa dan
amilopektin
– Amilopektin merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa
– Hirdolisis parsial akan menghasilkan amilosa
– Hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa

3. Glikogen
– Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa
– Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan makanan (glukosa)

4. Kitin
– Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting
– Merupakan polimer dari glukosamina
– Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa

Analisa kualiatif karbohidrat.

1. Uji Molisch
– Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
– Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan
dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
– Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara
furfural atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.

2. Uji Seliwanoff
– merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau
disebut juga ketosa
– Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan
warna merah pada larutannya.

3. Uji Benedict
– merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau
keton bebas
– Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau
keton bebas dalam suasana alkalis
– biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk
mencegah terjadinya pengendapan CuCO3
– uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau
merah bata serta adanya endapan.

4. Uji Barfoed
– Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
– Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange

5. Uji Iodin
5. Uji Iodin
– Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
– Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
– Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
– sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat

6. Uji Fehling
– Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida,
laktosa, maltosa, dll)
– Uji positif ditandai dengan warna merah bata

Iklan

Report this ad

Report this ad

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai